Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah

Jika Koppen membagi daerah tipe iklim berdasarkan letak di muka bumi (secara horisontal) yang sebelumnya telah kita bahas pada artikel Pembagian wilayah iklim menurut Koppen, Junghun membagi daerah iklim atas dasar ketinggian di atas permukaan laut (vertikal).

Junghun menandai daerah iklim ini dengan jenis vegetasi alam yang tumbuh di daerah-daerah tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Daerah pada ketinggian mulai dari permukaan air laut sampai 700 meter di atas permukaan laut merupakan daerah panas. Di sini tumbuh padi, jagung, tebu, dan kelapa. Suhu tahunan rata-rata 22 derajat C ke atas.

2. Daerah antara 700 – 1500 meter merupakan daerah sedang yang suhunya antara 15 – 22 derajat C, merupakan daerah tanaman padi, karet, kopi, teh, kina, dan sayuran.

3. Daerah antara 1500 – 2500 meter merupakan daerah sejuk dengan suhu antara 11 – 15 derajat C. Tanaman di daerah ini adalah pinus, hortikultura dan kina.

4. Daerah antara 2500 – 4000 meter di sebut daerah dingin, suhunya di bawah 11 derajat C, di bagian paling atas hanya ditumbuhi jenis lumut.

Di atas 4000 meter dari permukaan air laut merupakan daerah salju abadi di daerah tropik. Berikut gambar zone iklim menurut Junghun:

Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah

Keterangan

  • 0 – 700 m zone panas
  • 700 – 1500 m zone sedang
  • 1500 – 2500 m zone sejuk
  • 2500 – 3300 m zone dingin

Zone-zone iklim Junghun ini merupakan pegangan utama dalam menentukan tanaman budidaya yang diusahakan di suatu daerah pada ketinggian tertentu di wilayah Indonesia.

Demikian yang dapat kami sampaikan sekilas mengenai Pembagian iklim menurut Junghun, semoga menambah wawasan kita dalam mempelajari ilmu Geografi.

Pengklasifikasian iklim di planet Bumi bukan lagi merupakan barang baru. Justru sudah ada sejak zaman dahulu, hal ini karena iklim memang berbeda- beda dan perlu diklasifikasikan menurut golongan- golongan tertentu. pengklasifikasian ini telah dilakukan oleh beberapa orang yang ahli di bidangnya sehingga pengklasifikasian iklim pun ada beberapa macam. Biasanya pengklasifikasian iklim ini akan diberi nama sesuai dengan penemunya. Salah satunya adalah pengklasifikasian iklil Junghuhn yang ditemukan oleh Frnaz Wilhelm Junghuhn. Jughuhn merupakan seorang naturalis, doktor, botanikus, geolog dan juga pengarang berkebangsaan Jerman, kemudian Belanda. Jughuhn lahir di Mansfeld, yaknik daerah dekat dengan pegunungan Harz pada tanggal 26 Oktober 1809 dan meninggal di Lembang pada tanggal 24 April 1864.

Pengklasiifikasian iklim menurut Jughuhn ini sangat erat kaitannya dengan wilayah Indonesia (baca: iklim di Indonesia) karena Junghuhn sendiri mengadakan penelitian mengenai iklim di wilayah Sumatera Selatan serta Dataran Tinggi Bandung. Junghuhn membagi iklim ini meurut ketinggian suatu tempat.

Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn

Franz Wilhelm junghuhn mengadakan penelitian di wilayah Sumatera Selatan dan juga di Dataran Tinggi Bandung untuk membandingkan iklim yang didasarkan pada ketinggian suatu tempat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya semakin tinggi suatu tempat maka udara yang dirasakan semakin sejuk dan dan dingin. Dengan demikian sayuran atau tanaman pertanian yang ditanam pun akan berbeda dengan yang ada di dataran rendah yang  notabene lebih panas. Jughuhn membagi iklim berdasarkan ketinggian suatu tempat ke dalam 4 kelompok. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kelompok iklim tersebut, berikut adalah penjelasannya:

Kelompok pertama dari klasifikasi iklim Jughuhn ini adalah zona iklim panas. Zona iklim panas merupakan iklim yang berada di tempat dengan ketinggian antara 0 hingga 600 meter di atas permukaan air laut. Di daerah dengan ketinggin ini, rata- rata suhu yang kita rasakan antara 22 derajat Celcius hingga 26,3 derajat Celcius. Iklim di daerah ini merupakan iklim yang paling panas dari pada daerah yang lainnya, maka dari itulah tidak semua tanaman bisa kita tanam, terlebih tanaman- tanaman yang membutuhkan udara dingin. Beberapa tanaman yang cocok kita tanam di wilayah iklim seperti ini misalnya padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa dan tanaman cokelat. Tanaman- tanaman ini biasanya kita temukan di wilayah pulau Sumatera, seperti Sumatera Selatan yang menjadi lokasi penelitian oleh Junghuhn.

Kelompok kedua dari zona pembagian iklim menurut Jughuhn adalah zona iklim sedang. Zona iklim sedang merupakan iklim yang berada di tempat yang memiliki ketinggian antara 600 meter hingga 1500 meter di atas permukaan air laut. Di daerah ini suhu udara yang akan kita rasakan rata- rata amtara 17,1 derajat Celcius hingga 22 derajat Celcius. Iklim ini dirasa lebih dingin daripada iklim yang sebelumnya, maka dari itulah jenis tanaman yang cocok ditanam di daerah inipun sudah berbeda dengan daerah sebelumnya, meskipun beberapa tanaman masih bisa hidup di wilayah ini. Adapun beberapa jenis tanaman yang cocok kita tanaman di wilayah yang memiliki iklim sedang antara lain adalah padi, tembakau, the, kopi, cokelat, kina dan seyur- sayuran seperti kol, sawi, selada dan lainnya. Beberapa tanaman tersebut sebagian bisa hidup di iklimpanas dan juga iklim sedang, namun untuk pertumbuhannya tentu saja akan berbeda dikedua tempat tersebut.

Kelompok ketiga dari zona pembagian iklim menurut Junghuhn adalah zona iklim sejuk. Iklim ini tentu saja lebih dingin daripada iklim sebelumnya, dan tempatnya pun juga lebih tinggi daripada sebelumnya. Zona iklim sejuk ini merupakan iklim yang berada di tempat dengan ketinggian antara 1500 meter hingga 2500 meter di atas permukaan air laut. Di tempat ini, rata- rata suhu udara yang akan kita rasakan antara 11,1 derajat Celcius hingga 17,1 derajat Celcius, terbayang dinginnya bukan? di tempat ini ada beberapa tanaman yang masih dapat hidup dari zona iklim sedang tadi seperti the, kopi, kina dan juga sayur- sayuran. Tanaman- tanaman ini dapat kita jumah di wilyaah Dataran tinggi Bandung.

Zona iklim keempat dan yang terakhir dari klasifikasi iklim Junghuhn adalah zona iklim dingin. Iklim dingin ini berada di tempat yang memiliki ketinggian yang lebih dari 2500 meter di atas permukaan air laut. Di tempat ini rata- rata suhu udara yang akan kita rasakan sekitar 6,2 derajat celcius hingga 11,1 derajat Celcius. Di wilayah iklim dingin ini tidak akan kita temukan tanaman budidaya. Tanaman yang dapat hidup di iklim dingin ini misalnya adalah lumut.

Nah itulah beberapa kelompok atau klasifikasi pembagian iklim menurut Junghuhn. Klasifikasi iklim ini berdasarkan ketinggian tempat dan digunakan untuk menentukan jenis tanaman yang cocok. Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah

Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah
Lihat Foto

Kemdikbud

Pembagian iklim matahari

KOMPAS.com - Iklim di tiap wilayah berbeda-beda. Ada banyak faktor yang menentukan iklim.

Dilansir dari situs Kemdikbud, ada beberapa jenis pembagian iklim:

Iklim Matahari

Pembagian iklim ini berdasarkan posisi suatu wilayah terhadap matahari. Iklim matahari terbagi menjadi:

  • Iklim tropis: Terletak di 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS
  • Iklim subtropis: Terletak di 23,5 derajat LU-40 derajat LU dan 23 derajat LS-40 derajat LS
  • Iklim sedang: Terletak di 40 derajat LU-66,5 derajat LU dan 40 derajat LS-66,5 derajat LS
  • Iklim sedang: Terletak di 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS

Baca juga: Pengertian Iklim dan Jenisnya

Iklim Junghuhn

Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, ahli tanaman asal Jerman membagi iklim berdasarkan ketinggian tempat.

Pembagian ini merupakan hasil temuannya terhadap jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah dengan ketinggian berbeda-beda.

Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah

Zona iklim dingin yang berketinggian antara 2500 4000 m yang dapat bertahan dan tumbuh adalah
Lihat Foto

Kemdikbud

Iklim Junghuhn

Ia membagi iklim menjadi lima zona yakni:

  • Zona iklim panas: Ketinggian 0-700 meter, suhu rata-rata tahunan lebih 22 derajat celsius. Jenis tanaman padi, jagung, tebu dan kelapa.
  • Zona iklim sedang: Ketinggian 700-1.500 meter, suhu rata-rata tahunan antara 15-22 derajat celsius. Jenis tanaman kopi, teh, kina dan karet.
  • Zona iklim sejuk: Ketinggian 1.500-2.500 meter, suhu rata-rata tahunan 11-15 derajat celsius (cocok tanaman holtikultura).
  • Zona iklim dingin: Ketinggian 2.500-4000 meter, suhu rata-rata tahunan 11 derajat celsius. Tanaman yang tumbuh lumut.
  • Zona iklim salju tropis: Ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.

Baca juga: Unsur-unsur Cuaca dan Faktor yang Memengaruhi Iklim

Lihat Foto Beck Pembagian berdasarkan iklim Koppen (1980-2016) (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Iklim Köppen

Selanjutnya, ada pembagian iklim menurut klimatolog keturunan Jerman-Rusia, Wladimir Köppen. Pembagian iklim menurut W Koppen didasarkan pada curah hujan. Ada lima tipe iklim menurut Köppen:

  • Iklim A (iklim hujan tropis): Temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 derajat celsius, suhu tahunan 20-25 derajat celsius, curah hujan bulanan lebih dari 60 milimeter.
  • Iklim B (iklim kering/gurun): Curah hujan lebih kecil dari pada penguapan. Terbagi menjadi Iklim stepa dan iklim gurun.
  • Iklim C (iklim sedang basah): Temperatur bulan terdingin -3-18 derajat celsius. Terbagi menjadi: Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering), Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering), dan Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
  • Iklim D (iklim dingin): Temperatur bulan terdingin kurang dari 3 derajat celsius, temperatur bulan terpanas lebih dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Dw (iklim sedang di darat dengan musim dingin yang kering), dan Df (iklim sedang di darat dengan musim dingin yang lembab).
  • Iklim E (iklim kutub): Bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Et (Iklim tundra), dan Ef (Iklim salju).

Baca juga: Iklim Indonesia

Lihat Foto Kemdikbud Iklim Schmidt-Ferguson Iklim Schmidt-Ferguson

Seperti Köppen, Schmidt dan Ferguson juga membagi iklim berdasarkan curah hujan. Namun dalam klasifikasi Schmidt-Ferguson, curah hujan yang digunakan adalah bulanan dengan rumus:

Q = jumlah rata-rata bulan kering : jumlah rata-rata bulan basah × 100 persen

Berdasarkan rumus itu, maka pembagian iklimnya yakni: