tirto.id - Konferensi Asia-Afrika (KAA) merupakan pertemuan negara-negara Asia-Afrika untuk membangun solidaritas dan persatuan diakibatkan Perang Dunia II. Usai Perang Dunia II, negara-negara terbagi ke dalam dua kekuatan besar, yakni blok Timur (Uni Soviet) dan blok Barat (Amerika).
Pertentangan antara dua blok memengaruhi keadaan negara-negara Asia-Afrika dikarenakan pada awal 1950-an benua Asia-Afrika menjadi ajang pertentangan antara blok Barat dan blok Timur. Ketegangan berlangsung dari aspek ideologi hingga pertempuran bersenjata yang mengancam perdamaian dunia.
Mengutip dari E-Modul Sejarah Indonesia (2020: 4), Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo melihat perlunya keaktifan pemerintah untuk meredakan ketegangan antara dua kekuatan baru tersebut.
Salah satunya adalah Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung di Bandung pada 18 – 24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 negara dengan 5 negara sebagai sponsor KAA.
Agenda dalam Konferensi Asia Afrika ini antara lain: membicarakan kerjasama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama internasional, dan deklarasi tentang memajukukan perdamaian dunia.
Daftar Negara KAA
KAA diikuti oleh total 29 negara peserta dengan lima negara di antaranya berperan sebagai sponsor. Mengutip dari laman Kemlu, KAA disponsori oleh lima negara: Burma (Myanmar), India, Indonesia, Pakistan, dan Ceylon (Sri Lanka).
Menurut laman Asian African Museum, berikut ini adalah daftar negara yang mengikuti Konferensi Asia-Afrika:
1. Afghanistan
2. Indonesia
3. Pakistan
4. Myanmar
5. Filipina
6. Kamboja
7. Irak
8. Iran
9. Arab Saudi
10. Sri Lanka
11. Jepang
12. Sudan
13. China
14. Yordania
15. Suriah
16. Laos
17. Thailand
18. Mesir
19. Lebanon
20. Turki
21. Ethiopia
22. Liberia
23. Vietnam (Utara)
24. Vietnam (Selatan)
25. Pantai Emas
26. Libya
27. India
28. Nepal
29. Yaman
Tokoh Pencetus KAA
Indonesia tercatat dalam sejarah sebagai pelopor sekaligus penyelenggaraan pertemuan pemimpin negara kawasan Asia dan Afrika. Ada 5 tokoh utama selaku pelopor KAA, yaitu:
1. Ali Sastroamidjojo (Indonesia)
2. Mohammad Ali Bogra (Pakistan)
3. Jawaharlal Nehru (India)
4. Sir John Kotelawala (Ceylon/Sri Lanka) U Nu (Burma/Myanmar)
Sidang KAA berlangsung atas sidang terbuka dan sidang tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan.
Semua kesepakatan tersebut selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi. Dilansir dari laman Asian African Museum, berikut ini adaiah susunan panitia penyelenggaraan sidang KAA:
Ketua Konferensi: Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia.
Ketua Komite Politik: Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia.
Ketua Komite Ekonomi: Roosseno, Menteri Perekonomian Indonesia.
Ketua Komite Kebudayaan: Muhammad Yamin, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia.
Sekretaris Jenderal Konferensi: Roeslan Abdulgani, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Baca juga:
- Pelayanan Seksual Komite Ramah-tamah Konferensi Asia-Afrika
- Sejarah Hari Konferensi Asia Afrika & Tema Peringatan KAA 2022
Baca juga
artikel terkait
KONFERENSI ASIA AFRIKA
atau
tulisan menarik lainnya
Nurul Azizah
(tirto.id - azz/dip)
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Nurul Azizah
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Xinhua/China Daily
Konferensi Asia Afrika 1955 di Gedung Merdeka Bandung sebagai bukti peran Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
KOMPAS.com - Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung menghasilkan Dasasila Bandung. Peran Indonesia dalam KAA sangat penting sebagai pemrakarsa sekaligus tempat penyelenggaraan.
Konferensi Asia Afrika
Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika diadakan pada 18-24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Penyelenggara KAA 1955 adalah lima negara dalam Konferensi Kolombo sekaligus peserta Konferensi Panca Negara.
Adapun lima negara penggagas Konferensi Asia Afrika adalah:
- Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo
- Ceylon (Srilanka) diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala
- Burma (Myanmar) diwakili oleh Perdana Menteri U Nu
- Pakistan Perdana Menteri Mohammed Ali
- India diwakili oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru
Baca juga: Latar Belakang Konferensi Asia Afrika 1955
Sebanyak 24 negara dari Asia dan Afrika menghadiri KAA, yaitu:
- Afghanistan
- Kamboja
- Republik Rakyat Tiongkok (China)
- Mesir
- Ethiopia
- Pantai Emas (Gold Coast)
- Iran
- Irak
- Jepang
- Yordania
- Laos
- Libanon
- Liberia
- Libya
- Nepal
- Filipina
- Saudi Arabia
- Sudan
- Syria
- Thailand (Muangthai)
- Turki
- Republik Demokrasi Vietnam (Vietnam Utara)
- Vietnam Selatan
- Yaman
Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika adalah sebagai negara pemrakarsa konferensi, sebagai tuan rumah Konferensi Panca Negara di Bogor 28-29 Desember 1954 sebagai pertemuan pendahuluan KAA, dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA 1955.
Tujuan Konferensi Asia Afrika adalah untuk mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika dan menentang penjajahan (kolonialisme) negara-negara Barat.
Baca juga: Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya
Persiapan KAA
Pada 15 April 1955, surat undangan KAA dikirimkan kepada 25 Kepala Pemerintahan negara Asia dan Afrika. Tetapi ada satu negara yang menolak yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation) karena masih dikuasai orang-orang bekas penjajahnya.
Sebanyak 24 negara menerima baik undangan meski pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi tiba di Bandung lewat Jakarta pada 16 April 1955.
Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang konferensi. Hotel Homann, Hotel Preanger dan 12 hotel lain serta perumahan perorangan dan pemerintah dipersiapkan sebagai tempat menginap para tamu yang berjumlah 1300 orang.
Saat memeriksa persiapan terkahir di Bandung pada 17 April 1955, Presiden Soekarno meresmikan penggantian nama beberapa tempat dengan tujuan menciptakan suasana yang sesuai tujuan konferensi.
Konferensi Asia Afrika diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Konferensi ini bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan bersama, terutama kedaulatan negara-negara Asia Afrika, melawan imperialisme dan rasialisme.
Kamis, 15 April 2021 08:37:15 WIBKamis, 11 November 2021 17:36:53 WIB