Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Abstrak

 Kebertahanan lagu-lagu AT. Mahmud yang hingga saat ini masih dinyanyikan di sekolah maupun di luar sekolah memiliki daya tarik untuk dianalisis secara musikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri musikal lagu anak karya AT Mahmud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan 5 lagu anak ciptaan AT. Mahmud yaitu lagu Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, dan Burung Layang-layang dengan fokus ciri-ciri musikal lagu-lagu ciptaan AT Mahmud. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri-ciri musikal lagu-lagu AT. Mahmud adalah: 1) gerakan melodi lebih banyak menggunakan gerakan melangkah (interval M2 dan m2), 2) Teknik pengolahan motif menggunakan teknik sekuens dan harafiah, 3) Progresi akor menggunakan akor pokok I, IV dan V (mayor/minor), serta kadens, 4) tanda birama yang digunakan 2/4, 3/4, dan 4/4, dan 5) lagu-lagu AT. Mahmud masuk dalam kategori lagu bentuk 2 bagian.

Kata Kunci: lagu anak, ciri-ciri musikal

Abstract

        Defense of AT. Mahmud songs, who until now is still sung at school and outside of school, has the attraction to be analyzed musikally. The purpose of this study was to find out the musikal characteristics of AT Mahmud's children's songs. This research uses a descriptive method. Data analysis uses 5 children's songs created by AT. Mahmud is a song called Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, and Burung Layang-layang with a focus on the musikal characteristics of the song created by AT Mahmud. The results of the analysis show that the musikal characteristics of AT songs. Mahmud is: 1) more melodic movements using step movements (M2 and m2 intervals), 2) Motif processing techniques using sequence and Harafiah techniques, 3) Chord progressions using the main chords I, IV and V (major / minor), and kadens , 4) the sign of the times used 2/4, 3/4, and 4/4, and 5) AT. Mahmud songs is included in the category of two-part songs.

Keywords: children's songs, musikal characteristics

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Burung Hantu dianggap bisa mengusir santet dan makhluk halus menurut primbon Jawa /pixabay/minka2507

PORTAL PURWOKERTO - Tangga nada apa yang terdapat pada lagu tersebut?

Adik-adik kelas 4, kalian telah belajar mengenai tangga nada mayor dan minor sebelumnya.

Sekarang, cobalah untuk identifikasikan lagu Burung Hantu termasuk tangga nada mayor atau minor.

Baca Juga: Menuliskan Ciri-ciri Tangga Nada Minor Ke Dalam Bentuk Tabel Seperti Berikut Ini!

Sebelumnya, ingat bahwa kunci jawaban tema 5 kelas 5 SD ini adalah panduan bagi orang tua.

>

Siswa disarankan untuk bereksplorasi terlebih dahulu dengan cara mencari jawaban sendiri.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, yuk simak materi singkat di bawah ini, bekerja sama dengan Nur Khafidatun, S.Pd.

Baca Juga: Ciri Tangga Nada Mayor, Sifat Tangga Nada Mayor, Susunan Tangga Nada Mayor, Kunci Jawaban Kelas 5 SD

Untuk menciptakan harmoni yang indah pada sebuah lagu dibutuhkan kumpulan not musik yang disusun berurutan dari nada rendah hingga tinggi atau sebaliknya.

Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama.

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Hal ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis penggunaan garis birama jarang ditemui. Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan. Aksen adalah birama yang kuat.

Ilustrasi Birama

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Garis Birama adalah Garis vertikal/tegak yang membatasi birama, sebagai penanda Batas awal dan batas akhir sebuah birama.

Ruas Birama adalah ruang antara garis birama, dimana di dalamnya berisi ketukan Birama.

Fungsi Birama

Berikut ini terdapat beberapa fungsi birama, terdiri atas:

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Secara musikal birama memiliki fungsi untuk membangun irama. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.

Dalam membangun irama, satuan unit-unit birama yang berulang irama biasanya terdiri dari warna bunyi berat (rendah) dan ringan (tinggi).

Warna Bunyi Berat umumnya jatuh pada ketukan pertama dan warna bunyi ringan umumnya jatuh pada ketukan selanjutnya

Secara simbol musikal, birama memberikan pengertian mengenai hitungan dasar irama dalam musik. Birama biasa dismbolkan dengan angka pecahan seperti; Birama 2/2, Birama 2/4, Birama ¾, Birama 4/4, Birama, 6/8 dan sebagainya.

Unsur-Unsur Birama

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur birama, terdiri atas:

  • Di dalam birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan
  • Di dalam birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan
  • Di dalam birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan (ketuk/pulsa)

Jenis-Jenis Birama

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis birama, terdiri atas:

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 4 ketukan dengan hitungan 1, 2, 3 dan 4.

Dalam tiap ruas birama terdapat 4 buah not ¼ (   )

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Pola Ketukan Birama 4/4:

a. Ọ ● ● ●   /  Ọ ● ● ●   /  Ọ ● ● ●       ‌ ‌‌b.  ● Ọ Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ Ọ

1  2 3 4       1 2 3  4       1 2  3 4             1  2  3  4     1  2  3  4    1 2  3  4

T K KK      T KK K     T K K K           K  T T  T     K T T  T   K T T  T

Keterangan :

T = Tepuk Tangan

K = Hentakan Kaki

Bisa divariasikan T / K dengan

P = Tepuk Paha

M = Tepuk Meja

TD = Tepuk dinding

TB = Tepuk Bangku.

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 3 ketukan dengan hitungan 1, 2, dan 3.

Dalam tiap ruas birama terdapat 3 buah not ¼ (   )

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Pola Ketukan Birama 3/4:

a. Ọ ● ●   /  Ọ ● ●    /  Ọ ● ●      ‌ ‌‌b.  ● Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ

1  2 3        1 2 3       1 2  3          1  2  3     1  2  3    1 2  3

T K K       T KK     T K K         K  T T     K T T     K T T

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 2 ketukan dengan hitungan 1, dan  2.

Dalam tiap ruas birama terdapat 2 buah not ¼ (   )

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Pola Ketukan Birama 2/4:

a. Ọ ●    /  Ọ ●     /  Ọ ●       ‌ ‌‌b.  ● Ọ  / ● Ọ  / ● Ọ

1  2       1 2         1 2              1  2    1  2     1 2

T K       T K       T K             K  T   K T    K T

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 6 ketukan dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

Dalam tiap ruas birama terdapat 6 buah not 1/8 (   )

Tanda birama yang digunakan pada lagu burung hantu adalah

Pola Ketukan Birama 6/8:

a. Ọ ● ● ●  ●  ●   /  Ọ ●  ●  ●  ●  ●         ‌‌b.  ● Ọ Ọ Ọ Ọ Ọ   / ● Ọ Ọ Ọ  Ọ Ọ

1 2 3 4  5  6        1 2  3  4   5   6               1  2  3  4  5  6     1  2  3  4  5  6

T KKK K K       T K K K  K  K              K  T T  T  T T    K T  T  T T  T

Contoh Lagu Birama

Berikut ini terdapat beberapa contoh lagu birama, terdiri atas:

a. Birama 2/4

Contoh lagu Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut.

1) Hari Merdeka (lagu nasional) 2) Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat 3) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan

4) Manuk Dadali dari Jawa Barat