Show Teknik membaca merupakan salah satu kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi siapapun yang melakukannya. Sejak kecil, kita diajarkan senantiasa membaca untuk memperoleh pengetahuan. Dikutip dari buku Tools for Study Kills: Teknik Membaca Efektif karya Femi Olivia (2008: 46), teknik membaca sama halnya dengan memilih baju. Ketika memilih baju yang akan kita kenakan, tentu kita perlu menyesuaikannya dengan kondisi cuaca maupun acara yang akan kita hadiri. Hal ini sama dengan teknik membaca, yang mana juga perlu disesuaikan dengan kondisi apa yang ingin kita peroleh dari bahan bacaan tersebut. Ada beberapa jenis teknik kegiatan membaca yang dapat Anda praktikkan. Adapun jenis-jenis teknik membaca di antaranya sebagai berikut. Skimming disebut juga sebagai teknik membaca layap, merupakan sebuah cara membaca dengan mengambil intisari dari bahan bacaan untuk mempermudah mengetahui isi buku secara cepat. Meskipun membaca dengan cepat, akan tetapi, Anda tetap perlu membacanya secara runut mulai dari daftar isi, hingga akhir halaman yang memiliki kesimpulan. Scanning merupakan teknik membaca tatap atau membaca memindai. Tujuan membaca dengan menggunakan teknik ini yaitu untuk mendapatkan fakta ataupun informasi tertentu. Tekniknya yakni dengan membaca secara meloncat-loncat dari bagian satu ke bagian lainnya. Hal yang ditekankan pada teknik scanning yaitu meskipun dituntut membaca cepat, namun juga perlu mencari poin-poin penting dalam bahan bacaan tersebut. Selecting merupakan teknik baca-pilih, yang mana teknik ini digunakan berdasarkan dengan kebutuhan membaca Anda. Teknik ini umumnya dilakukan sebelum melakukan aktivitas membaca, contohnya ketika membaca judul berita di koran. Umumnya, selecting digunakan oleh seseorang yang ingin menemukan literatur atau referensi untuk mengembangkan tulisannya. Sehingga, tulisan yang diciptakan akan lebih berbobot dan informatif. Skipping merupakan teknik baca yang melompati atau mengabaikan bagian yang dirasa tidak diperlukan. Jika telah mengerti isi dari bagian tertentu dalam bacaan, maka melewatinya tidak menjadi masalah. Singkatnya, apabila bahan bacaan yang dibaca sudah tidak berkesinambungan dengan kebutuhan Anda, maka sebaiknya Anda menggunakan teknik skipping. Tentunya, teknik yang satu ini dapat Anda gunakan ketika membaca jenis bacaan apapun.
Membaca Buku Nonfiksi dengan Strategi 5M
Mengapa buku fiksi lebih disukai daripada buku non fiksi?Hiburan menjadi alasan terbesar kenapa para pecinta buku memilih bacaan fiksi daripada nonfiksi, dikarenakan salah satu manfaat membaca buku fiksi adalah merangsang otak untuk rekreasi. Sangat penting mengistirahatkan sejenak otak kita untuk mendapatkan fungsi normalnya kembali setelah lelah bekerja dan berpikir. Bagaimana cara membaca buku yang baik dan benar? Langsung saja kita simak yang pertama:
Apa manfaat yang diperoleh dengan membaca buku nonfiksi? Jawaban. manfaat membaca buku nonfiksi adalah sarana pengembangan diri, mencegah alzheimer, menambah konsentrasi, menambah wawasan, menambah pemahaman terhadap sesuatu, dan melatih kemampuan berpikir. Mengapa buku nonfiksi tidak terlalu populer dibandingkan dengan buku fiksi?Karena kebanyakan dari buku nonfiksi berisi tips, trik, dan cara melakukan sesuatu, atau ilmu pengetahuan. Buku dengan isi seperti itu ditulis untuk membantu orang melakukan hal-hal nyata di dunia, seperti menjaga pergaulan, bersikap sopan, mencari teman, dsb. Mengapa buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak hobi membaca?Jawaban: Karena kebanyakan dari buku nonfiksi berisi tips, trik, dan cara melakukan sesuatu, atau ilmu pengetahuan. Mengapa buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak terlalu? Dilansir dari Encyclopedia Britannica, buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak terlalu hobi membaca, karena mereka membeli buku-buku tersebut terdesak oleh keutuhan dan pengetahuan.
You're Reading a Free Preview
Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Selain bisa menambah pengetahuan, membaca juga memungkinkan kita mengambil pelajaran dari isi buku yang dibaca, baik berupa cerita fiksi maupun non fiksi. Agar setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan teknik tertentu. Salah satunya dengan menggunakan teknik SQ3R. Apa itu? Dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan? Teknik SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sangat sistematik dan bersifat praktik, sehingga sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Dengan menggunakan teknik ini maka dapat membantu dalam mengambil pelajaran atau pengetahuan penting dari sebuah buku non fiksi atau cerita fiksi yang dibaca. Pada prinsipnya teknik ini membantu pembaca menjadi pembaca aktif dengan melakukan pencatatan, pengulangan, dan peringkasan isi bacaan. SQ3R merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari Survey, Question, Read, Recite/ recall, dan review. (Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Membaca Puisi) Untuk lebih jelasnya, yuk simak uraian berikut! Survey (survei) Survey dilakukan dengan membaca singkat seluruh organisasi buku. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kesan umum atau hal menarik dari buku tersebut. Adapun survey pada buku ini bisa dilakukan dengan 3 hal, yaitu :
Question (pertanyaan) Question pada teknik SQ3R dilakukan setelah menyelesaikan tahap survey, pembaca kini memiliki awalan ide mengenai bacaan selanjutnya. Pada tahap ini pembaca akan mengubah judul, topik atau subtopic ke dalam bentuk pertanyaan. Tujuan dari bagian bertanya atau question ini adalah untuk mengetahui setiap detail dari bahan bacaan. Read (membaca) Bagian ini adalah tahap menjawab pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya. Jawaban biasanya merupakan ide utama dari setiap paragraf. Ada 5 tahap dalam membaca, yaitu:
Recall/ recite Dalam tahap ini, setelah pembaca menyelesaikan membaca dan menjawab pertanyaan maka diminta untuk menulis kembali dengan kalimatnya sendiri setiap informasi yang sudah didapatkan. Review (ulasan) Setelah selesai membaca buku atau cerita secara keseluruhan, maka baca kembali bagian-bagian penting pada teks atau cerita yang telah dibaca. Hal ini penting dilakukan untuk memperjelas pemahaman terhadap teks atau cerita. Ada 4 tahap dalam mereview sebuah cerita, diantaranya :
|