Sebutkan dan jelaskan 3 macam batuan beku berdasarkan terjadinya

Terdapat tiga macam jenis batuan penyusun permukaan bumi, batuan tersebut yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma yang terjadi diperut bumi dan di luar permukaan bumi, contoh batuannya adalah basalt dan andesit. Selanjutnya batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pelapukan dan erosi yang kemudian terbawa lalu diendapkan, contoh batuannya adalah kolongmerat dan lempung. Selanjutnya batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat adanya proses perubahan temperatur dan tekanan udara batuan yang telah ada sebelumnya, contoh batuannya adalah marmer dan gamping.  

Jawaban benar pada soal ini adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. 

Berikut adalah penjelasannya. 

  • Batuan beku, yaitu batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Batuan beku dibedakan menjadi tiga macam, yaitu batuan beku dalam, batuan beku gang/korok, dan batuan beku luar. 
  • Batuan sedimen, yaitu batuan yang terbentuk melalui proses pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan yang mengalami pelapukan. 
  • Batuan metamorf, yaitu batuan yang mengalami perubahan fisik maupun kimiawi. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh suhu yang tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama, misalnya batu marmer. 

Ilustrasi batu. (sumber: unspash)

Bola.com, Jakarta - Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.

Berdasarkan penelitian para ahli, diketahui bahwa pembentukan batuan memerlukan waktu hingga jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.

Dalam pengelompokannya, batuan dibedakan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel dan proses pembentukannya.

Secara umum, batuan diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut mempunyai beberapa jenis lagi.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis batuan beserta penjelasan, seperti dilansir dari laman Ilmugeografi, Senin (29/3/2021).

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Umumnya batuan ini berada di dalam kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang terindentifikasi.

Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu intrusive, ekstrusif, dan hipabissal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Intrusive

Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan jenis ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.

2. Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.

Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya, proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.

3. Hipabissal

Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vukanik dan plutonik.

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.

Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu. Seiring berjalannya waktu, kumpulan endapan tersebut menjadi sebuah batu yang baru.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik.

Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri dari silikat dan beberapa fragmen batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida dan kemudian material yang diangkut oleh fluida ini akan terhenti, di mana fluida ini juga terhenti.

Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik dibedakan lagi sesuai skala ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir.

Batuan sedimen biokimia terdiri dari berbagai organisme, biasanya merupakan organisme mikro yang ikut mengangkut material sehingga berkumpul pada tempat tertentu dan membentuk sebuah batuan.

Jenis-jenis batuan sedimen biokimia ini, di antaranya batu gamping, batubara, batu endapan rijang.

Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuah kejadian ketika kumpulan material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam larutannya menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi.

Contoh dari batuan sedimen kimia yang paling banyak ditemukan, antara lain batu gamping oolitik dan batuan lain yang mengandung evaporit, seperti silvit, halit, barit, serta gypsum.

Batuan sedimen vulkanis terbentuk karena adanya arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact, dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada beberapa kasus saja.

Batuan metamorf atau malihan merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.

Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar. Pasalnya, protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.

Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis batuan matamorf tersebut:

1. Batuan Metamorf Kontak

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.

Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan batuan sill.

2. Batuan Metamorf Regional

Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan metamorf dalam ukuran yang cukup besar dan luas. Sebagian besar batuan di bawah kerak bumi merupakan batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis ketika terjadinya tabrakan lempeng benua ini.

3. Batuan Metamorf Katalakstik

Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika ada dua lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat tinggi. Nah, bagian yang masih mengalami gesekan tersebut yang akan mengalami perubahan struktur di dalamnya.

4. Batuan Metamorf Tindihan

Sesuai namanya, batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat drastis.

Batuan ini bisa berubah menjadi batuan metamorf regional jika terjadi perubahan suhu dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.

Sumber: Ilmugeografi

Berita video beragam komentar pedas Alex Ferguson saat masih menjadi manajer Manchester United kepada para lawan-lawan timnya, termasuk untuk Liverpool.

Pernahkah sobat geologinesia melihat batuan seperti gambar diatas? klau iya, berarti sobat sudah melihat salah satu jenis batuan yang paling fenomenal, yang oleh ahli geologi sering disebut sebagai batuan beku (igneous rock). Contoh batuan beku diatas sebenarnya bisa kalian jumpai dimana saja, bisa di belakang rumah, pinggir sungai, pinggir jalan, bahkan ditempat-tempat umum lainnya.

Jadi disini dapat dilihat bahwa jenis batuan beku mempunyai penyebaran yang cukup luas dengan dimensi (tubuh) yang besar baik itu di permukaan bumi maupun di bawah permukaan bumi. Perhatikan kata "jenis" dalam pernyataan diatas, itu berarti masih ada jenis lain dari batuan selain jenis batuan beku. Ya, Jenis batuan yang lainnya adalah batuan sedimen dan batuan metamorf.

Apa itu Batuan Beku?

Pertanyaan yang muncul sekarang dari gambar di atas adalah apa itu batuan beku?. Menurut praktisi bumi, batuan beku adalah batuan yang merupakan hasil pembekuan magma. Kalau boleh disebutkan, batuan beku adalah bapak dari segala jenis batuan yang ada di bumi. Kok bisa? karena magma yang katanya adalah nenek moyang segala materi geologi yang di bumi, ketika membeku pertama kali pastinya akan membentuk batuan beku, bukan batuan sedimen maupun metamorf.

Untuk memahami ini kalian bisa mempelajari artikel sebelumnya mengenai siklus batuan, karena pada kesempatan postingan kali ini kita hanya akan membahas mengenai batuan beku beserta macam-macam jenis dan contohnya.

Seperti yang dijelaskan di atas, ada yang disebut jenis batuan (batuan beku, metamorf, sedimen), ada juga yang disebut jenis jenis batuan beku, dan ada pula yang disebut contoh batuan beku. Jadi, kalau ada yang bertanya sebutkan jenis batuan utama penyusun bumi? maka kalian hanya perlu menjawab: batuan beku, metamorf, dan sedimen. Tetapi klau ada yang bertanya sebutkan jenis-jenis batuan beku dan apa saja contoh batuan beku dari jenis-jenis tersebut? nah itulah yang akan kita perdalam disini. Oleh para ahli bumi, klasifikasi jenis batuan beku sebenarnya dibuat cukup banyak. Ada yang diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, ada juga yang mengklasifikasikannya berdasarkan komposisi kimianya, bahkan ada yang berdasarkan kenampakan dari warnanya saja. Akan tetapi, untuk kali ini kita akan fokus membahas jenis jenis batuan beku yang di klasifikasikan berdasarkan tempat pembentukan dan komposisi kimianya (dalam hal ini kandungan SiO2 nya). Selain itu, diberikan juga contoh batuan beku dari tiap jenis klasifikasi tersebut. Jadi kalau bisa dibuatkan alur nya seperti ini ya guys:

Batuan –> Jenis batuan (A,B,C) –> Jenis batuan A (A1,A2,A3) –> Contoh batuan dari jenis A1, A2, dan A3.

Jenis Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuknya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil proses pendinginan magma (kristalisasi magma). Kristalisasi magma ini terjadi ketika magma berusaha keluar dari bawah perut bumi. Selama perjalanannya ke permukaan bumi, magma dapat membeku/mengkristal pada tempat-tempat tertentu. Berdasarkan tempat tersebutlah para ahli geologi mengklasifikasian jenis dari batuan beku. Berdasarkan tempat pembentukannya maka batuan beku dapat terbagi atas 3 jenis utama, yaitu:
  1. Batuan Beku Dalam (Intrusif)
  2. Batuan Beku Korok (Gang)
  3. Batuan Beku Luar (Ekstrusif)
Dibawah ini disajikan penjelasan, contoh, dan ciri-ciri batuan beku dari masing-masing jenis tersebut.

Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam biasa disebut juga sebagai batuan beku intrusif atau plutonik. Batuan beku dalam terbentuk di bawah permukaan bumi karena pendinginan magma yang lambat, sehingga menunjukkan krital mineral yang lebih kasar (holokristalin) dengan batas-batas antar mineral yang masih terlihat jelas. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, gabro, dan syenit. Gambar batuan beku dalam dilihat seperti dibawah ini.
Gambar contoh batuan beku dalam: gabro, granit, dan syenit.

Batuan Beku Korok

Batuan beku korok biasa disebut juga dengan batuan beku gang. Batuan beku korok terbentuk dekat dengan permukaan bumi, pada rekahan-rekahan litosfer bagian atas. Disini proses pendinginan magma sedikit lebih cepat dibandingkan pada batuan beku dalam. Hasil pembekuan magma menyebabkan kristalisasi magma yang kurang sempurna dan menghasilkan tekstur yang disebut porfiri. Contoh batuan beku korok adalah porfiri granit, porfiri gabro, porfiri dasit, dan porfiri diorit.

Batuan Beku Luar

Batuan beku luar biasa disebut juga dengan batuan beku ekstrusif. Batuan beku luar terbentuk karena adanya proses pembekuan magma yang cepat di permukaan bumi. Akibat pembekuan yang cepat tersebut, mineral-mineral tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga batuan ini akan menunjukan tekstur yang lebih halus dengan batas antar mineralnya tidak terlihat jelas. Contoh batuan beku luar adalah batu obsidian, riolit, trakit, andesit, basalt, dan batu apung. Gambar batuan beku luar dapat kalian lihat dibawah ini.
Gambar contoh batuan beku luar: riolit, trakit, dan basalt.

Jenis Batuan Beku Berdasarkan Komposisi SiO2

Selain klasifikasi berdasarkan tempat pembentukannya, batuan beku juga dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimianya, utamanya kandungan SiO2 nya. Kenapa harus SiO2 ?, ya karena kandungan SiO2 di batuan beku akan selalu ada. Hal ini berhubungan dengan bahan asal pembentuk batuan beku, yaitu magma. Balik lagi ke topik, jadi jenis-jenis batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 nya terbagi atas 4 jenis, yaitu:
  1. Batuan Beku Asam
  2. Batuan Beku Intermediet
  3. Batuan Beku Basa
  4. Batuan Beku Ultrabasa

Batuan beku asam mempunyai kandungan SiO2 > 66% contohnya adalah trakit, granit, riolit, syenit, dan latit. Batuan beku intermediet SiO2 = 52-66% contohnya gronodiorit, diorit, dasit, dan andesit. Batuan beku basa SiO2nya = 45-52% contohnya gabro, basalt, teprit, dan teralit. Sedangkan batuan beku ultra basa SiO2 nya < 45% contohnya peridotit, limburgit, dan serpentinit.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA