Zat yang hilang dalam pembakaran kayu sering disebut

Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa zat sebelum dan setelah reaksi besarnya sama/tidak berubah. Kayu merupakan senyawa organik. Pembakaran sempurna senyawa organik akan menghasilkan  dan . Namun, pembakaran kayu umumnya menyisakan arang (), yang artinya pembakaran tidak seluruhnya berjalan secara sempurna. Dengan demikian, ketika kayu dibakar dan dihasilkan sisa arang dan abu, massanya seolah-olah tidak sama dengan massa kayu yang dibakar, karena sebagian kayu berubah menjadi   dan  yang berwujud gas. 

Suara.com - Disadari atau tidak, beberapa aktivitas manusia sebenarnya dipengaruhi oleh perubahan fisika dan kimia. Adanya perubahan fisika dan kimia ini dapat dikenali dari keadaan awal materi yang berbeda dengan keadaan akhir materi setelah mengalami perubahan. 

Perbedaan keduanya ditunjukan oleh sifat maupun komposisinya. Hal ini menandakan bahwa sifat-sifat setiap materi perlu dipelajari sebelum dan sesudah terjadi perubahan.

Keadaan materi dapat dikenali berdasarkan sifat fisis maupun sifat kimianya.

Sifat fisis suatu materi dapat diketahui dari kemampuan melakukan perubahan atau reaksi kimia, misalnya bensin lebih mudah terbakar daripada minyak tanah.

Baca Juga: Perbedaan Bentuk Zat Padat, Cair, dan Gas Beserta Contohnya

Agar lebih mudah dipahami, berikut perbedaan perubahan fisika dengan kimia sebagaimana dikutip dari Ruang Guru.

1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Contohnya, pencampuran gula ke dalam air membentuk larutan gula.

Zat yang hilang dalam pembakaran kayu sering disebut
Ilustrasi gula cair (Elements Envato)

Secara fisik, gula berubah dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu.

Seperti rasa manisnya tetap ada, baik dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air. 

Perubahan itu juga tidak mengubah sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya fisiknya saja, dari cair menjadi padat (es), atau dari cair menjadi gas.

Baca Juga: Peneliti Temukan Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan Cepat Saji

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi). 

Salah satu bentuk energi adalah energi kimia dalam proses pembakaran kayu. Foto: Pixabay

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja, untuk melakukan suatu perubahan yang bertujuan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Energi tidak pernah hilang atau dibuat, melainkan hanya dapat diubah ke dalam bentuk energi lain, yang disebut dengan hukum kekekalan energi. Melalui konsep tersebut, energi dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Mengutip dalam buku Inti Materi IPA SMP/MTs kelas 7, 8, 9 yang disusun oleh Tim Maestro Genta, kerja dalam kehidupan manusia bergantung pada kemampuan organisme mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.

Energi yang paling besar di muka Bumi adalah energi matahari. Energi tersebut dapat menghasilkan energi lain melalui proses perubahan energi, salah satunya adalah energi kimia.

Dikutip dari sumber yang sama, energi kimia merupakan energi yang terkandung dalam suatu zat. Energi jenis ini dihasilkan senyawa kimia stabil, yang diakibatkan oleh interaksi elektron antar molekul atau antar atom.

Beberapa contoh energi kimia, di antaranya adalah baterai. Foto: Pixabay

Wujud energi kimia hanya ada di dalam alat penyimpanan energi. Beberapa alat penyimpanan energi kimia adalah makanan, baterai, dan bensin. Selain itu, contoh energi kimia lainnya adalah energi yang terkandung dalam bahan bakar, seperti solar.

Berikut adalah contoh energi kimia yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

Kayu merupakan contoh sumber energi kimia yang telah digunakan sejak zaman dahulu kala, untuk menghasilkan panas dan cahaya dalam memenuhi kebutuhannya.

Energi kimia pada kayu dapat terlihat ketika peristiwa pembakaran kayu, yang unsur kimia di dalamnya akan rusak dan menghasilkan energi cahaya serta energi panas. Selama prosesnya, kayu diubah menjadi abu, yaitu bahan kimia dengan sifat yang sangat berbeda.

Baterai adalah salah satu contoh energi kimia berikutnya, yang bisa diubah menjadi menjadi energi listrik. Baterai dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik seperti remote, remote, jam, dan lainnya.

3. Biomassa, Gas Alam, Batu Bara, dan Minyak Bumi

Contoh energi kimia lainnya terdapat dalam peristiwa pembakaran pada biomassa, gas alam, dan batu bara, yang berubah menjadi listrik. Kemudian energi listrik tersebut diubah menjadi panas dan cahaya yang dapat dirasakan manfaatnya oleh manusia.

Sementara itu, minyak bumi diolah terlebih dahulu dalam bentuk bahan bakar seperti bensin yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor.

Mengonsumsi makanan juga termasuk perubahan energi kimia menjadi panas. Foto: Pixabay

Contoh Perubahan Energi Kimia menjadi Panas

Energi kimia dapat diubah menjadi panas melalui beberapa peristiwa. Mengutip dalam buku Seri Sains: Energi yang ditulis oleh Taufik Hidayat. S.T., contoh perubahan energi kimia menjadi panas, yaitu sebagai berikut.

  • Energi kimia berubah menjadi panas yang dihasilkan minyak tanah dan kompor gas. Minyak tanah dan gas adalah energi kimia yang berubah menjadi api, yang merupakan energi panas.

  • Energi kimia yang dihasilkan tubuh manusia berasal dari makanan yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Makanan adalah energi kimia yang kemudian berubah menjadi panas tubuh, untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.

  • Lilin yang dibakar akan menimbulkan reaksi kimia, yang terjadi saat lilin dibakar dan menghasilkan gas pembakaran panas yang terdiri dari hidrogen, karbon dioksida, dan karbon monoksida.