Unsur unsur yang menunjukkan karakteristik wilayah fungsional ditunjukkan oleh nomor

Wilayah formal adalah area yang ditentukan oleh batas-batas resmi. Wilayah formal dapat mencakup kota, kabupaten, provinsi, negara, atau bahkan wilayah geografis. Daerah-daerah tersebut didefinisikan secara jelas dengan menetapkan batas-batas, dan dianggap sebagai pengetahuan umum.

Wilayah formal terbentuk karena persetujuan dan kesesuaian antara berbagai fenomena. Juga terhadap homogenitas yang ditimbulkan oleh kondisi alam atau oleh jenis kegiatan, atau simbiosis keduanya.

Unsur unsur yang menunjukkan karakteristik wilayah fungsional ditunjukkan oleh nomor

Yang menjadi ciri-ciri penting wilayah formal adalah:

  • Memiliki keseragaman dalam suatu wilayah.
  • Mempunyai kriteria fisik atau alam dan kriteria sosial yang sama.
  • Memiliki kesamaan budaya
  • kesamaan topografi, jenis batuan, iklim dan vegetasi.
  • Persamaan kriteria sosial budaya berupa kesamaan wilayah,

Wilayah fungsional didasarkan pada prinsip-prinsip organisasi spasial yang lebih tinggi: keberadaan jaringan perkotaan; hierarki yang diukur dalam hal aktivitas, populasi, aksesibilitas; jaringan dan gerakan merupakan desain dasar.

Batas-batas wilayah fungsional berubah seiring waktu, tergantung pada pengembangan infrastruktur dan layanan di daerah tersebut. Dalam geografi, Bumi dibagi menjadi ‘wilayah’ yang berbeda. Daerah-daerah ini menggunakan batas buatan yang memisahkan daerah berdasarkan pada beberapa properti yang lebih umum di dalam batas dan di luarnya.

Berikut ini ciri-ciri utama wilayah fungsional adalah:

  • Heterogenitas
  • dinamis.
  • Aktif.
  • Ada jaringan jalan tempat berlangsungnya tukar-menukar.
  • Terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan.
  • Ada arus barang, gagasan, dan manusia.
  • Merupakan sebuah wilayah yang difungsikan.
  • Punya pusat kegiatan yang berhubungan dengan wilayah sekitar.
  • Pusat menjadi pusat pertemuan arus barang, gagasan, dan manusia secara terorganisasi.

Perbedaan wilayah formal dan fungsional

Wilayah fungsional Wilayah formal
(i) Khusus untuk satu area. (i) Sering bersifat fisik.
(ii) Area yang diatur di sekitar simpul atau fokus satu titik seperti universitas, bandara, dll. (ii) Memiliki batas-batas khusus yang membedakannya.
(iii) Wilayah ini tidak memiliki karakteristik yang sama tetapi fungsi lebih penting, fungsi mengikat wilayah bersama. (iii) Wilayah ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik seperti kesamaan kegiatan ekonomi atau kesamaan bahasa.
(iv) Seringkali wilayah metropolitan yang terdiri dari kota-kota besar dan banyak kota-kota kecil. (iv) Daerah atau habitat homogen yang dihuni oleh kelompok sosial, masyarakat atau bangsa.
(v) Wilayah tersebut terikat pada suatu titik pusat oleh sistem transportasi atau asosiasi ekonomi atau fungsional. (v) Terorganisir dan diwakili oleh sistem kecil atau sistem bagian.
(vi) Ia berfungsi dan bekerja sama untuk membentuk bagian dari sistem ekonomi dan sosial. (vi) Memiliki batas-batas politik yang jelas.
(vii) Didefinisikan oleh serangkaian kegiatan. (vii) Ditetapkan oleh unit politik umum di mana semua orang tunduk pada hukum dan pemerintahan yang sama.

Pengertian Wilayah dalam Geografi

Wilayah adalah unit studi dasar dalam geografi yaitu unit ruang yang dicirikan oleh karakteristik seperti pemerintahan bersama, bahasa, situasi politik, atau bentuk lahan. Suatu wilayah dapat menjadi formal yang diatur oleh batas-batas politik, seperti Prancis atau Kanada; suatu wilayah dapat ditentukan oleh bentuk lahan, seperti cekungan drainase semua air yang mengalir ke Sungai Ciliwing; dan suatu wilayah bahkan dapat didefinisikan oleh area yang dilayani oleh pusat perbelanjaan.

Wilayah budaya dapat didefinisikan oleh kesamaan dalam aktivitas manusia, tradisi, atau atribut budaya. Geografer menggunakan unit regional untuk memetakan fitur minat tertentu, dan data dapat dibandingkan antar wilayah untuk membantu memahami tren, mengidentifikasi pola, atau membantu menjelaskan fenomena tertentu.

Daerah secara tradisional didefinisikan oleh karakteristik internal yang memberikan rasa tempat. Batas-batasnya bervariasi menurut jenis wilayah, apakah itu formal, fungsional, atau vernakuler; setiap jenis memiliki arti dan tujuan yang ditentukan.

Apa itu Wilayah formal?

Wilayah formal memiliki batas pemerintahan, administratif, atau politik dan dapat memiliki batas politik serta geografis yang tidak terbuka untuk disengketakan atau diperdebatkan. Batas formal dapat memisahkan negara bagian, provinsi, atau negara satu sama lain. Wilayah fisik dapat dimasukkan dalam batas-batas formal, seperti Pegunungan Kerinci. Batas resmi, seperti batas taman nasional, dapat dianggap sebagai batas formal. Distrik sekolah, kota, dan pemerintah kabupaten memiliki batas formal.

Fitur geografis fisik alami memiliki pengaruh besar di mana batas-batas politik wilayah formal ditetapkan. Jika Anda melihat peta dunia, Anda akan mengenali bahwa banyak batas politik adalah fitur alami, seperti sungai, pegunungan, dan danau besar.

Apa itu wilayah fungsional?

Wilayah fungsional memiliki batas-batas yang terkait dengan fungsi praktis dalam wilayah tertentu. Ketika fungsi suatu wilayah berakhir, wilayah fungsional berakhir dan batas-batasnya tidak ada lagi. Misalnya, wilayah fungsional dapat didefinisikan oleh layanan surat kabar atau area pengiriman. Jika surat kabar bangkrut, wilayah fungsional tidak ada lagi. Paroki gereja, pusat perbelanjaan, dan area layanan bisnis adalah contoh lain dari wilayah fungsional. Mereka berfungsi untuk melayani suatu wilayah dan mungkin telah menetapkan batas-batas wilayah di mana mereka akan memberikan layanan. Contoh area layanan umum—yaitu, wilayah fungsional—adalah wilayah yang akan dilayani oleh toko pizza lokal.

Apa itu Wilayah vernakular?

Wilayah vernakular memiliki batasan yang secara longgar ditentukan berdasarkan persepsi atau pemikiran orang. Daerah vernakular bisa cair—yaitu, orang yang berbeda mungkin memiliki pendapat yang berbeda tentang batas daerah. Wilayah vernakular mencakup konsep seperti wilayah yang disebut “Timur Tengah”. Banyak orang memiliki gambaran kasar tentang lokasi Timur Tengah tetapi tidak tahu persis negara mana yang membentuk Timur Tengah.

Demikian pula, berbagai wilayah di Amerika Serikat telah disebut sebagai Sabuk Karat, Sabuk Matahari, atau Sabuk Alkitab tanpa definisi yang jelas tentang batas-batasnya. Batas wilayah vernakular lebih merupakan masalah persepsi daripada kriteria yang disepakati secara formal. Namun demikian, kebanyakan orang akan mengenali area umum yang sedang dibahas ketika menggunakan salah satu istilah vernakular dalam percakapan.

tirto.id - Studi geografi tidak bisa dilepaskan dari identifikasi wilayah. Selain karena obyek kajian utamanya ialah berbagai fenomena di permukaan bumi, unsur wilayah berkaitan erat dengan konsep-konsep geografi, seperti lokasi, jarak, diferensiasi area, keterkaitan keruangan dan lain sebagainya.

Secara umum, wilayah merujuk ke suatu kawasan daratan yang mempunyai kesamaan karakter tertentu. Menukil penjelasan di nationalgeographic.org, karakter tersebut bisa berupa kondisi alam maupun ciri khas penduduknya, seperti yang terlihat dari bahasa, pemerintahan, budaya, agama, dan lain sebagainya. Dengan begitu, identifikasi suatu wilayah bisa dilihat dari perbedaannya dengan kawasan lain di permukaan bumi.

Adapun dari segi istilah, wilayah merupakan kesatuan unit geografis yang antarbagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Batasan wilayah tak selalu berupa kondisi fisik yang bersifat pasti, melainkan dinamis sehingga mungkin berubah-ubah.

Adapun dalam UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang [PDF], pengertian wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Baca juga:

  • Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan Wilayah dan Contohnya
  • Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok & Antar-Kelompok

Konsep wilayah (di bahasa Inggris disebut region) bisa berubah-ubah dan mengalami perkembangan. Dampaknya adalah rumusan definisi wilayah pun beragam, dan demikian pula klasifikasinya.

Di antara jenis yang sering kali masuk dalam berbagai rumusan klasifikasi adalah wilayah formal dan fungsional. Berikut ini penjelasan tentang wilayah formal dan fungsional beserta contoh dan ciri-cirinya.

1. Ciri-ciri dan Contoh Wilayah Formal

Wilayah Formal (formal region) umumnya disebut pula dengan istilah uniform region atau wilayah homogen. Beda sebutan ini muncul hanya karena ketidaksamaan perumusan bahasa.

Pengertian wilayah formal adalah suatu wilayah yang karakteristik atau ciri-ciri khasnya ditentukan berdasarkan keseragaman (homogenitas) tertentu. Itulah mengapa kategori ini disebut pula wilayah homogen.

Mengutip modul Perencanaan Kota terbitan UT, wilayah homogen dapat dikenali berdasarkan satu kriteria yang menjadi ciri khas dari suatu kawasan. Wilayah homogen dibatasi berdasarkan keseragamannya secara internal.

Baca juga:

  • Apa Itu Pendekatan Kompleks Wilayah, Ekologi, Keruangan & Contohnya
  • Struktur Keruangan Kota Menurut Teori Konsentris Hingga Sektoral

Homogenitas wilayah formal bisa terlihat dari karakteristik fisik (alam) maupun kondisi sosial-budaya masyarakat di kawasannya.

Identifikasi wilayah formal berdasarkan pada karakteristik fisik bisa dilakukan dengan mengamati kesamaan dari kondisi topografinya, jenis batuan di permukaan buminya, iklim, vegetasi dan lain sebagainya.

Contoh wilayah formal berdasarkan kriteria fisik adalah:

1. Wilayah pegunungan kapur (karst)

2. Wilayah rawa-rawa

3. Wilayah hutan tropis

4. Wilayah beriklim tropis

5. Wilayah pegunungan

6. Wilayah vegetasi mangrove.

Sementara itu, wilayah formal berdasarkan sosial-budaya bisa diidentifikasi berdasarkan suku atau etnis penduduk yang menghuninya, kegiatan ekonomi masyarakatnya, dan lain sebagainya.

Contoh wilayah formal berdasarkan kriteria sosial-budaya adalah:

1. Wilayah suku asmat

2. Wilayah industri tekstil

3. Wilayah pertanian sawah basah

4. Wilayah pertanian ladang tadah hujan

5. Wilayah ekonomi khusus (seperti di Batam)

6. Wilayah perkebunan sawit.

2. Ciri-ciri dan Contoh Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional disebut pula dengan istilah nodal region (wilayah nodal). Definisi wilayah fungsional ialah suatu wilayah yang karakteristiknya dilihat dari adanya kegiatan yang berhubungan secara fungsional di antara beberapa pusat kegiatan di dalamnya.

Hubungan fungsional itu pun bisa terjadi antara wilayah pusat/inti dengan wilayah belakangnya (hinterland) yang mengarah pada kondisi saling ketergantungan. Aspek terakhir bisa dilihat dari arus pertukaran penduduk, barang, jasa, hingga keterhubungan sarana transportasi maupun komunikasi di antara kawasan pusat dan hinterland.

Maka itu, pada umumnya, kota bisa disebut sebagai wilayah fungsional jika berperan memenuhi kebutuhan para penduduk di daerah perdesaan sekitarnya. Demikian pula desa bisa disebut wilayah fungsional dengan peran jadi penyokong kebutuhan masyarakat di wilayah kota yang berelasi dengannya.

Kawasan kota bisa penyedia barang-barang hasil industri ataupun lapangan pekerjaan yang diperlukan oleh para warga desa. Sebaliknya, desa menyediakan barang pangan yang diperlukan masyarakat kota. Artinya, meski kota dan desa berlainan secara fisik, keduanya saling terhubung secara fungsional.

Baca juga:

  • Pengertian Desa & Klasifikasi Desa Swadaya, Swasembada, Swakarya
  • Klasifikasi Desa Berdasarkan Ekonomi, Letak Geografis, & Permukiman

Contoh wilayah fungsional di Indonesia adalah Jabodetabek yang merupakan sebuah kawasan aglomerasi meliputi DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jakarta berperan sebagai pusat, Bodetabek berfungsi menjadi wilayah belakang atau hinterland.

Jabodetabek disebut sebagai wilayah fungsional karena, meski secara fisik berlainan, ada keterhubungan atau bisa disebut pula ketergantungan antara DKI Jakarta dengan kawasan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Keterhubungan secara fungsional antara DKI Jakarta dan Bodetabek terlihat dari derasnya arus mobilitas warga di antara daerah-daerah itu, yang polanya bergerak dari periferi ke pusat dan sebaliknya.

Sekalipun pada awalnya kota-kota itu saling terpisah, kemajuan aktivitas ekonomi dan pembangunan mendorong wilayah-wilayah saling bergantung. Banyak warga dari Bodetabek bekerja di Jakarta, sementara kegiatan ekonomi di ibu kota tidak akan bergerak tanpa kehadiran para pekerja dari wilayah sekitarnya.

Baca juga artikel terkait KONSEP WILAYAH atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates