Yang bukan merupakan faktor lahirnya pergerakan Nasional adalah

Faktor ekstern yang mendorong tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia adalah timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, munculnya gerakan Turki Muda, lahirnya Gandhisme, dan adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:

Lahirnya pergerakan-pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  • adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan,
  • adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit,
  • lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan,
  • adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  • timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia,
  • munculnya gerakan Turki Muda atau All Indian National Congres 1885,
  • lahirnya Gandhisme, dan
  • adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa Barat.

Pergerakan nasional di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya pada tahun 1908. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo yang selanjutnya mempengaruhi corak dan strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan Belanda. Faktor penyebab lahirnya pergerakan nasional terbagi menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari dalam bangsa Indonesia. Faktor tersebut, yakni penderitaan akibat sistem penjajahan, kejayaan bangsa Indonesia di masa lampau, adanya diskriminasi rasial, dan munculnya golongan terpelajar.

Dengan demikian, faktor munculnya pergerakan nasional adalah penderitaan akibat sistem penjajahan, kejayaan bangsa Indonesia di masa lampau, adanya diskriminasi rasial, dan munculnya golongan terpelajar.



KONTAN.CO.ID -  Pergerakan nasional di Indonesia pada masa penjajahan didorong oleh beberapa faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.  Perlawanan terhadap kolonialisme sebenarnya sudah dilakukan sebelum era pergerakan nasional, di berbagai daerah di Nusantara. Pahlawan-pahlawan seperti Sultan Hasanuddin di Makassar, Teuku Umar di Aceh, Sultan Agung Tirtayasa di Banten, Pattimura di Maluku, dan lain-lain, melakukan perlawanan terhadap penindasan Belanda.  Perlawanan para pejuang tersebut bisa dikatakan masih belum kuat mengusir penjajah karena masih terpecah belah.  Bersumber dari Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, faktor perjuangan yang hanya berpusat di daerah serta politik adu domba dari pemerintah Hindia-Belanda membuat persatuan pejuang Nusantara belum kuat.  Baca Juga: Sejarah lagu Indonesia Raya yang sempat dianggap berbahaya dan dilarang Belanda

Berdirinya organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo

Penindasan dan perlakuan buruk pemerintah Hindia-Belanda berangsur-angsur mulai berkurang. Adanya Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda, banyak lahir anak-anak bumiputera yang memiliki wawasan dan pemikiran untuk mempersatukan bangsa ini. Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, pada tahun 1908 berdirilah organisasi yang menjadi pelopor pergerakan nasional bernama Boedi Oetomo.  Organisasi tersebut menjadi wadah bagi pemuda STOVIA untuk saling bertukar pikiran dan ide.  Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo bersama dengan mahasiswa STOVIA di Jakarta, 20 Mei 1908. Sebenarnya organisasi ini lebih bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan, dibandingkan dengan politik.  Namun lahirnya Boedi Oetomo menjadi pemantik semangat perjuangan kemerdekaan anak-anak bangsa dan pelopor terbentuknya organisasi-organisasi lainnya.  Organisasi yang lahir setelah Boedi Oetomi banyak yang terjun di bidang politik seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah dan masih banyak lagi. Lahirnya Boedi Oetomo juga menjadi titik balik perjuangan rakyat Indonesia yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi perjuangan yang bersifat nasional.  Perjuangan yang semula mengandalkan perlawanan fisik perlahan berubah menjadi perjuangan menggunakan cara diplomatis.  Baca Juga: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Isi teks serta maknanya bagi bangsa Indonesia

Faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional

Ada dua faktor yang menjadi pendorong terbentuknya pergerakan nasional. Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, faktor tersebut datang dari dalam negeri dan luar negeri.  Faktor dalam negeri Faktor dalam negeri yang menjadi pendorong terbentuknya pergerakan nasional berasal dari hati dan sanubari rakyat Indonesia.  Keinginan dan usaha membebaskan diri dari belenggu kolonialisme para penjajah menjadi faktor para pemuda mulai mendirikan organisasi pergerakan nasional.  Contoh faktor dalam negeri diantaranya adalah:
  • Tekanan dan penderitaan yang terus-menerus akibat penjajahan.
  • Rasa kesadaran nasional dan harga diri bangsa
  • Rasa senasib-sepenanggungan yang dirasakan bersama sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.
Faktor luar negeri Faktor dari luar negeri sebenarnya tidak memiliki pengaruh yang kuat dibandingkan faktor dari dalam negeri. Meskipun demikian faktor tersebut tetap mendorong rakyat untuk mendirikan organisasi pergerakan nasional. Beberapa faktor tersebut contohnya diantaranya:
  • Kebijakan Politik Etis yang membuat anak-anak bumiputera mengenyam pendidikan.
  • Munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia pascakemerdekaan Amerika dan Revolusi Prancis.
  • Kemenangan Jepang atas Rusia di tahun 1905 yang membangkitkan rasa percaya diri bangsa Asia-Afrika untuk lepas dari penjajahan bangsa Barat, dan masih banyak lagi.
Lahirnya era pergerakan nasional menjadi bahan bakar untuk membakar semangat juang putra dan putri bangsa untuk meraih kemerdekaan Indonesia. 

Selanjutnya: Ini lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza, makna serta doa dibaliknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam melawan penjajah melawan kolonial.

Strategi yang dipakai pada zaman tidak lagi berupa senjata dan perang. Perjuangan digerakkan lewat organisasi-organisasi modern.

Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa Pergerakan Nasional.

Organisasi-organisasi di masa ini bersifat modern, serta lebih terarah atau terorganisir. Organisasi juga bersifat nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Faktor pendorong

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), munculnya pergerakan nasional di Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Faktor internal, yakni:

  1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
  2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
  4. Adanya diskriminasi rasial.

Faktor ekternal, yakni:

  1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme
  2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
  3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.

Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan. Perlawanan dilakukan secara fisik dengan menggunakan senjata tradisional dan dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik.

Baca juga: Dunia Kuliner Era Pergerakan Nasional

Namun, perlawanan seperti itu selalu gagal dan dapat dipatahkan penjajah dengan senjatanya yang lebih kuat. Banyak pejuang-pejuang yang tewas dalam perperangan tersebut.

Masa perjuangan fisik pun berakhir di awal abad 20.

35. Perhatikan pernyataan berikut! (1) Modal perorangan. (2) Modal sosial. (3) Modal konkret. (4) Modal abstrak. Pernyataan di atas yang merupakan mod … al berdasarkan fungsinya ditunjukkan oleh nomor a. (1) dan (2) b. (2) dan (3) (3) dan (4) d. (1) dan (4) C.​

25. Diketahui Ani menyumbangkan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan untuk rasa kepeduliannya terhadap tenaga kesehatan yang melakukan penangan p … andemi Covid-19 agar dalam penanganannya tenaga kesehatan dapat melayani dengan aman. Dari ilustrasi tersebut jika diterapkan dari motif ekonominya termasuk motif ..... (AKM) internal c. intrinsik b. ekternal d. ektrinsik a. Dahiloveteenhari?​

18. PRJ (Pekan Raya Jakarta) merupakan pasar yang waktu pelaksanaanya pada .... setahun sekali b. sebulan sekali C. seminggu sekali d. setiap hari ​

arti dari isi teks sumpah pemudatujuan dan manfaat sumpah pemuda​

menurut hukum penawaran jumlah ulos Batak yang ditawarkan di Tapanuli Utara akan lebih sedikit bila​

plis jawab yang benar ya ngasal aku report plis​

Jelaskan pengaruh hindu-budha dari segi bahasa​

Qa.Tolong dijawab okee !!!1. Apa itu "game" ?2. Apa itu "teknologi" ?3. Apa saja kemajuan teknologi zaman sekarang??4. Jelaskan kemajuan teknologi zam … an sekarang !!No 5 dan 6 teka tekii 5. Jika ada sebuah pesawat yang mengangkut 122 manusia, jika pesawat tersebut jatuh di perbatasan Indonesia dan Malaysia, maka yang selamat di kuburkan di ??6. Jika anda memiliki 10 bebek dan diambil oleh dirimu 10 bebek maka bebekmu tersisa ??Nt : Jann apus butuh banget buat besokk.[tex]\boxed{by \: : junior}[/tex]​

berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana aspek sosial?Deskripsi perkembangan​

Jelaskan contoh-contoh nama tokoh dan tujuan perlawanan rakyat Indonesia terhadap:A.VOC B.Portugis C.BelandaD.Jepangminta tolong besok mau di kumpulin …

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA