Tekanan darah maksimal dan minimal untuk orang dewasa yang normal adalah

Menurut AloDokter, tekanan darah maksimal dan minimal untuk orang dewasa yang normal adalah sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg dengan kondisi tubuh yang sehat.

Tekanan darah normal setiap orang bisa berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia hingga jenis kelamin. Nah, penting untuk memantau dan menjaga tekanan darah agar tetap normal agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Orang dewasa dengan kondisi tubuh yang sehat umumnya memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Angka 90 dan 120 menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sementara itu, angka 80 dan 60 menunjukkan tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum memompa darah kembali, yang juga dikenal sebagai tekanan diastolik.

Tekanan darah normal seseorang bisa naik atau turun, tergantung dari aktivitas fisik yang dilakukan dan keadaan emosi yang dialami. Jadi, Sobat tidak perlu khawatir jika tekanan darah Sobat berbeda dengan orang lain, selama angka tersebut tidak konsisten tinggi atau rendah dalam waktu yang lama.

Tekanan Darah Normal Menurut Usia

Tekanan darah normal akan berbeda sesuai dengan usia manusia. Namun, ukuran tegangan umumnya dilambangkan dengan dua angka. Misalnya, 110/80 mmHg.

Angka di sebelah kiri atau 110 adalah tekanan darah sistolik dan angka di sebelah kanan atau 80 adalah tekanan saat otot jantung berelaksasi. Berikut adalah beberapa tekanan darah normal berdasarkan usia.

Tekanan Darah Normal Pada Bayi dan Anak-Anak

Anak-anak cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada orang dewasa. Jadi, ini menunjukkan bahwa semakin muda seseorang, semakin rendah tekanan darahnya. Pada anak-anak, tekanan darah normal berkisar antara:

  •       Pada bayi baru lahir, angka sistolik sekitar 60-90 dan angka diastolik adalah 20-60 mm Hg.
  •       Pada bayi, angka sistolik sekitar 87-105 dan angka diastolik 53-66 mm Hg.
  •       Pada bayi usia 1 - 3 tahun, angka sistolik berkisar 95-105 dan angka diastolik 53-66 mm Hg.
  •       Pada anak usia 3 sampai 7 tahun, angka sistolik sekitar 95-110 dan angka doa 56-70 mm Hg.
  •       Pada anak usia sekolah, angka sistoliknya 97-112 dan angka diastolik adalah 57-71 mm Hg.
  •       Pada remaja, angka sistolik adalah 112-128 dan angka diastolik adalah 66-80 mm Hg.

Biasanya, anak usia 3 sampai 5 tahun memiliki tekanan darah sistolik normal sekitar 95-110 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 56-70 mmHg. Sedangkan pada anak usia 6-13 tahun, tekanan darah sistolik berada pada kisaran 97-112 mmHg dan diastolik berkisar 57-71 mmHg.

Tekanan Darah Remaja

Remaja berusia 13 hingga 18 tahun memiliki rentang normal sistolik 112-128 mmHg dan ukuran diastolik 66-80 mmHg. Namun, itu tergantung pada jenis kelamin, jenis kelamin, dan alat pengukur tekanan darah.

Tekanan Darah Dewasa

Bagi Sobat yang bertanya-tanya apa itu tekanan darah normal, tekanan darah standar untuk orang dewasa dengan tubuh yang sehat memiliki tekanan darah normal dari 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

Pada angka 80 dan 60 mmHg menunjukkan tekanan jantung istirahat sedangkan angka 120 dan 90 menunjukkan tekanan jantung saat memompa darah dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh.

Tekanan darah orang dewasa yang normal bisa naik turun tergantung dari semua aktivitas fisik yang Sobat lakukan. Selain itu, kondisi emosional seseorang juga dapat mempengaruhi kondisi tekanan darah.

Oleh karena itu Sobat tidak perlu panik dengan kondisi tekanan darah seseorang yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah selama angkanya tidak terus tinggi atau menurun dalam waktu yang lama.

Jika Sobat mengalami hal ini maka Sobat menderita tekanan darah tinggi atau darah rendah. Ini menandakan bahwa Sobat sedang mengalami masalah kesehatan. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah yang mencapai 130/80 mmHg atau bahkan lebih tinggi.

Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat membahayakan diri sendiri. Jika tidak segera diperiksakan ke dokter, dapat menyebabkan stroke dan gagal jantung. Jika tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.

Meski kronis, tapi tidak berbahaya. Penderita biasanya akan mengalami gejala seperti pusing, lelah, mual, penglihatan kabur dan sesak napas. Meski tidak berbahaya, bisa memicu kerusakan otak dan jantung .

Tekanan Darah Lansia

Tekanan darah normal pada usia lanjut (lansia) cenderung lebih tinggi, yaitu <150 mmHg untuk tekanan sistolik dan <90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Hal ini dikarenakan pembuluh darah pada lansia cenderung lebih kaku, sehingga jantung membutuhkan tekanan yang lebih tinggi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jika tekanan darah terlalu rendah, orang tua dapat mengalami pusing dan hipotensi ortostatik, meningkatkan risiko jatuh dan cedera.

Tekanan Darah Ibu Hamil

Pada ibu hamil, tekanan darah akan menunjukkan angka yang drastis ketika terjadi kenaikan atau penurunan. Normalnya, tekanan darah normal pada ibu hamil berada pada 120/80 mmHg, sama seperti orang dewasa.

Tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami kenaikan atau penurunan karena pengaruh hormon yang meningkat.

Dari penelitian medis disebutkan bahwa seiring bertambahnya usia, tekanan darah akan sedikit meningkat untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan oksigen dan nutrisi.

Pengukuran yang paling umum dilakukan, angka sistolik normal adalah 100 ditambah usia saat ini. Pengukuran ini umumnya untuk mengukur tekanan darah pria, jika pada wanita diturunkan 10.

Kategori Tekanan Darah

Selain normal, tekanan darah juga dikategorikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

Tekanan darah rendah

Kondisi yang tergolong tekanan darah rendah atau hipotensi adalah ketika berada di bawah nilai normal sekitar 90/60 mm Hg atau lebih rendah.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah berkisar antara 120-129 sistolik dan diastolik kurang dari 80 mm Hg. Penderita tekanan darah ini, harus mengontrol gaya hidupnya agar tidak menjadi hipertensi (kondisi tekanan darah tinggi).

Hipertensi stadium 1

 Pada kondisi ini, tekanan darah berkisar antara 130-139 sistolik atau 80-89 mm Hg diastolik. Dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup dan mungkin meresepkan obat penurun tekanan darah, untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Hipertensi stadium 2

Tekanan darah berkisar dari 140/90 mm Hg atau lebih tinggi. Pada kondisi ini, dokter akan meresepkan kombinasi obat penurun tekanan darah tinggi dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Krisis hipertensi

Ketika tekanan darah melebihi 180/120 mm Hg, itu dikategorikan sebagai krisis hipertensi atau hipertensi darurat. Biasanya, untuk memastikannya, dilakukan dua kali pengecekan dengan jeda 5 menit.

Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan gejala nyeri dada, sesak napas, nyeri punggung, dan lemas sehingga memerlukan penanganan medis segera.

Tekanan darah maksimal dan minimal untuk orang dewasa yang normal adalah


Masalah Kesehatan Terkait Tekanan Darah

Jika tekanan darah Sobat selalu tinggi atau rendah dalam waktu yang lama, hal ini perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala dari gangguan tekanan darah. Berikut ini adalah jenis-jenis gangguan kesehatan yang berhubungan dengan tekanan darah:

Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah berada pada 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini terkadang tidak menunjukkan gejala, sehingga penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa tekanan darahnya di atas normal.

Jika tidak segera ditangani, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi, seperti penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan gagal ginjal.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, antara lain:

  •     Usia di atas 55 tahun
  •     Kegemukan
  •     Perokok
  •     Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan
  •     Jarang berolahraga
  •     Konsumsi garam yang berlebihan
  •     Riwayat keluarga hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung
  •     Kurang konsumsi kalium.
  •     Tingkat stres yang tinggi.
  •     Penyakit kritis lainnya, seperti penyakit ginjal dan sleep apnea.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit seperti:

  •       Serangan jantung dan stroke.
  •       Aneurisma.
  •       Gagal jantung.
  •       Gagal ginjal.
  •       Kehilangan penglihatan.
  •       Sindrom metabolik yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
  •       Kesulitan mengingat atau memahami sesuatu.
  •       demensia.

Untuk mencegah hipertensi, Sobat dapat melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini:

  • Berolahraga secara teratur. Jika bisa, berolahragalah sebanyak 150 menit per minggu.
  • Atasi dan kelola stres dengan baik.
  • Mengkonsumsi obat darah tinggi. Namun, perlu diingat bahwa itu harus atas saran dokter dan begitu Sobat minum obat tekanan darah tinggi, Sobat harus meminumnya secara teratur.
  • Kurangi konsumsi garam dan alkohol.
  • Pertahankan berat badan ideal Sobat.

Hipotensi

Hipotensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah umumnya relatif ringan dan tidak merugikan penderitanya.

Namun, hipotensi yang terjadi dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti masalah pada jantung atau otak.

Selain itu, tekanan darah rendah juga perlu diwaspadai jika penderitanya menunjukkan gejala, seperti mual, pusing, kelelahan, dehidrasi, pernapasan cepat atau dangkal, dan pingsan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotensi, antara lain:

  •     Kehamilan
  •     Anemia
  •     penyakit Addison
  •     Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  •     Efek obat, seperti antidepresan, alfa atau beta blocker, levodopa (Parkinson), dan sildenafil
  •     Masalah jantung

Untuk mencegah hipotensi, Sobat dapat melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:

  •       Jangan bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau tidur.
  •       Bantal saat tidur agar lebih tinggi.
  •       Ubah porsi makanan menjadi lebih kecil tetapi lebih sering.
  •       Minum banyak air.
  •       Batasi konsumsi alkohol dan kafein setiap hari.

Cara Mengukur Tekanan Darah

Mengukur tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah itu normal atau tidak. Sobat dapat mengukur tekanan darah secara mandiri di rumah menggunakan sphygmomanometer atau meminta bantuan perawat atau dokter di klinik atau rumah sakit.

Sebaiknya Sobat tidak merokok, menghindari minuman yang mengandung kafein, dan tidak melakukan aktivitas berat minimal 30 menit sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, agar hasilnya akurat.

Jika tekanan darah Sobat antara 120/80 mmHg dan 139/89 mmHg, pertahankan kondisi ini dengan makan makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur. Sobat perlu waspada jika tekanan darah Sobat mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Jika ini terjadi, Sobat harus berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memastikan kembali tekanan darah Sobat, mendeteksi penyebabnya, dan melakukan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Sobat.

Selain itu, Sobat juga harus tetap waspada dengan hipotensi. Meski tergolong ringan, Sobat tetap disarankan untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Tips Menjaga Tekanan Darah Normal

Sobat dapat menjaga tekanan darah tetap normal dengan menjalani gaya hidup sehat berikut ini:

Makan makanan bergizi

Konsumsi makanan bergizi merupakan salah satu cara untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Sobat dianjurkan untuk makan sayuran, makanan rendah lemak, biji-bijian, serta makanan dan minuman rendah lemak.

Bagi Sobat yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, jeroan, dan gorengan. Batasi juga konsumsi makanan yang banyak mengandung garam, seperti fast food dan keripik kentang kemasan.

Sementara itu, bagi Sobat yang sering mengalami tekanan darah rendah, ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi, seperti sayuran hijau, daging ayam, telur, ikan asin, dan buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka.

Membatasi asupan kafein

Konsumsi kafein yang berlebihan atau dalam jangka panjang dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk menjaga tekanan darah tetap normal, Sobat disarankan untuk mengurangi minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda, serta lebih banyak mengonsumsi air mineral.

Di sisi lain, seseorang dengan riwayat tekanan darah rendah dianjurkan untuk mengonsumsi minuman berkafein. Namun, jumlahnya juga perlu dibatasi dan hindari konsumsi minuman jenis ini di malam hari.

Berolahraga secara teratur

Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari dapat menjaga tekanan darah tetap normal.

Bagi Sobat yang menderita hipertensi, aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah ke angka yang lebih aman. Beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan, seperti jalan kaki, bersepeda, dan berenang.

Kelola stres

Aktivitas sehari-hari yang padat dapat menyebabkan Sobat stres. Namun, stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Untuk menghilangkan stres, Sobat bisa melakukan beberapa teknik manajemen stres, seperti latihan pernapasan, meditasi, dan latihan pilates.

Memantau dan menjaga tekanan darah normal dapat membantu Sobat mengontrol kesehatan Sobat secara keseluruhan. Jika Sobat mengalami gejala hipertensi atau hipotensi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan penanganan yang tepat.

Jauhi alkohol

Jika Sobat suka minum alkohol. Segera kurangi atau hentikan sekarang juga. Karena mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan obesitas. Orang dengan obesitas akan rentan terhadap hipertensi.

Menjaga suplai garam

Menjaga suplai garam yang masuk ke dalam tubuh. Garam berpotensi menaikkan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Istirahat yang cukup

Usahakan tidur minimal enam jam setiap hari agar tubuh tetap dalam kondisi prima. Orang yang sering begadang akan lebih mudah terkena tekanan darah tinggi atau darah rendah.

Demikianlah penjelasan seputar berapa tekanan darah normal berdasarkan usia, baik itu tekanan darah normal pada orang dewasa, tekanan darah normal pada lansia, anak, bayi, remaja, ibu hamil dan lain sebagainya.