adjar.id - Dalam pemberian nama ilmiah setiap organisme, ada tata aturan yang berlaku, Adjarian. Yap, setiap organisme atau makhluk hidup di bumi penting untuk diberikan nama. Sistem penamaan makhluk hidup tersebut disebut dengan binomial nomenclatur. Baca Juga: 3 Tingkatan Keanekaragaman Hayati: Gen, Jenis, dan Ekosistem Bi berarti dua dan nomen berarti nama. Jadi, artinya adalah nama ilmiah yang terdiri dari dua istilah Latin atau dilatinkan. Binomial nomenclatur tersebut diajukan oleh ilmuwan bernama Carolus Linnaeus. Lalu seperti apa aturan pemberian nama ilmiah organisme di bumi? Yuk, kita cari tahu bersama! "Sistem penamaan binomial nomenclatur diajukan oleh ilmuwan Carolus Linnaeus." Page 2
Aturan Pemberian Nama Ilmiah Setiap organisme yang ada di bumi memiliki nama ilmiah sendiri-sendiri, Adjarian. Nama ilmiah setiap organisme pasti berbeda. Yap, tidak ada yang mempunyai nama spesies yang sama atau hampir sama. Nah, nama spesies terdiri dari dua kata. Kata yang pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies. Baca Juga: Sebutkan Tingkatan Klasifikasi Hewan dan Tumbuhan dari yang Tertinggi hingga Terendah O iya, penulisan nama genus harus diawali dengan huruf besar atau kapital. Selain itu, nama genus harus terdiri dari satu kata saja, Adjarian. Sebagai contoh, nama ilmiah kucing adalah Felis catus. Nah, Felis adalah nama genus dan catus adalah nama penunjuk spesies. Jika keduanya digabungkan, Felis catus adalah nama spesies. "Nama spesies terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama genus dan kata kedua nama penunjuk spesies." Page 3
Contoh lain adalah Oryza sativa yang merupakan nama ilmiah dari padi. Oryza adalah nama genus, sativa adalah nama penunjuk spesies, dan Oryza sativa merupakan nama spesies. O iya, nama penemu juga dapat ditulis atau dicantumkan di bagian belakang nama spesies, Adjarian. Contohnya adalah Oryza sativa L., atau Zea mays L. untuk jagung. Baca Juga: Bentuk-Bentuk Sikap Ilmiah dalam Melakukan Kerja Ilmiah Cara Penulisan Nama Ilmiah Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penulisan nama genus atau kata pertama harus diawali dengan huruf kapital. Kemudian nama penunjuk spesies tidak perlu ditulis dengan awalan huruf kapital. Nah, jika ditulis dengan cara diketik, maka nama ilmiah atau nama spesies ditulis dengan huruf yang cetak miring. Namun, jika ditulis tangan, nama ilmiah suatu organisme cukup digarisbawahi. Itulah tata aturan pemberian nama ilmiah dan juga cara penulisannya, Adjarian. Sekarang kita jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!
Tata nama biologi adalah kegiatan pemberian nama pada makhluk hidup di dalam taksonomi. Metode penamaan menggunakan Binomial Nomenklatur yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Pemberian nama harus ditentukan dengan benar bagi takson yang telah atau harus diketahui.[1] Tata nama biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus atau Carl von Linne yang disebut "Bapak Taksonomi" dalam buku yang ditulisnya, Systema Naturae (Sistematika Alamiah).
Tata nama binomial atau binomial nomenklatur merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial berarti 'dua nama') dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus (marga) dan nama spesies (jenis). Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Awam sering kali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa Latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan ataupun dari bahasa Latin sendiri. Carolus Linnaeus memilih penggunaan bahasa Latin untuk penamaan karena dari masa ke masa hingga saat ini, bahasa Latin tidak mengalami perubahan maupun perkembangan, melainkan tetap. Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam beberapa konvensi: Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP). Aturan penulisan
Penyebutan autoritasDalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diikuti oleh "autoritas" - suatu cara penulisan untuk nama orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang dianggap valid (diakui) mengenai spesies tersebut. Cara penulisan ini memiliki perbedaan di antara bidang zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di bidang zoologi dalam bentuk nama akhir (nama keluarga) diikuti oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di bidang botani, ICBN menggunakan singkatan nama (yang terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah digunakan pula di bidang zoologi). Apabila nama awal diganti, misalnya karena spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem tata nama menggunakan tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:
Penamaan biologi dapat diperluas hingga tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini disebut "trinomen" sedangkan di bidang botani penamaan ini disebut "trinomial".
Wikibuku memiliki buku berjudul Subjek:Biologi/Materi:Tatanama biologi
|