Tuliskan kalimat penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat beserta contohnya

Kata penghubung atau konjungsi adalah sebuah kata tugas yang berfungsi untuk menggabungkan klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat dan paragraf dengan paragraf. Kata penghubung antar klausa seringkali dijumpai di tengah  suatu kalimat. Sementara kata penghubung antar kalimat dan antar paragraf terdapat di awal sebuah paragraf.

Berdasarkan fungsinya konjungsi atau kata hubung terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

Konjungsi aditif atau gabungan merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata hubung yang sering digunakan untuk konjungsi ini adalah : dan, lagipula, dan serta. Contoh :

  • Ibu sedang memasak dan Ayah membaca koran.
  • Ayah, Ibu serta Kakak akan ke Bandung minggu depan.

2. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut. Kata hubung yang biasa dipakai pada konjungsi ini adalah tetapi, melainkan dan sedangkan. Contoh :

  • Rumah itu besar tetapi tidak terawat.
  • Banyak yang ingin sekolah tetapi tidak punya biaya.
  • Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan yang sebenarnya.

Konjungsi pilihan atau disjungtif adalah bentuk konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata hubung yang biasa digunakan adalah : atau, ataupun, maupun. Contoh :

  • Kamu mau membeli sepatu atau tas?
  • Nasi goreng ataupun Mie goreng sama saja, keduanya dia suka.
  • Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya bermalas-malasan saja.

4. Konjungsi Waktu

Konjungsi waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Konjungsi waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya. Contoh :

  • Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
  • Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
  • Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.

5. Konjungsi Tujuan

Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar, dan supaya. Contoh :

  • Ibu membuat sarapan untuk Aldi.
  • Mereka membersihkan kali supaya tidak banjir lagi saat musim penghujan.
  • Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
  • Ibu menghukumnya guna memberinya pelajaran.

6. Konjungsi Sebab

Konjungsi sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu/khusus. Kata hubungnya adalah : sebab dan karena. Contoh :

  • Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat.
  • Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
  • Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah mengalaminya sendiri.

Konjungsi akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya. Contoh kata hubung yang digunakan adalah : Sehingga, sampai, dan akibatnya. Contoh :

  • Gugun malas belajar akibatnya dia tidak lulus ujian.
  • Anak-anak terlalu asyik bermain sampai mereka lupa hari sudah malam.

8. Konjungsi Syarat

Konjungsi syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi. kata hubung yang sering digunakan adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila. Contoh :

  • Semua siswa pasti lulus kalau rajin belajar.
  • Aldi tidak akan sakit apabila kemarin tidak berhujan-hujanan.
  • Ani akan datang jika ada yang menjemputnya.

9. Konjungsi tak Bersayarat

Kata penghubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah : walaupun, meskipun, dan biarpun. Contoh dalam kalimat :

  • Mereka tetap bermain walaupun hujan deras.
  • Rudi tetap pergi sekolah meskipun sedang sakit.
  • Kakak tetap pergi biarpun Ayah sudah melarangnya.

10. Konjungsi Perbandingan

Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah : seperti, sebagai, bagai, dan bagaikan. Contoh :

  • Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua
  • Jalannya sangat lambat seperti siput.
  • Mereka selalu bertengkar bagai kucing dan anjing.

Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang satu langssung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat yang satu melengkapi kalimat yang lain. contoh kata hubung nya adalah : tidak hanya….tetapi juga, sedemikian rupa…sehingga, dan bukannya…melainkan. Contoh :

  • Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.
  • Baik Messi maupun Ronaldo keduanya adalah pemain sepak bola yang hebat.

12. Konjungsi Penegas

Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebleumnya. contoh kata yang serin dipakai adalah : bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni. Contoh :

  • Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
  • Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
  • Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.

13. Konjungsi Penjelas

Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :

  • Mereka yakin bahwa Dia bukan pelakunya sebenarnya.
  • Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang larut malam hari ini.
  • Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

14 Konjungsi Pembenaran

Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah : walaupun, meskipun, biar, dan biarpun. Contoh :

  • Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pelakunya.
  • Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang,
  • makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu makanan itu kurang sehat.

15. Konjungsi Urutan

Konjungsi ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai diantaranya adalah : lalu dan kemudian. Contoh kalimat :

  • Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-bumbunya.
  • Kita mampir ke Bandung terlebih dahulu lalu baru kita ke Lembang.

16 Konjungsi Pembatas

Konjungsi ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan/kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah : kecuali, selain, dan asal. Contoh :

  • Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
  • Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
  • Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.

Demikian Pembahasan tentang macam-macam kata penghubung dan contohnya dalam kalimat. Semoga bermanfaat.

Penggunaan Diksi dan Konjungsi pada Puisi Rakyat yang Tepat

paket-wisatabromo.com – Penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 7 semester 2.

Tujuan yang harus dicapai antara lain peserta didik dapat menempatkan penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.

Pada kesempatan kali ini, akan disajikan pembahasan mengenai penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.

Pembahasan kali ini akan terbagi menjadi dua yaitu pembahasan diksi  dan pembahasan kunjungsi pada puisi rakyat.

Puisi rakyat yang menjadi fokus pembahasan adalah pantun, gurindam, dan syair.

Penggunaan Diksi pada Puisi Rakyat yang Tepat

Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.

Pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia tulis-menulis atau dunia tutur.

Pemilihan kata yang dengan tepat apa yang ingin disampaikannya.

Di samping itu, pemilihan kata harus pula disesuaikan dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.

Diksi atau pilihan kata bukan saja digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.

Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individual yang karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi (Keraf, 2006:23).

Selain tujuan di atas, diksi juga membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan.

Diksi atau pilihan kata yang tepat hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata bahasa itu.

Contoh

Meringkas berita dengan merangkum

Sambil membuka halaman per halaman

Coba hargai aturan hukum

Karena kita hidup dalam pedoman

Diksi yang digunakan dalam bait pantun di atas antara lain:
1. meringkas

Meringkas adalah menulis kembali suatu bacaan dengan mengambil inti bacaan saja. Meringkas sama dengan merangkum yaitu mengambil bagian inti dari suatu kalimat atau cerita

2. berita

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Teks berita adalah teks yang berisi peristiwa terkini atau aktual. Berita berbentuk laporan atas kejadian

3. merangkum

Merangkum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengambil pokok-pokok suatu tulisan.

Bisa pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.

4. membuka

Menjadikan tidak tertutup atau tidak bertutup (seperti menyingkap penutupnya, tudungnya, pagarnya).

Contoh: setiap pukul 05.00 pagi ia sudah membuka jendela, jika membuka lemari jangan lupa menutupnya kembali

5. halaman

Halaman adalah satu sisi dari lembaran kertas, perkamen, atau bahan lainnya (atau media elektronik) pada buku, majalah, koran, dan rangkaian lembaran.

6. hargai

Memberi (menentukan, membubuhi) harga. Contoh: dia terlalu tinggi menghargai.

7. aturan

Aturan adalah hasil perbuatan mengatur; (segala sesuatu) yang sudah diatur.

Dapat juga bermakna cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut.

8. hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak.

9. hidup

Hidup artinya adalah masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya): kakeknya masih — , tetapi neneknya telah lama meninggal.

10. Pedoman

Pedoman adalah alat untuk menunjukkan arah atau mata angin (biasanya seperti jam yang berjarum besi berani).

Selain tiu, pedoman dapat diartikan sebagai kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan

Pedoman adalah  hal (pokok) yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dan sebagainya) untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu: di samping syarat-syarat yang lain.

Penggunaan  Konjungsi pada Puisi Rakyat yang Tepat

Konjungsi disebut juga dengan istilah kata penghubung. Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan antara kata satu dengan kata lainnya, kalimat satu dengan kalimat lainnya.

Kalimat yang banyak digunakan dalam pantun, gurindam dan syair adalah kalimat perintah, larangan, dan saran.

Disamping ketiga jenis kebahasaan tersebut, pada ketiga jenis puisi rakyat tersebut juga banyak digunakan konjungsi.

Konjungsi yang sering digunakan adalah kalau, jika, agar, dan karena itu.

Konjungsi kalau dan jika termasuk hubungan syarat. Di samping itu, konjungsi kalau, jika juga dipakai dengan hal yang bertalian dengan waktu.

Secara umum, konjungsi yang sering digunakan dalam puisi rakyat sebagai berikut.

1. Konjungsi tujuan

Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

2. Konjungsi sebab (kausal).

Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).

3. Konjungsi akibat.

Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Jenis konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

4. Konjungsi Syarat

Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan.

Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

Contoh Penggunaan konjungsi dalam puisi rakyat

Saya tentu senang sekali menceritakannya, jika kamu mau mendengarkannya.

Negara akan aman kalau hukum ditegakkan.

Konjungsi agar termasuk hubungan tujuan. Hubungan ini terdapat dalam kalimat yang menyatakan suatu tujuan atau harapan.

Baca:

Contoh

Saya berangkat ke sekolah pagi-pagi agar tidak terlambat.

Ayah bekerja keras agar kami anaknya bisa bersekolah.

Konjungsi karea/sebab termasuk hubungan penyebaban. Hubungan ini terdapat dalam kalimat yang menyatakan sebab atau alasan.

Contoh:

Ardi terlambat datang ke sekolah karena ia harus mengantar adiknya terlebih dahulu ke TK.

Amri belajar dengan giat karena ia ingin sukses sebagai pengusaha.

Demikianlah pembahasan mengenai penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.