Setiap posisi atau
jabatan di perusahaan memiliki hakikat dan karakteristik yang berbeda-beda.
Pada subbab awal ini, akan diuraikan tentang hakikat dan karakteristik. Hakikat
dalam hal ini menyangkut definisi humas. Sedangkan karakteristik menyangkut
ciri-ciri utama humas. Konsep humas dalam hal ini menyangkut tentang latar belakang konsep, tujuan, tugas dan fungsi, serta peran humas. 1. Latar Belakang Humas Dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan terdapat dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya humas, yaitu sebagai berikut. a. Konsep Tradisional dari suatu bisnis. b. Konsep modern dari suatu bisnis. Kedua konsep tersebut dapat diklasifikasikan melalui bagan berikut ini.
1) Konsep Tradisional Tertutup Pada konsep tradisional tertutup, seseorang/perusahaan/lembaga selalu menutupi peristiwa yang menimpanya, jika peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa yang buruk atau yang bersifat negatif. Pada masa itu tidak terpikirkan bahwa hal yang ditutu-tutupi cepat atau lambat akan terbongkar juga dan akan diketahui oleh masyarakat luas. Orang/perusahaan/lembaga kurang memperhitungkan proses komunikasi yang timbul dalam masyarakat. 2) Konsep Tradisional Terbatas Pada konsep tradisional terbatas, ditandai dengan keterbatasan dalam hal memasarkan produk atau jasa. Orang/perusahaan/lembaga jika membuka perusahaan, meskipun diperhitungkan dengan pasarannya, tetapi hsil produksinya hanya disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya saja. 3) Konsep Tradisional Eksternal Kehumasan sekarang ini konsepnya lebih mengarah pada kegiatan yang bersifat eksternal atau hanya untuk masyarakat diluar organisasi/perusahaan saja. 4) Konsep Modern Terbuka Pada konsep modern terbuka, orang/perusahaan/lembaga pada umumnya sudah menyadari pentingnya informasi yang diberikan kepada masyarakat secara benar, jelas, terbuka, jujur berdasarkan fakta yang terjadi. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui secara jelas tentang kegiatan dan kejadian yang menimpa seseorang/perusahan/lembaga secara apa adanya. 5) Konsep Modern Tersebar Luas Pada konsep ini, orang/perusahaan/lembaga saat membuka perusahaan berusaha agar barang-barang yang di produksi dapat dipasarkan didaerahnya sendiri dan ke luar daerah. Jadi perusahaan memperhitungkan bagaimana agar barang dan jasa sebagai sumber usaha tersebut dapat tersebar luas sehingga masyarakat yang awalnya tidak mengenal menjadi mengenal. 6) Konsep Modern Internal dan Eksternal Pada konsep ini, aplikasi kehumasan diarahkan pada dua sasaran, yaitu publik internal dan eksternal. Oleh karena itu, jika ada permasalahan yang berkaitan dengan bawahan dimana semua ini menyangkt masalah publik internal, maka tugas humas adalah harus dapat mempertemukan kedua keinginan/motivasi/kebutuhan dari setiap kelompok dimana kedua macam publik tersebut tentu saja mempunyai keinginan yang satu sama lain belum tentu sama. Dengan kata lain, pada konsep ini, humas harus bisa menjadi penghubung dari publik internal dan eksternal. 2. Tujuan Humas a. Terpelihara dan Terbentuknya Saling Pengertian (Aspek Kognisi) Agar publik dan organisasi/perusahaan/lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian aktivitas kehumasan sebaiknya menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mcapai saling kenal dan mengerti. Komunikasi yang dapat digunakan cukup bersifat informatif. b. Menjaga dan Membentuk Saling Percaya (Aspek Afektif) Untuk mencapai saling percaya, prinsip-prinsip persuasif dapat diterapkan. Sikap saling percaya keberadaannya masih berisfat laten ( tersembunyi), yaitu pada keyakinan seseorang atau publik terhadap kebaikan atau ketulusan orang lain (organisasi/perusahaan/lembaga terhadap kebaikan atau ketulusan publiknya). c. Memelihara dan Menciptakan Kerja Sama (aspek Psikomotoris) Tujuan dari ini yaitu dengan komunikasi yang diharapkan akan ada bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu. 3. Tugas dan Fungsi Humas a. Tugas Humas 1) Menginterpetasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi/lembaga. 2) Mempertemukan kepentingan organisasi atau lembaga dengan kepentingan publik. Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Namun dpaat juga kepentingan ini jauh berbeda bahkan dapat juga kepentingannya sama. 3) Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan dengaan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang untuk memberi nasehat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah ditunda/dihentikan. b. Fungsi Humas 1. Fungsi utama humas Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu: 1) Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian 2) Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya 3) Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya 4) Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga 5) Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum 2. Fungsi humas menurut IPRA Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu: 1) Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia. 2) Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi. 3) Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya. 4) Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh 5) Mencegah konflik dan salah pengertian 6) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial. 7) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial. 8) Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen 9) Memperbaiki hubungan industrial 10) Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum 11) Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan produk atau layanan 12) Mengusahakan perolehan laba yang maksimal 13) Menciptakan jadi diri institusi 14) Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional 15) Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi 3. Fungsi Humas menurut Canfield Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas , yaitu: · Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public’s interest) · Memelihara komunikasi yang baik ( Maintain good communication) · Menitik beratkan ,oral dan tingkah laku yang baik( And stress good morals and manners) 4. Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus Mengenai fungi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952) terdapat tiga fungsi humas, yaitu: · 1. Memberikan informasi kepada masyarakat · 2. Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka · 3. Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya. 5. Fungsi Humas sebagai fungsi Manajemen 1) Fungsi Intern (ke dalam)
2) Fungsi Ekstern (ke luar)
6 6. Fungsi humas menurut Philip Kesly Fungsi humas menurut Philip Kesly seorang petugas humas terkemuka dalam tulisannya “Managing the human Climate”, bahwa setiap bidang atau kegiatan humas mempunyai kaitan dengan bidang lainnya dan petugas humas itu harus mengetahui bidang atau kegiatan mana yang sesuai dengan program organisasinya. Berdasarkan bidang-bidang yang dicakup kegiatan humas diatas Philip Kesly menyimpulkan ungsi humas, sebagai berikut:
7. Fungsi Humas Menurut Djalis Djanaid . a. Fungsi konstruktif Fungsi konstruktif mendorong hunas membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat produjtif. Selain itu, humas juga bertindak secara preventif (mencegah). b. Fungsi Korektif Fungsi korektif berarti jika sebuah perusahaan/organisasi/lembaga mengalami beberapa masalah dengan publik, maka humas berperan dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Fungsi korektif sama dengan suatu penyakit, ketika orang sudah dalam keadaan sakit. Maka upaya selanjutnya adalah upaya mengobati menuju kesembuhan. Karena mengobati adalah salah satu upaya penyembuhan, maka terdapat potensi upaya yang dilakukan mengalami kegagalan sehingga menyebabkan kematian. 4. Peran Humas Peranan humas dapat digolongkan menjadi 4 (empat) peran, diantanya yaitu: 1. Expert Preciber Communication Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/ organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien. 2. Problem Solving Process Facilitator Yakni peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis). Dia menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinkan menjadi leder dalam penanganan krisis manajemen. 3. Communication Facilitator Peranan petugas humas sebagai fasilitator komunikasi antara perusahaan/organisasi dengan publik. Baik dengan publik exsternal maupun internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai media atau penengah bila terjadi miscommunication. 4. Tehnician Comunication Di sini petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia melayani layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan petugas humas, melainkan keputusan manajemen dan petugas humas yang melaksanakan. Peranan yang paling sering dilakukan petugas humas sangat tergantung dari beberapa hal, antara lain: system budaya organisasi/perusahaannya, tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, struktur organisasi/perusahaan yang menentukan wewenang dan kebijakan humas, serta ciri khas kehumasan sebuah organisasi/perusahaan. Sementara peranan ideal menginginkan humas dapat terlibat hingga di tingkat messo/manajerial. C. Sejarah Perkembangan Humas Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations. Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat. Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural. Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Berikut gambaran kronologis PR di dunia: Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal difakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis. 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja 1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas 1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi D. Ruang Lingkup Kehumasan 1 1. Internal Public Relations (Hubungan Publik Internal) Hubungan terpenting dalam perusahaan atau organisasi adalah karyawan atau staf disemua level. Hubunganya dengan kegiatan internal public relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi atau perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya. Melalui kegiatan Internal public relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi atau perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang public relations officers, yaitu: 1 a. Hubungan dengan karyawan (employee relations) Seorang public relations harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi atau perusahaan. Sebuah strategi komunikasi yang dirancang dan dijalankan dengan baik akan memotivasi karyawan peusahaan atau staf dalam suatu organisasi. Seorang public relations harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Hubungan kerja sehari-hari melibatkan banyak kontak, tetapi komunikasi karyawan yang efektif akan berkembang dalam iklim yang jujur dan dapat dipercaya. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. 2 b . Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Seorang public relations juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan. c. Hubungan dengan Para Buruh ( Labour Relations)
Dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga hubungan baik antara pimpinan dengan para buruh. Hal ini dilakukan untuk menjaga terjadinya kesalahpahaman dan hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan. d. Hubungan dengan Para Manajer (Manager Relations) Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, hubungan baik harus dijaga. Caranya bisa dengan memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe morning, mobil dinas, rumah dinas, dan lain sebagainya. e. Hubungan Sesama Manusia ( Human Relations) Ini menyangkut hubungan yang baik yanh harus dibina oleh perusahaan dengan seluruh warga perusahaan sebagai manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetiakawanan, dan nantinya akan memunculkan team work yang baik untuk mencapai tujuan instansi atau perusahaan. 2. External Public Relations (Hubungan Publik Eksternal) Hubungan publik eksternal adalah tugas seorang humas dalam menjaga hubungan baik dengan pihak luar. Hal ini untuk menciptakan nama baik yang sangan penting untuk perusahaan atau -instansi. Bentuk –bentuk hubungannya yaitu sebagai berikut. a. Press Relations Kegiatannya meliputi press release, press conference, press interview, prss room, press reception, dan adanya press tour. b. Government Relations Menjaga hubungan baik dengan pemerinta diperlukan karena akan banuak sekali kepentingan-kepentingan yang ada di dalamnya terdapat peran pemerintah. Salah satu caranya dengan mensponsori kegiatan-kegiatan pemerintah. c. Community Relations Menjaga hubungan baik dengam warga setempat agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Salah satu caranya dengan memberi beasiswa. d. Customer Relations Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan karena mereka adalah ase terbesar yang menguntungkan perusahaan. Caranya dengan memberikan kalender, merchndise, dan sebagainya. e. Consumer Relations Menjaga hubungan baik dengan para konsumen agar apa yang kita pasrakan diterima baik oleh konsumen. Caranya dengan memberikan info yang lengkap mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Page 2 |