Yang mana disebut kota kabut

Pekanbaru -

Kota Pekanbaru diselimut kabut dan bau asap tercium oleh warga. Namun penyebab kabut serta bau asap tersebut masih menjadi tanda tanya.

Kabut mulai terlihat sejak Senin (1/3/2021) sore. Kabut semakin jelas terlihat pada Selasa (2/3) pagi. Aroma bau asap bekas kebakaran pun tercium lebih menyengat.

"Bau asapnya sejak kemarin. Pagi ini bau agak berkurang karena udara segar, tapi kalau tadi malam sangat tercium," terang seorang pengendara di Pekanbaru, Loren.

Prakirawan BMKG Pekanbaru, Ahmad Agus, mengatakan belum ada kabut asap yang terdeteksi oleh pihaknya. Dia mengaku tak bisa berasumsi udara kabur pagi ini disebabkan kabut asap.

"Satelit BMKG belum mendeteksi sebagai asap di wilayah Riau sehingga kami tidak bisa berasumsi bahwa ini asap kebakaran," kata Agus.

Hal serupa disebut terjadi di semua daerah di Riau. Belum ada laporan soal kabut asap akibat karhutla.

"Pagi ini semua kota setelah saya konfirmasi masih melaporkan haze (udara kabur) belum melaporkan sebagai kabut asap. Tetapi memang pagi dan sore itu cenderung udara kabur," katanya.

Suasana Kota Pekanbaru saat diselimuti kabut dan bau asap hari ini. (Raja Adil/detikcom)

Meski belum mendeteksi kabut asap, BMKG mengatakan ada 16 titik panas (hotspot) yang terpantau di Riau per hari ini. Sebanyak 16 titik dengan tingkat kepercayaan di atas 70% itu tersebar di enam kabupaten/kota di Riau.

"Hotspot di Riau 16. Rincian Bengkalis 2 titik, Kampar 2, Kota Dumai 1, Pelalawan 4, Rokan Hilir 6, dan Indragiri Hulu 1," terang Agus.

Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, mengatakan karhutla di wilayah Riau terus meluas. Sejak awal tahun, lahan terbakar tercatat mencapai 468,06 hektare (ha).

"Sudah 468,06 ha (lahan terbakar)," kata Jim Gafur saat ditanya luas lahan terbakar di Riau, Selasa (2/3/2021).

Karhutla, katanya, terjadi di sembilan kabupaten dan kota di Riau. Lahan terbakar kebanyakan terjadi di Bengkalis, yakni 151 hektare. Selanjutnya, 82,35 ha terbakar di Dumai dan 76 hektare lahan terbakar di Indragiri Hilir.

"Siak 59,5 ha, Pelalawan 32,5 ha, Meranti 26,5 ha, Rohil 17 ha, Inhu 15,5 ha. Terakhir ada Kampar 8,05 ha lahan terbakar," imbuh Gafur.

Sementara itu, Polda Riau menangkap enam orang terkait kasus karhutla. Keenam pelaku telah diproses hukum.

"Sudah enam orang ditangkap. Dua orang dari Bengkalis, dua orang Dumai, satu Meranti, dan satu orang dari Kampar," terang Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto.

(haf/haf)

Jakarta -

Banyak sekali kota di dunia ini yang mempunyai berbagai julukan tersendiri. Misalnya, di Indonesia sendiri Kota Bandung dijuluki sebagai Paris van Java.

Di negara lain, kita biasa mendengar Kota New York disebut sebagai Big Apple atau Paris yang dijuluki City of Love. Bagaimana asal-usulnya kota-kota populer tersebut mendapat berbagai julukan demikian? Begini kisahnya.

Asal Mula Julukan 8 Kota Populer di Dunia

1. New York, The Big Apple

Kota New York memiliki banyak sebutan, mulai dari the City that Never Sleeps (Kota yang Tidak Pernah Tidur), Gotham, dan Big Apple.

Sejumlah sebutan ini sebetulnya telah dicatat pada awal tahun 1900-an. Akan tetapi, popularitasnya baru muncul pada 1920-an saat seorang jurnalis olahraga, John J. G. Gerald, membuat sebuah kolom balap kuda berjudul 'Around the Big Apple'. Julukan ini pun akhirnya mulai kondang sejak kampanye pariwisata di tahun 1970-an.

2. Jenewa, The Peace Capital

Jenewa adalah kota paling padat kedua di Swiss. Kota ini juga sangat dikenal dengan diplomasi mereka.

Jenewa tidak hanya tempat bagi markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun juga organisasi internasional lainnya seperti Palang Merah yang sekaligus didirikan di sana.

Jenewa adalah tempat Konvensi Jenewa yang merupakan perjanjian untuk memperbaiki dampak perang terhadap tentara dan warga sipil. Sehingga, cocok apabila Jenewa dijuluki 'The Peace Capital'.

3. Toronto, Muddy York

Julukan Muddy York untuk Kota Toronto sekarang ini tidak sepopuler dahulu. Julukan tersebut sebetulnya merujuk pada sejarah Kota Toronto yang dulunya tidak punya sistem drainase.

Sementara, kata 'York' sendiri merujuk pada saat pertama kali kota ini dikolonisasi. Saat itu, namanya adalah Town of York untuk menghormati Pangeran Frederick, Duke of York. Sekarang, sebutan Muddy York lebih mewakili tahun-tahun awal kota tersebut.

4. Ushuaia, The End of The World

Apabila manusia pergi berlayar ke Bumi bagian selatan, tentunya akan menemukan Antartika. Akan tetapi sebelum mencapai ke sana, orang akan sampai ke Ushuaia terlebih dulu.

Ushuaia adalah kota di wilayah Patagonia, Argentina. Kota ini sering dianggap sebagai kota paling selatan di dunia. Sehingga, kota tersebut dijuluki sebagai The End of The World atau El Fin del Mundo.

Sebetulnya masih ada kota yang letaknya secara teknis lebih ke selatan, yaitu Puerto Williams. Namun, julukan The End of The World tetap dipakai oleh pemerintah Argentina.

5. Mumbai, The City of Dreams

Mumbai adalah salah satu kota terpadat di India. Jumlah populasinya sekitar 18,4 juta orang.

Mumbai adalah kota perekonomian dan jantung Bollywood. Alasan-alasan ini membuat Mumbai menjadi kota yang kerap dituju untuk pindah. Karena dianggap bahwa kesempatan di sana tidak ada habisnya, Mumbai kerap disebut The City of Dreams.

6. Sydney, The Harbour City

Kota Sydney berlokasi di pantai tenggara Australia. Sydney pernah menjadi kota pelabuhan utama dan terkadang disebut sebagai Kota Pelabuhan. Salah satu bangunan paling terkenal di sana adalah Sydney Opera House yang berdiri tepat di pelabuhan.

7. Cairo, The City of a Thousand Minarets

Kairo adalah kota terbesar di Mesir sekaligus salah satu yang terbesar di Timur Tengah. Kota tersebut terkenal kaya dengan arsitektur Islam sehingga kerap dikenal juga sebagai The City of Thousand Minarets atau Kota Seribu Menara.

8. Paris, The City of Love

Paris mempunyai julukan The City of Love tanpa adanya definisi yang betul-betul pasti. Entah karena bahasa Prancis yang dianggap sebagai bahasa cinta atau jalan-jalan romantis yang ada di sepanjang Sungai Seine.

Paris memang mempunyai berbagai hal yang bersifat romantis, seperti kafe hingga Arts Bridge, di mana pasangan pada awal tahun 2000-an memasang gembok di sana sebagai wujud komitmen atas satu sama lain.

Itulah beberapa asal usul julukan unik berbagai kota di dunia. Kalian sudah mengunjungi yang mana nih, detikers?

Simak Video "Ekspresi Pelaku Penembakan di Kereta di New York saat Dibekuk Polisi"



(nah/row)

Sisters, biasanya sesuatu yang diberi julukan bertujuan agar orang mudah mengingatnya. Ternyata, hal itu tidak hanya berlaku bagi manusia saja, tapi juga 7 kota di dunia ini, Sisters. Mau tahu? Simak, yuk!

New York - The Big Apple

Bagi anak-anak di Amerika, memakan apel adalah sebuah kesenangan. Semakin besar apelnya, tentu semakin baik. Kota New York yang menjadi kota impian banyak orang pun diibaratkan sebagai apel yang memberikan kesenangan. Mereka yang punya ambisi akan bekerja keras untuk mendapatkan ‘big apple’ atau pindah dan bekerja di Kota New York.

Paris - City of Light

Memiliki menara Eiffel, membuat kota ini mendapat julukan Kota Cahaya atau la Ville des Lumières dalam Bahasa Prancis. Julukan ini muncul karena Paris adalah kota pertama yang menggunakan listrik. Ada juga yang berkata Paris adalah kota pertama yang memiliki lampu gas untuk penerangan jalan. Well, entah mana yang benar, tapi satu hal yang pasti, di saat kota lain masih gelap gulita, Paris sudah terang benderang, Sisters!

Hongkong - Pearl of The Orient

Mutiara dari Timur adalah julukan yang diberikan kepada Kota Hong Kong. Teori mengatakan bahwa Hong Kong adalah kota di Asia yang tidak memiliki sumber daya alam yang mampu berkembang pesat hingga kini menjadi salah satu kota penting. Mutiara adalah perhiasan yang berharga, begitu pula dengan Hong Kong. Keberadaannya sangat berharga di Asia.

London - The Smoke

Revolusi Industri yang terjadi di London membuat kota ini memiliki julukan The Smoke. Pasalnya, polusi dari pabrik dan juga penggunaan batu bara sebagai penghangat ruangan membuat kota ini diselimuti kabut pekat. Padahal, tanpa polusi udara pun, langit di kota ini sering berkabut karena udara dingin.

Roma - City of Eternal

Kota Keabadian, julukan ini telah muncul jauh sebelum julukan-julukan kota lain muncul. Pencetus julukan ini adalah penyair Romawi bernama Tibullus. Ia menuliskan secara eksplitis di puisinya bahwa Romulus -pendiri Kota Roma- telah membangun kota yang abadi. Sejak itu, para warga Roma percaya jika kota mereka hancur, maka seisi dunia pun akan hancur.

Barcelona - City of Gaudi

Salah satu arsitek kenamaan dunia, Antoni Gaudi, lahir dan berkarya di kota ini. Bangunan-bangunan rancangannya yang membuat Barcelona digemari para turis dari seluruh dunia. Ada sekitar 14 rumah dan gereja karya Gaudi yang tersebar di seluruh Barcelona.

Los Angeles - City of Angels

Los Angeles berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti para malaikat. Saat awal didirikan, Los Angeles memiliki nama El Pueblo de la Reyna de Los Angeles yang berarti Kota Ratu Para Malaikat. Tidak ada penjelasan mengapa diberi nama demikian. Tapi yang jelas, dengan banyaknya selebriti cantik dan tampan yang kini tinggal di sana, Los Angeles memang mirip sekali dengan kota yang ditinggali oleh para malaikat.

Sungguh, julukan yang unik, ya, Sisters.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA