Tanaman tersebut mampu bertahan hidup karena menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara

Tanaman tersebut mampu bertahan hidup karena menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara

Bagaimana Bunga Teratai Beradaptasi dengan Lingkungannya? Materi Tema 2 Kelas 6 SD MI Halaman 6 Subtema 1. /Pixabay/suju-foto

UTARA TIMES - Berikut kunci jawaban Tema 2 kelas 6 SD, cara tumbuhan menyesuaikan diri pada pohon jati, teratai, kaktus, cemara, bakau, eceng gondok.

Ada 6 contoh cara tumbuhan menyesuaikan diri dan melindungi dirinya pada Tema 2 kelas 6 SD.

Pohon cemara pada saat menyesuaikan diri yaitu dengan menggunakan daunnya yang runcing. Daun berbentuk runcing tersebut berguna untuk mengurangi penguapan yang terjadi.

Baca Juga: Kode Redeem FF ‘Free Fire’ Kamis 26 Agustus 2021 untuk Server Indonesia, Cepat Tukar Hadiahnya!

Bagaimana adaptasi jenis tanaman lain, seperti teratai, bakau, eceng gondok yang habitnya di air atau bagaimana dengan adaptasi pohon jati saat musim kemarau atau kaktus yang tumbuh di gurun, berikut penjelasanya.

>

1. Teratai

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus).

Lingkungan hidup teratai adalah di air. Untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tersebut, teratai memiliki daun yang lebar dan tipis agar penguapan air dapat terjadi dengan mudah.

Teratai memiliki batang yang berongga yang memungkinkan teratai untuk bernafas meskipun akar dan batangnya berada di dalam air.

Hallo, Kali ini kembali dengan pembahasan Pelajaran Sekolah yaitu Mata Pelajaran Biologi  Tidak hanya hewan, tumbuhan juga memiliki kemampuan diri (adaptasi) dengan lingkungannya. Tumbuhan menyesuaikan diri untuk dapat bertahan hidup dihabitatnya dan untuk mempertahankan diri.

Penyesuaian Diri Tumbuhan dengan habitatnya

Beberapa bentuk penyesuaian diri tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan, antara lain terdapat pada tumbuhan-tumbuhan berikut;

Teratai dan Enceng gondok;

Tanaman tersebut mampu bertahan hidup karena menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara

Tumbuhan ini hidup dilingkungan yang berarir. Tumbuhan air melakukan beberapa penyesuaian diri untuk dapat hidup didaerah berair.

Adaptasi pada teratai, penyesuaian diri pada enceng gondok, daun tipis dan melebar untuk meningkatkan penguapan air.

Batang dan pangkal daun enceng gondok memiliki rongga udara untuk mempermudah mengapung di permukaan air. Akar enceng gondok lebat dan berserabut, berfungsi untuk menjaga keseimbangan agar tidak mudah terbalik dipermukaan air.

Kantong Semar; Kantong semar merupakan tumbuhan insektivor. Daun pada kantong semar termodifikasi membentuk kantong yang menghasilkan nektar dan enzim pencernaan. Serangga akan terjebak dalam kantong karena tertarik dengan nektar. Tubuh serangga kemudian tercerna oleh enzim pencernaan. Adaptasi ini dilakukan kantong semar karena hidup dilingkungan yang sedikit mengandung unsur nitrogen.

Venus Flytrap;

Tanaman tersebut mampu bertahan hidup karena menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara

 Venus merupakan tumbuhan insektivor. Akan tetapi, tumbuhan ini berbeda dengan kantong semar. Daun tumbuhan venus berbentuk seperti dua tangkup dan memiliki rambut sensor. Daun tersebut akan menutup jika ada mangsa yang hinggap di daunnya.

Kaktus; merupakan tumbuhan yang hidup di daerah kering. Adaptasi kaktus meliputi daun, batang, dan akar. Daun kaktus termodifikasi menjadi seperti jarum atau duri. Bentuk tersebut berguna unutk mengurangi penguapan. Duri kaktus juga berfungsi melindungi diri dari hewan pemangsa.

Daun yag berbentuk duri, Batang kaktus membesar dan berdaging karena digunakan sebagai penyimpan air. Permukaannya dilapisi lilin untuk mencegah penguapan. Akar kaktus panjang dan banyak serabutnya hal tersebut bertujuan untuk memperluas daerah penyerapan air.

Bakau; merupakan tumbuhan yang hidup di tepi pantai. Habitat bakau berlupur dan didominasi oleh pasir. Oleh karena itu, tumbuhan bakau beradaptasi dengan memiliki akar tunjang yang membantu menyangga batang agar tidak roboh saat terhempas oleh ombak. Tanaman bakau jenis lain, yaitu api-api, juga memiliki akar napas yang membantu penyerapan oksigen dari udara.

Pohon Jati; pada musim kemarau selalu menggugurkan daunnya (meranggas). Daun-daun tersebut digugurkan sebagai upaya terhadap lingkungan yang kering dna panas. Jika daun digugurkan, penguapan air akan berkurang. Tumbuhan lain yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau adalah pohon kapuk, mahoni, dan pohon kedondong.

Penyesuaian diri Tumbuhan untuk melindungi Diri

Tumbuhan tidak dapat bergerak aktif seperti halnya hewan sehingga tumbuhan tidak dapat melarikan diri jika ada hewan pemangsa. Namun, beberapa tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara tertentu untuk melindungi diri dengan cara berikut;

Duri; Beberapa tumbuhan melindungi diri dengan duri yang tumbuh dibagian batang, buah, atau daun. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri, antara lain pandan, kaktus, mawar, nanas, dan durian.

Duri yang tumbuh pada tanaman mawar berguna untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan. Biji jarak mengandung zat yang sangat beracaun bernama risin, beberapa butir kristal risin dapat mematikan manusia. Meski beracun, biji jarak bermanfaat sebagai sumber bahan bakar alternatif (biogas). Semua bagan tumbuhan kecubung mengandung racun, terutama bagian daun dan bijinya.

Racun; Ada jenis tumbuhan yang dihasilkan zat beracun, Zat beracun dapat terkandung pada bagian batang, daun, atau buahnya. Beberapa contoh tanaman yang beracun antara lain; kecubung hutan dan jarak.

Mengatupkan Daun; Salah satu tumbuhan yang dapat mengatupkan daun adalah putri malu. Putri malu merupakan tumbuhan polong-polongan. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari herbivor yang akan memakannya.

Setelah daun putri malu mengatup, akan terlihat warna daun bagian bawah yang berwarna pucat. Hal itu membuat hewan yang tadinya akan memakan tumbuhan tersebut mengira bahwa tumbuhan telah layu dan tidak enak dimakan.

Semoga Bermanfaat

Cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat hidupnya sering kali menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Sebab mampu menempatkan diri dengan habitatnya menjadi salah satu ciri makhluk hidup yang ada di Bumi ini, termasuk juga pada tumbuhan.

Tumbuhan juga memiliki kemampuan menempatkan diri supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi terhadap lingkungan hidupnya menjadi modal utama tumbuhan agar kelangsungan hidupnya tetap terjaga.

Ada begitu banyak jenis tumbuhan di muka bumi ini. Mulai dari yang berbiji tunggal hingga yang berkeping dua. Beberapa tumbuhan memerlukan bantuan manusia untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Baca juga: Fungsi Dinding Sel Untuk Kelangsungan Hidup Tumbuhan

Seperti penanaman sampai proses penyerbukan yang memerlukan bantuan manusia. Dengan begitu, tumbuhan bisa lebih mudah mempertahankan hidupnya.

Macam-Macam Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri

Setiap jenis tumbuhan pastinya memiliki habitat hidup yang berbeda-beda. Agar mereka bisa bertahan hidup, maka harus beradaptasi. Lantas bagaimana caranya?

Selain itu, kondisi lingkungan sekitar juga memiliki pengaruh yang besar untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Seperti kondisi habitat tumbuhan, kondisi cuaca, sampai kehadiran pemangsa.

Kita semua tahu bahwa tumbuhan sangat memerlukan air untuk bisa bertahan hidup. Akan tetapi, ternyata ada jenis tumbuhan yang bisa bertahan hidup meski dalam kondisi yang ekstrim dan hanya memiliki sedikit air.

Misalnya tumbuhan yang hidup di daerah gurun. Tumbuhan ini bisa tetap bertahan hidup dan menempatkan diri dengan habitat gurun yang minim air.

Berikut ini adalah berbagai cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap tempat hidupnya.

Memperkecil Penguapan

Salah satu cara yang dilakukan tumbuhan untuk menempatkan diri dengan lingkungan tempat hidupnya adalah dengan memperkecil penguapan. Ini dilakukan khususnya oleh tumbuhan yang hidup di daerah yang minim air dan kering.

Kondisi seperti ini membuat tumbuhan harus memperkecil penguapannya supaya tidak banyak air yang hilang. Salah satu contoh tumbuhan yang memperkecil penguapan untuk menempatkan diri dengan tempat hidupnya adalah kaktus.

Seperti yang kita tahu, tumbuhan kaktus mempunyai daun yang dilengkapi dengan duri. Bentuk daun yang seperti ini bisa membantu tumbuhan kaktus dalam memperkecil penguapan. Istilah bagi tumbuhan yang bisa menempatkan diri di daerah kering disebut dengan xerofit.

Tumbuhan Xerofit sangat tahan dengan daerah yang kurang air dan udara yang kering. Ciri-ciri tumbuhan xerofit ini memiliki permukaan dengan lapisan seperti lilin. Inilah lapisan yang berguna untuk mengurangi proses penguapan.

Tumbuhan xerofit biasanya memiliki daun yang kecil dan berduri agar bisa mengurangi penguapan sebagai cara tumbuhan menyesuaikan diri. Akar tumbuhan xerofit cukup panjang dengan tujuan mencari air sampai ke dalam tanah.

Selain itu, batang tumbuhan ini juga tebal dan bermanfaat dalam menyimpan cadangan air agar bisa bertahan hidup. Selain kaktus, berbagai contoh tumbuhan xerofit ini ini seperti lidah buaya, kurma, adenium, buah naga, dan sanseviera.

Menggugurkan Daunnya

Tumbuhan bisa menempatkan diri dengan lingkungan sekitar dengan menggugurkan daunnya. Ada berbagai macam tumbuhan yang melakukan hal ini sebagai bentuk penyesuaian diri.

Baca juga: Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan, Dilihat dari Ada Tidaknya Organel

Salah satu contoh tumbuhan yang melakukan cara ini yaitu pohon jati. Ketika tiba musim kemarau, pohon jati akan menggugurkan daunnya.

Adapun tujuan pohon jati menggugurkan daunnya adalah untuk mengurangi penguapan. Hal ini merupakan cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan kondisi kemarau. Sehingga pohon jati tidak akan kehabisan air. Jika musim hujan tiba, maka pohon jati akan berdaun lebat kembali.

Adaptasi Tingkah Laku

Tumbuhan bisa beradaptasi dengan tempat hidupnya melalui tingkah laku. Penyesuaian tingkah laku yang terjadi pada tumbuhan terpengaruh dari beberapa faktor. Mulai dari suhu, cahaya, gravitasi, sentuhan, dan lain sebagainya.

Seperti yang terjadi pada tumbuhan polong-polongan yang beradaptasi terhadap cahaya. Misalnya petai cina, ketika kondisi gelap, maka tangkai daun petai cina akan menurun dan daunnya akan tampak layu.

Contoh selanjutnya adalah bunga pukul empat. Bunga ini akan terlihat layu di pagi hari dan mekar sore hari karena terpengaruh oleh cahaya.

Ini semua merupakan cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap cahaya. Bahkan tumbuhan yang berada dalam ruangan yang tertutup akan cenderung membelokkan batangnya ke arah dimana sumber cahaya berada.

Penyesuaian Diri Tumbuhan Dengan Akar Tinggal

Ternyata ada jenis tumbuhan yang menempatkan diri dengan lingkungan menggunakan akar tinggalnya. Ini berlaku ketika musim kemarau tiba.

Bahkan beberapa tumbuhan di musim kemarau terlihat kering dan mati. Akan tetapi, saat tiba musim hujan tumbuhan ini akan bersemi dan hidup kembali.

Tumbuhan ini sebenarnya tidak mati.Karena masih ada bagian tumbuhan yang tertinggal di dalam tanah yaitu akar. Akar tinggal inilah yang dimanfaatkan oleh tumbuhan supaya tetap bisa hidup dan melewati musim kemarau.

Berbagai macam tumbuhan yang menggunakan akar tinggal untuk menempatkan diri, diantaranya adalah rumput, ilalang, bunga gladiol, dan kembang sungsang.

Adaptasi Fisiologi

Salah satu cara tumbuhan menyesuaikan diri bisa terlihat melalui adaptasi fisiologi. Adaptasi semacam ini adalah bentuk penyesuaian diri dengan menempatkan fungsi alat tubuh dari tumbuhan itu sendiri.

Misalnya pada tumbuhan dikotil yang memiliki mahkota bunga indah yang bisa menarik perhatian serangga. Dengan begitu, proses penyerbukan bisa terjadi.

Pada tumbuhan berbunga adaptasi fisiologi juga dilakukan dengan menghasilkan aroma khas pada bunga. Tujuannya menarik perhatian serangga dan membantu penyerbukan.

Pada tumbuhan bakau yang hidup di area pesisir memiliki akar gantung yang berguna untuk bernafas ketika terjadi air pasang. Ini merupakan contoh adaptasi fisiologi agar tumbuhan bisa tetap bertahan hidup.

Memperbanyak Penguapan

Cara tumbuhan menyesuaikan diri juga bisa dilakukan dengan memperbanyak penguapan. Ini merupakan cara umum yang biasanya dilakukan oleh tumbuhan yang habitat hidupnya di air.

Tujuan memperbanyak penguapan adalah supaya jumlah air yang terserap dalam tumbuhan tidak terlalu banyak. Ciri-ciri tumbuhan yang habitat hidupnya di air salah satunya memiliki bentuk daun yang lebar. Ini bisa membantu tumbuhan untuk memperbanyak penguapan.

Baca juga: Fungsi Sentrosom pada Sel Hewan dan Perannya Dalam Pembelahan

Adapun jenis tumbuhan ini seperti talas, pisang, kangkung, dan teratai. Tumbuhan ini sering disebut dengan istilah hidrofit. Tumbuhan ini biasanya terapung pada permukaan air.

Memiliki batang yang menggembung seperti rongga yang di dalamnya berisi udara. Dengan begitu, tumbuhan bisa mengapung pada permukaan air seperti pelampung. Memiliki bentuk akar yang kecil dan air akan lebih mudah menyebar ke semua bagian daun.

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi menjadi salah satu cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat hidupnya. Bentuk adaptasi ini disertai dengan perubahan alat dan bentuk tubuh dari tumbuhan itu sendiri.

Hal ini akan ditandai dengan berubahnya bentuk akar, batang dan daun pada tumbuhan. Seperti yang terjadi pada duri kaktus yang memiliki manfaat mengurangi penguapan. Atau pada tumbuhan mawar yang berduri di bagian batang agar bisa melindungi diri dari gangguan manusia atau hewan.

Selain itu, adaptasi juga bisa kita temui pada tanaman jagung yang akan menggulungkan bagian daunnya ketika musim kemarau agar bisa mengurangi penguapan.

Melebarkan Bagian Daunnya

Ternyata cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan habitatnya bisa terjadi dengan melebarkan daunnya. Manfaat dari cara ini adalah tumbuhan bisa mengatur kadar air yang ada dalam tumbuhan tersebut.

Jika tumbuhan kelebihan kadar air, pastinya tidak bagus untuk perkembangan tumbuhan tersebut. Maka dari itu, ada berbagai jenis tumbuhan yang memiliki daun lebar agar bisa membuang air lewat penguapan. Ini biasa terjadi pada tumbuhan yang memiliki habitat hidup di air seperti tumbuhan eceng gondok.

Selain memiliki bentuk daun yang lebar, tumbuhan eceng gondok ini juga menempatkan diri dengan memiliki batang yang menggelembung dan berongga. Tujuannya agar tumbuhan ini bisa mengapung di atas air dan tidak busuk.

Mempunyai Bentuk daun yang Tipis

Ada pula tumbuhan yang memiliki bentuk daun tipis. Ini juga termasuk cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan tempat hidupnya.

Bentuk daun yang tipis pada tumbuhan bisa membantu untuk memperbesar penguapan yang terjadi. Dengan demikian, kadar air yang ada dalam tumbuhan bisa seimbang.

Tumbuhan yang habitat hidupnya berada di air atau di daerah yang basah akan melakukan cara ini supaya jumlah air yang terserap dalam tubuh tumbuhan tidak berlebihan. Adapun contoh tumbuhan yang memiliki daun tipis untuk menempatkan diri dengan lingkungan adalah keladi.

Penyesuaian Diri Tumbuhan Halofit

Tumbuhan halofit merupakan jenis tumbuhan yang bisa hidup dan menempatkan diri di tempat yang asin seperti laut dan pantai. Jenis tumbuhan ini bisa tahan terhadap lingkungan yang memiliki kadar garam tinggi.

Adapun ciri tumbuhan halofit adalah memiliki bentuk akar yang kuat. Akar yang kuat ini bisa menjadi cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya yang berada di daerah pantai.

Selain itu, tumbuhan halofit separuh badannya bisa tergenang di air. Bagian akarnya tertanam di bawah air dan ada pula yang muncul di permukaan air. Salah satu contoh tumbuhan halofit yang terkenal adalah mangrove atau bakau.

Cara Tumbuhan Mesofit Menempatkan Diri

Selain tumbuhan hidrofit dan halofit, ada juga jenis tumbuhan mesofit. Ini merupakan jenis tumbuhan yang memiliki habitat hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah.

Jenis tumbuhan mesofit sangat mudah anda temukan di lingkungan sekitar. Mesofit sendiri termasuk dalam jenis tumbuhan yang berkayu. Namun ada juga yang berjenis rerumputan.

Cara tumbuhan menyesuaikan diri ini bisa anda ketahui dari ciri-ciri yang ia miliki. Ciri tumbuhan mesofit adalah memiliki akar yang bercabang dan tumbuh dengan cukup pesat. Selain itu, bentuk daunnya juga tipis dan ukurannya lebar.

Tumbuhan ini memiliki stomata yang ada di bagian bawah daun agar bisa terhindar dari penguapan berlebih. Adapun contoh tumbuhan mesofit seperti pada pohon rambutan, mangga, pisang, pepaya, dan rerumputan.

Memperkecil Daun untuk Menyesuaikan Diri

Tumbuhan juga bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar tempat hidupnya dengan memperkecil daun. Ini berlaku saat tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan hidup yang kering. Daun yang berbentuk kecil akan lebih mudah mengurangi laju transpirasi.

Maka dari itu, cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan memperkecil daun bisa menjadi bagian penempatan terhadap lingkungan seperti yang ada pada tumbuhan lili gurun. Penempatan diri yang terjadi pada tumbuhan ini tentu saja untuk membuat mereka bisa bertahan hidup dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. (R10/HR-Online)

Editor: Subagja Hamara

This post was last modified on Desember 23, 2021 4:18 PM