Wali Songo yang memiliki falsafah Moh Limo adalah

Walisongo yang mengajarkan ajaran falsafah MOH LIMO yaitu?

  1. Sunan Ampel
  2. Sunan Giri
  3. Sunan Drajat
  4. Sunan Kalijaga
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: A. Sunan Ampel.

Dilansir dari Ensiklopedia, walisongo yang mengajarkan ajaran falsafah moh limo yaitu Sunan Ampel.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Sunan Ampel adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. Sunan Giri adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Baca juga:  Di bawah ini adalah fungsi akar?

Menurut saya jawaban C. Sunan Drajat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Sunan Kalijaga adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Sunan Ampel.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Brilio.net - Sunan Ampel merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang punya peran besar dalam penyebaran Islam di daerah Surabaya dan sekitarnya. Nama aslinya Raden Rahmat. Ada juga yang mnyebut bahwa namanya adalah Muhammad Ali Rahmatullah bin Ibrahim Al-Samarqandy. Pemberian nama Ampel karena Raden Rahmat bermukim di Ampel Denta atau Ampel yang saat ini terletak di Kecamatan Semampair, Surabaya, Jawa Timur.Karakternya yang terkenal bijak mengelola perbedaan pendapat membuat dirinya didapuk menjadi sesepuh Wali Songo dan mufti atau juru fatwa setanah Jawa sepeninggal Maulana Malik Ibrahim.

Dilansir brilio.net dari buku Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual terbitan Kompas, cerita tutur menyebutkan bahwa ajaran Sunan Ampel yang sangat terkenal adalah falsafah "Moh Lima" yang artinya tidak melakukan lima hal tercela. Kelima hal tersebut adalah moh main (tidak mau judi), moh ngombe (tidak mau mabuk), moh maling (tidak mau mencuri), moh madat (tidak mau menghisap candu), dan moh madon (tidak mau berzina). Falsafah ini tampaknya menjawab problem kemerosotan moral warga Majapahit waktu itu.

Dikutip dari berbagai sumber, cerita yang berkembang menyebutkan bahwa Sunan Ampel diminta Raja Majapahit untuk memperbaiki moral masyarakat Majapahit yang semakin merosot. Agama Hindu menjadi ajaran pokok warga Majapahit saat itu. Salah satu sekte Hindu yang ada adalah Hindu Tantrik yang mengajarkan ajaran filsafat hedonis, ajaran di mana terdapat larangan membatasi nafsu.Oleh karena itu, supaya seseorang meraih kebahagiaan harus melakukan sebanyak-banyaknya 5 M, yaitu Madya (minum minuman keras sampai mabok), Mangsa (makan daging sebanyak-banyaknya), Matsya (makan ikan sebanyak-banyaknya), Mudra (makan nasi, gandum, jagung, biji-bijian sebanyak-banyaknya), dan Maithuna (melakukan hubungan seks dengan perempuan).Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Majapahit kacau karena rakyatnya semakin tak bisa diatur karena larangan yang serukan dianggap bertentangan dengan nilai tantrik. Hingga akhirnya Sunan Ampel dapat memperbaiki moral warga Majapahit dengan falsafah "Moh Lima" yang ia buat.

Falsafah Moh Lima pun masih dikenal hingga kini di daerah yang masih memegang ajaran Jawa turun temurun. Falsafah "Moh Lima" menjadi kunci sebagai larangan berbuat maksiat.

PERLU JUGA UNTUK KAMU BACA:

Masalah klasik saat bulan puasa, bau mulut! Begini cara mengatasinya

Menag: Tak perlu memaksa tutup warung di bulan puasa

Begini cara menentukan awal Ramadan dan Syawal

Puasa bukan halangan berolahraga, kamu bisa melakukannya begini

5 Spot ngabuburit asyik dan murah di Yogyakarta

Di zaman Muhammad SAW, imsak ditandai selesainya bacaan quran 50 ayat

Hindari minum teh saat sahur, ini alasannya

Ini kenapa bulan dalam kalender Jawa mirip dengan kalender Hijriyah

Evolusi hijab dari masa ke masa di Indonesia, cantik dan bikin gemes

Ini proses pengamatan bulan untuk menentukan awal Ramadan dan Syawal

Ini kota di Amerika yang menerapkan hukum syariah Islam

Ini dia sahur ala anak kos masaknya pakai rice cooker dan setrikaan

Belajar keteguhan hati dari Bilal, budak yang jadi muazin pertama

Ini rentang waktu puasa di seluruh dunia, paling lama 22 jam

Profil Sunan Ampel /Tangkapan kanal Youtube Desimeter Channel/

PORTAL JEMBER - Sunan Ampel adalah salah seorang wali di antara Walisongo yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Nama aslinya yaitu Raden Rahmat keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya.

Dilansir PORTAL JEMBER dari buku Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dari seorang putri Champa yang bernama Dewi Condrowulan binti Raja Champa Terakhir dari Dinasti Ming.

Baca Juga: WHO Memperingatkan Ada Potensi Pandemi Covid-19 Tumbuh secara Eksponensial di Seluruh Dunia

Baca Juga: Cara Membuat Suami Takut Kehilangan Istri, Salah Satunya adalah Memanjakan Perut Suami

>

Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, Surabaya dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa.

Menikah dengan Dewi Condrowati bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning.

Berdasarkan catatan Kronik Tiongkok dari Klenteng Sam Po Kong, Sunan Ampel dikenal sebagai Bong Swi Hoo yang merupakan cucu dari Haji Bong Tak Keng.

Baca Juga: Watak Orang Berdasarkan Hari Lahir, Salah Satunya Cenderung Memiliki Daya Pikat yang Luar Biasa

Sumber: Sejarah Peradaban Islam

Walisongo yang mengajarkan ajaran falsafah ” MOH LIMO ” yaitu?

  1. Sunan Ampel
  2. Sunan Giri
  3. Sunan Drajat
  4. Sunan Kalijaga
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. Sunan Ampel

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, walisongo yang mengajarkan ajaran falsafah ” moh limo ” yaitu sunan ampel.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu yangmenjadi aktor utama dalam setiap peristiwa sejarah adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

KIPRAH dan peran Walisongo dalam menyebarkan ajaran Islamdi Indonesia sudah diketahui secara luas. Mereka berdakwah dengan cara yang hikmah. Mereka pun berasimilasi dengan budaya yang ada di daerah tempat mereka berdakwah.

Beberapa orang wali bahkan memiliki ajaran unik namun sarat makna yang filosofis. Sebut saja 9 filosofi Jawa yang diajarkan Sunan Kalijaga. Ada pula Tujuh Sap Tangga yang diajarkan Sunan Drajat.

BACA JUGA: Ajarkan Makna Kehidupan, Inilah 9 Filosofi Jawa Warisan Sunan Kalijaga

Sebelum itu, ada falsafah Moh Limo yang diajarkan Sunan Ampel.

Sunan Ampel merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang punya peran besar dalam penyebaran Islam di daerah Surabaya dan sekitarnya. Nama aslinya Raden Rahmat. Ada juga yang mnyebut bahwa namanya adalah Muhammad Ali Rahmatullah bin Ibrahim Al-Samarqandy.

Raden Rahmat bermukim di Ampel Denta atau Ampel yang saat ini terletak di Kecamatan Semampair, Surabaya, Jawa Timur. Gelar Sunan Ampel pun disematkan padanya sesuai nama daerah tersebut.

Sunan Ampel berperan penting dalam penyebaran dakwah Islam terutama di era Majapahit. Di sekitar Kutharaja, Sunan Ampel mulai menyebarkan gagasan penting dalam proses Islamisasi masyarakat Majapahit.

Selain mendirikan pesantren, Sunan Ampel juga mengkombinasikan tradisi keagamaan lokal yang masih kental dilakukan masyarakat dengan syariat Islam, salah satunya mengislamkan ritual pancamakara (Hindu) atau mo-limo menjadi moh limo.

BACA JUGA: Filosofi Jawa yang Mendalam dan Sarat Makna, Inilah Ajaran Sunan Drajat dalam 7 Sap Tangga

Meski moh limo adalah hasil kombinasi dari tradisi lokal masyarakat, namun seluruh substansi ritual dalam ajaran dalam mo limo didekonstruksi total oleh Sunan Ampel. Moh dalam bahasa Jawa berati ‘tidak akan melakukan suatu hal’, sementara Limo merupakan kesamaan makna dengan lima. Dengan begitu, moh limo dapat diartikan dengan perilaku yang menjauhi lima hal yang merupakan perbuatan tercela.

Apa saja?

  1. Moh Main atau tidak mau berjudi.
  2. Moh Ngombe atau tidak mau minum arak atau bermabuk-mabukkan.
  3. Moh Maling atau tidak mau mencuri.
  4. Moh Madat atau tidak mau menghisap candu, ganja dan lain-lain.
  5. Moh Madon atau tidak mau berzina atau main perempuan yang bukan istrinya.

Nah, itulah moh limo yang diajarkan Sunan Ampel. []

Tags: Moh LimoSunan Ampelwalisongo

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA