Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang melakukan persilangan pada tanaman cabai

Show

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berlainan secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berlainan. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berlainan spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia menempuh perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F agung dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awal mulanya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat adil atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam aktivitas pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan hasrat akan muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berlainan dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk terbuka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan hasil pekerjaan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena sukses menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah dikenal perbedaan untuk masing-masing sifat yang diteliti. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman diurus oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman ada yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan demikianlah keadaanya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan kemudian suatu peristiwanya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat berlainan antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat berlainan

Persilangan satu sifat berlainan atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang ada perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat berlainan yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat berlainan

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat berlainan. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan demikianlah keadaanya fenotipe yang membuat menjadi dapat dilihat sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berlainan dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang adil dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan agar stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan berulang-ulang untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan ganti kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengendalikan suatu sifat ada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang ada di sitoplasma akan berlainan pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Binatang dan Persilangan Manusia

Binatang dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan proses berjumpanya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina akan mengandung anak atau telur sebagai dampak terjadinya proses pembuahan. [18] Sebagian contoh binatang hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berlainan secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih adil penampilan tanaman. [7] Berdasarkan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan hasil pekerjaan. [7] Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami adil dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang berlainan dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan hasil pekerjaan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru adil hibrida, bersari tidak terikat maupun menyerbuk sendiri sebagai anggota dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari tidak terikat. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang akan menjadi tetua hibrida. [22] Pada sebagian rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berlainan. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awal mulanya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang adil. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih agung daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang berlainan. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai dibiarkan tidak terikat dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara himpunan atau galur tanaman yang dihasilkan dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara acak dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena gampang dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang agung. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, dinyatakan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk dihasilkan persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang akan menjadi tetua hibrida dengan menentukan daya gabung umum dan daya gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 2

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil babak persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul beberapa. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F agung dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awal mulanya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat tidak sewenang-wenang atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam cara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan keinginan hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk membuka dan untuk beberapa kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah diketahui perbedaan untuk masing-masing sifat yang diteliti. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut dia menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam wujud pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada babak perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman berada yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan beradanya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan belakangnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat berlainan antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat berlainan

Persilangan satu sifat berlainan atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang berada perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat berlainan yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat berlainan

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat berlainan. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan beradanya fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang tidak sewenang-wenang dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan bertubi-tubi untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat berada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang berada di sitoplasma hendak berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan babak bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya babak pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai babak penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk membuka, persilangan tanaman terjadi secara alami tidak sewenang-wenang dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru tidak sewenang-wenang hibrida, bersari bebas sama sekali maupun menyerbuk sendiri sebagai ronde dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, jenis persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas sama sekali. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awal mulanya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang tidak sewenang-wenang. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih agung daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga jenis galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai diberi keleluasaan dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kumpulan atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara acak dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang agung. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan kekuatan gabung umum dan kekuatan gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel beberapa (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel beberapa dengan dialel penuh yaitu pada dialel beberapa banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 3

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil babak persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul beberapa. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F agung dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awal mulanya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat tidak sewenang-wenang atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam cara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan keinginan hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk membuka dan untuk beberapa kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah diketahui perbedaan untuk masing-masing sifat yang diteliti. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut dia menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam wujud pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada babak perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman berada yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan beradanya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan belakangnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat berlainan antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat berlainan

Persilangan satu sifat berlainan atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang berada perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat berlainan yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat berlainan

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat berlainan. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan beradanya fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang tidak sewenang-wenang dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan bertubi-tubi untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat berada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang berada di sitoplasma hendak berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan babak bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya babak pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai babak penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk membuka, persilangan tanaman terjadi secara alami tidak sewenang-wenang dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru tidak sewenang-wenang hibrida, bersari bebas sama sekali maupun menyerbuk sendiri sebagai ronde dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, jenis persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas sama sekali. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awal mulanya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang tidak sewenang-wenang. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih agung daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga jenis galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai diberi keleluasaan dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kumpulan atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara acak dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang agung. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan kekuatan gabung umum dan kekuatan gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel beberapa (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel beberapa dengan dialel penuh yaitu pada dialel beberapa banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 4

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil babak persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul beberapa. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F agung dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awal mulanya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat tidak sewenang-wenang atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam cara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan keinginan hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk membuka dan untuk beberapa kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah diketahui perbedaan untuk masing-masing sifat yang diteliti. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut dia menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam wujud pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada babak perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman berada yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan beradanya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan belakangnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat berlainan antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat berlainan

Persilangan satu sifat berlainan atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang berada perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat berlainan yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat berlainan

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat berlainan. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan beradanya fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang tidak sewenang-wenang dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan bertubi-tubi untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat berada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang berada di sitoplasma hendak berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan babak bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya babak pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai babak penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk membuka, persilangan tanaman terjadi secara alami tidak sewenang-wenang dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru tidak sewenang-wenang hibrida, bersari bebas sama sekali maupun menyerbuk sendiri sebagai ronde dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, jenis persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas sama sekali. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awal mulanya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang tidak sewenang-wenang. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih agung daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga jenis galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai diberi keleluasaan dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kumpulan atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara acak dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang agung. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan kekuatan gabung umum dan kekuatan gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel beberapa (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel beberapa dengan dialel penuh yaitu pada dialel beberapa banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 5

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), adil yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, semua keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang berlainan ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat berlainan. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat menerapkan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum diketahui zat yang menentukan pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada saat gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Tautan luar


edunitas.com


Page 6

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), adil yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, semua keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang berlainan ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat berlainan. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat menerapkan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum diketahui zat yang menentukan pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada saat gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Tautan luar


edunitas.com


Page 7

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), adil yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, semua keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang berlainan ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat berlainan. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat menerapkan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum diketahui zat yang menentukan pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada saat gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Tautan luar


edunitas.com


Page 8

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), adil yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, semua keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang berlainan ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat berlainan. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat menerapkan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum diketahui zat yang menentukan pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada saat gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Tautan luar


edunitas.com


Page 9

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman masih melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik bagi menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam pengetahuan biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melalui perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam pengetahuan peternakan istilah persilangan lebih sering dikata dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan dikata filial disimbolkan dengan huruf F akbar dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 bagi generasi pertama hasil persilangan dan F2 bagi generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat adun atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam aktivitas pemuliaan, persilangan digunakan bagi menciptakan keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan harapan akan muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk terbuka dan bagi sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar pengetahuan genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah dikenal perbedaan bagi masing-masing sifat yang diawasi. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman tidak kekurangan yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan keadaan pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan hasilnya menjadi dasar bagi memahami pewarisan suatu sifat dan kemungkinan modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat selisih antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat selisih

Persilangan satu sifat selisih atau dikata juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang mempunyai perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat selisih yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat selisih

Persilangan dua sifat atau dikata juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat selisih. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi bagi mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua bagi pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang adun dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik biasanya dilakukan berulang-ulang bagi memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dipindahkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, dikata juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan bagi mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat tidak kekurangan di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang tidak kekurangan di sitoplasma akan berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan proses bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina akan mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya proses pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Pengetahuan tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan menciptakan persilangan menjadi suatu cara yang efektif bagi memperbaiki penampilan tanaman. [7] Berdasarkan kejadiannya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami adun dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia bagi tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) bagi menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan abuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru adun hibrida, bersari bebas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi bagi menentukan pilihan galur-galur inbred calon tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan bagi menciptakan kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini dikata hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini dikata hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan bagi menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang adun. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih akbar daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai ditinggalkan dan ditukarkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kelompok atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman bagi mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara tanpa pola dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) dikata juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam jumlah yang akbar. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan bagi populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki jumlah bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) dikata juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, dinyatakan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih bagi dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan bagi semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan bagi menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai calon tetua hibrida dengan menentukan pilihan daya gabung umum dan daya gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan bagi menambah jumlah tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian jumlah persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan jumlahnya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Bagi Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 10

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman masih melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik bagi menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam pengetahuan biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melalui perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam pengetahuan peternakan istilah persilangan lebih sering dikata dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan dikata filial disimbolkan dengan huruf F akbar dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 bagi generasi pertama hasil persilangan dan F2 bagi generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat adun atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam aktivitas pemuliaan, persilangan digunakan bagi menciptakan keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan harapan akan muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk terbuka dan bagi sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar pengetahuan genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah dikenal perbedaan bagi masing-masing sifat yang diawasi. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman tidak kekurangan yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan keadaan pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan hasilnya menjadi dasar bagi memahami pewarisan suatu sifat dan kemungkinan modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat selisih antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat selisih

Persilangan satu sifat selisih atau dikata juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang mempunyai perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat selisih yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat selisih

Persilangan dua sifat atau dikata juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat selisih. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi bagi mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua bagi pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang adun dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik biasanya dilakukan berulang-ulang bagi memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dipindahkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, dikata juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan bagi mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat tidak kekurangan di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang tidak kekurangan di sitoplasma akan berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan proses bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina akan mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya proses pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Pengetahuan tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan menciptakan persilangan menjadi suatu cara yang efektif bagi memperbaiki penampilan tanaman. [7] Berdasarkan kejadiannya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami adun dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia bagi tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) bagi menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan abuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru adun hibrida, bersari bebas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi bagi menentukan pilihan galur-galur inbred calon tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan bagi menciptakan kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini dikata hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini dikata hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan bagi menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang adun. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih akbar daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai ditinggalkan dan ditukarkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kelompok atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman bagi mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara tanpa pola dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) dikata juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam jumlah yang akbar. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan bagi populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki jumlah bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) dikata juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, dinyatakan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih bagi dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan bagi semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan bagi menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai calon tetua hibrida dengan menentukan pilihan daya gabung umum dan daya gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan bagi menambah jumlah tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian jumlah persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan jumlahnya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Bagi Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 11

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman masih melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik bagi menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam pengetahuan biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melalui perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam pengetahuan peternakan istilah persilangan lebih sering dikata dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan dikata filial disimbolkan dengan huruf F akbar dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 bagi generasi pertama hasil persilangan dan F2 bagi generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat adun atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam aktivitas pemuliaan, persilangan digunakan bagi menciptakan keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan harapan akan muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk terbuka dan bagi sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar pengetahuan genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah dikenal perbedaan bagi masing-masing sifat yang diawasi. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman tidak kekurangan yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan keadaan pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan hasilnya menjadi dasar bagi memahami pewarisan suatu sifat dan kemungkinan modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat selisih antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat selisih

Persilangan satu sifat selisih atau dikata juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang mempunyai perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat selisih yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat selisih

Persilangan dua sifat atau dikata juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat selisih. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi bagi mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua bagi pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang adun dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik biasanya dilakukan berulang-ulang bagi memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dipindahkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, dikata juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan bagi mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat tidak kekurangan di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang tidak kekurangan di sitoplasma akan berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan proses bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina akan mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya proses pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Pengetahuan tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan menciptakan persilangan menjadi suatu cara yang efektif bagi memperbaiki penampilan tanaman. [7] Berdasarkan kejadiannya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami adun dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia bagi tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) bagi menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan abuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru adun hibrida, bersari bebas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi bagi menentukan pilihan galur-galur inbred calon tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan bagi menciptakan kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini dikata hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini dikata hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan bagi menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang adun. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih akbar daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai ditinggalkan dan ditukarkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kelompok atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman bagi mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara tanpa pola dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) dikata juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam jumlah yang akbar. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan bagi populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki jumlah bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) dikata juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, dinyatakan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih bagi dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan bagi semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan bagi menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai calon tetua hibrida dengan menentukan pilihan daya gabung umum dan daya gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan bagi menambah jumlah tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian jumlah persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan jumlahnya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Bagi Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 12

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman masih melakukan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang berbeda secara genetik bagi menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam pengetahuan biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang berbeda. [2] Persilangan dapat terjadi di antara individu yang berbeda spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melalui perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam pengetahuan peternakan istilah persilangan lebih sering dikata dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil proses persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan dikata filial disimbolkan dengan huruf F akbar dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 bagi generasi pertama hasil persilangan dan F2 bagi generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat adun atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam aktivitas pemuliaan, persilangan digunakan bagi menciptakan keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan harapan akan muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk terbuka dan bagi sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan buatan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar pengetahuan genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang telah dikenal perbedaan bagi masing-masing sifat yang diawasi. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman dikendalikan oleh gen dalam bentuk pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada proses perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman tidak kekurangan yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan keadaan pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan hasilnya menjadi dasar bagi memahami pewarisan suatu sifat dan kemungkinan modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat selisih antara dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat selisih

Persilangan satu sifat selisih atau dikata juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan antara dua individu atau tanaman yang mempunyai perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel melakukan persilangan di antara kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat selisih yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat selisih

Persilangan dua sifat atau dikata juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan antara kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat selisih. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi bagi mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menampakkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Berbeda dengan silang uji, pada silang balik tetua bagi pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang adun dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan supaya stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik biasanya dilakukan berulang-ulang bagi memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor supaya stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang akan dipindahkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan antara satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, dikata juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan bagi mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat tidak kekurangan di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang tidak kekurangan di sitoplasma akan berbeda pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Hewan dan Persilangan Manusia

Hewan dan manusia umumnya melakukan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan proses bertemunya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina akan mengandung anak atau telur sebagai yang belakang sekali suatu peristiwa terjadinya proses pembuahan. [18] Beberapa contoh hewan hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di antara bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai proses penyerbukan yang terjadi antara tanaman atau populasi yang berbeda secara genetik. [20] Pengetahuan tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan menciptakan persilangan menjadi suatu cara yang efektif bagi memperbaiki penampilan tanaman. [7] Berdasarkan kejadiannya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan buatan. [7] Pada tanaman menyerbuk terbuka, persilangan tanaman terjadi secara alami adun dengan bantuan angin maupun serangga, dan bantuan manusia bagi tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) bagi menggabungkan sifat atau karakter yang berbeda dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan buatan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan abuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru adun hibrida, bersari bebas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan antara galur inbred dengan kultivar bersari bebas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam melakukan seleksi bagi menentukan pilihan galur-galur inbred calon tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan antara dua galur inbred yang digunakan bagi menciptakan kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini dikata hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan antara dua hibrida F1 silang tunggal yang berbeda. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini dikata hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan bagi menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang adun. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan antara hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih akbar daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang berbeda. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai ditinggalkan dan ditukarkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di antara kelompok atau galur tanaman yang dibuat dalam suatu program pemuliaan tanaman bagi mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan melakukan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara tanpa pola dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) dikata juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena mudah dalam menghasilkan keturunan dalam jumlah yang akbar. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan bagi populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki jumlah bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) dikata juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, dinyatakan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih bagi dibuat persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan bagi semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan bagi menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai calon tetua hibrida dengan menentukan pilihan daya gabung umum dan daya gabung khusus di antara galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan bagi menambah jumlah tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama antara rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian jumlah persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan jumlahnya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Bagi Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 13

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), baik yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, seluruh keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang selisih ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat selisih. Persilangan monohibrid ini sangat bersesuaian dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum dikenali zat yang memilih pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlangsung pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Pranala luar


edunitas.com


Page 14

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), baik yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, seluruh keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang selisih ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat selisih. Persilangan monohibrid ini sangat bersesuaian dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum dikenali zat yang memilih pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlangsung pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Pranala luar


edunitas.com


Page 15

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), baik yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, seluruh keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang selisih ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat selisih. Persilangan monohibrid ini sangat bersesuaian dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum dikenali zat yang memilih pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlangsung pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Pranala luar


edunitas.com


Page 16

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gambar 1: Pola pewarisan pada fenotipe yang dominan (merah) dan resesif (putih). Pada induk yang berfenotipe dominan, salah satu alelnya adalah alel dominan ("merah"); Namun pada induk yang berfenotipe resesif, kedua-dua alelnya mesti alel resesif ("putih"). Pada baris (1), kedua-dua induknya homozigos (berarti, alelnya di setiap induk kembar sama), baik yang berfenotipe dominan ("merah"—"merah") maupun yang berfenotipe resesif ("putih"—"putih"). Pada baris (2) yaitu Generasi F1, seluruh keturunannya heterozigos (berarti, alelnya di setiap keturunan bersilang selisih ("putih"—"merah")) dan memiliki fenotipe dominan. Sementara, pada baris (3) yaitu Generasi F2, di sini terlihat, bahwa perbandingan selang keturunan berfenotipe dominan dan keturunan berfenotipe resesif yaitu 3:1. Berarti, "merah"—"merah" + "merah"—"putih" + "putih"—"merah" : "putih"—"putih"

Monohibrid adalah persilangan selang dua individu dari spesies yang sama dengan satu sifat selisih. Persilangan monohibrid ini sangat bersesuaian dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan gamet, gen-gen yang sepasang akan dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk".

Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi).

Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum dikenali zat yang memilih pewarisan sifat (bahan genetik). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya sebagai faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlangsung pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet.

Rujukan

Pranala luar


edunitas.com


Page 17

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang memainkan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang pautan secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang pautan. [2] Persilangan dapat terjadi di selang individu yang pautan spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil ronde persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F mulia dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat patut atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam perkara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan hasrat hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya pautan dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk buka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan hasil pekerjaan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena sukses menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang telah dikenal perbedaan untuk masing-masing sifat yang dijaga. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman diurus oleh gen dalam susunan pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada ronde perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman telah tersedia yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan telah tersedianya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan akhir-akhirnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat lain selang dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat lain

Persilangan satu sifat lain atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan selang dua individu atau tanaman yang hadir perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat lain yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat lain

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di selang dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan selang kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat lain. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan selang F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menunjukkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan selang suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Pautan dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang patut dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan agar stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan beruntun untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan selang satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat ada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang ada di sitoplasma hendak pautan pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Binatang dan Persilangan Manusia

Binatang dan manusia umumnya memainkan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan ronde berjumpanya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai dampak terjadinya ronde pembuahan. [18] Beberapa contoh binatang hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di selang bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai ronde penyerbukan yang terjadi selang tanaman atau populasi yang pautan secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan hasil pekerjaan. [7] Pada tanaman menyerbuk buka, persilangan tanaman terjadi secara alami patut dengan pertolongan angin maupun serangga, dan pertolongan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang pautan dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan hasil pekerjaan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru patut hibrida, bersari lepas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan selang galur inbred dengan kultivar bersari lepas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam memainkan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan selang dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan selang dua hibrida F1 silang tunggal yang pautan. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang patut. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan selang hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih mulia daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang pautan. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai dibiarkan lepas dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di selang kumpulan atau galur tanaman yang diproduksi dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan memainkan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara sebarang dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena gampang dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang mulia. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk diproduksi persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan daya gabung umum dan daya gabung khusus di selang galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama selang rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 18

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang memainkan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang pautan secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang pautan. [2] Persilangan dapat terjadi di selang individu yang pautan spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil ronde persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F mulia dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat patut atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam perkara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan hasrat hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya pautan dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk buka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan hasil pekerjaan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena sukses menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang telah dikenal perbedaan untuk masing-masing sifat yang dijaga. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman diurus oleh gen dalam susunan pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada ronde perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman telah tersedia yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan telah tersedianya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan akhir-akhirnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat lain selang dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat lain

Persilangan satu sifat lain atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan selang dua individu atau tanaman yang hadir perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat lain yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat lain

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di selang dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan selang kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat lain. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan selang F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menunjukkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan selang suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Pautan dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang patut dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan agar stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan beruntun untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan selang satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat ada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang ada di sitoplasma hendak pautan pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Binatang dan Persilangan Manusia

Binatang dan manusia umumnya memainkan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan ronde berjumpanya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai dampak terjadinya ronde pembuahan. [18] Beberapa contoh binatang hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di selang bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai ronde penyerbukan yang terjadi selang tanaman atau populasi yang pautan secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan hasil pekerjaan. [7] Pada tanaman menyerbuk buka, persilangan tanaman terjadi secara alami patut dengan pertolongan angin maupun serangga, dan pertolongan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang pautan dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan hasil pekerjaan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru patut hibrida, bersari lepas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan selang galur inbred dengan kultivar bersari lepas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam memainkan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan selang dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan selang dua hibrida F1 silang tunggal yang pautan. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang patut. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan selang hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih mulia daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang pautan. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai dibiarkan lepas dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di selang kumpulan atau galur tanaman yang diproduksi dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan memainkan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara sebarang dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena gampang dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang mulia. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk diproduksi persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan daya gabung umum dan daya gabung khusus di selang galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama selang rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 19

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang memainkan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang pautan secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang pautan. [2] Persilangan dapat terjadi di selang individu yang pautan spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil ronde persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F mulia dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat patut atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam perkara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan hasrat hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya pautan dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk buka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan hasil pekerjaan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena sukses menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang telah dikenal perbedaan untuk masing-masing sifat yang dijaga. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman diurus oleh gen dalam susunan pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada ronde perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman telah tersedia yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan telah tersedianya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan akhir-akhirnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat lain selang dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat lain

Persilangan satu sifat lain atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan selang dua individu atau tanaman yang hadir perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat lain yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat lain

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di selang dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan selang kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat lain. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan selang F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menunjukkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan selang suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Pautan dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang patut dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan agar stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan beruntun untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan selang satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat ada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang ada di sitoplasma hendak pautan pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Binatang dan Persilangan Manusia

Binatang dan manusia umumnya memainkan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan ronde berjumpanya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai dampak terjadinya ronde pembuahan. [18] Beberapa contoh binatang hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di selang bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai ronde penyerbukan yang terjadi selang tanaman atau populasi yang pautan secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan hasil pekerjaan. [7] Pada tanaman menyerbuk buka, persilangan tanaman terjadi secara alami patut dengan pertolongan angin maupun serangga, dan pertolongan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang pautan dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan hasil pekerjaan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru patut hibrida, bersari lepas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan selang galur inbred dengan kultivar bersari lepas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam memainkan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan selang dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan selang dua hibrida F1 silang tunggal yang pautan. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang patut. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan selang hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih mulia daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang pautan. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai dibiarkan lepas dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di selang kumpulan atau galur tanaman yang diproduksi dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan memainkan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara sebarang dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena gampang dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang mulia. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk diproduksi persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan daya gabung umum dan daya gabung khusus di selang galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama selang rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com


Page 20

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Seorang pemulia tanaman sedang memainkan persilangan pada tanaman cabai

Persilangan (bahasa inggris: hybridization atau crossing) dalam biologi yaitu perkawinan antar individu ataupun populasi yang pautan secara genetik untuk menghasilkan gabungan sifat dari tetua ataupun rekombinasi gen-gen pada keturunannya. [1] Dalam ilmu biologi molekuler persilangan diartikan sebagai teknik berikatannya suatu untaian tunggal DNA atau RNA dengan untaian komplemen yang berasal dari RNA atau DNA yang pautan. [2] Persilangan dapat terjadi di selang individu yang pautan spesies (persilangan interspesifik) maupun antar individu dalam satu spesies (persilangan intraspesifik) yang umumnya dikenal sebagai persilangan antar galur (untuk tanaman) atau antar aksesi. [3] Perkembangbiakan manusia melewati perkawinan yaitu contoh persilangan dalam satu spesies. [3] Dalam ilmu peternakan istilah persilangan lebih sering disebut dengan perkawinan. [4] Individu keturunan hasil ronde persilangan dapat bersifat subur, mandul, maupun mandul sebagian. [3]

Generasi keturunan hasil suatu persilangan disebut filial disimbolkan dengan huruf F mulia dan angka yang menandakan urutan generasi. [3] Contoh penulisan generasi keturunan yaitu: F1 untuk generasi pertama hasil persilangan dan F2 untuk generasi kedua hasil persilangan. [3] Awalnya tujuan utama dari persilangan ialah menggabungkan dua sifat patut atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. [5] Lebih lanjut dalam perkara pemuliaan, persilangan digunakan untuk membikin keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan hasrat hendak muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya pautan dari kedua tetuanya. [6]

Persilangan dan pewarisan sifat

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Gregor Johann Mendel (1882-1884), dikenal sebagai bapak genetika karena hasil percobaan persilangan pada populasi kacang kaprinya menjadi dasar pola pewarisan sifat dan memahami materi genetik.

Persilangan terjadi secara alami pada tanaman menyerbuk buka dan untuk sebagian kecil tanaman menyerbuk sendiri. [7] Pada tanaman menyerbuk sendiri, persilangan hasil pekerjaan telah dipraktikkan sejak lama sebelum dilakukan percobaan oleh Gregor Johann Mendel. [7]

Percobaan persilangan mendel sebagai dasar pewarisan sifat

Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena sukses menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika pada kacang kapri. [8] [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang telah dikenal perbedaan untuk masing-masing sifat yang dijaga. [8] Tanaman yang mendel tanam yaitu galur murni yang apabila ditanam hendak menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya (true-breeding). [7] [10] Dari percobaan tersebut beliau menyimpulkan bahwa sifat suatu tanaman diurus oleh gen dalam susunan pasangan alel yang berasal dari sel kelamin (gamet) masing-masing tetuanya pada ronde perkawinan. [11] Alel-alel pada suatu sifat atau karakter tanaman telah tersedia yang bersifat dominan dan resesif. [10] Kenampakan fenotipe pada keturunan-keturunan hasil persilangan menunjukkan telah tersedianya pola-pola pewarisan khusus yang dikenal sebagai hukum pewarisan mendel dan akhir-akhirnya menjadi dasar untuk memahami pewarisan suatu sifat dan probabilitas modifikasinya dalam pembentukan suatu kultivar. [12] [7]

Jenis-jenis persilangan dalam percobaan mendel

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Skema persilangan satu sifat lain selang dua individu yang bergenotipe heterozigot Aa

  • Persilangan satu sifat lain

Persilangan satu sifat lain atau disebut juga persilangan monohibrid yaitu persilangan yang dilakukan selang dua individu atau tanaman yang hadir perbedaan pada satu sifat. [9] Dalam percobaannya mendel memainkan persilangan di selang kacang kapri yang berbiji halus dengan kacang kapri yang bijinya berkerut. [13] Persilangan tersebut melibatkan kacang kapri dengan satu sifat lain yaitu tekstur biji. [13]

  • Persilangan dua sifat lain

Persilangan dua sifat atau disebut juga persilangan dihibrid yaitu persilangan di selang dua individu dengan melibatkan dua sifat atau karakter yang diminati perbedaannya. [13] Persilangan selang kacang kapri berbiji halus dan berwarna hijau dengan kacang kapri tekstur bijinya berkerut dan berwarna kuning yaitu contoh persilangan dengan dua sifat lain. [13] Sifat pertama yaitu tekstur biji dan sifat kedua yaitu warna biji. [13]

Silang uji (bahasa inggris: test cross) yaitu persilangan selang F1 dengan tetua homozigot resesif. [14] Dalam genetika, silang uji berfungsi untuk mengetahui genotipe suatu tanaman apakah homozigot atau heterozigot dengan keadaan fenotipe yang menunjukkan sifat dominan. [14]

Silang balik (bahasa inggris: back cross) yaitu persilangan selang suatu keturunan hasil persilangan dengan salah satu tetuanya. [7] Pautan dengan silang uji, pada silang balik tetua untuk pasangan persilangan tidak harus homozigot resesif. [7] Tujuan dari silang balik yaitu memulihkan penampilan dari individu hasil persilangan yang kurang patut dan mengakumulasi gen-gen yang menjadi target dari persilangan agar stabil pada individu keturunan. [7] Dalam suatu program pemuliaan, silang balik kebanyakan dilakukan beruntun untuk memindahkan gen atau sifat ketahanan yang kebanyakan bersifat resesif dari tetua donor agar stabil dan terakumulasi dengan cukup. [7] Individu donor yaitu individu atau kultivar yang digunakan sebagai sumber gen atau sifat yang hendak dialihkan. [7]

Silang kebalikan (bahasa inggris: reciprocal cross) yaitu suatu persilangan selang satu individu sebagai jantan dan satu sebagai betina beserta kebalikannya, disebut juga dengan persilangan tukar kelamin. [15] [16] Silang kebalikan digunakan untuk mengetahui gen yang mengemudikan suatu sifat ada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau tidak. [17] Gen yang ada di sitoplasma hendak pautan pewarisannya pada keturunan yang dihasilkan pada masing-masing silang kebalikan. [17]

Persilangan Binatang dan Persilangan Manusia

Binatang dan manusia umumnya memainkan persilangan dalam berkembangbiak secara seksual. [18] Persilangan ditandai dengan ronde berjumpanya sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur) dan dikenal sebagai pembuahan. [18] Induk betina hendak mengandung anak atau telur sebagai dampak terjadinya ronde pembuahan. [18] Beberapa contoh binatang hasil persilangan interspesifik ialah liger, beefalo dan zebroid. [19]

Persilangan Tanaman

Teknik perkawinan antara dua individu yang berlainan varietas dalam satu spesies disebut

Hasil persilangan di selang bunga berwarna merah dan putih

Persilangan pada tanaman dapat diartikan sebagai ronde penyerbukan yang terjadi selang tanaman atau populasi yang pautan secara genetik. [20] Ilmu tentang sistem reproduksi dan alat kelamin pada tumbuhan membikin persilangan menjadi suatu cara yang efektif untuk menjadikan lebih baik penampilan tanaman. [7] Berlandaskan perihal jadinyanya, persilangan pada tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu persialangan alami dan persilangan hasil pekerjaan. [7] Pada tanaman menyerbuk buka, persilangan tanaman terjadi secara alami patut dengan pertolongan angin maupun serangga, dan pertolongan manusia untuk tujuan tertentu. Pada tanaman menyerbuk sendiri persilangan tanaman umumnya dilakukan oleh manusia (persilangan buatan) untuk menggabungkan sifat atau karakter yang pautan dari dua atau kultivar tanaman. [7] Persilangan hasil pekerjaan pada tanaman dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dengan cara memotong benang sari beserta kepala sari (kastrasi) dari tetua jantan dan menyerbukkannya ke putik bunga yang belum diserbukki yang digunakan sebagai tetua betina. [7]

Persilangan dalam pemuliaan tanaman

Video persilangan terkendali tanaman jagung

Persilangan tanaman umum digunakan dalam pembentukan kultivar-kultivar baru patut hibrida, bersari lepas maupun menyerbuk sendiri sebagai bagian dalam program pemuliaan tanaman. [5] Pada tiap program pemuliaan, macam persilangan yang digunakan berbeda-beda tergantung tujuan dan cara yang digunakan. [7] [21]

Persilangan dalam pembentukan kultivar hibrida

Silang puncak (bahasa inggris: top cross) dalam program pembuatan kultivar hibrida yaitu persilangan selang galur inbred dengan kultivar bersari lepas. [22] Silang puncak umumnya dilakukan pada saat pengujian keturunan dalam memainkan seleksi untuk menentukan galur-galur inbred yang hendak menjadi tetua hibrida. [22] Pada beberapa rujukan istilah silang puncak disamakan dengan silang tiga jalur dalam pembuatan hibrida. [23]

Silang tunggal (bahasa inggris: single-cross) yaitu persilangan selang dua galur inbred yang digunakan untuk membikin kultivar hibrida. [7] Hibrida hasil persilangan ini disebut hibrida silang tunggal serta bersifat homogen dan heterozigot. [7] Hibrida silang tunggal yaitu cara pertama perakitan kultivar hibrida yang ditemukan oleh George Harrison Shull pada tahun 1908. [24]

Silang ganda (bahasa inggris: double crosses) yaitu persilangan selang dua hibrida F1 silang tunggal yang pautan. [7] Keturunan hasil dari persilangan ini disebut hibrida silang ganda dan bersifat homogen heterozigot. [7] Awalnya hibrida silang ganda digunakan untuk menukar hibrida silang tunggal pada jagung yang pada masa itu produksi dan penampilan tanamannya kurang patut. [21]

Silang tiga jalur (bahasa inggris: three-way crosses) yaitu persilangan selang hibrida F1 hasil silang tunggal dengan satu galur inbred. [7] Keragaman genetik hibrida silang tiga jalur lebih mulia daripada hibrida silang tunggal karena menggunakan tiga macam galur inbred yang pautan. <[7] Saat ini dalam praktik pembuatan kultivar hibrida jagung, silang tiga jalur mulai dibiarkan lepas dan dialihkan oleh hibrida silang tunggal. [24]

Rancangan persilangan

Rancangan persilangan dalam pemuliaan tanaman yaitu suatu skema persilangan di selang kumpulan atau galur tanaman yang diproduksi dalam suatu program pemuliaan tanaman untuk mendapatkan informasi dan memahami pengendalian genetik pada suatu sifat dan menduga parameter-parameter genetiknya.

Rancangan persilangan dua tetua (bahasa inggris: biparental mating) yaitu rancangan yang paling sederhana dalam menduga varians genetik dari suatu populasi. [21] Rancangan ini pertama kali ditunjukkan oleh Mather pada tahun 1948 dengan memainkan persilangan pada sejumlah “n” tanaman yang diambil secara sebarang dari suatu populasi. [25]

Rancangan I (bahasa inggris: design I) disebut juga Rancangan North Carolina I atau rancangan A/B dan pertama kali digunakan oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26] Setelah persilangan dialel, rancangan I yaitu rancangan persilangan yang paling sering digunakan dalam pemuliaan jagung karena gampang dalam menghasilkan keturunan dalam banyak yang mulia. [21] Rancangan ini juga dapat digunakan untuk populasi tanaman menyerbuk sendiri yang memiliki banyak bunga dalam satu tanaman. [21]

Rancangan II (bahasa inggris: design II) disebut juga rancangan persilangan faktorial atau rancangan AB, diberitahukan pertama kali oleh Comstock dan Robinson pada tahun 1948. [26]Asumsi-asumsi yang digunakan sama dengan pada rancangan I tetapi lebih teliti karena hasil persilangan yang digunakan sebagai penguji yaitu tanaman yang tak terpilih untuk diproduksi persilangan dari populasi terpilih. [21]

Persilangan dialel (bahasa inggris: diallel crosses) yaitu persilangan yang dilakukan untuk semua pasangan yang mungkin terjadi pada sejumlah n galur inbred.[21] Persilangan dialel yaitu salah satu cara yang digunakan untuk menduga parameter genetik dari suatu populasi. [21] Pendugaan parameter genetik ini penting dalam evaluasi pasangan galur inbred sebagai yang hendak menjadi tetua hibrida dengan menentukan daya gabung umum dan daya gabung khusus di selang galur-galur inbred. [21]

Rancangan persilangan dialel sebagian (bahasa inggris: partial diallel)dikembangkan pada tahun 1961 oleh Kempthorne dan Curnow. [27] Rancangan ini yaitu modifikasi dari rancangan dialel dengan tujuan untuk menambah banyak tetua yang dapat digunakan dalam persilangan. [21] Perbedaan utama selang rancangan persilangan dialel sebagian dengan dialel penuh yaitu pada dialel sebagian banyak persilangan yang mungkin terjadi atau dilakukan banyaknya lebih sedikit dari pada rancangan dialel penuh.[21]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ (Inggris) Albert G.J Tacon (1997). "The use of inter-species hybrids in aquaculture and their reporting to FAO" 17. Rome, Italy: The FAO Aquaculture Newsletter. Diakses 1 April 2014. 
  2. ^ (Inggris)Mary Beckman. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) George H. Wittler. "hybridization". Advameg, Inc. Diakses 3 April 2014. 
  4. ^ (Inggris) "animal breeding". Net Industries and its Licensors. Diakses 3 April 2014. 
  5. ^ a b (Inggris) Poehlman JM & Borthakur D (1969). Breeding Asian Field Crops. New Delhi: Oxford & IBH Publishing. hlm. 63, 73. 
  6. ^ (Inggris) McCouch S. "Diversifying Selection in Plant Breeding". Diakses 3 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris)Poehlman JM (1987). Breeding Field Crops. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 4, 8, 47 193, 204, 245, 246, 247, 469, 472. ISBN 9789401572736. 
  8. ^ a b (Inggris)Noel Kingsbury (2009). Hybrid: The History and Science of Plant Breeding. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 9, 39, 57. ISBN 9780226437040. 
  9. ^ a b (Inggris)Vanessa Sandra Windhausen. "heredity and variation, Mendel's Experiments". AP and SAT College Board. Diakses 25 April 2014. 
  10. ^ a b Phillip McClean. "Mendelian Genetics". Diakses 5 April 2014. 
  11. ^ (Inggris)"Principle of segregation". Diakses 5 April 2014. 
  12. ^ (Inggris) Charmalia Reswari. "Genetika dan Hukum Mendel". Diakses 3 April 2014. 
  13. ^ a b c d e (Inggris)Daniel L. Hartl (1996). Essential Genetics. London: Jones and Bartlett. hlm. 33. ISBN 0-86720-883-X. 
  14. ^ a b (Inggris)"Test Cross". Diakses 3 April 2014. 
  15. ^ (Inggris)"reciprocal cross". Oxford University Press. Diakses 5 April 2014. 
  16. ^ Dyah Aryulina dkk (2006). Biologi 3. esis. hlm. 134. Diakses 5 April 2014. 
  17. ^ a b (Inggris)Cove DJ (1971). Genetics. Cambridge University Press. hlm. 111. ISBN 0521082552. Diakses 5 April 2014. 
  18. ^ a b c (Inggris)"Sexual Reproduction in Humans". Diakses 3 April 2014. 
  19. ^ (Inggris) "10 Bizarre Hybrid Animals". Twisted Sifter. 2012. Diakses 25 April 2014. 
  20. ^ (Inggris)Mulford Foster. "Pollination and Hybridization". Diakses 3 April 2014. 
  21. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Hallauer et. al (2010). Quantitative Genetics in Maize Breeding. New York: Springer Science+Business Media, LCC. hlm. 5, 64, 119, 123. ISBN 9781441907660. 
  22. ^ a b (Inggris)"Plant Breeding Lecture 13". Michigan State University. Diakses 5 April 2014. 
  23. ^ Supartopo (2006). Teknik Persilangan Padi Untuk Perakitan Varietas Unggul Baru 11. Buletin Teknik Pertanian. Diakses 5 April 2014. 
  24. ^ a b (Inggris) Crow JF. 90 Years ago: The Beginning of Hybrid Maize 148. genetics. Diakses 5 April 2014. 
  25. ^ (Inggris)Mather, K. and J. L. Jinks (1971). Biometrical Genetics. Ithaca,NY.: Cornell Univ. Press. 
  26. ^ a b (Inggris)Comstock, R. E. and H. F. Robinson (1948). The components of genetic variance in populations of biparental progenies and their use in estimating the average degree of dominance. 4:254–66. Biometrics. 
  27. ^ (Inggris)Kempthorne, O. and R. N. Curnow (1961). The partial diallel cross. 17:229–50. Biometrics. 

Pranala luar

  • hybridization
  • Experiments in Plant Hybridization

edunitas.com