Tanah longsor menjadi satu di antara bencana alam yang sering terjadi di Indonesia

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa alam. Bencana alam adalah konsukuensi untuk keterlibatan manusia pada pengrusakan alam yang ada.

Bencana alam ada banyak sekali jenisnya, namun secara umum dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu bencana alam geologi, bencana alam, meteorologi, dan bencana alam ekstra-terestial. Berikut penjelasan selengkapnya.

NO

JENIS

PENGERTIAN

1

Bencana Alam Geoloagi

Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.

Contoh bencana alam geologi paling umum adalah gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan tanah longsor.

2

Bencana Alam Meteorologi

Bencana alam meteorologi/hidrometeorologi merupakan bencana alam yang berhubungan dengan iklim. Bencana alam ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus.

Bencana alam bersifat meteorologis paling banyak terjadi diseluruh dunia seperti banjir dan kekeringan. Kekhawatiran terbesar pada masa modernisasi sekarang ini adalah terjadinya pemanasan global.

3

Bencana Alam Ekstrateretial

Bencana alam ekstra-terestial merupakan bencana alam yang terjadi di luar angkasa. Bencana dari luar angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari.

Meskipun dampaknya berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga bisa menimbulkan untuk menabrak bumi.

Denny Maliangkay(1

), (1) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado

Corresponding Author



Tanah longsor (landslide) merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Kemungkinan frekuensi kejadian atau terjadinya longsor lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh. Agar dapat memantau dan mengamati fenomena tanah longsor diperlukan adanya suatu analisa dan pemetaan daerah rawan longsor yang mampu memberikan gambaran kondisi kawasan yang ada berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Selain itu juga kita bisa me-ngetahui sebaran daerah rawan longsor dan faktor utama penyebabnya sehingga kita bisa merumuskan upaya penang-gulangan. Longsor lahan yang terjadi di DAS Tondano bagian hulu meliputi longsoran ukuran kecil, ukuran sedang dan ukuran besar. Longsorlahan yang mempengaruhi aktifitas DAS Tondano bagian hulu, morfometrinya langsung di ukur di lapangan. Kondisi kemiringan lereng yang terukur merupakan kemiringan lereng dari longsoran, bukan merupakan lereng medan secara keseluruhan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, longsorlahan yang terjadi di daerah penelitian baik tipe longsor (slide), aliran (flow) dan runtuhan/jungkiran (fall), saat ini kesemuanya berjumlah 14 titik.  Tipe longsor lahan yang dominan terjadi di daerah penelitian adalah tipe aliran (flow).



Aep S. Hamidin, 2013. Ancaman Bawah Laut Fakta dan Penemuan Gunung Bawah Laut Indonesia. Cakrawala Yogyakarta.

Asri Pratiwi dkk, 2011. Fenomena Alam Paling Spetakuler. Jogja Great Publisher

Djauhari Noor. 2006. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu Yogyakarta

-------------------. 2001. Geologi untuk Perencanaan. Graha Ilmu Yokyakarta

Junun Sartohadi Dan Elok Surya Pratiwi. 2014. Bunga Rampai Penelitian Pengelolaan Bencana

Jim Pipe. 2008. Planet Eart Weather and Climate. Copyright tiktock. First published in Great Britain

Kegunungapian Kelud pada Periode Krisis Erupsi 2014. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

G. Moch. Munir, 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya. Jakarta

Hendra Wisesa. 2011. Buku Pinter Bumi Ensiklopedi Lengkap. Harmoni Jogyaakarta

M. Lange dkk, 1991. Geologi Umum. Gaya Media Pratama Jakarta

Sampaguita Syafrezani, 2010. Tanggap Bencana Alam Gempa Bumi. Angkasa Bandung

Singgih Sastradihardja, 2010. Tangap Bencana Alam Gunung Berapi. Angkas Bandung

Sutoto, 2013. Geologi Dasar. Ombak Yogyakarta.

Trija Fayeldi dan Syerif Nurhakim, 2012 Cuaca dan Iklim Fenomena Perubahan Alam Global dari Kutup Hingga Khatulistiwa. Bestari Kids. Rawamagun Jakarta Timur


Full Text: PDF Abstract View
: 452 times
PDF
Download : 85 times

DOI: 10.36412/jepst.v1i1.1806

DOI (PDF): //doi.org/10.36412/jepst.v1i1.1806.g1192

  • There are currently no refbacks.

Jakarta -

Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seperti dikutip dalam laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki pengertian yang cukup panjang. Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat, baik karena faktor alam dan/atau faktor nonalam atau juga faktor manusia serta menimbulkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka UU Nomor 24 Tahun 2007 juga memiliki pengertian mengenai bencana alam, nonalam, dan bencana sosial.

Khususnya untuk bencana alam, pengertiannya adalah bencana yang ditimbulkan karena peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan alam. Contohnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin topan.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi dan diakibatkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, runtuhan batuan, atau aktivitas gunung api.

2. Letusan Gunung Api

Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang juga dikenal sebagai erupsi. Bencana alam berupa letusan gunung api dapat menimbulkan sejumlah bahaya seperti awan panas, hujan abu lebat gas racun, lontaran material/pijar, gas racun, lava, tsunami, serta banjir lahar.

3. Tsunami

Nama bencana tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang ombak lautan. Suku kata 'tsu' berarti lautan dan 'nami' berarti gelombang ombak.

Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak laut raksasa yang terjadi karena pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

4. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau juga campuran keduanya yang keluar lereng akibat kestabilan tanah yang terganggu atau batuan penyusun lereng.

5. Banjir

Banjir adalah peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena naiknya volume air.

6. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar karena terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

7. Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan di mana jumlah ketersediaan air jauh di bawah yang dibutuhkan untuk hidup, bertani, dan kegiatan lingkungan maupun ekonomi. Sementara, kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian di mana ada tanaman yang sedang dibudidayakan.

8. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang dengan tiba-tiba, terdapat pusat, dan gerakannya melingkar seperti spiral dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam. Angin puting beliung terjadi hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat kira-kira 3-5 menit.

9. Gelombang Pasang atau Badai

Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi akibat efek siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi besar menimbulkan bencana alam.

Indonesia memang bukan wilayah lintasan siklon tropis, tetapi, keberadaaan siklon tropis bisa berpengaruh besar pada terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang disertai hujan deras.

Bencana Alam Besar yang Pernah Terjadi di Indonesia

1. Gempa Palu-Donggala

Mengutip dari CNBC Indonesia, salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia adalah gempa di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Pada gempa 28 September 2018 waktu itu, kekuatannya mencapai 7,4 SR dan ada lebih dari 2.000 orang tewas serta 670 lainnya hilang.

2. Gunung Meletus

Dikutip dari Volcano Discovery, letusan gunung api terbesar di dunia ada di Indonesia. Keduanya adalah letusan Gunung Tambora pada 1815 dan letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Letusan Gunung Tambora sendiri berdampak sampai ke Eropa. Sementara itu, letusan Gunung Krakatau menewaskan 36.0000-40.000 korban jiwa.

3. Tsunami

Bencana tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Dikutip dari detiknews, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh adalah bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Tsunami Aceh diawali dengan gempa magnitudo dengan kekuatan 9,3 SR kira-kira pukul 07.59 WIB. Gempa ini berpusat di Samudra Hindia di kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut dan dirasakan selama 10 menit.

Setelah gempa, terjadi kenaikan air laut di mana ketinggian tsunaminya mencapai 30 meter. Bahkan, di Lhoknga, Aceh Besar, ketinggian air laut mencapai 51 meter.

Itulah pengertian, jenis, dan contoh bencana alam besar di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat, detikers!

Simak Video "BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Mamuju 3-7 Hari"



(nah/lus)

Page 2

Jakarta -

Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana seperti dikutip dalam laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki pengertian yang cukup panjang. Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat, baik karena faktor alam dan/atau faktor nonalam atau juga faktor manusia serta menimbulkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka UU Nomor 24 Tahun 2007 juga memiliki pengertian mengenai bencana alam, nonalam, dan bencana sosial.

Khususnya untuk bencana alam, pengertiannya adalah bencana yang ditimbulkan karena peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan alam. Contohnya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan angin topan.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi dan diakibatkan oleh tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, runtuhan batuan, atau aktivitas gunung api.

2. Letusan Gunung Api

Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang juga dikenal sebagai erupsi. Bencana alam berupa letusan gunung api dapat menimbulkan sejumlah bahaya seperti awan panas, hujan abu lebat gas racun, lontaran material/pijar, gas racun, lava, tsunami, serta banjir lahar.

3. Tsunami

Nama bencana tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang ombak lautan. Suku kata 'tsu' berarti lautan dan 'nami' berarti gelombang ombak.

Tsunami adalah rangkaian gelombang ombak laut raksasa yang terjadi karena pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.

4. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan atau juga campuran keduanya yang keluar lereng akibat kestabilan tanah yang terganggu atau batuan penyusun lereng.

5. Banjir

Banjir adalah peristiwa terendamnya suatu daerah atau daratan karena naiknya volume air.

6. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar karena terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

7. Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan di mana jumlah ketersediaan air jauh di bawah yang dibutuhkan untuk hidup, bertani, dan kegiatan lingkungan maupun ekonomi. Sementara, kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian di mana ada tanaman yang sedang dibudidayakan.

8. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang dengan tiba-tiba, terdapat pusat, dan gerakannya melingkar seperti spiral dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam. Angin puting beliung terjadi hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat kira-kira 3-5 menit.

9. Gelombang Pasang atau Badai

Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi akibat efek siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi besar menimbulkan bencana alam.

Indonesia memang bukan wilayah lintasan siklon tropis, tetapi, keberadaaan siklon tropis bisa berpengaruh besar pada terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi yang disertai hujan deras.

Bencana Alam Besar yang Pernah Terjadi di Indonesia

1. Gempa Palu-Donggala

Mengutip dari CNBC Indonesia, salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia adalah gempa di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Pada gempa 28 September 2018 waktu itu, kekuatannya mencapai 7,4 SR dan ada lebih dari 2.000 orang tewas serta 670 lainnya hilang.

2. Gunung Meletus

Dikutip dari Volcano Discovery, letusan gunung api terbesar di dunia ada di Indonesia. Keduanya adalah letusan Gunung Tambora pada 1815 dan letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Letusan Gunung Tambora sendiri berdampak sampai ke Eropa. Sementara itu, letusan Gunung Krakatau menewaskan 36.0000-40.000 korban jiwa.

3. Tsunami

Bencana tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Dikutip dari detiknews, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh adalah bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Tsunami Aceh diawali dengan gempa magnitudo dengan kekuatan 9,3 SR kira-kira pukul 07.59 WIB. Gempa ini berpusat di Samudra Hindia di kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut dan dirasakan selama 10 menit.

Setelah gempa, terjadi kenaikan air laut di mana ketinggian tsunaminya mencapai 30 meter. Bahkan, di Lhoknga, Aceh Besar, ketinggian air laut mencapai 51 meter.

Itulah pengertian, jenis, dan contoh bencana alam besar di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat, detikers!

Simak Video "BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat di Mamuju 3-7 Hari"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA