Unit budidaya terbagi menjadi dua yaitu unit pembibitan di Green House dan unit budidaya di kebun/lahan. Unit pembibitan meliputi kegiatan khusus memperbanyak bibit dengan tujuan untuk dijual dan/atau untuk ditanam guna mendukung budidaya di kebun. Show Pada unit pembibitan di Green House, teknik perbanyakan bibit tanaman obat dilakukan dengan bermacam cara yaitu biji, rimpang, umbi, tunas, stek, cangkok, okulasi, dan sambung. Proses pembuatan bibit dimulai dari penyiapan media tanam (tanah, sekam, dan pupuk kandang), polybag, serta material tumbuhan yang diambil dari tanaman induk yang berada di kebun UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu. Bibit yang sudah jadi nantinya dapat dijual kepada masyarakat atau ditanam di lahan budidaya. Pada unit budidaya di kebun/lahan meliputi kegiatan persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen. Persiapan lahan dimulai dengan membuat bedengan dengan ukuran tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar. Penanaman secara umum dilakukan pada saat musim hujan dengan terlebih dahulu mempersiapkan bibit yang akan ditanam di bedengan yang telah siapkan dengan jarak tanam tertentu. Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penyulaman, penyiangan, penggemburan, pembumbunan, pemupukan susulan, penyiraman, pemengkasan dan pengendalian hama dan penyakit. Khusus untuk pemeliharaan tanaman dalam pot atau polybag di lahan budidaya dilakukan kegiatan penambahan dan/atau penggantian media dalam pot. Panen dilakukan sesuai dengan waktu panen dari masing-masing jenis tanaman. Budidaya di lahan Batu difokuskan untuk taman edukasi dan sebagian kecil untuk dipanen, kalau khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan baku jamu di UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu, budidaya dilakukan secara intensif di lahan Kejayan-Pasuruan. Sarana yang dimiliki : · Led house · Polybag · Pot tanaman · Rak tanaman · Paranet · Lemari peralatan · Komputer · Printer · Selang Air · Gembor · Sprayer tangan · Meja · Kursi · Sekop kecil · Sekop besar · Garpu Tanah kecil · Garpu tanah besar · Cangkul · Ember · Gunting tanaman · Pisau tanaman
Berkebun di rumah dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus untuk dilakukan di sela kesibukan. Banyaknya jenis tanaman dalam beragam warna sangat menarik untuk dieksplor. Apalagi memang aktivitas satu ini dapat memberikan sejumlah manfaat, mulai dari meningkatkan koordinasi dan kekuatan tangan, menjaga kesehatan otak, hingga membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Cangkul atau Sekop Baik cangkul maupun sekop memiliki fungsi yang sama, yakni untuk menggali tanah atau media tanam lain di wadah baru, kemudian menutupnya kembali setelah tanaman dipindahkan. Contohnya, ketika baru saja membeli tanaman dan membawanya pulang, Anda akan memindahkan tanaman tersebut ke pot lain atau menanamnya langsung di tanah. Cangkul atau sekop adalah alat yang dapat membantu Anda menggali serta menutup kembali tanah atau media tanam lain tersebut. Bedanya, biasanya cangkul digunakan untuk menanam tanaman berukuran besar, sedangkan sekop untuk tanaman cenderung kecil. Saat membeli cangkul atau sekop untuk berkebun di rumah, sebaiknya pilih yang ujungnya mempunyai bagian tajam. Fitur ini dapat memudahkan Anda dalam mencongkel tanah padat atau memotong akar tanaman. Pilih juga yang materialnya terbuat dari stainless steel agar lebih awet. Sarung Tangan Berkebun di rumah artinya Anda harus siap-siap kotor-kotoran dengan tanah. Setelah berkebun, Anda memang bisa segera mandi untuk membersihkan diri. Namun, kotoran yang masuk ke kuku biasanya sulit dibersihkan. Karenanya, gunakan sarung tangan selama berkebun. Pilih sarung tangan khusus berkebun yang terbuat dari bahan elastis dan lembut. Selain itu, memakai sarung tangan juga dapat melindungi tangan Anda dari duri tanaman dan rumput yang kasar. Selang Air atau Penyiram Pot Tanaman Siapa bilang berkebun di rumah hanya bisa dilakukan oleh mereka yang punya lahan luas? Bagi yang luas lahan di rumahnya cenderung terbatas, penggunaan pot dapat menjadi solusi untuk berkebun. Namun, pemilihan pot pun tidak boleh dilakukan asal-asalan. Anda perlu menyesuaikannya dengan jenis tanaman dan area peletakannya. Pastikan pula bahwa pot yang Anda pilih dilengkapi lubang drainase. Lalu, ketika sudah saatnya memindahkan tanaman ke pot, isi dulu pot tersebut dengan tanah atau media tanam lain hingga menutupi 1/3 bagian pot. Baru setelah itu masukkan tanaman dan penuhi pot kembali dengan tanah atau media tanam lainnya. Bibit pH meter Jadi semakin tidak sabar berkebun di rumah, ya? Beruntung kini alat-alat tersebut bisa dengan mudah Anda dapatkan secara online melalui berbagai situs e-commerce. Jangan biarkan alat-alat berkebun incaran Anda di keranjang belanja begitu saja. Gunakan metode pembayaran PermataVirtual Account dan selesaikan transaksi Anda melalui aplikasi mobile banking PermataMobile X. Praktis dan bisa dilakukan kapan serta di mana saja! Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa. Namun dengan menggunakan metode/inovasi tertentu berkebun menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Metode atau hasil inovasi melalui pemanfaatan tempat tanam untuk lahan sempit dapat berupa pot, polybag, dan vertikultur. Tujuan utama dari metode/inovasi tersebut adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Bisa menjadi alternatif bagi warga perkotaan yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Walaupun sekilas terlihat rumit, namun bila kita mengetahui teknik dan tips cara membuat sekaligus melaksanakannya maka akan menjadi sangat mudah. Keuntungan/Kelebihan Inovasi Pot, Polybag, Verticulture - Memanfaatkan ruang kosong untuk menyokong kebutuhan dapur - Menambah keindahan alami lingkungan - Menciptakan taman cantik di lahan terbatas - Meningkatkan suplai oksigen di lingkungan sekitar - Tanpa melakukan olah tanah [mencangkul/ membajak] - Fleksibel [dapat dengan mudah diletakkan di mana saja] - Relatif murah dan mudah pembuatannya - Anti banjir Menyiapkan Tempat Tanam 1. Pot dan polybag - Pemilihan jenis dan ukuran [diameter] pot dan polybag disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam - Tanaman tahunan [umumnya tanaman buah], pilih pot berbahan drum kaleng atau pot dengan ukuran diameter sekitar 60 cm - Tanaman sayuran dan biofarmaka/ tanaman obat keluarga [TOGA] bisa menggunakan diameter 20-30 cm - Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dalam tempat tanam ini : a. Jenis buah-buahan [Tanaman Buah dalam Pot/Tabulampot] : jambu air, jambu bol, sawo, mangga, jeruk, dan lain-lain Contoh beberapa tabulampot b. Tanaman sayuran buah dan sayuran daun : cabai, terong, selada, tomat, sawi, dan lain sebagainya Contoh beberapa tanaman sayuran dalam pot c. Tanaman Obat [biofarmaka], misalnya jahe, kencur, kunyit, dan lain-lain Contoh biofarmaka dalam polybag atau pot 2. Vertikultur - Vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal [bertingkat/berundak] - Ada 2 [dua] jenis vertikultur yang dapat digunakan, yaitu : a. Rak. Dapat dibuat dari bahan talang, bambu, paralon yang dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah rak Contoh vertikultur jenis rak b. Tabung. Seperti namanya, bahan yang dipakai biasanya berbentuk tabung yang dipasang vertikal [drum, bambu, paralon, dan lain-lain] Pendahuluan Peranan pengembangan pertanian di dataran rendah semakin strategis dalam kaitannya dengan peningkatan ketahanan pangan serta pengembangan agribisnis dan wilayah. Diversifikasi produksi dapat dilakukan dengan mengembangkan usahatani aneka komoditas sayur-sayuran, seperti tomat, kacang panjang, sawi, timun, pare. 1. Budidaya Tomat Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah varietas Mirah, Permata, Intan, Berlian, Ratna dan Lentana. Penanaman memerlukan benih sebanyak 150-200 g/ha. Pembibitan Pembibitan tomat menggunakan kantong plastik berukuran 10x15 cm. Pada bagian bawah kantong plastik dibuat lubang. Plastik diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Selanjutnya benih tomat dimasukkan kedalam kantong plastik dan ditempatkan pada tempat yang teduh. Bibit disiram air setiap pagi dan sore hari. Persiapan Lahan Tanah diolah enam hari sebelum tanam, dengan membentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Tomat di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Pemanenan dapat dilakukan sekitar 70-80 hari saat buah sudah berwarna hijau masak atau berwarna keputihan. Untuk pasar yang dekat jaraknya dari lahan, buah dipanen setelah berwarna kuning kemerah-merahan. Potensi hasil sekitar 10-15 t/ha. 2. Budidaya Kacang Panjang Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah KP 1, KP 2, dan Usus Hijau. Tanaman kacang panjang ditanam menggunakan tugal sebanyak 2 [dua] biji benih per lubang tanam. Persiapan Lahan Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran panjang 5m, lebar 1 m, dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedeng adalah 40-50 cm. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Kacang Panjang di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Serangan hama pada tanaman dapat dihindari dengan memberikan nematisida seperti Curater 3G atau Furadan 3G sebanyak 3-4 butir per lubang tanam dengan cara ditaburkan di sekitar tanaman. Turus atau lanjaran dibuat dari bambu dengan ukuran panjang 2 m dan lebar 4 cm. Turus tersebut ditancapkan dekat tanaman dan setiap dua batang turus yang berhadapan diikat menjadi satu pada bagian ujunga. Pemasangan turus pada penanaman kacang panjang sudah bisa dilakukan pada saat tanaman mencapai ketinggian 20 cm. Panen Pemanenan dapat dilakukan setelah umur tanaman 60-63 hari, dengan cara dipetik. Cara pemetikan yaitu dengan memutar bagian pangkal polong agar polong terlepas seluruhnya. Potensi hasil sekitar 15-28 t/ha. 3. Budidaya Sawi Varietas Varietas yang biasa ditanam adalah Asveg, Sangihe, Talaud, Tosokan, dan Sawi hijau. Benih yang ditanam 500-800 g/ha. Persiapan Lahan Tanah dicangkul dan dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m. tanah diolah sedalam 30 cm, sambil digemburkan. Sebarkan pupuk kandang secara merata. Persemaian Benih sawi sebaiknya disemaikan dulu selama 2 - 3 minggu [berdaun 4-5 helai] baru dipindahkan ke bedengan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Sawi di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Ciri Sawi sudah siap dipanen yaitu daun-daun muda berukuran besar dan berumur antara 20-30 hari setelah tanam. Potensi Hasil sekitar 15-20 t/ha. 4. Budidaya Timun Varietas Varietas yang banyak ditanam adalah Saturnus, Mars, Pluto dan Merci. Persiapan Lahan Tanah diolah enam hari sebelum tanam, dengan membentuk bedengan-bedengan berukuran lebar 100 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. Pemupukan dan Jarak Tanam Tabel Pemberian Pupuk pada sayuran Timun di Lahan Pasang Surut Keterangan : Pukan : Pupuk Kandang, HST : Hari Setelah Tanam, HBT : Hari Sebelum Tanam Panen Panen timun biasanya dimulai pada umur 33-35 HST. Mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acara umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam. Untuk hibrida dipanen 42 HST, sedangkan mentimun suri dipanen setelah matang. Waktu melakukan panen adalah pada pagi hari dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau yang tajam. Contoh sayuran tomat yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas berkebun akan lebih mudah, produktif, dan menyenangkan jika menggunakan peralatan yang tepat. Tak hanya pemula, bahkan tukang kebun berpengalaman pun perlu berbekal peralatan yang tepat untuk membantunya menciptakan kebun yang indah. Seringkali penghobi kebun pemula tak tahu alat berkebun apa yang harus dimiliki pertama kali. Rentetan jenis alat berkebun mulai dari cangkul, sekop, gunting dengan beragam harga dan kualitasnya cukup membikin kewalahan. Memilih alat berkebun sejatinya bergantung pada jenis tanaman dan konsep kebun Anda. Namun, ada alat yang bakal selalu dibutuhkan oleh hampir semua tukang kebun. Berikut 9 peralatan kebun di rumah yang bisa jadi referensi, dilansir berbagai sumber. 1. Sarung Tangan Berkebun[Gambas:Instagram] Alat pelindung tangan ini adalah barang wajib pertama yang harus dimiliki penghobi kebun. Mengutip Garden Buildings Direct, sarung tangan karena sangat berfungsi melindungi tangan dari benda atau sesuatu yang berbahaya. Semisal saat menebar pupuk tanaman, maka sarung tangan menjadi penghalang masuknya bakteri pada kotoran dari pupuk tersebut. Selain itu, menggunakan sarung tangan bisa mengantisipasi cedera akibat goresan tanaman berduri atau serpihan benda asing yang ada pada tanah. Hindari menggunakan sarung tangan berkebun dari bahan katun lantaran duri mudah tersangkut dan membuat kainnya robek. Sebaliknya, pilihlah yang berbahan nilon, kulit, atau serat bambu. Selain awet, sarung tangan berbahan sintetis ini menghindari tangan Anda lembap dan basah. 2. Sekop
Tidak hanya bagi pemula, tapi rata-rata pemilik kebun atau taman, sudah pasti mempunyai perkakas seperti sekop. Biasanya, alat ini berguna untuk memindahkan pupuk, mulsa, maupun tanah ke dalam pot ketika menanam bibit. Atau menggali dan mencacah permukaan tanah yang tidak terlalu besar. Material dan ukuran sekop beragam, ada yang dari besi, baja, plastik. Ukurannya juga mulai dari kecil, sedang, besar. Jadi, silakan pilih jenis sekop sesuai kebutuhan untuk berkebun. Tak ada salahnya memilih sekop berkualitas baik sebagai investasi jangka panjang. 3. Garpu Tanah
Garpu tanah adalah salah satu alat berkebun yang serbaguna. Garpu tanah dapat digunakan untuk memecah tanah yang padat, membuat lubang untuk benih, mencampur dan mengaduk, menghilangkan batu dan gulma, melunakkan tanah yang keras, serta mengaerasi [melubangi] tanah. Selain memudahkan pekerjaan saat penggalian, tiga sampai empat taring tebal, tajam, dan kuat akan lebih gampang memecah dan menembus tanah padat dibandingkan sekop atau cangkul biasa. 4. Cangkul
Peralatan kebun di rumah yang wajib punya lainnya yang sangat diperlukan yaitu cangkul. Hampir mirip fungsinya dengan sekop dan garpu tanah. Tetapi cangkul lebih cocok untuk membantu proses penggalian tanah yang memiliki tekstur tidak begitu padat. Cangkul juga sering dipakai untuk melubangi tanah, terutama ketika menanam bibit atau benih calon pepohonan besar. Selain mempermudah proses menanam, cangkul juga dibutuhkan untuk penyiangan. Peralatan kebun serbaguna ini sebenarnya memiliki beberapa jenis. Tetapi cangkul biasa dan cangkul Belanda adalah jenis cangkul yang multifungsi dan berguna untuk tukang kebun. 5. Gunting Tanaman
Benda tajam ini berguna sebagai alat pemotong ataupun pemangkas bagian tanaman yang rusak agar terlihat lebih rapi. Semak dan pohon perlu dibentuk dan dipangkas secara rutin. Belum lagi jika muncul gulma berkayu seperti rumput yang perlu dipangkas juga. Dengan gunting, aktivitas memangkas dan membentuk tanaman akan lebih mudah dan cepat. Jenis gunting tanaman sebagai pelengkap alat berkebun ini ada banyak jenisnya. Beberapa di antaranya ialah gunting deluxe untuk memotong dahan atau ranting-ranting kecil. Selanjutnya, kalau memiliki lahan kebun tidak luas, rumput yang tinggi bisa dipangkas menggunakan grass cutter, yaitu gunting rumput dengan ukuran tidak terlalu besar. Anda tinggal menyesuaikan jenis gunting dengan kebutuhan dan jenis tanaman yang dimiliki di kebun. 6. Pot Tanaman
Tidak semua orang mempunyai lahan bercocok tanam yang memadai, misalnya saja orang-orang perkotaan dengan keterbatasan lahan hijau pada sekitar tempat tinggalnya. Akan tetapi, media tanam seperti pot sangat cocok untuk mengatasi masalah kekurangan lahan tersebut. Wadah menanam ini banyak ukurannya, mulai dari terkecil sampai terbesar. Bahkan, bahan dari pot juga beraneka macam, sehingga dapat dengan mudah disesuaikan menurut keinginan masing-masing ketika akan menanam. 7. pH Meter Tanah[Gambas:Instagram] Beda daerah, berbeda juga jenis tanahnya. Boleh jadi alat pH meter tanah ini diperlukan, agar bisa lebih dulu mendeteksi kadar pH pada sebuah tanah. Beberapa kasus, ada tanaman yang susah subur bahkan selalu gagal tumbuh karena tidak ada kecocokan dengan tanahnya. Jadi, alat pH meter tanah ini opsional saja ya. Apabila sangat diperlukan, bisa dibeli pada toko alat berkebun. 8. Selang
Perawatan sederhana dalam berkebun sudah pasti membutuhkan air agar tanaman tidak kekeringan hingga menjadi layu. Untuk itu, perlu memiliki selang agar pemberian air bagi tanaman merata. Biasanya selang digunakan bagi kebun dengan ukuran lahan yang luas. Agar lebih memudahkan menyiram tanaman, lengkapi selang dengan nozzel atau pengontrol semprot yang dapat menghasilkan air yang menyerupai percikan hujan dan menjangkau area lebih jauh. Sedangkan bagi kebun rumahan yang tidak terlalu luas, sebaiknya gunakan watering pot sebagai menampung air supaya kegiatan menyiram menjadi lebih praktis dan tidak becek ke mana-mana. 9. Alat Semprot Antihama
Semprotan alat antihama sudah banyak dijual, terutama di toko tanaman atau penyedia alat-alat berkebun dengan variasi ukuran. Fungsi alat tersebut untuk menyempurnakan pemeliharaan tanaman, karena memang perlu diperhatikan dengan baik. Memiliki kebun yang ditanami berbagai tanaman, tidak hanya sekedar rajin menyiram dengan air saja. Akan tetapi, tanaman juga butuh proteksi lebih seperti anti-hama agar kesehatan tanaman terjaga dan terhindar dari kerusakan. Kesembilan peralatan kebun di rumah yang wajib punya dan menjadi kebutuhan dasar bagi para pegiat cocok tanam. Di samping alat berkebun, Anda juga harus rajin memberi pupuk dan membersihkan tanaman untuk memastikan mereka tumbuh dengan sehat. Selamat berkebun. [fef/fef] [Gambas:Video CNN] Video yang berhubungan |