Ada 5 hal yang sangat penting untuk keberlangsungan pementasan teater Apa sajakah itu sebutkan?

TEATER, dari bahasa Inggris disebut teatre, bahasa teatre dari bahasa Yunani disebut theatron. Secara etimologis, kata “teater” dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara kata diartikan sebagai hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk nikmati. Selain itu, istilah teater dapat diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. 

Jenis serta Unsur - Unsur Dalam Seni Teater 

Teater dalam arti sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama (perjalanan hidup orang yang dipertunjukkan di atas pentas, disaksikan banyak orang dan kelahiran atas naskah yang tertulis). 

Dalam arti luas, teater adalah semua adegan yang dipertunjukkan di depan orang banyak, seperti ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya.

Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggunakan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga hal tersebut dibandingkan dialog para pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya berlaku pada penghayatan karakter melalui kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui lagu dan tarian tari. Disebut drama musikal karena dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya adalah kombinasi antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas. 

Drama musikal yang cukup terkenal adalah kabaret dan opera. Perbedaannya terletak pada jenis musik yangonal. Dalam opera, dialog para tokoh dinyanyikan bersama iringan musik orkestra dan lagu yang diny dinamakan disebut seriosa. Namun dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang dinyanyikan bebas dan biasa saja.

Pertunjukan teater boneka telah ada pda Zaman Kuno yang peninggalannya ditemukan di makam India Kuno, di Mesir, dan Yunani. Pertunjukan boneka sering digunakan untuk mengkisahka. Pelopor atau kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan digunakan sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara mengolah kayu silang tempat tali boneka diikatkan.

Selain itu, contoh-contoh boneka yang cukup populer adalah pertujukan wayang kulit. Dalam pertunjukan wayang kulit, wayang digunakan di belakang layar lebar dan sinar lampu menciptakan bayangan di belakang layar. Penonton wanita duduk di depan layar, lihat bayangan itu. Penonton pria duduk di belakang Layar dan menonton wayang secara langsung.

Di luar negeri, pertujukan boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak sekali gerakan. Membuat tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang hitam dan duduk tepat di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.

Teatrikalisasi puisi merupakan suatu kesatuan yang diciptakan berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, dalam teatrikal puisi dicoba untuk diperankan di atas pentas. Karena bahan-bahan puitiknya adalah bentuk teatrikalisasi yang lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas maka gaya akting para pemain biasanya bersifat teatrikal. Tata panggung dan pemblokiran dirancang untuk menerjemahkan makna puisi yang disebut.

Teatrikalisasi untuk orang-orang yang menggunakan kreativitas dalam konteks makna dalam bahasa dan tata artistik di atas pentas.

Istilah dramatik untuk menyebut acara yang didasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, sangat sulit. Situasi cerita dan latar belakang kejadian dibuat sedetil mungkin. Rangkaian cerita dalam teater dramatik jadwal alur dengan ketat. Fokus pertujukan teater adalah menarik minat dan rasa Pengunjung terhadap cerita yang disajikan. Dalam teater dramatik, laku aksi pemain sangat ditonjolkan. Satu pemutaran dengan memutar lain untuk membuat cerita secara keseluruhan. Karakter yang ditampilkan di atas pentas adalah karakter tanpa improvisatoris. Teater dramatik mementaskan cerita layaknya majalah realita.

Teater gerak merupakan tontonan dengan gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Dalam pementasannya, penggunaan dialog sangat minimal atau bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring perkembangannya, para pemain bisa bebas bergerak. (Suasana khusus) bahkan lepas dari karakter yang ada untuk menarik minat penikmat.

Teater gerak yang paling populer dan digunakan saat ini adalah pantomim. Sebagai sebuah pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara, pantomim membuat ekspresi melalui gerakan tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya. Makna pesan yang ingin direalisasikan dipertayangkan dalam bentuk gerak.

Unsur - unsur yang ada dalam seni teater dibedakan menjadi dua jenis , antara lain:

  • Unsur Internal, dan 
  • Unsur Ekstermal

Unsur internal yang tidak ada yang berkaitan dengan bagaimana keberlangsungan pementasan teater. Tanpa internal internal tidak akan ada pementasan teater. Oleh karena itu, unsur internal disebut sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal, mencakup:

Naskah atau Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog nanti akan dipentaskan. Naskah menjadi salah satu penunjang yang menyatukan berbagai macam yang ada yaitu pentas, pemain, kostum dan sutradara.

Pemain merupakan satu hal yang paling penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain dalam beberapa tidak ada yang lain, seperti suara dan gerak. Ada tiga jenis pemain, yaitu peran utama (protagonis / antagonis), peran pembantu dan peran tambahan atau figuran. Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk perempuan, dan Aktor untuk laki-laki.

Sutradara merupakan salah satu yang paling utama, karena sutradara adalah orang yang memimpin dan membuat teknik atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari cerita jalannya, misalnya mengarahkan para aktor, membedah naskah, menciptakan ide-ide tentang pentas yang akan lain dan lain-lain.

Pentas adalah salah satu yang dapat dilakukan dengan harga estetika dari sebuah pertunjukan. Selain itu, pentas menjadi sarana penunjang yang ada di dalamnya, properti, tata lampu, dan beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan pentas.

Properti adalah sebuah alat yang diperlukan dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain sebagainya.

Seluruh pekerja yang berhubungan dengan pementasan teater, antara lain:

  • Tata Rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh-tokoh teater agar lebih sesuai dengan karakter yang akan diperankan;
  • Tata Busana adalah pakaian ganti untuk situasi yang menghendaki. Contohnya pakaian yang memenuhi anak-anak sekolahan tentu akan berbeda denga pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
  • Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung;
  • Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

Unsur eksternal adalah unsur yang digunakan untuk hal-hal yang diperlukan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal seperti, yaitu

Staf produksi adalah sekelompok tim atau individu yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Masing-masing tugas dari mereka adalah sebagai berikut:

  • Produksi produser / pimpinan
  • Mengurus semua hal tentang produksi;
  • Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja dan lain sebagainya.


  • Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah;
  • Koordinator semua pelaksanaan yang berhubungan dengan pementasan;
  • Mencari dan persiapan aktor;
  • Menyiapkan dan juga pria-mengatur segala sesuatu yang dipegang oleh bagian desainer berikut kru.


  • Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
  • Membantu sutradara.
d. Desainer

Menyiapkan semua aspek visual yang terkait dengan pengaturan atau pementasan, kostum atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti: audio).

Crew merupakan pemegang divisi dari setiap bagian yang dipegang bagian desainer, yaitu:

  • Bagian pentas / tempat;
  • Bagian tata lampu (pencahayaan);
  • Bagian perlengkapan dan tata musik;


Demikian penjelasan singkat diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber : KEMENDIKBUD-RI_2017

Lifestyle

Annisa Nur Indah28 Mar 2021

Bagi pencinta teater modern, tanggal 27 Maret merupakan hari penting untuk dirayakan karena tanggal tersebut adalah hari teater modern sedunia. Di Indonesia, teater modern mungkin hanya dinikmati segelintir orang saja karena popularitasnya yang mulai menurun, tergeser oleh jenis hiburan lain lewat internet.
Dilansir dari Kumparan, dahulu teater masih dianggap sebagai suatu yang khidmat dan serius, karena hanya dipertunjukkan dalam kegiatan ritual keagamaan.

Namun seiring berjalannya waktu, fungsi teater mulai bergeser menjadi suatu hiburan.
Hingga saat ini, teater masih menjadi sarana untuk hiburan masyarakat. Tapi tak jarang, teater modern juga digunakan oleh sutradara atau para pemain sebagai pesan berisi kritik sosial.

Sumber: Pojok Seni

Di tengah maraknya kanal streaming film online sebagai hiburan, ternyata masih banyak lho teater modern Indonesia yang masih berkarya. Apa saja? Simak ulasan berikut ini, yuk!

1.     Teater koma

Bermarkas di Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki dan Gedung Kesenian Jakarta, teater Koma masih berkarya sampai Sekaran. Selain mementaskan karya dramawan dalam negeri, Teater Koma juga menggelar karya kelas dunia, seperti Shakespeare, Georg Buchner, dan Moliere.

Teater Koma tetap yakin, teater bisa menjadi salah satu jembatan menuju suatu keseimbangan batin dan jalan bagi terciptanya kebahagiaan yang manusiawi. Jujur, bercermin lewat teater, diyakini pula sebagai salah satu cara untuk menemukan kembali peran akal sehat dan budi-nurani.

BACA JUGA: Chill di Kost, Ini 10 Rekomendasi Film Indonesia di Netflix  

2.     Bengkel Teater Rendra

Teater modern Indonesia selanjutnya adalah Bengkel teater rendra. Bengkel Teater rendra didirikan oleh Willibrordus Surendra Brata atau yang kita kenal dengan nama Rendra pada tahun 1967. Kelompok ini giat berkarya sejak dari Yogyakarta, pindah ke Jakarta lalu ke Depok pada 1970-an. Bisa dibilang teater modern ini memiliki pengaruh yang kuat pada perkembangan dunia teater di Indonesia. Dalam karya-larya WS Rendra selalu terkandung pemahaman yang mendalam mengenai kesewenang-wenangan order baru. 

3.     Teater Populer

Teater yang didirikan pada 1968 oleh Teguh Karya ini juga masih berkarya sampai sekarang. Pada awal berdiri, Teater Populer bernama Teater Populer Hotel Indonesia dan beranggotakan 12 orang dari mahasiswa Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dan teaterawan independen. 

4.     Teater Kecil

Kelompok teatrikal ini menarik minat para teaterawan lewat kekuatan naskah bertema rakyat kecil, penderitaan, harapan, dan integritas. Didirikan oleh Arifin C. Noer, Teater Kecil menjadi salah satu gerbong dalam pembaharuan teater Indonesia. Teater Kecil dianggap dekat akrab dengan publik karena Arifin C. Noer memasukkan unsur-unsur budaya seperti lenong, stambul, boneka (marionet), wayang kulit maupun golek, dan melodi pesisir.

BACA JUGA: 5 Film Netflix Tahun 2020 yang Wajib Anak Kos Tonton
 

5.     Teater Mandiri

Teater Mandiri didirikan oleh Putu Wijaya di Jakarta pada tahun 1971. Kata Mandiri berasal dari Bahasa Jawa yang artinya orang yang sanggup berdiri sendiri, namun juga bisa bekerjasama dengan orang lain. Yang mana pada saat itu, sikap mandiri itulah yang dibutuhkan dalam pembangunan kepribadian bangsa di era lepas dari penjajahan fisik namun masih banyak hambatan mentalitas.

Awalnya Teater Mandiri pentas untuk pertunjukan televisi, tapi kemudian tampil di Gedung Kesenian Jakarta. Sejak saat itu, teater Mandiri selalu pentas dan muncul di sana. 

6.     Teater Keliling

Rudolf Puspa, Ir. Dery Syrna, Buyung Zasdar dan Paul Pangemanan mendirikan Teatter Keliling pada Februari 1974. Awal didirikannya teater ini untuk menyebarkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air melalui medium teater dengan cara berkeliling.

Sampai saat ini total ada 1600 lebih pementasan yang telah digelar dan Teater Keliling terus konsisten dalam memperkenalkan teater. Bukan mainnya, mereka memiliki suatu misi, yaitu agar para generasi muda saat ini lebih tertarik untuk mengunjungi sebuah pementasan teater. 

7.     Tetaer Payung Hitam

Teater yang berawal di bandung tahun 1982 ini dibentuk oleh Rahman Sabur. Membawakan drama realis karya penulis Indonesia, mereka lalu mengeksplorasi berbagai hal untuk menemukan ekspresi dan gaya pementasan yang cocok. Kemudian akhirnya mereka identic dengan bentuk teater non-verbal.

Hal ini dipengaruhi oleh sang pendiri, Rahman Sabur, seorang penyair liris yang menghindari banyaknya kata dalam sajak-sajaknya. Karya teaternya pun menjadi sarat akan lambang visual, auditif, dan kinetic. 

8.     Teater Gandrik

Diselingi canda dan penyampaian yang ringan, Teater gandrik dikenal sebagai teater yang menyuarakan tema-tema sosial, dan kritik terhadap penguasa atas keadaan masyarakat kecil yang semakin terpinggirkan. Karena hal inilah pada masa orde baru, kelompok yang berpusat di Padepokan Seni Bagong Kusudiardja ini melenggang tanpa dihinggapi ketakutan atau cekalan dari penguasa. 

9.     Teater Garasi

Teater Garasi didirikan di Yogyakarta pada Desember 1993. Kelompok teater ini beranggotakan seniman kontemporer, diantaranya; Yudi Ahmad Tajudin (sutradara, Direktur Artistik Teater Garasi), Gunawan Maryanto (penyair, sutradara), Jompet Kuswidananto (perupa), Ugoran Prasad (pengarang, dramaturg), Risky Sasono (musisi, anggota Risky Summerbee and The Honeythief), Naomi Srikandi (sutradara, aktor), Yennu Ariendra (musisi, anggota Melancholic Bitch), Sri Qadariatin (aktor/performer), dan Theodorus Christanto (aktor/performer). Pementasan karya yang sifatnya eksperimental telah dipentaskan oleh Teater garasi baik di dalam maupun luar negeri. 

10.  Sanggar Merah Putih Makassar

Sanggar Merah Putih Makassar atau SMPM didirikan pada 20 Mei 1987 di Makassar. Komunitas ini berperan sebagai media transformasi nilai sosial dan budaya dalam arus perubahan masyarakat.Dengan motto ‘Merah Putih setiap Hari’, banyak karya, sutradara, serta seniman teater yang lahir dari kerja-kerja seniman yang mereka lakoni.   

Tanjung Duren Selatan V No 25

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA