Skill yang tidak bisa digantikan oleh mesin

Skill yang tidak bisa digantikan oleh mesin

Tips Rahasia Usir Ngantuk Saat Bekerja

Minggu, 4 September 2022 | 08:00 WIB


Page 2

Halopedeka.com –Bila di artikel sebelumnya dibahas tentang beberapa jenis pekerjaan diprediksi hilang di masa depan karena robot akan mulai dominan mengambil alih pekerjaan manusia, jangan lantas berkecil hati. 

Nyatanya saat robot masuk dunia kerja, akan timbul banyak permintaan atas jenis pekerjaan baru. Laporan Future of Jobs Report 2020 dari World Economic Forum menyebut akan ada 85 juta pekerjaan yang tergeser dari manusia ke mesin pada 2025, sementara di saat bersamaan ada 97 juta peran baru yang muncul.

“Itu adalah kesempatan terbaik khususnya bagi profesional untuk mendapatkan jenis pekerjaan barudi awal karir mereka,” demikian tulis Harvard Business Review yang dikutip pada Senin 29 Agustus 2022.

Baca Juga: Pegawai Bank hingga Restoran, Inilah 10 Pekerjaan yang Terancam Punah

Ada 20 besar peran yang bertambah dan berkurang permintaanya di seluruh industri. Ini berdasarkan laporan yang sama dari World Economic Forum. Pada pekerjaan yang bertambah permintaan, kebanyakan mencari spesialis di bidang teknologi. Termasuk juga mencari di bidang machine learning serta otomasi.

Artinya meski ada robot dan mesin yang mengambil alih beberapa tugas, perusahaan tetap membutuhkan seseorang untuk mengoperasikan atau membetulkan mesin tersebut.

Berikut daftar jenis pekerjaan baru tersebut:

Baca Juga: Inilah Doa Mengawali Hari Agar Selalu Semangat dan Diberkati

IDXChannel - Pekerjaan yang tidak bisa digantikan robot sangat banyak jika ditelusuri. Sebab, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh robot adalah human skill yang membutuhkan skill seperti kreativitas, empati dan kemampuan analisis untuk masalah yang kompleks.

Di era Revolusi Industri 4.0 banyak sekali pekerjaan manusia yang berpeluang digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan. Penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang repetitif dan menghafal sudah mulai tergerus oleh perkembangan teknologi otomatisasi, robot dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

BACA JUGA:
Waspada! Perhatikan Risiko dan Bahaya Robot Trading!

Apakah robot bisa menggantikan pekerjaan manusia?

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mensinyalir adanya beberapa human skill yang tidak mudah tergantikan oleh mesin, seperti empati, kreativitas, dan kemampuan analitis untuk masalah yang kompleks. Agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul di era teknologi, para individu perlu mengasahnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi secara terus menerus.

Pekerjaan Yang Tidak Bisa Digantikan Robot

1. Pekerjaan yang Membutuhkan Empati
Pekerjaan yang membutuhkan cinta atau kasih sayang, kepercayaan, dan empati dari orang-orang yang melakukannya seperti perawat, guru, psikolog, musisi, pelukis, desainer, dan lainnya tidak akan bisa digantikan oleh robot. Sehingga robot AI yang tidak memiliki empati tidak akan dapat menggantikannya.

2. Editor
Tugas editor kini jauh lebih ringan dengan bantuan software proofreading yang otomatis akan mendeteksi kesalahan tata bahasa dan tanda baca. Software proofreading bertenaga AI ini juga mampu mendeteksi kejelasan, akurasi, kelengkapan, orisinalitas materi tertulis. Peran seorang editor belum sepenuhnya tergantikan oleh robot. Editor dapat memperbaiki ucapan atau tutur bahasa yang tidak baik yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh robot terpintar.

Jakarta, CNBC Indonesia - Takut jika nantinya pekerjaanmu diambil alih oleh robot? Jangan putus asa. Menurut laporan terbaru McKinsey & Company berjudul 'Otomasi dan masa depan pekerjaan  Indonesia: Pekerjaan yang hilang, muncul, dan berubah', memang akan ada banyak tugas-tugas dari suatu pekerjaan yang akan di otomatisasi.Namun, President Director PT McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo mengatakan ada beberapa skill penting yang harus dipelajari dan direrapkan para pekerja secepatnya, agar tidak digantikan oleh otomatisasi."Perdebatan publik mengenai otomatisasi di Indonesia sering kali terfokus pada risiko masa depan pekerjaan. Tetapi menurut penelitian kami, akan lebih banyak pekerjaan baru yang akan diciptakan dibandingkan yang  hilang. Hal ini didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumen dan infrastruktur," ujar Phillia Wibowo, President Director PT McKinsey Indonesia di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Phillia mengatakan Indonesia harus mulai fokus menyiapkan transisi keterampilan agar tidak tergeser otomatisasi.
"Fokus untuk siapkan keterampilan untuk adopsi teknologi, dan khususnya, Indonesia akan perlu berfokus meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajarkan, memberikan, dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk era kerja yang baru," lanjutnya.

Skill yang tidak bisa digantikan oleh mesin
Foto: Robot yang mengenakan kostum perawat membawa dokumen medis di Rumah Sakit Umum Mongkutwattana di Bangkok, Thailand, 6 Februari 2019. REUTERS / Athit Perawongmetha

Keterampilan atau skill yang setidaknya harus dimiliki masyarakat kini adalah secara fisik bisa menjadi navigator dan mobilisasi yang mumpuni, secara sensor bisa bekerja dengan baik.Dengan pergeseran yang tidak terhindarkan ke ekonomi digital, keterampilan baru akan dibutuhkan baik oleh pencari kerja yang baru pertama kali mencari kerja, mau pun pekerja yang mengalami perpindahan. Tentu perubahan kebutuhan tenaga kerja ini memberikan implikasi yang jelas untuk pendidikan di Indonesia.
Keterampilan teknologi jelas akan lebih diminati, tetapi akan ada juga peningkatan kebutuhan atas keterampilan sosial dan emosional, serta keterampilan kognitif yang lebih tinggi seperti kreativitas dan kemampuan untuk memecahkan masalah.Selain itu secara fisik dan akal harus mumpuni dan dapat berfikir secara kritis. Kemudian kemampuan bahasa juga sangat penting, apalagi dengan terbuka lebarnya pasar pekerjaan kini. Hal ini menjadi prioritas penting untuk ditangani oleh sistem pendidikan di Indonesia.
Dampak teknologi baru sudah terlihat dalam tenaga kerja Indonesia. Sebagai contoh, McKinsey memperkirakan bahwa perdagangan online dapat secara langsung atau tidak langsung mendukung hingga 26 juta pekerjaan penuh waktu di Indonesia pada tahun 2022. Selain itu, pertumbuhan perusahaan ojek online (ojol) akan memberikan peluang kerja kepada populasi yang belum bekerja atau menggangur di Indonesia .Contoh-contoh tersebut menyoroti dinamika kewirausahaan dan kemauan untuk beradaptasi bagi masyarakat Indonesia, tetapi hal itu hanyalah permulaan. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan teknologi baru.Dalam kesimpulan laporan tersebut, agar tetap kompetitif secara global dan di Asia Tenggara, Indonesia akan membutuhkan strategi mengadopsi otomasi dan kecerdasan buatan. Seluruh pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, lembaga akademik, organisasi non-pemerintah, dan pemimpin bisnis, harus bersiap menghadapi perubahan substansial dalam tipe-tipe pekerjaan yang ada.Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga harus mulai merencanakan dan mengambil tindakan untuk beradaptasi dengan masa depan pekerjaan di bawah ekonomi digital global, dengan program pembelajaran jangka panjang bagi mereka yang pekerjaannya telah berubah dan untuk mereka yang pekerjaannya akan segera berubah.
(roy/roy)

Jakarta -

Ada sebagian profesi yang kerap diprediksi akan digantikan oleh robot. Meskipun begitu, menurut World Economic Forum (WEF), di saat bersamaan juga akan ada banyak permintaan atas pekerjaan baru.

Dalam laporan Future of Jobs Report 2020, dilansir dari CNBC Indonesia, WEF memprediksi ada 85 juta profesi yang akan digeser oleh mesin pada 2025. Tetapi, di saat yang sama juga ada 97 pekerjaan baru yang muncul.

Laman Harvard Business Review mengatakan, seperti dikutip dari CNBC Indonesia pada Rabu (20/10/2021), ada 20 besar peran yang bertambah dan berkurang permintaannya dari seluruh industri. Pernyataan ini juga berdasarkan laporan dari WEF.

Kebanyakan profesi yang mengalami peningkatan permintaan adalah spesialis di sektor teknologi. Ini termasuk juga di bidang machine learning dan automasi. Jadi, meskipun sebagian pekerjaan diambil alih robot, orang-orang yang dapat mengoperasikan atau membetulkan robot dan mesin tetap dibutuhkan

20 Profesi yang Tidak Dapat Digantikan Robot

  • 1. Spesialis AI dan machine learning
  • 2. Spesialis big data
  • 3. Analis data dan ilmuwan data
  • 4. Spesialis proses automasi
  • 5. Spesialis digital marketing an strategi
  • 6. Analis keamanan informasi
  • 7. Profesional pengembangan bisnis
  • 8. Pengembang software dan aplikasi
  • 9. Spesialis transformasi digital
  • 10. Manajer proyek
  • 11. Profesional database dan jaringan
  • 12. Spesialis Internet of Things (IoT)
  • 13. Manajer layanan dan administrasi bisnis
  • 14. Teknisi robotik
  • 15. Analis manajemen organisasi
  • 16. Ahli fintech
  • 17. Penasihat strategi
  • 18. Spesialis manajemen risiko
  • 19. Mekanik dan tukang reparasi mesin
  • 20. Spesialis pengembangan organisasi

Bagi para siswa dan mahasiswa, kalian bisa mempelajari keahlian yang dibutuhkan untuk sederet profesi yang tak dapat digantikan oleh robot sebelum berkarier di masa depan. Semoga berhasil!

Simak Video "Pameran Robot di WRC 2022: Robot Swab Covid-19 hingga Humanoid"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/row)