Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa misi Sebutkan apa saja misi yang dibawa oleh Nabi?

Ilustrasi misi dakwah Nabi Muhammad. Foto: Pixabay

Muhammad SAW adalah nabi terakhir utusan Allah yang wajib diimani umat Islam. Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada saat beliau berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari.

Mengutip buku Kisah Nabi Muhammad SAW oleh Ajen Dianawati, Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada Senin, 12 Rabi'ul Awwal Tahun Gajah. Tepatnya dua bulan setelah pasukan gajah menyerang kota Mekkah.

Rasulullah tumbuh sebagai seorang yatim piatu, karena ayahnya telah meninggal sebelum ia lahir dan ibunya meninggal saat ia berusia 6 tahun. Lalu, Rasulullah diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Namun, tak lama kakeknya meninggal dan Rasulullah diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Sebelum Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, penduduk Arab banyak yang melakukan perbuatan jahiliyah seperti menyembah berhala. Maka, Rasulullah sering berdiam diri di Gua Hira dan mencari jalan keluar agar mereka kembali ke jalan Allah.

Kemudian, melalui malaikat Jibril, Allah menurunkan wahyu pertama kepada Rasulullah yang menjadi tanda pengangkatannya sebagai rasul. Dari sinilah dakwah Nabi Muhammad dimulai. Lantas, seperti apakah misi dakwah Nabi Muhammad? Simak ulasan berikut.

Misi Dakwah Nabi Muhammad

Ilustrasi misi dakwah Nabi Muhammad. Foto: Pixabay

Mengutip buku 42 Hadits Metode Dakwah Nabi oleh Nur Faqih, misi dakwah pertama Rasulullah adalah mengajarkan tauhid. Dari Abdullah bin Abbas, bahwa ketika Rasulullah hendak mengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman, beliau bersabda:

"Sungguh kau akan menghadapi penduduk ahli kitab. Hendaknya yang pertama kali kau berikan adalah ajakan untuk mentauhidkan Allah. Jika mereka sudah memahami hal tersebut, perintahkanlah kewajiban sholat lima kali dalam sehari semalam. Jika mereka sudah sholat, ajaklah mereka membayar zakat dari harta-harta orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang miskin. Jika mereka setuju. ambillah harta mereka dan berhati-hatilah dari harta berharga yang mereka miliki." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Memperbaiki Akhlak Manusia

Misi kedua Rasulullah ialah memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku ini diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia." (HR. Bukhari)

Begitu pentingnya akhlak, Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang merugi adalah orang yang sholat, berpuasa, dan membayar zakat, namun akhlaknya bermasalah. Habislah pahala orang yang kerap berbuat dzalim.

Bahkan, umat Muslim harus berakhlak baik kepada non-Muslim sekalipun. Hal ini tercantum dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8 yang berbunyi, "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."

3. Menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin

Misi Rasulullah yang ketiga ialah menjadi Rahmatan Lil Alamin, yaitu sebagai rahmat bagi alam semesta. Allah SWT berfirman, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya : 107)

Sedangkan pada surat Al-Baqarah ayat 119, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya kami mengutusmu (wahai Muhammad) dengan haq sebagai pemberi kabar gembira (basyiran) dan peringatan (nadziran)."

Maka, Rahmatan lil 'alamin bermakna bahwa Rasulullah memiliki misi sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan untuk seluruh umat manusia yang ada di muka bumi, termasuk orang-orang yang belum berada di jalan Allah (non-Muslim).

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa misi Sebutkan apa saja misi yang dibawa oleh Nabi?

Jakarta [inmasJP] – DR. Agus Wahyudin memberikan tausiyah bertema Kemuliaan Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Muttaqin. Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat serta jajarannya, para tamu pun masyarakat yang melaksanakan sholat Dhuhur berjamaah berkesempatan mengikuti tausiyah pada Rabu (21/03) siang itu.

Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah paling mulia sebab memiliki keutamaan yang tidak bisa dicapai seluruh makhluk. Qs At Taubah ayat 128 menjelaskan “Sungguh telah datang pada kalian seorang Rasul dari kaum kalian, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (kebaikan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.

“Beliau mencintai kebaikan dan berusaha dengan keras menyampaikan kebaikan pada kita, bersemangat memberi petunjuk kepada keimanan dan membenci jika keburukan menimpa kita, berusaha dengan keras agar kita jauh dari keburukan,” jelas penggemar motor N-Max itu.

HR Tirmidzi meriwayatkan, “Sesungguhnya Rosullullah bersabda, aku dilebihkan atas para Nabi dengan enam hal, yakni aku diberi jawani al kalim (perkataan yang sedikit tapi bermakna dalam dan luas), aku ditolong dengan rasa takut di hati para musuhku, dihalalkan bagiku ghimah (rampasan perang), dijadikan untukku bumi dalam keadaan suci dan tempat sholat, aku diutus untuk seluruh manusia, dan syirah kenabian ditutup oleh aku”.

Bahkan sebagian ulama berpendapat akan keumuman hadist di atas yang menyatakan Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh manusia. Qs Ali Imron ayat 81 bermakna, “Ketika Allah mengambil janji para nabi terhadap apa yang Aku datangkan, baik dari kitab maupun hikmah, kemudian datang seorang rosul (Nabi Muhammad SAW) yang membenarkan apa yang kalian bawa, kalian beriman kepadanya serta menolongnya”.

“Orang yang beriman pada risalahnya akan selamat di dunia dan akhirat, sedangkan mereka yang mengingkarinya akan ditimpakan azab yang menyedihkan,” tandasnya. Qs Al Anbiya ayat 107 menyatakan, “Tidaklah kami mengutusmu melainkan sebagai Rahmat untuk semesta alam”.  /j15