Terpilihnya Madinah sebagai tujuan hijrah adalah karena kecuali

Dalam sebuah buku yang berjudul “Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Nabi Muhammad SAW” karya Zuhairi Misrawi, disebutkan bahwa Madinah merupakan kota yang dibangun oleh orang-orang yang melarikan diri dari tempat asalnya. Faktornya ada beragam. Mulai dari konflik, maupun alasan ekonomi.

Madinah memang memiliki sejarah yang panjang. Konon, orang-orang yang datang ke wilayah Madinah atau Yatsrib adalah Pengikut Nabi Nuh yang selamat dari bencana banjir yang dahsyat. Kaum Nabi Nuh yang selamat lari ke Madinah setelah  banjir surut dan mereka telah berada selama 1 tahun 10 hari di atas kapal Nabi Nuh.

Di antara mereka, ada yang bernama Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Iram bin Abil bin Iwadh bin Iram bin Sam bin Nuh As. Kejadian ini diperkirakan terjadi pada tahun 2600 sebelum Masehi. Inilah yang kemudian membuat wilayah Madinah dulunya dikenal dengan nama Yatsrib

Rasulullah kemudian mengganti nama kota Yatsrib menjadi Madinah ketika beliau hijrah ke wilayah tersebut.  Di bawah ini adalah alasan mengapa Rasulullah memutuskan untuk berhijrah ke Madinah.

Penduduk Madinah Memiliki Sikap yang Ramah

Suku Aus dan Khazraj yang bermukim di Madinah saat itu adalah orang-orang yang berasal dari Yaman. Orang-orang Yaman sendiri dikenal adalah orang-orang yang memiliki karakter halus dan perasaan yang lembut.

Ketika rombongan dari Yaman mengunjungi Rasulullah usai Perang Khaibar, Rasulullah berkata “penduduk Yaman datang kepadamu. Mereka  itu lembut hati dan halus perasaan”.

Penduduk Madinah Memiliki Pengalaman Berperang

Suku Aus dan Suku Khazraj, serta komunitas Yahudi Madinah disebutkan tidak pernah akur. Mereka sering melancarkan perang antara satu suku dengan yang lainnya. Jika mereka berperang, perang tersebut berlangsung tidak hanya setahun – dua tahun, namun hingga bertahun-tahun. Disebutkan ada sekitar 10 perang yang dilalui suku-suku di Madinah. Perang awal yang mereka lakukan adalah Perang Sameer dan yang terakhir dalam Perang Bu’ats.

Perang Bu’ats adalah perang yang terbesar dan terjadi sekitar 5 tahun sebelum Rasulullah hijrah. Kedatangan Rasulullah dan Islam di Madinah membuat orang-orang yang tinggal di Madinah bersatu, dan tidak lagi melakukan perang saudara. Kemampuan berperang ini dianggap penting untuk menjaga ajaran agama Islam pada masa itu.

Ada Hubungan Darah Antara Penduduk Madinah dengan Rasulullah

Ketika kecil, ibunda Rasulullah, Siti Aminah pernah mengajak Rasulullah berkunjung ke Madinah. Saat itu, Siti Aminah mengajak Rasulullah Muhammad untuk berziarah ke makam Sayyidina Abdullah, yang merupakan suami beliau dan sekaligus ayah dari Rasulullah. Siti Aminah juga mengajak Rasulullah untuk berkunjung ke sanak saudaranya di Madinah yang merupakan anggota dari Bani Najjar.

Madinah Memiliki Letak yang Strategis

Letak geografis Madinah dianggap strategis. Madinah sendiri saat itu memiliki wilayah yang terjal di bagian timur dan barat. Wilayah ini terdiri dari dataran yang tinggi, sedang dataran rendahnya dipenuhi dengan bebatuan yang keras. Kondisi geografis ini diperkirakan akan membuat siapapun sulit memasuki kota Madinah.

Wilayah yang terbuka hanya wilayah di sisi utara Madinah. Karena itulah saat Perang Khandaq terjadi, Salman Al Farisi mengusulkan kepada Rasulullah agar umat Islam membangun parit di sepanjang utara Madinah. Tujuan dibangunnya Parit ini adalah untuk menghalangi musuh masuk ke Kota Madinah.

umat Islam diperintahkan untuk senantiasa bertawakal kepada Allah subhanahuwata'ala sikap tersebut sangat tepat jika dilakukan setelah...A. TawadukB. … IkhTiarC. OptimisD. Berdoa​

kronologi kisah dakwah nabi muhammad singkat​

kronologi kisah dakwah nabi muhammad singkat​

A. mengubah konfigurasi ptolomeus B. penemu orbit planet adalah eliptik C. pencetus gagasan adanya galaksi Bimasakti . D. menentang paham astronomi ya … ng di- kembangkan Ptolomeus

tolong di jawab ya, thanks​

tolong di jawab ya, thanks​

tolong di jawab ya, thanks​

tolong di jawab ya, thanks​

tolong di jawab ya, thanks​

tolong di jawab ya, thanks​

Q. Arab Di Qur'an Surat Al - Ghasyiyah Ayat 22 berbunyi : لَـسۡتَ عَلَيۡهِمۡ بِمُصَۜيۡطِرٍۙ. Lalu ada kata - kata بِمُصَۜيۡطِرٍۙ. Di atas "Shod" terda … pat tulisan "Sin". "Sin" tersebut merupakan hukum suatu bunyi bacaan. Arti dari huruf "Sin" tersebut ialah tetap dibaca "Shod" tidak boleh dibaca "Sin". Nama hukum bacaan tersebut disebut ... . Nt = Maaf ya nggk ada pilgannya Dijawab dengan baik ya

18. Tulislah Q.S. Luqman/31: 17!19. Tulislaharti Q.S. Luqman/31: 17! 20. Luqman diberi gelar....... 21. Jelaskan isi kandungan surat Luqman. 22. Apa s … aja nasihat Luqmān kepada putranya? Jelaskan. 23. Sebutkan pesan Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman Ayat 13! 24. Apa yang dilakukan Luqman ketika dianugerahi nikmat oleh Allah Swt.? 25. Apa isi pesan dalam Surah Luqman Ayat 18?​

Apakah harakat yang digunakan pada huruf ya apabila dibaca mad thabi'i​

Kapan pasukan bergajah yang diceritakan di dalam surat al-fiil melakukan penyerangan untuk menghancurkan Ka'bah​

Tolong jawab no 2-3 jangan ngasal thanks

tuliskan 4 tata cara pelaksanaan shalat tarawih!TOLONG DI JAWAB YG BENAR YA​

5 sikap yang bisa diteladani dalam kisah persahabatan Abu Bakar dan Rasulullaah Saw tolong di jawab ya terima kasih mapel : Akidah akhlak materi : Ad … ab berteman

berikan contoh bacaan idghom mutamaslain .A.ta' bertemu ta' sebutkan 2B.dal bertemu dal sebutkan 2C.ba' bertemu ba'sebutkan 2AYO CEPAT JAWAB POINNYA B … ANYAK LOH!!!!!​

diantara keistimewaan Agama Islam adalah adanya amar ma'ruf artinya​

pelayan istri Naaman menyarankan supaya pergi menemui nabi Elisa Nabi itu akan menyembuhkannya pelayan istri Naaman Ini menunjukkan sikap ​

Masjid Nabawi Pertama Ilustrasi: syakirawisata Masjid Nabawi Pertama Ilustrasi: syakirawisata

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bercerita bahwa suatu ketika dirinya pernah bermimpi berhijrah dari Makkah ke suatu kota yang memiliki banyak pohon kurma. Pada saat itu, Rasulullah mengira bahwa kota tersebut adalah Yamamah atau Hajar. Namun dugaan Rasulullah meleset, ternyata tempat yang dipilih untuk tempat hijrah adalah Madinah, yang sebelumnya bernama Yatsrib. 

Lalu apa sebetulnya yang menyebabkan Madinah dipilih sebagai tempat untuk berhijrah Rasulullah dan umat Islam secara keseluruhan? Perintah Allah sudah pasti menjadi alasan utama. Rasulullah tidak akan berhijrah kecuali atas perintah Allah. Bahkan Allah melalui malaikat Jibril juga sudah menentukan waktu Rasulullah berhijrah ke Madinah, yaitu tengah malam. Di saat para elite kaum kafir Quraisy yang mengepung rumah Rasulullah untuk menghabisinya lengah.  

Dipilihnya Madinah sebagai tempat berhijrah juga tidak lepas dari beberapa penduduk Madinah yang sudah berbaiat kepada Rasulullah, dalam Baiat Aqabah pertama dan kedua. Tentu itu menjadi modal bagus bagi Rasulullah dan umat Islam. Namun selain dua hal itu, mungkin saja ada hal-hal lainnya yang menyebabkan mengapa Madinah yang dipilih sebagai tempat berhijrah. Mengapa tidak kota-kota lainnya? Mengapa Madinah?

Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadits-hadits Shahih (M Quraish Shihab, 2018), disebutkan bahwa dipilihnya Madinah sebagai tempat hijrah karena kota tersebut memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota lainnya. Pertama, penduduknya memiliki sikap ramah. Suku Aus dan Khazraj yang mukim di Madinah sebetulnya berasal dari Yaman. Sementara orang-orang Yaman dikenal sebagai orang yang memiliki budi yang halus dan perasaan yang lembut. 

“Penduduk Yaman datang kepadamu. Mereka itu lembut hati dan halus perasaan,” kata Rasulullah ketika rombongan dari Yaman mengunjunginya usai Perang Khaibar. 

Kedua, penduduk Madinah memiliki pengalaman berperang. Suku Aus dan suku Khazraj, ditambah komunitas Yahudi Madinah, ‘tidak pernah akur’. Dalam sejarahnya, mereka kerap kali melancarkan peperangan antara satu suku dengan yang lainnya. Peperangannya tidak hanya setahun dua tahun, tapi berlangsung secara bertahun-tahun. Tercatat ada sekitar 10 kali peperangan yang dilalui suku-suku di Madinah. Perang Samir menjadi awal, sementara Perang Bu’ats menjadi perang terakhir. 

Perang Bu’ats merupakan perang terbesar dan terjadi lima tahun sebelum Rasulullah berhijrah. Ketika Rasulullah dan Islam datang, masyarakat Madinah menjadi bersatu dan tidak perang saudara lagi. Perlu diketahui, pengalaman berperang ini menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga ajaran agama Islam.

Ketiga, Rasulullah memiliki hubungan darah dengan penduduk Madinah. Pada saat kecil, Rasulullah pernah diajak ibundanya Sayyidah Aminah untuk berkunjung ke Madinah. Pada kesempatan itu, Sayyidah Aminah mengajak Rasulullah untuk berziarah ke makam Sayyidina Abdullah, suaminya dan ayahanda Rasulullah. Di samping itu, Sayyidah Aminah juga mengajak Rasulullah berkunjung ke sanak saudaranya di Madinah, Bani Najjar. 

Keempat, letak Madinah yang strategis. Madinah memiliki letak geografis yang strategis. Bagaimana tidak, di sebelah timur dan barat Madinah merupakan sebuah wilayah yang terjal. Terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah yang penuh dengan bebatuan yang keras sehingga menyulitkan siapa pun –terutama musuh- untuk memasuki kota Madinah. 

Hanya dari sisi utara Madinah yang menjadi wilayah terbuka. Maka tidak heran ketika terjadi Perang Khandaq, Salman al-Farisi mengusulkan kepada Rasulullah agar umat Islam membuat parit di sepanjang wilayah utara Madinah. Tujuannya adalah untuk menghalangi musuh masuk ke kota Madinah. 

Merujuk buku Madinah: Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Nabi Muhammad saw. (Zuhairi Misrawi, 2009), Madinah merupakan sebuah kota yang dibentuk atau dibangun oleh orang-orang yang melarikan diri (eksodus) dari tempat asalnya, entah disebabkan konflik atau pun ekonomi. 

Madinah atau Yatsrib memiliki sejarah yang panjang. Konon, awal mula orang-orang datang ke wilayah Madinah adalah pengikut Nabi Nuh as. yang selamat dari bencana banjir yang maha dahsyat. Setelah satu tahun 10 hari berada di atas kapal Nabi Nuh as dan banjir surut, mereka yang selamat ada yang bepergian ke wilayah Madinah. Diantara dari mereka adalah Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Iram bin Abil bin Iwadh bin Iram bin Sam bin Nuh as. Diperkirakan kejadian itu terjadi pada tahun 2600 SM.

Maka akhirnya tempat tersebut dikenal sebagai kota Yatsrib, dan kemudian Rasulullah mengganti nama kota Yatsrib menjadi Madinah ketika beliau hijrah ke kota tersebut. Rasulullah tinggal di Madinah selama 10 tahun. Sama seperti Makkah, Madinah juga kota yang istimewa bagi Rasulullah secara personal. Dalam sebuah kesempatan Rasulullah pernah berdoa: Ya Allah anugerahilah pahala yang berlipat ganda di Madinah, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah di Makkah. (A Muchlishon Rochmat)

Penjelasan soal Wakaf dalam Islam

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA