Show
Untuk membuat hipotesis yang baik kita perlu …. A. mengumpulkan data dengan cermat B. memahami metode ilmiah C. memahami masalahnya dan mempunyai peran yang baik D. mengumpulkan fakta melalui pengamatan Untuk membuat hipotesis yang baik kita perlu mengumpulkan data dengan cermat. jika data yang dihasilkan benar, maka hipotesis akan mendekati kebenaran. ----------------#----------------
Jangan lupa komentar & sarannya
Email:
Kunjungi terus: masdayat.net OK! :) Newer Posts Older Posts
Untuk membuat hipotesis yang baik, kita perlu … A. Memahami masalahnya dan memiliki penalaran yang baik B. Mengumpulkan data dengan cermat C. Mengumpulkan fakta melalui pengamatan D. Melakukan eksperimen E. Memahami metode-metode ilmiah Jawaban Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Salah satu langkah dalam metode ilmiah yaitu membuat hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan sementara atas rumusan masalah penelitian. Hipotesis harus berdasarkan dasar teori yang sudah dipilih dan bersifat objektif (terukur). Untuk membuat sebuah hipotesis yang baik, seorang peneliti perlu mengumpulkan data dengan cermat. Jika data yang dihasilkan benar maka hipotesis akan mendekati kebenaran. Selain itu, hipoteis harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B. Originally posted 2022-03-08 19:05:01.
Itulah tadi jawaban dari untuk membuat hipotesis yang baik kita perlu, semoga membantu. Kemudian, Pak Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Prinsip kerja Kabinet pembangunan adalah? dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap. Nantikan Jawaban Yang Lainnya, Jawaban ini telah diperbaharui pada tanggal 2022-06-04 09:25:26
29 Okt, 2015
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Hipotesis menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pernyataan di dalam hipotesis menguraikan hubungan sebab akibat antara variabel bebeas dan variabel terikat.
Setelah masalah dirumuskan , maka yang harus dilakukan adalah mengumpulkan keterangan-keterangan baik secara teori maupun dari fakta empiris yang berhubungan dengan permsalahan yang diperoleh dari buku, laporan hasil penelitian, wawancara, ataupun melalui pengamatan langsung di lapangan. Jika ingin membuat presentasi mengenai hipotesis bisa didownload disini(Baca: Download ppt bab hipotesis) Kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permsalahan. Kerangka berfikir disusun berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Studi kepustakaan digunakan untuk menyusun landasan teori sebagai dasar pemecahan masalah penelitian untuk guna memperluas dan memperdalam pengetahuan untuk mengungkap masalah penelitian. Fungsi landasan teori
B. Perumusan hipotesis1. Pengertian hipotesis
Tahap-tahap pembentukan hipotesisProses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses penalaran yang melalui tahap-tahap tertentu, antara lain1. Penentuan masalahPenentuan masalah sangat diperlukan untuk melakukan penelitian selanjutnya sehingga penelitian dapat dilakukan dengan baik. (Baca: Cara membuat rumusan masalah yang baik dan benar)2. Hipotesis pendahuluanHipotesis pendahuluan merupakan hipotesis yang tidak diterapkan secara ekspisit karena hanya merupakan hipotesis yang digunakan untuk ujicoba3. Pengumpulan faktaJumlah fakta-fakta yang bisa ditemukan sangat banyak, namun yang digunakan untuk merupakan fakta-fakta yang relevan yang mendukung penelitian yang akan diteliti.4. Formulasi hipotesisHipotesis yang dibentuk merupakan hasil dari pengolahan/formulasi dari fakta-fakta yang dikaitkan satu sama lainnya5. Pengujian hipotesisPengujian hipotesis mencocokkan hipotesis dengan keadaan yang diamati yaitu dengan verivikasi. Jika hipotesis cocok dengan fakta-fakta yang ada dinamakan dengan konfirmasi. Jika hipotesis terbukti salah maka dinamakan dengan falsifikasi.B. Kegunaan hipotesisPerumusan yang kita lakukan sebenarnya sudah memiliki jawaban dari pertanyaan yang dibuat di perumusan masalah. Namun jawaban tersebut belum disertai data dilapangan sehingga harus diverivikasi dilapangan ketika melakukan penelitian. Dari perumusan masalah tersebut maka akan muncul hipotesis yang memberikan jawaban sementara yang cepat dengan berpatokan pada fakta-fakta, teori, dan penelitian-penelitian sebelumnya di landasan teori.C. Manfaat hipotesis
D. Ciri-ciri hipotesis
E. Jenis-jenis hipotesisDua macam hipotesis:1. Hipotesis nol(Ho)Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara satu variabel dan variabel lainnya.Contoh: Judul: Pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam. Hipotesis nol: Tidak ada pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam Tugas: Coba buat judul penelitian dan hipotesis nol-nya 2. Hipotesis alternatif(H1)Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Hipotesis ini di tulis dengan H1.Contoh: Judul: Pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam. Hipotesis nol: Ada pengaruh pemberian vitamin B12 terhadap pertambahan berat anak ayam F. Bentuk hipotesis lainnya1. Hipotesis korelatifHipotesis tentang ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebihContoh: Rumusan masalah: Adakah hubungan antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan pertumbuhan anak ayam? Jika belum paham mengenai rumusan masalah bisa di perdalam disini(Baca: Cara membuat masalah yang baik dan benar) Hipotesis: Ho : Tidak terdapat hubungan antara antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan pertumbuhan anak ayam Ha : Terdapat hubungan antara antara konsentrasi jumlah vitamin B3 yang diberikan dengan pertumbuhan anak ayam. 2. Hipotesis komparatifHipotesis tentang ada atau tidaknya perbedaan anatar dua kelompok atau lebih. Membandingkan dua populasi/sampel yang berbeda namun dalam variabel yang sama atau membandingkan dua kejadian yang berbeda waktu namun variabel sama.Contoh: Rumusan masalah: Bagaimanakah perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam kampung? Ho: tidak ada perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam kampung? H1: ada perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam bangkok dengan ayam kampung? G. Bentuk hipotesis1. Hipotesis penelitian/deskriptifDirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berfikir penelitian dan landasan teori.Contoh: Ada pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman kedelai(H1) 2. Hipotesis statistikDirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika.Contoh: Ho:p=0 (tidak diterima) H1:P≠0 (diterima) H. Sikap peneliti terhadap hipotesis
I. VariabelVariabel merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai serta dapat diubah atau berubab. Variabel adalah kondisi yang sengaja dikontrol atau diamati perubahannya pada sekelompok objek penelitian.Dua jenis variabel1. Variabel bebas: suatu kondisi yang dikenakan atau dikontrol sehingga menimbulkan efek pada sekelompok onjek penelitian. Variabel ini bisa dirubah-rubah atau dibuat variasi2. Variabel terikat: suatu kondisi yang muncul sebagai repons dari dari adanya variabel bebas. Contoh: Judul: pengaruh lama perendaman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau Variabel bebas: lama perendaman Variabel terikat: pertumbuhan biji kacang hijau Berdasarkan cara dan hasil pengukuran, variabel dibagi menjadi dua1. Variabel kualitatif: kemakmuran, kepandaian, tingkat kemasaman2. Variabel kuantitatif: umur tanaman, tinggi pohon, diameter batang jika belum jelas dan masih bingung, bisa mempelajari terlebih dahulu materi mengenai kriteria metode ilmiah disini(Baca: kriteria metode imiah) Jenis variabel kuantitatif1. Variabel diskrit: variabel yang hanya dikategorikan menjadi dua kutub yang berlawanan.Contoh: pria dan wanita, jantan dan betina, fertil dan steril 2. Variabel kontinum a. Variabel ordinal: menunjukkan tingkat-tingkatan atau peringkat. Contoh: peringkat 1, 2, 3, dst. Contoh lainnya: Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak Setuju = 2, Tidak Tahu = 3 , Setuju = 4, Sangat Setuju = 5 b. Varibel interval: variabel yang memiliki jarak bila dibandingkan dengan variabel lainnya Contoh: Umur 20-30 tahun = 1, Umur 31-40 tahun = 2, Umur 41-50 tahun = 3 c. Variabel rasio: variabel hasil pengukuran yang tidak memiliki nilai 0 mutlak. Contoh: 3cm, 3.3cm, 4.5cm Baca Juga Untuk memperdalam materi: |