Bintik merah setelah demam turun tandanya apa

#LiputanMedia

Nakita.id – Kabar kurang menyenangkan datang dari Baim Wong dan Paula Verhoeven.

Pasalnya belum lama ini, putra sulung Baim Wong dan Paula Verhoeven mengidap penyakit.

Sebelumnya, Paula menceritakan bahwa Kiano Tiger Wong belakangan ini rewel dan demam.

Kiano juga terlihat tak seenergik biasanya bahkan sulit makan.

Di kanal YouTube Baim Paula, Paula Verhoeven sempat memperlihatkan kondisi Kiano yang sudah mulai ceria.

Meski demikian, Paula menceritakan bahwa malam sebelumnya, sang putra masih mengalami demam.

Akan tetapi, pagi harinya Kiano justru punya gejala yang cukup membuat Paula terkejut dan bingung.

Sebagian tubuh Kiano timbul bintik-bintik merah.

“Mungkin bosque tahu, apa itu sakitnya? Bingung deh,” tanya Paula ke para penonton YouTube-nya.

“Mungkin, feeling aku mungkin karena panas ya. Panas tinggi, udah gitu jadi keluar kaya merah-merah bintik-bintik,” tutur Paula mengutip dari YouTube Baim Paula.

“Kemarin nggak merah-merah. Kalau sekarang jadi merah-merah, baru hari ini tuh merah-merah. Semua badan,” jelas Paula.

Paula juga mendeskripsikan bagian tubuh Kiano yang muncul merah-merah.

“Bawah bibir, ke tangan, ke telapak, ke badan, sama ke pantat. Semuanya bentol-bentol (merah),” ungkap Paula.

Meski demikian, Kiano sudah cukup aktif dari hari sebelumnya.

“Baru hari ini merah, kemarin cuma bentol doang ya?” tanya Paula ke pengasuh Kiano.

Paula mengatakan bahwa ia sudah meng-update kondisi Kiano ke dokter.

“Aku udah update ke dokter, selalu video call Kiano. Jadi 2 hari ini Kiano udah bisa jalan-jalan.

“Tapi tetep, kalo sore, dia panas kaya semalem itu,” ujar istri Baim Wong.

Oleh sebab itu, Paula memutuskan memberi Kiano obat ketika malam hari sang putra mengalami demam.

Paula juga rutin memberikan Kiano vitamin untuk menjaga daya tubuhnya.

Sore harinya, dokter datang ke rumah untuk memeriksa kondisi Kiano.

Dokter menjelaskan bahwa menurut analisisnya, Kiano positif mengidap flu singapura.

Menurut dokter, Kiano tertular dari anak lain yang sebelumnya sempat mengidap flu singapura.

Awalnya, dokter mengira bahwa Kiano mengalami campak.

“Saya pikir awalnya campak, (setelah) vaksin itu juga bisa dia begitu. Tapi kok jadi gede-gede,” ujar dokter.

“Badannya itu juga jelek dok, kayak kering-kering gitu,” imbuh Paula Verhoeven.

“Enggak apa-apa, nanti juga bagus,” kata dokter.

Lalu apa sebenarnya flu singapura? Dan bagaimana gejala serta penyebabnya?

Mengutip dari Kompas.com, gejala flu singapura di antaranya demam yang disertai seriawan di dalam rongga mulut dan muncul bercak-bercak merah di telapak tangan dan kaki.

Menurut keterangan Prof Herdiman T Pohan, Kepala Divisi Infeksi dan Tropik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo pada (16/4/2009) lalu, masyarakat diminta tak khawatir karena flu singapura sama halnya dengan beberapa jenis influenza yang banyak dijumpai di Indonesia.

Penderita flu singapura biasanya mengalami beberapa gejala, yaitu demam, batuk, pilek, pegal-pegal, capek, dan timbul bercak merah di telapak tangan, lengan, kadang juga ditemukan di bagian kaki.

Sementara itu, mengutip dari Tribunnewswiki, kelompok virus enterovirus A merupakan penyebab utama dari penyakit ini.

Virus jenis ini menyebar ke jaringan di mulut, sekitar amandel, dan masuk ke dalam sistem pencernaan.

Pada akhirnya, penyakit ini akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Namun, sebelum menyerang ke organ vital lainnya, sistem kekebalan tubuh akan mengendalikannya.

Flu Singapura bisa menyebar lewat berbagai cara dari pengidapnya ke orang lain, misalnya melalui:

– cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin,

– air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk,

– cairan yang berasal dari luka melepuh,

– permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran penderita (tinja).

Sumber berita: https://nakita.grid.id/…/alami-demam-tinggi-dan-bintik…

Ilustrasi bayi terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock

Orang tua tentu merasa khawatir ketika melihat anak mereka demam. Apalagi bila masih bayi. Namun ketika anak demam, sebenarnya kita tak perlu cemas, Moms. Dikutip dari laman resmi American Academy of Pediatrics (AAP), kondisi demam pada bayi atau anak adalah hal yang wajar.

Pada saat anak demam, berarti tubuhnya sedang melawan virus dan membangun pertahanan alami tubuh terhadap infeksi.

Namun bagaimana bila setelah demam reda, muncul ruam merah di kulit mereka? Misalnya pada kulit wajah, tangan, punggung, dada, dan kaki si kecil. Apakah berbahaya?

Ilustrasi bayi terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock

dr. Ayi Dilla Septarini, SpA, menjelaskan bahwa penyakit tersebut biasa dikenal dengan tampak atau dalam dunia medis disebut dengan roseola yang bisa disebabkan oleh infeksi atau virus.

Namun tak usah khawatir Moms, roseola adalah penyakit ringan dan umum dialami oleh anak usia 6 bulan sampai 2 tahun. Roseola disertai dengan demam tinggi antara 38,8-40,5 derajat Celcius dan berlangsung sekitar 3-5 hari dan biasanya disertai dengan beberapa gejala lain. Mulai dari kehilangan nafsu makan, diare, batuk, hingga hidung berair.

Ketika demam tersebut mereda, biasanya akan muncul ruam merah di bagian perut, punggung, dan dada mereka dalam waktu 12 atau 24 jam sejak demam berakhir.

"Penyebab roseola itu biasanya dari udara atau dari orang lain yang sakit," kata dr. Ayi yang praktik di RS Awal Bros, Bekasi, kepada kumparanMOM.

Ilustrasi bayi terkena penyakit roseola atau tampak. Foto: Shutter Stock

Ia menyarankan agar orang tua tetap tenang ketika menghadapi situasi tersebut. Karena penyakit ini tak berbahaya dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Si kecil pun diharapkan dapat istirahat di rumah dan hindari keluar rumah untuk sementara waktu. Sebab, penyakit ini bisa menular ke orang lain, terutama anak.

"Tetap tenang, sekitar 5 hari setelah demam (biasanya ruam merah akan hilang)," ujarnya.

Namun, jika demam pada bayi Anda kembali meningkat atau si kecil mengalami kejang bersamaan dengan demam yang dideritanya itu, sebaiknya Anda segera membawa bayi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.