Yang tidak termasuk komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan

33 Menurut Sadoso Sumosardjuno 1992: 19, kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan mempunyai empat komponen yaitu: a. Kesehatan jantung dan peredaran darah cardiovascular endurance. b. Kekuatan otot strength. c. Ketahanan otot muscular endurance. d. Kelentukan fleksibility. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Djoko Pekik Irianto 2004: 4, kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar, yaitu: a. Daya tahan paru-jantung. b. Kekuatan dan daya tahan otot. c. Kelentukan. d. Komposisi tubuh. Menurut Iskandar dkk., 1999: 5, kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: a. Daya tahan paru-jantung kardiorespirasi. b. Kekuatan otot. c. Daya tahan otot. d. Fleksibilitas, dan e. Komposisi tubuh. Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ini sangat diperlukan oleh setiap orang untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga kesehatan. Apabila seseorang 34 memiliki kebugaran jasmani yang baik, mereka akan dapat melakukan aktivitas atau pekerjaan secara efektif dengan rasa senang dan penuh semangat tanpa merasakan kelelahan yang berarti. Adapun penjelasan dari lima komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah sebagai berikut: a. Daya tahan paru-jantung Daya tahan jantung paru adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan yang ringan sampai tingkat intensitas submaksimal, dengan melibatkan kelompok otot-otot besar secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti Iskandar dkk., 1999: 6. Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 4, daya tahan paru-jantung yakni kemampuan paru-jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama. Kebugaran paru-jantung dapat diartikan sebagai kemampuan jantung yang melibatkan paru-paru, pembulu darah, dan kelompok otot besar dalam melakukan aktivitas kerja yang ringan sampai intensitas kerja yang berat dalam waktu yang relatif lama dengan tidak mengalami kelelahan yang berarti. Daya tahan paru-jantung sangat penting untuk menunjang kerja otot yaitu dengan cara mengambil oksigen dan menyalurkan kedalam otot yang aktif. Hal ini juga dipengaruhi oleh kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari untuk menggunakan oksigen secara efisien, artinya makin besar aktivitas kerja yang dilakukan semakin banyak 35 pula oksigen yang dipakai oleh tubuh. Begitu pula sebaliknya, jika aktivitas kerja yang dilakukan makin kecil, penggunaan oksigen oleh tubuh makin sedikit. Daya tahan paru-jantung bagi anak usia sekolah ditunjukkan untuk mempertahankan kemampuan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti bermain dan belajar. Begitu pula bagi yang sudah siap untuk bekerja, daya tahan paru-jantung juga sangat dibutuhkan, karena daya tahan paru- jantung sangat mempengaruhi produktivitas kerja. b. Kekuatan otot Secara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban Iskandar dkk., 1999: 7. Menurut Sadoso Sumosardjuno 1997: 6, kekuatan otot adalah kemampuan otot-otot untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal, untuk mengangkat beban. Menurut Suharjana 2008: 7, kekuatan otot yaitu kemampuan sekelompok otot-otot melawan beban dalam satu usaha. Dengan kata lain pengertian kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Secara mekanis kekuatan otot ini didefinisikan sebagai gaya force yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam kontraksi maksimal. Pada seorang, latihan untuk meningkatkan kekuatan otot harus bersifat menyeluruh dan melibatkan alat gerak pasif maupun aktif. Kekuatan otot ini merupakan komponen yang penting bagi seseorang, karena kekuatan otot merupakan daya dukung gerak 36 dalam melakukan aktivitas kerja, sehingga diperlukan latihan kekuatan otot secara teratur. c. Daya tahan otot Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus-menerus pada tingkat intensitas submaksimal Iskandar dkk., 1999: 7. Menurut Sukadiyanto 2010: 138, daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengatasi tahanan atau beban dalam jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan menurut Suharjana 2008: 7, daya tahan otot yaitu kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu yang cukup lama. Daya tahan otot diperlukan untuk mempertahankan kegiatan yang sifatnya didominasi oleh penggunaan otot atau kelompok otot, seperti halnya komponen lain, daya tahan otot hanya diperlukan sebatas kebutuhan dalam melakukan aktivitas otot. Daya tahan otot akan berkurang secara bertahap seiring dengan bertambahnya umur, tetapi penurunan daya tahan otot tidak terjadi secara menurunnya kekuatan otot, untuk seseorang daya tahan otot sangat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sehari- hari. d. Fleksibilitas kelentukan Fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan sendi secara maksimal Iskandar dkk.,1999: 7. Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 4, kelentukan atau fleksibilitas adalah kemampuan persendian untuk bergerak secara leluasa. dengan kata lain fleksibilitas merupakan 37 kemampuan sendi untuk melakukan gerakan secara maksimal di dalam ruang gerak sendi. Fleksibilitas menunjukkan besarnya pergerakan sendi secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan range of movement. Kemampuan yang cepat dan lincah untuk mengubah arah sangat memerlukan fleksibilitas tubuh. Pada umumnya anak memiliki tingkat fleksibilitas yang sangat baik. Oleh karena itu latihan fleksibilitas tidak boleh berlebihan karena dapat berpengaruh tidak baik dan dapat merusak sikap tubuh itu sendiri. Bertambahnya umur seseorang memiliki konsekuensi munculnya gangguan pada persendian, yang merupakan salah satu hal utama yang dapat mengurangi fleksibilitas seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan pada persendian sering menyebabkan penurunan kemampuan gerak. Penurunan fleksibilitas sendi akan terjadi terutama pada persendian tubuh bagian bawah, dan sering diikuti oleh penurunan keseimbangan dan gangguan berjalan. e. Komposisi tubuh Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua komponen yaitu lemak tubuh dan masa tubuh tanpa lemak Iskandar dkk., 1999: 8. Menurut Suharjana 2008: 7, komposisi tubuh yaitu perbandingan berat badan atau tubuh tanpa lemak dinyatakan dengan prosentase lemak tubuh. Komposisi tubuh meliputi dua hal yaitu indeks masa tubuh dan presentasi lemak tubuh. Komposisi tubuh juga didefinisikan sebagai 38 perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam presentase lemak tubuh.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nasrullah 2011, dengan judul “Pengaruh Latihan Circuit Weight Training terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Mahasiswa IKORA Angkatan 2009” menunjukkan bahwa latihan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai dengan hasil t test t = -4,561 atau 4,561, latihan Circuit Weight Training tidak dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tangan menggengam dengan hasil t test adalah t = -1,539 atau 1,539, latihan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tangan menarik dengan hasil t test t = -4,040 atau 4,040, latihan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tangan mendorong dengan t test t = -3,998 atau 3,998, latihan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan otot tubuh bagian atas dengan hasil t test t = -4,575 atau 4,575, latihan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan otot perut t test t = - 7,590 atau 7,590, dan Circuit Weight Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan otot lengan dan bahu t test t = -3,782 atau 3,782. 2. Penelitian yang dilakukan Acep Ruswan 2008, dengan judul “Pengaruh Beberapa Macam Metode Latihan Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot” 39 menunjukkan bahwa berdasarkan analisis uji-t terhadap peningkatan kekuatan otot melalui kedua metode latihan berbeban, maka hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh hasil latihan antara kedua metode latihan tersebut. Dalam hal ini data menunjukkan bahwa peningkatan kekuatan otot melalui metode latihan berbeban system sirkuit mean = 22,72 berbeda secara signifikan dibandingkan dengan metode latihan berbeban system set mean = 15,33.

C. Kerangka Berfikir

Latihan adalah suatu proses yang sistematis untuk meningkatkan penampilan gerak dan kualitas fisik. Begitu juga dengan latihan beban pasti akan memberikan banyak perubahan-perubahan yang bermanfaat untuk tubuh. Perubahan yang diperoleh dari latihan antara lain meningkatkan kualitas otot, meningkatkan kualitas fisik, menurunkan berat badan, menambah berat badan, dan juga meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Ada beberapa system dalam melakukan latihan beban yang harus dilakukan apabila menginginkan program latihan dapat berhasil sesuai apa yang diinginkan. Salah satu system tersebut adalah Set System. System ini dilakukan dengan melakukan beberapa repetisi dari suatu bentuk latihan, disusul dengan istirahat, kemudian mengulangi lagi repetisi seperti semula, ada yang melakukan 2 dua set dan ada yang melakukan 3 tiga set dalam setiap latihan. Dengan metode Set System ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan otot, dan fleksibilitas