Tujuan menjaga semangat sumpah pemuda adalah

Tujuan menjaga semangat sumpah pemuda adalah
Aksi Sumpah Pemuda. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

JATIM | 23 Juli 2020 20:20 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Janji dari Sumpah Pemuda tersebut membangkitkan semangat rakyat Indonesia khususnya para pemuda-pemudi Indonesia untuk menegaskan bahwa akan terjadinya kemerdekaan Republik Indonesia.

Sumpah Pemuda sendiri juga memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing. Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi berkat semangat perjuangan yang terkandung di dalamnya.

Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah merangkum tujuan Sumpah Pemuda beserta makna dan sejarahnya, yang dilansir dari ppkn.co.id.

2 dari 4 halaman

Sebelum mengetahui apa saja tujuan Sumpah Pemuda, ada baiknya kita mengetahui sejarah Sumpah Pemuda secara singkat. Sumpah Pemuda terjadi karena pertimbangan para muda-mudi Indonesia untuk turut bangkit bersatu melawan bangsa Portugis yang menjajah Indonesia. Pada saat itu, Indonesia telah berjuang melawan penjajah yang datang untuk mencuri dan menguasai rempah-rempah khas Indonesia.

Kemudian pada 1908, Dr Sutomo, Dr Cipto Mangunkusumo, dan EFE Douwes Dekker memprakarsai berdirinya Budi Utomo. Gerakan tersebut bertujuan untuk memajukan pendidikan, peternakan, pertanian, dan budaya Indonesia.

Gerakan Budi Utomo memprakarsai pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia dan organisasi-organisasi kepemudaan seperti Jong Betawi, Jong Ambon, Jong Minahasa, Pemuda Timor, Jong Java, dan Sekar Rukun.

Salah satu organisasi pemuda yang terus bersemangat berjuang menggerakkan persatuan Indonesia adalah perhimpunan Indonesia (PI). Organisasi tersebut terdiri dari pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai macam suku yang berada di Belanda untuk menuntut ilmu.

Pada saat itu, memang tak ada lagi perbedaan kedaerahan atau suku antar pemuda karena mereka sadar itu semua hanya akan menghambat keinginan dan cita-cita mereka. Hal itulah yang kemudian melatar belakangi terjadinya Kongres Pemuda dan rumusan Sumpah Pemuda.

Lalu tahun 1920-an telah terjadi pertemuan-pertemuan untuk mencapai kata sepakat dan persamaan visi dan misi, tetapi belum juga berhasil. Selanjutnya pada 15 November 1925 terjadilah peristiwa Kongres Pemuda, yang diselenggarakan untuk membentuk susunan kepanitiaan pelaksanaan kesepakatan.

Pada 30 Oktober 1926 seluruh organisasi pemuda berkumpul untuk melaksanakan rapat dikenal dengan nama peristiwa Kongres Pemuda I yang menjadi permulaan persatuan seluruh pemuda Indonesia untuk kemerdekaan Indonesia.

Atas kejadian tersebut, munculah ide untuk melaksanakan kongres pemuda II oleh perhimpunan pelajar Indonesia (PPI) yang merupakan organisasi persatuan pelajar seluruh Indonesia.

Pada 26 sampai 28 Oktober 1928 digelar kongres pemuda II di Jakarta dengan kegiatan tiga kali rapat di tiga tempat rapat atau gedung yang berbeda-beda. Saat terjadinya kongres pemuda II terjadi pula sebuah insiden yang tak menyenangkan. Belanda secara terang-terangan menegur pimpinan rapat kongres pemuda II untuk tidak menyebut kemerdekaan Indonesia.

Kemudian para pemuda Indonesia justru semakin bersemangat untuk melawan penjajah dan kolonialisme. Hingga di akhir Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda lahir yang isinya dibuat oleh Mohamad Yamin dengan persetujuan seluruh peserta kongres.

3 dari 4 halaman

Setelah mengetahui sejarah singkat dari Sumpah Pemuda, kita juga harus mengetahui apa sebenarnya tujuan Sumpah pemuda dibuat.

Tujuan dari Sumpah Pemuda di antaranya adalah:1. Membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme pemuda-pemudi Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir, dan menentang para penjajah.2. Membuat kokoh dan tebal rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.3. Memperluas usaha-usaha dan kegiatan agar tercapainya kemerdekaan Indonesia.4. Menghilangkan rasa kedaerahan yang selalu menjadi penghalang rakyat Indonesia untuk bersatu.

5. Melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda Indonesia.

Itulah beberapa tujuan Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pemuda dan pemudi Indonesia. Mereka bersatu untuk menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat nasionalisme yang tinggi juga terkandung di dalamnya sebab mereka menjunjung tinggi cita-cita dari bangsa Indonesia.

Sebagai generasi muda saat ini, tentunya kita juga harus tetap menjunjung tinggi dan menjaga perjuangan pemuda pemudi pada zaman dahulu agar nasionalisme tetap terjaga.

4 dari 4 halaman

Berikut ini adalah bunyi dari Sumpah Pemuda yang lahir pada 28 Oktober 1928:

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

3 isi dari Ikrar Sumpah Pemuda di atas sesuai dengan dinding prasasti Museum Sumpah Pemuda. Akan tetapi penulisan teks di dinding prasasti tertulis menggunakan ejaan Van Ophuysen.

(mdk/raf)

Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi 92 tahun yang lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, merupakan sebuah peristiwa penting yang sangat bersejarah. Saat itu, para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara menyisihkan berbagai perbedaan di antara mereka, baik suku, agama, maupun bahasa daerah, untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Saat memberikan sambutannya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 secara virtual sebagaimana diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 28 Oktober 2020, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa semangat Sumpah Pemuda yang terjadi 92 tahun silam, harus tetap ada pada saat ini untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat dan penuh dengan persaingan.

“Kini, 92 tahun telah berlalu, semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala menghadapi dunia yang berubah dengan cepat,” ujar Presiden.

Dalam arus besar globalisasi, lanjut Presiden, yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan dan saling menghancurkan yang kemudian menjadi energi negatif yang merugikan.

“Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama,” jelasnya.

Kepala Negara berpandangan bahwa bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia Maju. Untuk itu, upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus dilakukan. Menurutnya, menjadi Indonesia tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia.

“Kita harus bekerja sama merawat keindonesiaan. Keindonesiaan harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatera, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan setanah air,” tegasnya.

Persatuan harus terus diperjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, seluruh komponen bangsa harus bekerja sama membangun Indonesia secara adil dan merata, membangun Indonesia sentris dengan membangun dari pinggiran, desa, pulau terdepan, hingga perbatasan.

“Kita juga membangun infrastruktur yang memudahkan konektivitas antarwilayah, antarpulau untuk mempersatukan Indonesia. Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat Papua, masyarakat Aceh, dan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia,” paparnya.

Salah satu sarana untuk mengetahui wajah Indonesia dan berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia adalah melalui televisi. Apa yang terjadi di Papua dapat diketahui oleh masyarakat di Jawa, Sumatera dan sebagainya. Sebaliknya, apa yang terjadi di berbagai wilayah Tanah Air juga dapat diketahui oleh masyarakat di Papua.

Untuk menegaskan keseriusan komitmen untuk menjaga persatuan dan pemerataan akses informasi, di momen Sumpah Pemuda yang ke-92 ini, Presiden Joko Widodo juga meresmikan TVRI Stasiun Papua Barat sebagai Stasiun TVRI yang ke-30. Stasiun ini akan melayani masyarakat Papua, menyediakan berbagai informasi berkualitas, sehingga masyarakat Papua mendapatkan akses informasi yang sama dengan masyarakat di wilayah Indonesia lainnya.

“Dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim saya resmikan Stasiun TVRI di Papua Barat. Teruslah bekerja menjadi media pemersatu bangsa,” tandasnya.