Seni musik merupakan simbolisasi pencitraan dari
unsur-unsur musik dengan substansi dasarnya suara dan nada atau notasi. Notasi
sebagai salah satu elemen musik merupakan simbol musik utama yang berupa
nadanada. Melalui notasi kita dapat menunjukkan secara tepat tinggi rendahnya nada.
Nada ditulis dengan simbol. Simbol musik itu dinamakan not. Pada simbol musik
daerah Sunda notasi identik dengan sebutan Titilaras. Titilaras merupakan unsur
yang pertama kali mewarnai seni karawitan. Soepandi (1975) menyebutkan titi adalah nada atau not, laras adalah merupakan susunan nadanada yang sudah
ditentukan jumlah dan swarantaranya dalam satu gembyang.
Gembyang identik dengan istilah oktaf dalam
musik barat. Selain laras dalam karawitan Sunda yang menjadi ciri dan karakter
dari wujud musik dikenal adanya sebutan surupan. Surupan adalah tinggi
rendahnya nada atau suara yang disusun berurutan, baik pada oktaf kecil maupun
oktaf besar dengan jumlah nada dan interval tertentu. Pendapat senada
diungkapkan Raden Machjar Angga Kusumadinata (1925) dalam tulisannya Elmuning Karawitan Sunda, dinyatakan bahwa surupan dalam istilah musik
sering disebut tangga nada.
Pengenalan terhadap nada-nada yang merupakan
elemen dari unsur dasar melodi pada seni musik adalah proses pembelajaran yang
perlu dilakukan. Unsur-unsur musik itu terdiri dari beberapa kelompok yang
secara bersamaan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Meskipun dalam
pembelajaran musik pembahasan unsur-unsurnya kita anggap seolah-olah terpisah.
Setiap kali pembahasan kita memusatkan perhatian kepada satu unsur musik saja.
Akan tetapi, semua unsur itu berkaitan erat,
maka dalam pembahasan sebuah unsur musik mungkin pula akan menyinggung unsur
yang lain.
Masih ingatkah kamu
terhadap tokoh-tokoh musik daerah yang menciptakan notasi atau nada?
Raden Machjar Angga Kusumadinata adalah seorang
tokoh karawitan Sunda yang menciptakan notasi daminatila pada tahun 1924 dan
notasi tersebut lebih disebarluaskan pada kegiatan pembelajaran seni karawitan
di daerah Jawa Barat berawal sekitar tahun 1925. Sampai sekarang notasi
daminatila masih dipergunakan oleh kreator-kreator Sunda dalam mengarsipkan
karya musiknya khususnya untuk seni karawitan baik sekar (vokal) maupun gending
(instrumen).
Banyak istilah dan simbol musik yang digunakan
untuk sebutan nada.
1. nada tonal yaitu nada-nada diatonis untuk
musik barat;
2. nada modal adalah nada-nada pentatonis untuk
musik daerah.
Simbol musik yang berupa nada-nada ada yang
ditulis dengan angka, huruf, dan juga not balok.
107 Seni Budaya
3. Teori musik terkait dengan studi komposisi yang dipandang sebagai
disiplin ilmu dengan nilai akademis yang sejajar dengan musikologi atau
etnomusikologi. Studi ini sebagai disiplin akademis dengan tuntutan
keilmiahan;
4. Kecenderungan diwarnai dengan kesalahpahaman tentang keuniversalan
struktur-struktur dalam musik, sebagai pola dasar ideologi.
Sebagai langkah selanjutnya dalam melakukan analisis musik, perlu adanya pengenalan secara dalam terhadap bentuk nama not dan tanda diam
musik, aspek dan unsur musikal, karena dalam karya musik terdapat berbagai simbol dan tanda-tanda untuk dapat diketahui. Unsur-unsur musik yang telah
diberikan pada semester sebelumnya dalam mata pembelajaran seni budaya, sebagai acuan dasar untuk dapat menganalisis dan mengembangkan karya
musik lainnya.
Sudah banyak orang yang membicarakan tentang seni musik baik dalam tingkat internasional, nasional, regional ataupun daerah. Istilah musik misalnya
pada daerah Sunda, Jawa, dan Bali lebih dikenal dengan sebutan “Karawitan” atau musik daerah atau musik tradisional bahkan ada yang menyebut dengan
istilah musik etnis. Apapun itu sebutannya, musik atau karawitan merupakan sebahagian kecil dari seni. Musik atau karawitan pada hakekatnya adalah
bagian penting dari eksistensi manusia yang berpusat pada peran dan fungsinya sebagai alat simbolik dalam kehidupan masyarakat.
Seni musik merupakan simbolisasi pencitraan dari unsur-unsur musik dengan substansi dasarnya suara dan nada atau notasi. Notasi sebagai salah
satu elemen musik merupakan simbol musik utama yang berupa nada- nada, dengan notasi kita dapat menunjukkan secara tepat tinggi rendahnya
nada. Nada ditulis dengan simbol. Simbol musik itu dinamakan not. Pada simbol musik daerah Sunda notasi identik dengan sebutan Titilaras. Titilaras
merupakan unsur yang pertama kali mewarnai seni karawitan. Soepandi 1975 menyebutkan titi adalah nada atau not, laras adalah merupakan
B. Simbol Musik
108 Kelas XII SMA MA SMK MAK
susunan nada-nada yang sudah ditentukan jumlah dan swarantaranya dalam satu
gembyang. Gembyang identik dengan istilah oktaf dalam musik barat. Selain laras dalam karawitan Sunda yang menjadi ciri dan karakter dari wujud
musik dikenal adanya sebutan surupan. Surupan adalah tinggi rendahnya nada atau suara yang disusun berurutan baik pada oktaf kecil maupun oktaf besar
dengan jumlah nada dan interval tertentu. Pendapat senada diungkapkan Raden Machjar Angga Kusumadinata 1925 dalam tulisannya
elmuning karawitan Sunda, dinyatakan bahwa surupan dalam istilah musik sering disebut tangga
nada. Pengenalan terhadap nada-nada yang merupakan elemen dari unsur dasar
melodi pada seni musik adalah proses pembelajaran yang perlu dilakukan. Unsur-unsur musik itu adalah terdiri dari beberapa kelompok yang secara
bersamaan membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Meskipun dalam pembelajaran musik pembahasan unsur-unsurnya kita anggap seolah-olah
terpisah-pisah. Setiap kali pembahasan kita memusatkan perhatian kepada satu unsur musik saja. Oleh karena semua unsur itu berkaitan erat, maka
dalam pembahasan sebuah unsur musik mungkin pula akan menyinggung unsur yang lain.
Raden Machjar Angga Kusumadinata adalah seorang tokoh karawitan Sunda yang menciptakan notasi
daminatila pada tahun 1924 dan notasi tersebut disebarluaskan pada kegiatan pembelajaran seni karawitan di daerah
Jawa Barat berawal sekitar tahun 1925, dan sampai sekarang notasi daminatila
masih dipergunakan oleh kreator-kreator Sunda dalam mengarsipkan karya musiknya khususnya untuk seni karawitan baik sekar vokal maupun gending
instrument.
Banyak istilah dan simbol musik yang digunakan untuk sebutan nada. Misalnya:
1. Nada tonal, yaitu nada-nada diatonis untuk musik barat; 2. Nada modal adalah nada-nada pentatonis untuk musik daerah.
Simbol musik yang berupa nada-nada ada yang ditulis dengan angka, huruf, dan juga balok not.
Diyakini bahwa kamu sudah mengenal dan mempelajari beragam jenis nada baik dalam bentuk angka, huruf atau pun balok yang digunakan
sebagai simbol musik, yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler, maupun di dalam kegiatan
pendidikan di luar sekolah.
109 Seni Budaya
Pada umumnya nada diatonis yang memiliki arti dua jarak nada yakni jarak 1 200 Cent Hz dan jarak ½ 100 Cent Hz dilambangkan dengan:
• Nada Angka 1 2 3 4 5 6 7 1` • Nada Huruf c d e f g a b c`
Atau d r m f s l t d dibaca do re mi fa so la ti do`
Interval nada 1 1 ½ 1 1 1 ½ 200 200 100 200 200 200 100
Untuk menulis not atau notasi balok diperlukan garis-garis paranada, karena notasi balok biasanya tersimpan pada paranada atau balok not yang
terdiri dari lima garis sejajar. Not yang tersimpan pada garis not balok disebut dengan not garisnot balok, sedangkan not yang tersimpan antara garis dan
garis disebut dengan not ruang atau not spasi. Paranada yaitu seperangkat tanda terdiri atas lima garis mendatar. Nada-nada diletakan pada garis paranada atau
diantara dua garis yaitu disebut spasi. Dalam menghitung paranada atau garis not balok selalu dimulai dari bawah.
Dalam praktiknya aturan penulisan notasi dalam garis pranada adalah berikut. 1. Not-not yang tersimpan di atas garis ke tiga arah tiang not di gambar ke
atas. 2. Not-not yang berada di bawah garis ketiga arah tiang not di gambar ke
bawah. 3. Not-not yang terletak pada garis ketiga arah tiang not, boleh ke atas atau
ke bawah. 4. Untuk peletakkan bendera, selalu kearah kanan.
5. Untuk notasi yang mempergunakan suara dua, gambar tiang not mengarah ke atas untuk suara pertama, sedang untuk suara kedua mengarah ke bawah.
Nada Balok not dan garis paranada
♪
110 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Agar lebih jelas penulisan not dan penyimpanannya pada garis paranada, dapat dilihat salah satu model penulisan notasi yang tersimpan pada garis
paranada di bawah ini.
Jika penulisan notasi balok untuk penambahan nilai not, maka dipergunakan titik dibelakang not, sedangkan untuk notasi angka, nilai not dari pada titik
akan ditentukan oleh garis nilai. Namun seandainya tidak ada garis nilai, maka nilai titik akan sama nilainya dengan not yang berada di depannya. Apabila
kita menemukan tiga buah not yang mendapat nilai satu ketuk, ini disebut triol Tri nada Tiga nada yang disatukan.
Selanjutnya terdapat beberapa simbol musik terkait dengan sistem nada pentatonik berarti lima nada pokok yang tumbuh dan berkembang di daerah,
dilambangkan dengan: 1. Karawitan Sunda
Notasi Daminatila, memiliki lima nada pokok disimbolkan dengan: • Angka 1 5 4 3 2 1 disebut nada relatif
• Huruf T S G P L T disebut nada mutlak notasi buhun • dibaca da la ti na mi da
• T singkatan dari Tugu adalah lambang nada 1 dibaca da • L singkatan dari Loloran adalah lambang nada 2 dibaca mi
• P singkatan dari Panelu adalah lambang nada 3 dibaca na • G singkatan dari Galimer adalah lambang nada 4 dibaca ti
• S singkatan dari Singgul adalah lambang nada 5 dibaca la Selain nada pokok, dalam karawitan terdapat pula nada sisipan atau
nada hiasan, nada tersebut dengan istilah lain disebut nada uparenggaswara
Sunda. Misalnya nada pamiring atau nada meu 2+ bungur atau nada ni 3- pananggis atau nada teu 4+ dan sorog atau nada leu 5+. Nada
uparenggaswara tersebut dalam istilah musik biasa dikenal dengan sebutan nada kromatik, misalnya f menjadi is 4. Dalam penyajian karawitan Sunda
111 Seni Budaya
terdapat beberapa laras yang dapat dipergunakan untuk bermain musik, baik dalam sajian lagu-lagu maupun sajian gending.
Laras yang merupakan susunan nada pentatonis dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar, yaitu laras salendro dan laras pelog. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh para akademisi laras salendro di daerah Sunda melahirkan tiga laras, yaitu laras salendro, laras degung, dan laras
madenda. Adapun laras pelog melahirkan tiga surupan, yaitu surupan jawar, surupan sorog, dan surupan Liwung.
Nada angka pentatonik dalam simbol not daminatila yang diciptakan R Machjar Anggakusuma Dinata dan komparasinya dengan notasi diatonik
yang diciptakan John Curwen dan dikembangan oleh Tn Cheve adalah:
1’ 5
4 3
2 1
da la ti na mi da
TTugu S Singgul GGalimer PPanelu Lloloran TTugu
1 2 3 . 4 . 5 6 7 1 C D E F G A B C
Do re mi . Fa . So la ti d
o
• Atik Soepandi 1975 menjelaskan kata salendro berasal dari kata
sala dan indra. Sala – sara – suara, dan indra adalah dewa utama di India, jadi apabila kita simpulkan salendro dapat diartikan suara
pertama dalam kata lain disebut tangga nada pertama.
• Arti kiasan dari istilah salendro itu sendiri ungkapan nadanya memiliki karakteristik gagah, berani dan gembira.
• Tangga nada untuk laras madenda memiliki karakter sedih, susah, bingung, sakit hati.
• Laras Degung ungkapan nadanya bersifat tenang dan kadang bingung. • Menurut Soepandi 1975:36 istilah Pelog memiliki arti latahcadel,
maksudnya berbicara atau dalam mengungkapkan sesuatu yang tidak jelas dengan istilah lain disebut seliring atau sumbang.
• Adapun dalam karawitan Jawa pelog artinya nada hiasan atau nada kromatik.
112 Kelas XII SMA MA SMK MAK
2. Karawitan Jawa Notasi yang digunakan untuk gending atau karya musik Jawa adalah nada-
nada Kepatihan, yang diciptakan oleh R.M.T. Wreksodiningrat sekitar tahun 1910 di Surakarta. Notasi ini sering digunakan untuk pembelajaran musikseni
karawitan Jawa yang memakai lambang dengan angka.
• Angka 1 2 3 4 5 6 7 Ji ro lu pat mo nem pi
• Perhatikan notasi angka tersebut pada penulisan gending yang
diadaptasi dari karya tulisan Surjodiningrat 1995
berikut: Sebagai contoh penerapan dan penulisan notasi angka kepatihan tersebut
pada komposisi gending Gandrung Manis dan gending Purwagilang yang diadaptasi dari sebuah karya tulis Surjodiningrat 1995 berikut:
113 Seni Budaya
3. Karawitan Bali Notasi dingdong menggunakan lambang bahasa kawi tepatnya bahasa
Jawa kuno, yang pada awalnya hanya berkembang di lingkungan pembelajaran karawitan tembang di Bali, sejalan dengan perkembangannya notasi Ding dong
telah dipergunakan untuk menotasikan berbagai jenis gending pada gamelan Bali. Bentuk notasi tersebut dapat ditransfer pada notasi angka dengan susunan
Notasi Ding dong nada pokok adalah disimbolkan sebagai berikut:
ndong simbol musik nada 1 dibaca dong ndeng simbol musik nada 2 dibaca deng
ndung simbol musik nada 3 dibaca dung ndang simbol musik nada 4 dibaca dang
nding simbol musik nada 5 dibaca ding
114 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Sebuah model gending dalam motif tabuhan gamelan Bali yang dikutip dari Esther L Siagian 2006
5 3 5 5 3
5 3
3 3 2
3 3 2
3 3 3
2 2
2 2
2 1
1 2 1 1
2 1 2
2 2 1 6
6 1 6 6
1 6 1
1 1 6 5
2 1
2 6
1 6
1 5
2 1 2 2 1
2 5
6 5 5 2
6 6
5 3
3 3 2
3 3 2
3 3 3
2 5
5 5 3
5 2
2 2 1 6
6 1 6 6
1 6 3
3 3 2 1
2 6
1 3
2 1
ding dong
dèng dung
dang 1
2 3
5 6
mi fa
sol si
do notasi Bali
not angka Bali prakiraantidak persis sama
dengan solmisasi Barat
Sangsih 5 Polos
Jublag 1
1
Sangsih Polos
Jublag
Kotekan - Pemade
Berikut adalah perbandingan nada dan simbol nada pentatonik dan nada diatonik yang digunakan dalam pembelajaran seni musik
DAMINA CHEVE
SARI SUARA
WANU SUARA
SUNDA BUHUN
DING DONG
1 = Da 1 = Do
4 = Pat 6 = nem
Barang Tugu Dang
2 = Mi 7 = Ti
3 = Lu 5 = Ma
Loloran Dung
3- = Ni 6 = La
3- = Le 4 = Pat
Bungur Deung
3 = Na 5 = So
2 = Re 3 = Lu
Panelu Deng
115 Seni Budaya
4 = Ti 4 = Fa
1 = Ji 2 = Ro
Galimer Dong
5 = La 3 = Mi
5 = Ma 1 = Ji
Singgul Ding
5+ = Leu 2 = Re
5- = Me 7 = Pi
Sorog Daing
Notasi sebagai simbol musik digunakan untuk menuliskan bunyi dan diam, dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya
bunyi dan diam itu.
Hampir setiap komposisi karya musik di dalamnya mengandung unsur- unsur musik sebagai satu kesatuan yang utuh. Pemaknaan dari semua unsur
tersebut dijelaskan sesuai urutan pengelompokan unsur-unsur musik, walau pun dapat berbeda-beda sesuai dengan pandangan orang yang menyusunnya.
Pada dasarnya unsur-unsur musik itu dikelompokkan pada dua kelompok besar, yaitu unsur-unsur pokok yang terdiri atas irama, melodi, harmoni,
bentukstruktur lagu, dan unsur-unsur ekspresi yang terdiri atas tempo, dinamik, dan warna nada.
Sistematika penjabaran unsur-unsur musik yang dibahas pada bagian ini terdiri atas lima unsur musik yang esensial, yaitu irama, melodi, harmoni,
bentukstruktur lagu, dan ekspresi. Sebagai pokok bahasan yang esensial, yang masing-masing unsur musik tersebut mempunyai subpokok bahasan
uraian atau mempunyai elemen pokok yang dapat disusun dalam sebuah karya musik sebagai bahan bahasan siswa. Kelima esensi unsur musik tersebut
digambarkan dalam skema bagan sebagai berikut:
Ekspresi Struktur
Harmoni Melodi
Irama Unsur-Unsur Musik
116 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Pola irama ialah bentuk susunan tertentu panjang pendek bunyi dan diam. Setiap bentuk lagu mempunyai pola-pola irama. Irama sebuah lagu terdiri dari
beberapa pola irama. Pola irama dapat sama atau berupa pengulangan atau dapat pula berbeda sedikit bahkan dapat sangat berbeda.
• Pola irama yang sama disebut pola irama rata, yaitu bentuk pola irama yang susunan panjang pendek bunyinya terbagi ratasama atas pulsanya.
• Pola irama tidak sama panjang disebut pola irama tidak rata, yaitu bentuk pola irama yang susunan panjang pendek bunyinya tidak terbagi ratatidak
sama pulsanya. • Pola irama yang berulang-ulang disebut Ostinato irama, yaitu bentuk pola
irama yang dibunyikan atau terdengar berulang-ulang. Guru menyampaikan pada siswa masih ingatkah kamu dengan lagu
Bungong Jeumpa? Mari kita bersama nyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang merupakan lagu rakyat Aceh itu dengan cara bertepuk tangan sambil kita
hitung ayunan biramanya dalam tempo andante sedang dan tempo allegro cepat.
Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh Bungong telebeh telebeh indah lagoina
Bungong jeumpa bungong jeumpa megah di Aceh Bungong telebeh telebeh indah lagoina
Puteh kuneng mejampu mirah Bungong si ulah indah lagoina
Lam sinar buleum lam sinar buleum angen peu ayon Bungong mesuson mesuson nyang malamala
Setelah memiliki pengalaman bermusik melalui kegiatan bernyanyi, selanjutnya perhatikan dengan cermat seluruh lirik lagu tersebut, apa tema yang
mengusung lagu tersebut, cermati lirik, lakukan identiikasi pola-pola irama termasuk unsur musikal lainnya, lakukan secara berulang, rasakan dan bacalah
a. Pola Irama
Proses Pembelajaran
117 Seni Budaya
pola iramanya dengan bertepuk tangan sambil menghitung ayunan biramanya. Untuk kegiatan akhir disarankan memberi motivasi dan memfasilitasi siswa
untuk mengasah kreativitas, menganalisis seluruh komponen lagu di atas, dan mentransfer lagu
Bungong Jeumpa tersebut dengan cara menulis notasinya lengkap disertai tanda dan simbol musik lainnya.
Supaya siswa mendapatkan kekayaan pengetahuan dan memiliki pengalaman dalam berkreasi musik, maka perlu mencari dan menambahkan
serta menyanyikan lagu yang berbeda sesuai dengan tanda-tanda musik dan simbolnya.
Bentuk nama not dan siswa diam dalam sistem diatonis
Selain simbol notasi balok di atas, ada pula tanda titik . yang disimpan di belakang sebuah not, dan tanda diam yang tersimpan pada garis paranada,
sebagai contoh adalah:
118 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Nilai not dalam nada angka pentatonik digambarkan sebagai berikut:
NO NOTASI
NILAI
1. 2 1 3 4 5
Semua not memiliki nilai satu ketuk. 2.
2 1 3 4 5 1 Semua not memiliki nilai setengah ketuk.
3. . 2 1 3 4 5
Tanda titik memiliki nilai setengah ketuk. 4.
2 1 3 4 5 . Tanda titik memiliki nilai satu ketuk.
5. 2 . 1 3 4 5
Notnada mi 2 memiliki nilai satu setengah ketuk.
6. 0 2 0 3 0 5
Tanda nol 0 memiliki nilai setengah ketuk.
Pola ritmik adalah salah satu elemen dari unsur irama. Mainkan pola ritmik berikut dengan bertepuk tangan secara berulang-ulang sehingga dapat
merasakan perbedaannya dari setiap model.
1
2
3
4
5 Pola-pola ritmik yang ditulis dengan simbol lainnya dapat diimitasi
melalui tepuk tangan atau mengetuk benda. Misalnya:
Pola
1
x x x x x x x x x x x
Pola Ritmik
119 Seni Budaya
prok prok prok prok prok prok prok prok prok prok
2 x . x x x x . x x x . x . x . x x x x
pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam pam
Kedua pola tersebut di atas dapat dimainkan dengan cara bertepuk tangan dan atau dibunyikan dengan suara mulut.
Birama adalah salah satu elemen dari unsur irama. Untuk dapat membedakan rasa birama siswa perlu berlatih kepekaan, sering mendengarkan
melodi lagu secara seksama dan mengidentiikasi birama dari frase ritmik yang dimainkan. Misalnya
1 2
3
Melodi adalah susunan rangkaian nada bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berututan serta berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan.
Melodi disebut juga untaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh.
Melodi sebenarnya lebih mudah dikenal dibandingkan dengan memaparkan dan mendeinisikan. Sebuah melodi mempunyai bagian awal,
pergerakan nada-nada, dan bagian akhir. Melodi mempunyai arah, bentuk, dan kesinambungan. Gerakan naik dan turun nada-nada melodi menimbulkan
kesan ketegangan dan penyelesaian. Melodi yang bergerak dalam interval- interval yang kecil dinamakan melodi
melangkah, sedang yang bergerak dalam interval besar dinamakan melodi
melompat. Di samping naik dan turun berupa langkah- langkah dan lompatan, melodi dapat juga hanya berupa
pengulangan nada-nada yang sama. Terdapat beberapa elemen dalam unsur melodi, antara lain: tangga nada, sistem nada, jenis nada, sifat nada, kunci
nada, dan interval nada.
Rasa Birama
b. Pola Melodi
120 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Model Pola Melodi
Nyanyikan pola melodi yang diungkapkan berikut sesuai dengan tingkat kesulitan mudah, sedang, agak sulit, dan sulit.
1 2
3 4
5
6 7
Sebuah model pembelajaran tentang pola melodi yang ditulis dalam partitur dengan menggunakan notasi angka
daminatila pada lagu Degung Kreasi berjudul Sorban Palid lagu daerah Jawa Barat, pola melodi tersebut
dimainkan dalam irama sedang. Lagu tersebut diaransemen dan ditransfer oleh Dewi Suryati Budiwati.
121 Seni Budaya
daminatila 0 0
4
4 4
5 5
5 5
4 4
4 4
4 4
5 5
5 1
1 1
1 1
1
1 1 2
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 4
4 3
3 3
3
3
3
2 2
2 2
1
1 3
3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 2
2 3 3
0 0 3 2
2 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
1 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4
5 2
4 1
4 1
4 1
3 1
3 1
3 1
3 1
3 1
3 1
5 2
5 2
5 2
5 2
5 2
3 1
3 1
5 2
5 2
5 2
5 2
5 2
5 2
5 1
1 1
Pangkat: A. Intro
RW JI
BN
RW JI
BN
RW JI
BN
RW JI
BN
Sorban Palid
Degung Kreasi Lagu Daerah Jawa Barat dan ditransfer Dewi Suryati Budiwati
122 Kelas XII SMA MA SMK MAK
Harmoni atau panduan nada ialah bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi nadanya dan kita
dengar serentak. Dasar harmoni ini adalah trinada atau akor. Akor merupakan salah satu elemen musik, elemen lainnya seperti kaden, dan interval.
Trinada atau akor ialah bunyi gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada terts dan kuinnya, atau dari salah satu nada dengan
tertsnya dan berikutnya terts dari nada yang baru, sehingga dikatakan juga terts bersusun. Trinada atau akor diberi nomor dengan angka Romawi sesuai
dengan tingkat kedudukan nada dasarnya dalam tangga nada. Angka Romawi besar menunjukan trinadaakor mayor, dan angka Romawi kecil menunjukkan
trinadaakor minor. Identiikasi model atau pola akor
Praktikkan dan mainkan jumlah not ini secara serempak. 1 2 nada
2 3 nadatrinada 4
4 4
5 5
5 5
1 1
1
1 1
1 1
1 3
3 3
3 1
Melodi tersebut hanya sebagian dari lagu Sorban Palid
B. Piringan
Video yang berhubungan