Shalat Rebo Wekasan 2022 jatuh pada Tanggal Berapa

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak lama lagi masuk Oktober 2021 dan Safar 1443 H sudah hampir berakhir.

Tak lama lagi akan tiba Rabu terakhir di bulan Safar 1443 H.

Biasa disebut arba mustakmir atau Rebo Wekasan.

Ada tradisi dilakukan pada saat Arba Mustakmir di bulan Safar.

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq, Ibadah Sunah Senilai Ibadah Umrah dan Haji

Baca juga: Niat Shalat Dhuha dan Cara Melaksanakan, Lengkap dengan Doa Usai Mengamalkan

Berdasarkan penanggalan Safar 1443 H, Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir jatuh pada Rabu (6/10/2021).

Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir adalah Rabu terakhir di bulan Safar 1443 H.

Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir jatuh pada Rabu (6/10/2021). (istimewa)

Lantas kapan Rabu terakhir di bulan Safar 1443 H?

Diketahui Bulan Safar 1443 Hijriyah jatuh pada Rabu, 8 September 2021 dan berakhir Kamis, 7 Oktober 2021.

Menurut kalender, Rabu terakhir di Bulan Safar jatuh pada tanggal 29 September 2021.

Rabu terakhir di bulan Safar dikenal sebagai Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribunnews

tirto.id - Rebo Wekasan tahun 2021 jatuh pada hari Rabu, 6 Oktober 2021 dan dalam kalender Islam bertepatan dengan 28 Syafar 1443 Hijriah.

Rebo Wekasan biasa disebut juga dengan istilah Rabo Wekasan atau Rabu Pungkasan, yakni hari Rabu terakhir di bulan Safar yang terdapat pada kalender lunar versi Jawa.

Dikutip laman NU Online, tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.

Bentuk ritual Rebo Wekasan umumnya dilakukan dengan shalat, berdoa dengan doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturahim, dan berbuat baik kepada sesama.

Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (W.1151 H) dalam kitab Fathul Malik al-Majid al-Mu-Allaf li Naf'il 'Abid wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut Mujarrabat ad-Dairabi).

Anjuran serupa juga terdapat pada kitab al-Jawahir al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin al-'Atthar (W. 970 H), Hasyiyah as-Sittin, dan sebagainya.

Kitab ini menyebutkan, pada tiap tahun hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah akan menurukan 320.000 bala bencana ke muka bumi.

Hari tersebut akan menjadi hari-hari yang paling sulit di antara hari-hari dalam satu tahun.

Untuk amalan Rebo Wekasan, kita disunahkan untuk mendirikan salat sebanyak 4 rakaat.

Sebagian orang di beberapa daerah di Indonesia mempercayai bahwa rabu terakhir di bulan Safar itu adalah hari sial. Sehingga mereka harus melakukan ritual-ritual tertentu untuk menolak bala’ atau kesialan yang jatuh pada hari itu.

Meski demikian, keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang menegaskan bahwa shalat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati salat sunah muthlaqah atau niat salat hajat.

Amalan dan Niat Shalat Rebo Wekasan

Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur KH Muhammad Djamaluddin Ahmad menyatakan, amalan Rebo Wekasan yakni berupa salat, salat yang diniatkan secara mutlak.

Pada setiap rakaat dalam salat tersebut membaca Al-Fatihah sekali, surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, surat Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq sekali dan An-Nas sekali.

Selanjutnya setelah salam membaca doa dan salatnya tidak berjamaah. Tapi dilakukan bersama-sama di lokasi yang sama.

"Shalatnya bisa di pagi (dhuha) atau habis salat maghrib," ujar Kyai Muhammad Djamaluddin.

Baca juga:

  • Rebo Wekasan dan Tradisi Penolak Bala di Indonesia
  • Mengenal Istilah Rebo Wekasan: Rabu Terakhir di Bulan Safar

Baca juga artikel terkait REBO WEKASAN atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/tha)


Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

SuaraJakarta.id - Apa itu Rebo Wekasan dan bagaimana asal usul Rebo Wekasan? Baru-baru ini Rebo Wekasan 2021 jadi pembicaraan publik. Rebo Wekasan 2021 jatuh hari ini, 6 Oktober 2021.

Rebo Wekasan 2021 bertepatan pada tanggal 28 Safar tahun 1443 Hijriah. Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar. Bulan Safar diyakini sebagai bulan turunnya bala oleh masyarakat.

Hal ini merujuk pada Imam Abdul Hamid Al Qudsi dalam Kanzun Najah dari keterangan Imam Ad-Dairaby yang menyebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala pada bulan Safar. Adapun hadist yang merujuk pada datangnya bala di bulan Safar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut.

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: LENGKAP Penjelasan Tradisi Rabo Wekasan, Tujuan dan Hukum Melaksanakannya

Rebo Wekasan ini telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya. Pada perayaan Rebo Wekasan ini, masyarakat melaksanakan berbagai ritual keagamaan seperti sholat, berdoa meminta keselamatan, bersedekah, bersilaturahmi dan berbuat baik kepada sesama.

Apa itu Rebo Wekasan dan bagaimana asal usul Rebo Wekasan? Baru-baru ini Rebo Wekasan 2021 jadi pembicaraan publik. Rebo Wekasan 2021 jatuh hari ini, 6 Oktober 2021.

Mitos Rebo Wekasan

Terdapat berbagai pendapat mengenai tradisi Rebo Wekasan bagi kalangan ulama. Ada ulama yang meyakini bahwa tidak ada amalan yang patut dilaksanakan pada Rebo Wekasan dan ada juga beberapa amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.

Disamping itu ada beberapa mitos-mitos yang menyebar saat Rebo Wekasan. Simak daftarnya berikut ini.

1. Tradisi Zaman Jahiliyah

Baca Juga: Rebo Wekasan 2021: Kapan Tanggalnya, Asal Usul, Amalan dan Mitos

Tradisi Rebo Wekasan diyakini telah berkembang sejak zaman Jahiliyah. Dalam tradisi jahiliyah lebih dikenal sebagai Arba Mustakmir.

Suara.com - Publik mulai ramai membicarakan Rebo Wekasan 2021. Sebenarnya kapan tanggal Rebo Wekasan 2021? Simak penjelasannya berikut ini. 

Rebo Wekasan 2021 jatuh pada esok hari Rabu, 6 Oktober 2021 atau bertepatan pada tanggal 28 Safar tahun 1443 Hijriah. Berhubung besok pelaksanaannya, maka dari itu simak penjelasan lengkap tentang asal-usul, amalan dan mitos Rebo Wekasan berikut ini.

Asal Usul Rebo Wekasan

Perlu diketahui, Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar. Bulan Safar diyakini sebagai bulan turunnya bala oleh masyarakat.

Baca Juga: Tujuan Rebo Wekasan dan Hukumnya dalam Islam

Hal ini merujuk pada Imam Abdul Hamid Al-Qudsi dalam Kanzun Najah dari keterangan Imam Ad-Dairaby yang menyebutkan bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala pada bulan Safar. Adapun hadist yang merujuk pada datangnya bala di bulan Safar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut.

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rebo Wekasan ini telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya. Pada perayaan Rebo Wekasan ini, masyarakat melaksanakan berbagai ritual keagamaan seperti sholat, berdoa meminta keselamatan, bersedekah, bersilaturahmi dan berbuat baik kepada sesama.

Mitos Rebo Wekasan

Terdapat berbagai pendapat mengenai tradisi Rebo Wekasan bagi kalangan ulama. Ada ulama yang meyakini bahwa tidak ada amalan yang patut dilaksanakan pada Rebo Wekasan dan ada juga beberapa amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.  

Baca Juga: Kisah Syekh Ali Jaber Bertemu Orang Tua 80 Tahun Baca Al Quran Tanpa Kacamata

Disamping itu ada beberapa mitos-mitos yang menyebar saat Rebo Wekasan. Simak daftarnya berikut ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA