Apa arti puasa " ( shaum )? Apa arti puasa " ( shaum )? Apa arti " shaum " dalam bahasa Arab? Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab . Dalam istilah fikih, itu berarti " untuk menjauhkan diri dari makan , minum dan hubungan suami-istri ( jima ) antara suami dan istri dari fajar sampai matahari terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan mencari tujuan . Kapan saya harus berniat untuk puasa Ramadhan ? Bagaimana saya bisa terus berpuasa ketika saya tidak bisa bangun untuk sahur ? Kapan saya harus melafazkan niat( niyyah) saya? Jawaban : Jika seseorang tidak bisa bangun untuk sahur , dia harus berniat untuk berpuasa sebelum siang Menurut mazhab Syafi'i , jika itu adalah puasa wajib , niat harus dilakukan pada malam hari , tidak boleh ditunda sampai pagi hari . Jika tidak, harus meng-qodho puasa(mengganti) setelah eid . Namun , menurut Hanafi, niat dapat dilakukan baik di malam hari maupun di pagi hari ( sampai siang ) untuk Ramadhan , nafila (puasa sunanah) dan puasa nazar . Sehubungan dengan hal ini Ibnu Hajar mengatakan bahwa ketika seorang Muslim Syafi'i lupa untuk berniat puasa di malam hari untuk puasa Ramadhan , ia bisa mengikuti mazhab Hanafi untuk kasus ini dan berniatsebelum siang . hal ini dibolehkan karena pentingnya puasa Ramadhan . Nabi kita yang tercinta ( saw ) menyatakan bahwa " Jika seseorang membatalkan puasanya bahkan hanya untuk satu hari di bulan Ramadhan tanpa uzur (halangan) atau tanpa sakit , maka jika ia berpuasa selama sisa hidupnya dia tidak bisa menggantikan puasa itu . " ( Bukhari ) Menurut mazhab Maliki , sudah cukup untuk berniat pada awal bulan Ramadhan . Niati tidak perlu diulangi setiap malam . Jadi , bagi kaum Muslim Syafi'i dan Hanafi , lebih baik untuk mengucapkan niat mereka pada awal Ramadan , karena , jika mereka lupa untuk berniat untuk satu hari , puasanya akantetap sah menurut mazhab Maliki . ( Ensiklopedia Fiqih Islam ) dengan demikian , puasa mereka tidak batal Ramadhan hanya karena lupa atau terlambat untuk niat . Oleh karena itu , puasa orang yang terlambat untuk sahur akan berlaku selama ia tidak makan apa-apa dan berniat sebelum siang . Saum atau puasa bagi orang Islam (bahasa Arab: صوم, translit. ṣawm) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya menahan atau mencegah.
Saum dibagi menjadi dua hukum, wajib dan sunnah (dianjurkan). Berikut penjelasan lebih rincinya:
Saum yang hukumnya wajib adalah saum yang harus dikerjakan dan akan mendapatkan pahala, kemudian jika tidak dikerjakan akan mendapatkan dosa. Saum-saum wajib adalah sebagai berikut:
Saum yang hukumnya sunnah adalah saum yang jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan tidak mendapatkan dosa. Saum-saum sunnah adalah sebagai berikut:
Dalam menjalankan saum ini ada beberapa syarat wajib dan syarat syah yang harus diperhatikan menurut syariat Islam.
Umat Islam diharamkan bersaum pada waktu-waktu berikut ini:[1][2]
Kemudian waktu makruh untuk bersaum adalah ketika saum dikhususkan pada hari Jumat,[3][4] tanpa diselingi saum sebelumnya atau sesudahnya. Saum akan batal jika;
Dari kesemua pembatal saum ada pengecualiannya, yaitu makan, minum dan bersetubuhnya orang yang sedang bersaum tidak akan batal ketika seseorang itu lupa bahwa ia sedang bersaum.[7] Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan saum wajib (saum Ramadhan):
Ibadah saum Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam sebuah surah dalam al-Qur'an, yang berbunyi:
Keutamaan saum menurut syariat Islam adalah, orang-orang yg bersaum akan melewati sebuah pintu surga yang bernama Rayyan,[8] dan keutamaan lainnya adalah Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh 70 tahun perjalanan.[9] HikmahHikmah dari ibadah saum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali ‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah saum selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut:
Orang yang bersaum akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
Ibadah saum Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah saum kita sia-sia saja.
|