4 Apa manfaat dari mengetahui payback period?

Payback Period adalah istilah umum digunakan dalam dunia bisnis, khususnya dalam hal investasi. Jika Anda berniat untuk mendirikan bisnis yang membutuhkan dana dari pihak lain, maka wajib memahami apa itu payback period terlebih dahulu. Oleh karena itu, berikut ini pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta cara menghitung payback period yang wajib Anda pahami.


Pengertian Payback Period adalah Sebagai Berikut

4 Apa manfaat dari mengetahui payback period?

Payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran investasi dengan keuntungan. Sesuai namanya, payback period juga dikenal sebagai pengembalian modal. Sehingga, dengan kata lain, Payback Period adalah periode atau jangka waktu tertentu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal investasi semula.

Baca juga: Tips Menentukan Nama Toko yang Bagus dan Contohnya


Kelebihan dan Kekurangan Payback Period

Kelebihan utama dari payback period adalah membantu Anda mengetahui seberapa lama investasi Anda akan dikembalikan. Rumusnya pun cukup sederhana, sehingga bisa diketahui dalam waktu relatif singkat. 

Jika sudah mengetahui payback period-nya, tentunya investor jadi lebih berhati-hati dalam menanamkan modal karena sudah bisa memetakan risikonya. Payback period juga bisa membantu investor untuk memperhitungkan biaya-biaya lain yang ia harus keluarkan selama payback period. Dengan demikian, seorang investor akan jadi lebih mudah untuk menghindari risiko kehilangan uangnya.

Di sisi lain, kekurangan perhitungan payback period adalah rumus perhitungannya yang juga dianggap terlalu sederhana karena belum memperhitungkan unsur profit atau dividen yang diterima oleh investor. Sehingga, investor akan kesulitan untuk menentukan mana investasi yang secara jangka panjang benar-benar mendatangkan keuntungan terbesar. 

Baca juga: 5 Tips Jitu Mengatasi Modal Minim, Pasti Berhasil!


Cara Menghitung Payback Period

4 Apa manfaat dari mengetahui payback period?

Terdapat dua cara menghitung payback period. Perbedaan di antara keduanya terletak pada arus kas yang diterima dalam satu tahun. Berikut penjelasannya.

1. Cara menghitung payback period untuk arus kas yang sama setiap tahun

Untuk menghitung payback period dengan arus kas yang sama setiap tahunnya Anda bisa gunakan rumus berikut:

Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

Sederhana bukan?

2. Cara menghitung payback period untuk arus kas yang berbeda setiap tahun

Untuk menghitung payback period dengan arus kas yang berbeda setiap tahunnya bisa menggunakan rumus berikut:

Payback Period = n + (a-b) : (c-b) x 1 tahun.

n = Syarat Periode Pengembalian Modal Investasi

a = Jumlah besaran investasi semula.

b = Total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke (n)

c = Total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke (n+1)

Baca juga: Lebih Baik Beli atau Sewa Ruko? Berikut Pertimbangannya


Contoh Perhitungan Payback Period

1. Jika arus kas yang diterima sama setiap tahun

Perusahaan PT Mekar Jaya Abadi berencana membeli 5 unit mobil MPV untuk disewakan ke perusahaan lain. Nilai investasinya adalah 750 juta rupiah. Keuntungan bersih yang diperoleh dari penyewaan mobil tersebut adalah 100 juta rupiah per tahun. Maka payback period-nya adalah sebagai berikut:

PP = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih x 1 tahun

PP = 750.000.000 : 100.000.000 x 1 tahun

Payback Period = 7,5 tahun atau 7 tahun 3 bulan.

2. Jika arus kas yang diterima berbeda setiap tahun

Perusahaan PT Untung Sejahtera membutuhkan investasi senilai 200 juta rupiah dengan syarat pengembalian selama 3 tahun. Arus kas pada tahun pertama adalah 70 juta, tahun kedua senilai 50 juta, tahun ketiga senilai 80 juta, dan tahun keempat senilai 100 juta. Maka payback period-nya adalah sebagai berikut:

Kumulasi arus kas per tahun:

Tahun ke-1 = 70.000.000

Tahun ke-2 = 50.000.000 + 70.000.000 = 120.000.000

Tahun ke-3 = 80.000.000 + 120.000.000 = 200.000.000

Tahun ke-4 = 100.000.000 + 200.000.000 = 300.000.000

PP = n + (a-b) : (c-b) x 1 tahun.

PP = 3 + (200.000.000 - 120.000.000) : (200.000.000 - 120.000.000) x 1 tahun

PP = 3 + (80.000.000 : 80.000.000) x 1 tahun

PP = 3 + 1 x 1 tahun

Maka, Payback Period-nya adalah 4 tahun

Itu dia pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta cara menghitung payback period. Dapat dilihat bahwa arus kas merupakan elemen penting dalam penghitungan payback period. Jadi, pastikan Anda sudah menggunakan aplikasi point of sale terbaik agar seluruh transaksi tercatat dengan baik dan akurat. Untuk itu, Anda bisa gunakan aplikasi Moka POS.

Moka POS bukan hanya bisa mencatat transaksi dengan cepat dan akurat, tetapi juga dilengkapi beragam fitur lainnya. Contohnya customer loyalty program, manajemen inventory stock, table arrangement, dan masih banyak lagi. 

Jadi, pastikan bisnis Anda hanya menggunakan aplikasi point of sale terbaik, Moka POS!

4 Apa manfaat dari mengetahui payback period?

Apa manfaat dari mengetahui payback period?

Berikut ini kelebihan dari payback period: Memberikan informasi mengenai lamanya Break Even Point (BEP) project. Sebagai alat pertimbangan risiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula risiko kerugiannya.

Apakah payback period penting untuk diterapkan di perusahaan?

Pengembalian dana atau payback period adalah hal yang sangat penting untuk investor ataupun perusahaan dalam pembuatan suatu proyek. Dengan pengembalian dana, investor dapat memutuskan perusahaan mana yang cocok untuk mereka berikan suntikan dana (investasi) dan perusahaan pun akan fokus dalam penyelesaian proyek ...

Kenapa payback period banyak digunakan dalam perusahaan?

Payback period ini banyak digunakan oleh para investor untuk bisa menentukan pengambilan keputusan investasi, keputusan tersebutlah yang nantinya akan dijadikan sebagai penentu investasi pada suatu proyek.

Bagaimana cara menilai investasi melalui metode payback period?

Rumusnya adalah Payback Period = n + (a-b) : (c-b) x 1 tahun. Dengan keterangan “n” merupakan syarat pengembalian modalnya, “a” adalah jumlah investasi semual, “b” total kumulatif dari arus kas pada periode ke (n). Terakhir, “c” adalah total kumulatif pada satu periode ke (n+1).