4 getaran suara yang diterima oleh membran timpani akan diteruskan ke tingkap jorong melalui

Pengukuran frekuensi suara diukur dalam hertz (Hz, siklus per detik). Telinga manusia dapat mendeteksi frekuensi dari 1.000-4.000 hertz.

Sementara itu, telinga bayi dapat mendengar frekuensi dalam kisaran antara 20-20.000 Hz.

Intensitas suara diukur dalam desibel (dB). Kisaran pendengaran manusia pada skala desibel adalah dari 0-13 dB. Semua sifat yang disebutkan harus mengalami proses untuk masuk ke sistem pusat.

Dikutip dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), berikut adalah urutan proses mendengar yang perlu Anda ketahui.

  1. Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.
  2. Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini ke ketiga tulang kecil di telinga tengah.
  3. Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimnya ke koklea.
  4. Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas membran basilar, mengendalikan gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar koklea kemudian mendeteksi suara bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara bernada rendah.
  5. Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan menciptakan sinyal listrik.
  6. Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.

Apa saja fungsi otak yang berhubungan dengan proses mendengar?

Ketika sinyal dari saraf pendengaran dibawa ke otak, otak melakukan fungsinya dengan menunjang kebutuhan Anda.

Dikutip dari World Health Organization, berikut berbagai fungsi otak yang berhubungan dengan proses mendengar.

1. Memblokir suara yang tidak diinginkan

Kemampuan otak yang satu inilah yang membuat Anda mampu mendengar dan melakukan komunikasi dengan jelas di ruangan ramai dan berisik.

Ini disebut juga dengan efek pesta koktail atau cocktail party effect.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan Anda dalam mendengar di ruangan yang ramai akan semakin berkurang.

Kemampuan tersebut akan bertambah buruk ketika Anda mengalami gangguan pendengaran atau penyakit telinga yang memengaruhi pendengaran.

2. Menentukan lokasi sumber suara

Setelah proses mendengar berlangsung, otak dapat membuat Anda menentukan sumber suara dengan cukup akurat.

Misalnya, Anda tahu dari mana arah suara datang, Anda tahu harus menoleh ke mana untuk mencari pembicara, Anda pun tahu di mana mencari pesawat terbang atau burung.

Ada saraf khusus yang menangani hal ini di sistem saraf pusat.

3. Menentukan suara nyala dan mati

Indra pendengaran Anda memiliki fungsi peringatan untuk segala jenis sinyal. Ada sel otak yang hanya menanggapi permulaan suara, sedangkan sel otak lainnya hanya menanggapi perubahan suara menjadi tidak aktif.

Misalnya, ketika seseorang menyalakan pendingin ruangan, Anda akan menyadarinya. Begitu pula ketika alat tersebut dimatikan.

4. Interaksi rangsangan suara dengan bagian otak lainnya

Rangsangan suara menghasilkan interaksi dengan bagian otak lain untuk memberikan respons yang sesuai.

Itu sebabnya, jika Anda mendengar alarm kebakaran, tubuh Anda akan secara otomatis bereaksi yang mengarah ke pelarian, jantung berdebar, dan kesiapan untuk segera bergerak.

Contoh lainnya adalah seorang ibu yang lebih merasa waspada ketika mendengar bayinya menangis, ketimbang orang lain.

Suara tertentu dapat membangkitkan amarah, kesenangan, atau lainnya. Singkatnya, sensasi yang dihasilkan dari proses mendengar bercampur dengan mekanisme tubuh dan menjadi sebuah kesatuan.

Pengertian. Telinga adalah organ manusia yang dikhususkan untuk menerima rangsangan berupa getaran. Getaran atau Bunyi yang didengar oleh manusia adalan bunyi yang mempunyai frekuensi 20 – 20000 getaran/detik (Hz).

Reseptor Bunyi Fonoreseptor

Kemampuan untuk mendengar merupakan kemampuan mendeteksi vibrasi atau getaran mekanis bunyi. Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi ditangkap oleh reseptor telinga yang disebut fonoreseptor.

Struktur Telinga

Secara struktural, telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

4 getaran suara yang diterima oleh membran timpani akan diteruskan ke tingkap jorong melalui
Fungsi Indra Pendengaran, Pengertian Bagian Telinga Luar Tengah Dalam.

Telinga Bagian Luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran atau saluran telinga luar. Telinga luar dibatasi oleh gendang telinga atau membran timpani.


Telinga bagian luar terdiri dari beberapa bagian, yaitu daun telinga (pinnae) dan saluran telinga luar (atau liang telinga).

1) Fungsi Daun Telinga

Daun telinga berfungsi menangkap dan mengumpulkan getaran suara. Kemudian getaran disalurkan ke dalam telinga melalui saluran telinga luar.

Daun telinga atau pinnae merupakan bagian terluar telinga yang bentuknya seperti corong. Daun telinga tersusun oleh tulang- tulang rawan yang bersifat elastis atau lentur.

2) Lubang dan Saluran Telinga Luar

Saluran pendengaran atau saluran telinga luar merupakan bagian lubang telinga yang berfungsi meneruskan getaran dari daun telinga ke bagian tengah telinga.

Telinga bagian ini memiliki ukuran saluran yang pendek. Permukaan lubang telinga memiliki rambut atau bulu. Bulu rambut tersebut berfungsi untuk menghalangi masuknya serangga atau benda asing lainnya.

Fungsi Zat Saluran Telinga Luar

Sepanjang saluran telinga luar dihasilkan semacam kelenjar yaitu zat lilin yang berfungsi   untuk menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

Zat lilin merupakan zat pelindung telinga yang dapat mencegah serangan benda asing. Zat lilin merupakan racun bagi organisme hewan yang berusaha masuk ke dalam telinga.

Ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran telinga, maka lapisan lilin menggumpalnya menjadi kotoran telinga yang disebut dengan serumen.

Telinga Bagian Tengah (Rongga Timpani)

Telinga tengah berupa rongga kecil yang berisi udara yang terletak di dalam tulang temporal, dan dindingnya dilapisi sel epitel.

Fungsi Telinga Tengah

Telinga tengah berfungsi sebagai alat pengatur keseimbangan tubuh, seperti mengatur keseimbangan tekanan udara luar dan tekanan udara yang terdapat di dalam telinga.

Telinga Tengah Telinga tengah terdiri atas tiga bagian yaitu membran timpani, tulang pendengaran, dan saluran eustachius.

a) Fungsi Membran Timpani atau Gendang Telinga

Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran suara dari telinga bagian luar. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini, maka gendang telinga akan bervibrasi  atau bergetar.

b) Tulang Pendengaran

Getaran yang berasal dari gendang telinga, selanjutnya disalurkan melalui telinga bagian tengah melalui tulang pendengaran (atau osikula).

Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini saling berhubungan melalui sendi yang bergerak.

Tulang martil melekat pada gendang telinga, tulang landasan di tengah dan sanggurdi melekat pada lubang yang disebut tingkap oval pada telinga dalam.

Tiga tulang pendengaran tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval.

Fungsi Tiga Tulang Pendengaran

Fungsi rangkaian tulang pendengaran adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval.

Dari membran timpani, getaran suara dirambatkan ke tulang martil, lalu ke tulang landasan, dan akhirnya ke tulang sanggurdi yang posisinya melekat dengan sebuah tingkap oval.

Tingkap oval atau jendela oval, atau tingkap jorong merupakan sebuah membran tipis di dalam telinga. Tingkap oval merupakan membran pembatas antara telinga tengah dan telinga dalam

c) Saluran Eustachius

Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Jadi saluran Eustachius menghubungkan saluran telinga tengah dengan saluran pencernaan di rongga mulut.

Fungsi Saluran Eustachius

Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dan dalam telinga. Tujuannya adalah agar membran timpani tidak terganggu (rusak atau pecah).

Ketika seseorang menderita menderita influenza, maka pendengarannya terganggu, karena saluran eustachius tersumbat oleh lendir

Telinga Bagian Dalam (Labirin)

Telinga dalam terdiri dari bagian- bagian berikut.

a) Saluran Gelung (Kanalis Semisirkularis)

Kanalis semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang berjumlah Tiga buah. Saluran ini tersusun saling tegak lurus pada sudutnya, dan terdapat pada tulang pelipis.

Fungsi Kanalis Semisirkularis

Kanalis semisirkularis berfungsi sebagai reseptor gravitasi. Kanalis semisirkularis mempunyai dasar yang menggembung disebut ampula.

b) Vestibulum

Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi oleh sel- sel rambut dan silia.

Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula. Kristal kapur tersebar di antara rambut rambut dalam makula yang disebut dengan otolith.  Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.

c) Rumah Siput (Koklea)

Di bawah tingkap oval, terdapat membran lainnya, yaitu tingkap bundar atau jendela bundar. Dari tingkap bundar, getaran dirambatkan ke bagian telinga dalam yang dimulai dari bagian rumah siput (cochlea).

Struktur Kohlea

Koklea merupakan alat pendengar berbentuk seperti rumah siput yang berisi cairan perilimfe..  Koklea  memiliki tiga saluran, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani.

4 getaran suara yang diterima oleh membran timpani akan diteruskan ke tingkap jorong melalui
Fungsi Bagian Koklea, Gambar Struktur Letak Organ Korti

Skala vestibuli merupakan saluran yang berhubungan dengan jendela oval.  Saluran tengah, dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, serta saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran.

Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler.

Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea.

Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial.

Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti

Fungsi Organ Korti

Organ Korti berfungsi untuk menyampaikan getaran bunyi ke otak agar diolah menjadi suara.

Proses Pendengaran Pada Indra Telinga

Urutan Proses mendengar dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan getaran gelombang suara, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar.
  • Telinga luar membantu memusatkan getaran gelombang suara masuk ke saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga;
  • Kemudian gendang telinga meneruskan getaran suara ke tulang- tulang pendengaran di telinga tengah yang terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes);
  • Selanjutnya getaran suara masuk ke telinga bagian dalam melalui selaput tingkap oval dan menggetarkan cairan limfe yang terdapat dalam skala vestibuli.
  • Tekanan yang timbul akibat getaran pada skala vestibuli ditahan oleh selaput tingkap bundar yang lentur. Hal ini dapat terjadi karena antara skala vestibuli dan skala timpani dihubungkan dengan lubang kecil yang disebut helikotrema.
  • Tahap terakhir adalah getaran diterima oleh sel-sel reseptor pada organ korti. Rangsang getaran diubah menjadi impuls listrik dan diteruskan ke otak.

Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan Indra Pendengaran

Bagian alat vestibulum atau alat keseimbangan adalah tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus dan sakulus.

Ujung dari setiap saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor. Pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.

Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.

Saluran semisirkuler (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran kalsium karbonat.

Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

Contoh Soal Ujian Indra Pendengaran Telinga

1). Contoh Soa: Letak Organ Korti di Koklea

Organ korti yang berfungsi sebagai organ pendengaran terdapat pada bagian ….

  1. cerebrum
  2. membran timpani
  3. daun telinga
  4. tulang pendengaran
  5. koklea

2). Contoh Soal Jawaban: Membran Timpani Telinga Bagian Luar

Membran timpani merupakan bagian telinga yang berada di dalam ….

  1. telinga dalam
  2. telinga luar
  3. telinga tengah
  4. eustachius
  5. koklea

3). Cotoh Soal Ujian: Urutan Proses Pendengan Telinga

 Urutan yang benar bagian telinga yang dilewati oleh suara adalah . . . .

  1. martil – labirin – koklea – organ korti
  2. sanggurdi – koklea – organ korti – labirin
  3. martil – sanggurdi – organ korti – koklea
  4. gendang telinga – koklea – tingkap oval
  5. martil – gendang telinga – koklea – organ korti

4). Contoh Soal Jawaban: Fungsi Saluran Eustachius

Fungsi saluran Eustachius pada telinga adalah ….

  1. menghubungkan membran timpani dnegan koklea
  2. menghubungkan tulang-tulang pendengaran dengan selaputpendengaran
  3. menghubungkan bagian telinga tengah dengan rongga faring
  4. menghubungkan alat korti dengan perilimfa
  5. menghubungkan jendela lonjong dengan jendela bulat

Contoh Soal Dan Jawaban Lainnya: Indera Pendengaran Telinga

Berikut contoh contoh soal dan jawaban Indera Pendengaran Telinga sebagai Latihan. Soal merupakan modifikasi dari bentuk soal soal ujian agar lebih mudah dipahami dan tentu mudah untuk dihafalkan.

Contoh Soal Dan Jawaban Lainnya: Indera Pendengaran Telinga

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,