Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kerenggangan katup mesin pada saat perawatan berkala yaitu

Pengukur Ketebalan atau Feeler Gauge

Pembahasan

Pengukur Ketebalan atau Feeler Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kecil di antara dua komponen. Misalnya jarak di antara valve stem dan lengan pemutus (rocker arm) yaitu tappet atau kerenggangan katup (valve clearance).

Alat ini memiliki ukuran ketebalan yang tertera pada masing-masing lembaran, sehingga untuk menggunakanya tinggal menyesaikan kebutuhan sesuai spesifikasi.

Fungsi Feeler Gauge

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ketebalan dari feeler gauge sangat presisi. Bahkan tingkat keakuratan dari komponen ini mampu mencapai 1/100 mm (0,01 mm). Tingkat ketebalan dimulai dari 0,01 mm hingga 1,00 mm. Tentunya diberikan informasi di setiap lembaran baja tipis tentang berapa ketebalan dari alat tersebut.

Kemudian, sebenarnya apa fungsi feeler gauge? Feeler gauge berfungsi untuk mengukur ketebalan dari celah atau gap di antara dua komponen yang saling bersinggungan.

Komponen apa saja yang bisa diukur oleh feeler gauge?

  • Mengukur permukaan kepala silinder yang bengkok
  • Mengukur celah katup
  • Melihat celah platina
  • Mengukur celah kepala busi

cara menyetel celah katup

cara menyetel celah katup pada mobil yang sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).

Mekanisme katup pada kendaraan bermacam-macam ada OHV (Over Head Valve), OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Double Over Head Camshaft).

Macam-macam mekanisme katup tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Pada mekanisme katup ini terdapat celah katup yang perlu disetel, celah katup diperlukan agar katup-katup dapat menutup dengan rapat saluran hisap maupun saluran buangnya.

Baca juga:   Gurun Terluas Di Asia : Manfaat, Bioma, Ciri, Proses,Contoh

Apa akibatnya jik celah katup terlalu kecil atau terlalu besar?

Kesalahan dalam melakukan penyetelan katup dapat menyebabkan gangguan pada mesin. Celah katup yang terlalu kecil bisa jadi membuat katup menutup tidak rapat, sehingga terjadi kebocoran kompresi. Bisa juga menyebabkan ledakan di intake manifoldnya.

Berbeda bila penyetelan celah katup terlalu besar, maka dapat menyebabkan terjadinya suara abnormal. Bengkel sering menyebutnya dengan nglitik, bunyinya ya tek tek tek. Ketika rpm ditambah atau digas, bunyinya juga semakin cepat.

Itu sedikit pengetahuan saja ya, lain kali akan kami bahas secara khusus dan yang lebih detail lagi.

Okee, jadi sabar pantengin terus blog ini. Like fanspage bisaotomotif.com yang ada di sidebar ini juga yaa :).

Sebagai contoh, kami gunakan mobil Toyota untuk 4k dan 5k dengan 4 silinder dan FO (Firing Order) 1-3-4-2. Pada dasarnya sama, hanya saja setiap kendaraan mungkin saja memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, tapi pada prinsipnya sama tentang cara pemeriksaan dan penyetelannya.

Alat dan Bahan yang Perlu Dipersiapkan

1. Kunci Ring 14/12 2. Obeng +/- 3. Feller Gauge (Untuk mengukur ketebalan celah) 4. Tool Box Set

5. Kunci Ring/Kunci Shock 14/17/19 (Untuk memutar pully)

1. Panaskan mesin dan kemudian matikan
Tujuan dari memanaskan mesin adalah untuk menyesuaikan dengan spesifikasi yang ada. Tapi, jika mobil sehabis digunakan maka tidak perlu lagi untuk dipanaskan.

2. Lepas tutup kepala silinder
Jika terdapat selang yang mengganggu dilepas terlebih dahulu, dalam beberapa mobil terdapat bagian rumah filter udara yang berada di atas tutup kepala silinder, maka dari itu perlu dilepas terlebih dahulu.

3. Stel silinder No. 1 atau 4 pada posisi TMA/TOP kompresi dengan cara memutar pully poros engkol.
Putar menggunakan kunci shock, jika tidak bisa gunakan kunci ring yang sesuai dengan ukuran baut pully poros engkol. Di bagian pully biasanya terdapat tanda khusus (coakan) yang bisa kalian gunakan untuk mengetopkan piston.

Ketika coakan tersebut pas di 0 derajat, maka ada dua kemungkinan yaitu berada di TOP 1 (Silinder 1 berada di akhir langkah kompresi) atau di TOP 4 (silinder 4 berada di akhir langkah kompresi).

Untuk membedakan berada di TOP 1 atau 4 ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti :

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kerenggangan katup mesin pada saat perawatan berkala yaitu

Penyetelan celah katup saat top 1

4. Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan penunjang batang penumbuk katup (rocker arm).

Momen pengencangan : Baut penunjang penumbuk katup : 1,8 – 2,4 kg-m

Baut kepala silinder : 5,4 – 6,6 kg-m

4. Setel celah katup
Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan roker menggunakan feller gauge.

Baca juga:   Cara Pemeriksaan Kerja Boster Rem Vakum

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kerenggangan katup mesin pada saat perawatan berkala yaitu

Cara menyetel celah katup

Spesifikasi : Celah katup saat panas : Hisap : 0,20 mm

Celah katup saat dingin : Hisap : 0,13 mm

5. Putar kembali porong engkol 360 derajat searah jaruh jam 
Apabila sudah selesai pada satu TOP, putar kembali pully poros engkol360 derajat (satu putaran) dan setel katup yang belum di setel. Jika tadi TOP 1, putar satu putara maka akan berada di TOP 4.

6. Rakit kembali komponen yang dibongkar.
7. Hidupkan mesin dan analisa hasilnya.

Feeler Gauge tentu sangat asing di telinga masyarakat umum. Komponen ini sebenarnya bukan bagian dari mesin atau piranti mobil lainnya. Ia merupakan alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur dan mengetahui jarak atau celah yang tipis dari antara komponen yang satu dengan yang lain. Feeler Gauge terbuat dari baja tipis, yang dapat mengakses celah kecil pada renggangan antara komponen mesin mobil, agar tidak bersinggungan. Para expert di bidang perbengkelan yang biasa menangani perbaikan dan perawatan mesin sangat membutuhkan alat ukur ini.

Alat ukur ini memiliki ragam ukuran dan ketebalan yang sangat presisi, sehingga akurat menghitung celah yang ada antar komponen. Jarak antar komponen yang sangat tipis tak dapat disetting dengan baik tanpa bantuan alat ini.

Fungsi Feeler Gauge

Feeler Gauge menjalankan fungsi yang sangat penting karena ia memiliki keakuratan pengukuran yang sangat tinggi. Dalam beberapa literatur, akurasi alat ukur ini mencapai 1/100 mm (0,01 mm). Sementara ketebalannya dimulai dari 0,01 mm hingga 1,00 mm.

Sebagai alat ukur, pada setiap lembaran baja tipis Feeler Gauge ini diberikan informasi mengenai berapa ketebalan dari setiap alat tersebut. Secara sederhana fungsinya untuk mengukur ketebalan dari celah atau gap di antara dua komponen agar tidak terjadi pergesekan, yang mengakibatkan kerusakan.

Alat ukur super tipis ini biasanya dipakai para mekanik atau teknisi dalam mengukur permukaan kepala silinder yang bengkok, celah katup, celah platina atau kepala busi agar memiliki kerenggangan yang pas agar mendukung kinerja komponen penting pada mobil. Berikut ini penjelasan komponen yang dapat diukur oleh feeler gauge :

 1. Mengukur Celah Katup atau klep

Feeler Gauge paling  sering dipakai untuk mengukur celah klep. Meskipun celahnya sangat tipis, celah klep harus diukur dan hal ini dilakukan oleh ahlinya. Artinya tidak sembarangan orang bisa mengukur celah klep, karena pengukuran yang tidak presisi bisa menimbulkan masalah pada kinerja komponen yang bertautan dengan klep.

 2. Ukur Platina Mobil

Hampir semua komponen yang berhubungan dengan mesin atau komponen penting lainnya membutuhkan tingkat akurasi yang tepat, termasuk Platina. Fungsinya yang penting, membuat Platina harus berada tepat pada posisinya dengan celah yang terukur.

3. Ukur Kepala Silinder 

Kepala silinder sangat penting dalam komponen mesin. Masalah performa mesin, overheat engine dan masalah terkait lainnya, berhubungan dengan kepala silinder. Karena itu, pengukuran komponen ini harus seakurat mungkin. Karena jika terjadi kesalahan akan sangat fatal. Kepala silinder harus tepat sesuai dengan dudukannya.

4. Ukuran Blok Silinder 

Alat ini juga dipakai untuk mengukur blok silinder. Biasanya silinder kerap dihubungkan dengan kerusakan karena bengkok. Tapi kasusnya lebih banyak terjadi pada kepala silinder. Meskipun demikian, pengukuran kerataan blok silinder menjadi sangat penting dan harus sesuai.

5. Ukur Celah Busi

Sebagai perangkat yang menghasilkan api untuk mobil, tingkat kerenggangan busi perlu disetel dengan tepat. Ia tidak boleh terlalu renggang atau terlalu sempit. Bila terlalu renggang maka api busi akan sangat kecil. Demikian juga, jika terlalu sempit busi akan mati.

6. Ukur Celah Piston 

Sama seperti busi piston juga harus memiliki akurasi dalam pemasangan mesin. Jika celahnya terlalu kecil piston bisa macet dan sebaliknya terlalu renggang akan menyebabkan kebocoran kompresi 

7. Mengukur Pompa Oli 

Feeler Gauge juga dipakai untuk mengukur celah rotor dan permukaan pompa oli. Pompa oli menjadi bagian penting karena merupakan perangkat yang mengatur pelumasan mesin dan komponen lain adalah bagian penting dari sistem pelumasan. Oleh karena itu, ukuran celah rotor dan permukaan pompa oli harus benar-benar rata.

Cara Penggunaan

Seperti penggunaan alat ukur lainnya, penggunaan Feeler Gauge, tingga disesuaikan dengan komponen yang ingin diukur. Caranya dengan menjangkau celah dari komponen tersebut, dengan menyisipkannya ke celah antara dua komponen yang menjadi objek pengukuran.

Meskipun terdengar mudah dalam aplikasi, tidak semua orang dapat melakukan pengukuran dengan benar. Karena itu, harus dilakukan oleh teknisi berpengalaman. Pemilihan jenis Feeler Gauge juga menjadi penting sesuai dengan tingkat ketebalan masing-masing alat ukur.

Bagaimana jika ada celah yang terlalu besar atau bahkan terlalu sempit? Pastinya itu bukan suatu hal yang tepat di antara dua komponen yang bersinggungan. Kalau sudah begitu, Anda bisa segera membawa mobil kesayangan ke bengkel resmi suzuki https://suzukidealercab.co.id/ . Jadi ketika ada masalah di bagian mesin atau lainnya, bengkel resmi suzuki  siap memberikan perbaikan serta perawatan secara berkala. Apalagi bengkel resmi kami  didukung oleh barisan teknisi handal dan berpengalaman yang bisa menyelesaikan seluruh masalah dengan cepat.