Unsur kimia dalam gas buang yang paling beracun atau berbahaya adalah

Jakarta -

Perbaikan kabel di gorong-gorong Taman Roya, Cipondoh, Kota Tangerang memakan korban. Para pekerja perbaikan kabel meninggal karena lemas diduga karena keracunan gas.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/10), pukul 13.00 WIB. Lima orang dilaporkan meninggal dunia pada kejadian tersebut. Tiga orang dievakuasi saat siang hari, lalu dua orang sisanya dievakuasi pada sore hari.

Gas memang banyak jenisnya. Dari sekian banyak gas, ada beberapa gas yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan bahkan bisa mematikan. Berikut 3 jenis gas beracun seperti dirangkum detikINET dari berbagai sumber, Jumat (8/10/2021).

Karbon monoksida (CO) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas beracun ini biasanya muncul dari proses pembakaran bahan bakar tertentu. Karbon monoksida juga bisa muncul saat ada kebakaran di area pertambangan di bawah tanah.

Saat terhirup, karbon monoksida akan membuat mata iritasi, batuk-batuk, dan mengganggu indra penciuman. Jika terus menerus terhirup, karbon monoksida akan mengganggu hemoglobin (sel darah merah), sehingga udara yang masuk ke tubuh terus berkurang. Inilah yang membuat karbon monoksida berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

2. Nitrogen Monoksida (NO)

Nitrogen monoksida (NO) juga merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini bisa berasal dari banyak sumber, dua diantaranya yang paling umum adalah pembakaran sampah dan kendaraan.

Wilayah perkotaan mengandung nitrogen monoksida lebih banyak, daripada wilayah pedesaan. Nitrogen monoksida akan berubah menjadi gas berbahaya, jika terhirup dalam jumlah banyak. Menghirup nitrogen monoksida dalam jumlah banyak bisa menyebabkan gangguan saraf yang berakhir dengan kejang-kejang dan kelumpuhan.

3. Nitrogen Dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida (NO2) adalah gas beracun yang berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kekuningan. Baunya juga sangat menyengat. Sifat racun pada nitrogen dioksida empat kali lebih kuat, daripada sifat racun pada nitrogen monoksida. Jika terhirup, gas beracun ini bisa menyebabkan paru-paru bengkak dan menyebabkan kematian.

4. Klorin

Klorin merupakan salah satu unsur kimia berbahaya bagi siapa saja yang menghirupnya. Unsur kimia dengan nomor atom 17 ini berwarna hijau pucat dan memiliki kepadatan 2,5 kali lipat dibandingkan dengan gas lainnya.

Dalam bentuk gas, klorin bisa sangat beracun dan mematikan. Sedangkan dalam bentuk cair, klorin bisa berguna untuk pemutih dan desinfektan yang sangat efektif membunuh kuman dan bakteri.

Menghirup klorin dalam wujud gas dapat merusak saluran pernapasan, hingga menyebabkan sesak napas, mual, batuk, muntah, dan tak sadarkan diri, dan dalam kasus terberat bisa mengakibatkan kematian pada manusia.

5. Arsenik

Dalam tabel periodik, arsenik termasuk unsur kimia dengan nomor 33. Arsenik memiliki 33 elektron dan 33 proton dengan lima elektron valensi (dapat membentuk ikatan kimia dengan unsur lainnya) di bagian terluarnya.

Biasanya unsur kimia ini ditemukan di kerak Bumi dan tergabung dalam mineral Bumi lainnya. Arsenik sangat berbahaya bagi kehidupan, karena dapat mencemari makanan, minuman, dan udara.

Keracunan arsenik bisa sangat menyakitkan dan mematikan bagi manusia. Dalam jumlah yang besar, arsenik dapat menyebabkan kematian secara langsung. Apalagi arsenik merupakan salah satu unsur kimia yang sangat mudah tersublimasi, dari wujud padat bisa berubah ke wujud gas.

(rns/fay)

Auto Tips

15 Maret, 2021

Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan polusi udara. Gas buang sisa kendaraan bermotor yang keluar melalui knalpot berperan besar terhadap pencemaran udara. Ada banyak kandungan zat berbahaya dalam gas buang atau emisi kendaraan terhadap kesehatan, terutama emisi yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna.

Pengertian Emisi

Definisi emisi atau gas buang adalah hasil pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak, gas alam ataupun batubara yang terbuang ke udara. Hal-hal yang mempengaruhi adalah komposisi, jenis dan juga ukuran boiler dari bahan bakar yang digunakan.

Emisi sangat berperan dalam pencemaran udara saat ini dan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesehatan dan juga lingkungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun untuk menentukannya harus dilakukan kajian lebih lanjut. Tujuannya tidak lain adalah untuk melakukan tindakan pencegahan mengenai dampak dan seberapa jauh sebarannya.

Pengertian Emisi Gas Kendaraan

Untuk lebih spesifiknya pada kendaraan bermotor, emisi gas kendaraan adalah sisa pembakaran di dalam internal combustion engine. Sisa pembakaran ini akan keluar melalui exhaust system atau knalpot.

Jelas ini sangat berbahaya, karena di dalam emisi ni mengandung cukup banyak zat yang berbahaya, diantaranya:

  1. CO (Karbon Monoksida), gas ini tidak memiliki warna dan bau. Akan tetapi gas ini sangat beracun kalau sampai terhirup manusia. Akibat paling fatal akan mengakibatkan pingsan hingga meninggal.
  2. CO2 (Karbon Dioksida), gas ini memiliki dampak yang sangat berbahaya karena sangat berpengaruh terhadap pemanasan global.
  3. NOX (Nitrogen Oksida), gas ini dapat mengakibatkan gangguan saluran pernafasan dan sangat perih di mata.
  4. HC (Hydrocarbon), gas ini berasal dari pembakaran yang tidak sempurna di dalam mesin mobil, jadi di dalam gas ini masih terdapat sisa-sisa uap bensin yang tidak terbakar dan keluar lewat knalpot.

Untuk mengantisipasi dampak berbahaya dari emisi kendaraan ini diperlukan sinergi antara Agen Pemegang Merek (APM) dan pemerintah. Sangat penting untuk melakukan langkah dan tindakan guna menekan emisi gas buang kendaraan bermotor.

Langkah yang sudah dilakukan pemerintah saat ini adalah meningkatkan kualitas bahan bakar dan pengetatan standar uji emisi. Sementara Agen Pemegang Merek meningkatkan standar EURO 2 supaya mobil yang diproduksi dapat memenuhi standar uji emisi.

Langkah yang dilakukan kedua pihak ini tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila tidak ada kesadaran dari pemilik mobil untuk mengurangi emisi gas buang. Untuk melakukannya ada beberapa hal yang wajib dilakukan oleh para pemilik mobil, antara lain:

  1. Melakukan uji emisi mobil dalam jangka waktu tertentu
  2. Melakukan servis berkala secara rutin
  3. Segera melakukan pengecekan apabila gas buang dari knalpot tercium bau dan asap yang tidak wajar.
  4. Gunakan bahan bakar yang sudah direkomendasikan oleh APM
  5. Cukup 2-3 menit untuk memanaskan mesin mobil

Bahaya Emisi Mobil

Dari penjelasan di atas sudah dapat diketahui bahwa emisi sangat berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan karena mengandung berbagai zat berbahaya. Tanpa pernah kita sadar paparan zat berbahaya tersebut masuk ke dalam peredaran darah dan sistem pernafasan, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan tubuh jangka panjang.

Berikut ini adalah bahaya emisi mobil pada kesehatan:

Bersifat Karsinogenik

Walaupun saat ini bahan bakar sudah memiliki tingkat polusi yang jauh lebih rendah, namun tetap saja berbahaya karena jumlah kendaraan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun dalam jumlah yang sedikit, paparan zat karsinogenik ini bisa mengakibatkan kerusakan organ dan menjadi pemicu kanker.

Ada dua zat kimia berbahaya yang memiliki sifat karsinogenik dalam gas buang kendaraan, yaitu:

  • Benzena, senyawa aromatik dalam campuran dasar bahan bakar. Senyawa ini keluar bersamaan dengan gas buang kendaraan dan sangat mudah masuk ke dalam tubuh saat terhirup ataupun saat terkena kulit. Tingginya kadar benzena dalam darah akan mengganggu terbentuknya sel darah merah.
  • Timbal, senyawa logam yang berasal dari gas buang kendaraan. Timbal sangat berbahaya karena dapat mengendap pada permukaan benda apapun. Endapan yang terakumulasi ini dapat masuk ke dalam tubuh saat terjadi interaksi dengan kulit. Tingginya kadar timbal dapat meningkatkan risiko anemia dan mengakibatkan terganggunya kinerja otak.

Pemicu Kerusakan Sistem Pernafasan

Bagian pertama dalam tubuh yang dapat terkena dampak berbahaya emisi gas buang ini adalah sistem pernafasan, dampak berbahaya yang mengintai adalah sebagai berikut

Kadar oksigen dalam tubuh akan turun, kandungan CO (Karbon Monoksida) pada gas buang kendaraan lebih mudah diikat oleh sel darah merah dibandingkan dengan O2 (Oksigen), sehingga berdampak berkurangnya kadar oksigen dalam darah di tubuh. Hal ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan otak jangka panjang dan mengakibatkan sesak nafas.

Kerusakan saluran pernafasan, partikel debu kendaraan termasuk timbal yang keluar dari gas buang dapat mengakibatkan kerusakan saluran pernafasan jangka panjang seperti Asma dan Kanker Paru.

Rusaknya Sistem Peredaran Darah

Tingginya paparan CO (Karbon Monoksida) dalam darah akan meningkatkan kekentalan darah dan kadar protein inflamasi, akibatnya akan terjadi perkembangan aterosklerosis. Keadaan ini akan semakin diperburuk dengan adanya paparan sulfat yang dapat memicu kerusakan pembuluh darah. Yang lebih berbahaya adalah kandungan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) dapat mengakibatkan serangan jantung hingga tingginya risiko kematian.

Uji Emisi Mobil

Salah satu langkah antisipasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah emisi gas buang kendaraan adalah dengan melakukan uji emisi. Uji emisi adalah tindakan untuk mengukur gas buang kendaraan bermotor supaya dapat memantau kinerja mesin mobil.

Dengan melakukan uji emisi maka akan dapat mengetahui seberapa besar kadar zat berbahaya dari gas buang kendaraan, dengan begitu kesehatan dan lingkungan dapat lebih terjaga. Hal yang bisa didapatkan dari uji emisi ini adalah seberapa efektifnya proses pembakaran pada mesin mobil dengan melakukan analisa kadar karbondioksida dan hidrokarbon yang terkandung dalam gas buang. Dengan melakukan uji emisi ini juga pemilik mobil dapat menyetel campuran bahan bakar dan udara dengan lebih baik lagi.

Berikut ini adalah manfaat penting dari uji emisi kendaraan:

  1. Dapat mengetahui dengan pasti seberapa efektif proses pembakaran melalui analisis kandungan CO2 dan HC
  2. Dapat menyetel campuran bahan bakar dan udara dengan baik
  3. Mengetahui dengan pasti kondisi mesin mobil kendaraan
  4. Memastikan efektivitas bahan bakar namun memaksimalkan tenaga
  5. Lingkungan menjadi jauh lebih baik dengan udara yang lebih bersih
  6. Dapat mengetahui kerusakan pada mesin mobil lebih cepat.

Bagi keluarga Wuling yang belum melakukan uji emisi mobil Wuling kesayangan Anda, ada baiknya untuk segera melakukan uji emisi gas supaya tercipta lingkungan yang sehat dan udara yang bersih, ya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA