HOME ART KESENIAN SENI RUPA
Karya seni rupa terapan Nusantara memiliki keunikan yang membuatnya istimewa. Keunikan tersebut timbul dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat setempat. Tiap daerah memiliki karya seni rupa terapan yang mencerminkan kebudayaan mereka. Sebut saja batik. Kita tahu bahwa beberapa daerah menghasilkan karya batik namun masing-masing daerah memliki ciri khas tersendiri pada batik yang dihasilkan. Keanekaragaman yang unik tersebut sudah sepatutnya kita lestarikan sebagai kekayaan budaya bangsa. Selain karena bahan utama yang digunakan, keunikan karya seni rupa nusantara juga dipengaruhi oleh teknik pembuatannya. Berikut beberapa teknik yang sering digunakan dalam menghasilkan karya seni rupa terapan :
Teknik pahat digunakan untuk menghasilkan karya dengan bahan kayu, batu, dan sebagainya. Teknik pahat dilakukan dengan cara mengurangi permukaan bahan sedikit demi sedikit menggunakan alat pahat sehingga diperoleh bentuk yang diinginkan. Teknik ini umum digunakan dalam pembuatan patung, relief, dan kerajinan ukir. Teknik Butsir Teknik butsir merupakan teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan keramik. Teknik butsir dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi bahan hingga dihasilkan bentuk yang diinginkan dengan menggunakan telapak tangan dan alat bantu sederhana seperti kayu atau kawat. Bahan baku yang dikerjakan dengan teknik butsir ialah bahan yang lunak seperti tanah liat. Teknik Cor Teknik cor merupakan teknik pembuatan karya seni dengan cara menuangkan campuran bahan ke dalam cetakan sehingga dihasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik ini dapat digunakan untuk membuat karya dari bahan semen, gipsum, dan lain sebagainya. Teknik Konstruksi Teknik konstruksi merupakan teknik menggabungkan atau menyusun beberapa bahan sehingga dihasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik ini biasa digunakan dalam pembuatan rumah, candi, miniatur, dan sebagainya. Teknik Sambung (Las) Sesuai dengan namanya, teknik ini merupakan teknik menggabungkan satu bahan dengan bahan lainnya menggunakan peralatan las. Teknik ini biasa digunakan dalam pembuatan peralatan yang terbuat dari logam misalnya pagar, dudukan tanaman hias, jeruji jendela, kerangka tempat tidur, dan lain sebagainya. Teknik Sapuan Teknik sapuan merupakan teknik yang lebih sering digunakan dalam seni rupa murni yaitu menggunakan kuas. Pada seni terapan, teknik sapuan biasanya dipakai pada saat pengecatan atau penyempurnaan. Teknik CetakTeknik cetak merupakan teknik yang hampir sama dengan teknik cor, yaitu membuat cetakan terlebih dahulu. Bedanya, pada teknik cetak bahan yang digunakan tidak hanya berupa campuran atau adonan, misalnya pembuatan topeng dari kertas dengan teknik cetak. Pada pembuatan topeng, kertas disusun di atas cetakan dan dilumuri perekat secara bertahap hingga ketebalan yang diinginkan. Teknik Plastis Teknik plastis yaitu menempelkan bahan sedikit demi sedikit hingga dihasilkan bentu yang diinginkan. Bahan yang biasa digunakan antaralain semen, tanah liat, gips, bubur kertas, dan lain sebagainya. Teknik Plester Teknik plester merupakan teknik menempeli objek dengan semen dan pasir atau perekat lainnya sehingga dihasilkan karya yang indah. Teknik Anyam Teknik anyam merupakan teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya dari bahan serat tumbuhan seperti tikar, gedek, keranjang, vas bunga, dan sebagainya. Bahan yang digunakan antara lain bambu, serat palem, rotan, dan lain sebagainya. Teknik Tenun Teknik tenun merupakan teknik yang digunakan untuk menghasilkan kain tenun. Prinsip dari teknik ialah mengabungkan secara bertahap buntalan demi buntalan benang dengan menggunakan alat tenun. Teknik BatikAda beberapa macam teknik yang digunakan untuk menghasilkan batik antaralain teknik canting tulis, teknik colet, teknik celup ikat, dan teknik cap. Teknik canting tulis menggunakan lata tulis yang disebut canting untuk menggambar motif yang diinginkan.
Teknik celup ikat merupakan teknik mencelupkan kain yang telah diikat pada bagian-bagian tertentu ke dalam larutan berwarna. Teknik colet menggunakan cat pewarna kain tertentu untuk mewarnai motif atau pola batik pada kain. Teknik cap disebut juga dengan teknik printing yaitu dengan menggunakan canting cap dan cairan malam. Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari. Tiga dimensiTeknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat dengan wujud tiga dimensi, antara lain sebagai berikut. a. Teknik cetak (cor tuang)Teknik cetak untuk pembuatan karya seni terapan, yaitu tuang berulang (bivalve) dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalve menggunakan dua jenis cetakan yang terbuat dari batu, gips, dan semen yang bisa dipakai berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik bivalve sering digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana yang tidak terlalu rumit pembuatannya. Sedangkan teknik a cire perdue biasanya menggunakan benda dari logam (tembaga, besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit. b. Teknik pahat/ukirTeknik ini digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, dan membentuk pola permukaan benda.Bahan-bahan yang dapat diukir atau dipahat, antara lain kayu, batu, atau bahan lain yang sejenis. Alat yang digunakan untuk mengukir adalah tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni dari pahat ukir, antara lain terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, seperti kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding. c. Teknik tempaTeknik tempa biasanya digunakan untuk membuat benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Logam terlebih dahulu dipanaskan di perapian khusus kemudian ditempa (dibentuk) sesuai keinginan. Contoh benda-benda tradisional dari hasil teknik tempa adalah aneka senjata tradisional dan benda-benda perhiasan. d. Teknik anyamanHasil karya seni rupa terapan yang menggunakan teknik anyaman, misalnya tikar, topi, tas, kipas, dan benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat anyaman terdiri atas bahan alam, seperti rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok ;karya seni rupa terapan daerah setempat dengan wujud tiga dimensi 4.5 5 tati Monday, February 3, 2014 Tiga dimensi Teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat dengan wujud tiga dimensi, antara lain sebagai berikut. a. Teknik cet...
Ibu Guru Maya - Inilah artikel terbaru mengenai Mengenal Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan spesial bagi kalian yang sedang mencari panduan atau bahan pelajaran tentang Mengenal Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan. Postingan ini bisa kamu jadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan tugas maupun menambah pengetahuan kalian secara umum. Langsung simak saja pemaparannya berikut: Detil Artikel : Mengenal Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa TerapanKategori Artikel: Materi Pelajaran SBK -
Apresiasi (bahasa Inggris appreciate) artinya menghargai atau menilai. Apresiasi sangat penting untuk menumbuhkan kepekaan estetis, menumbuhkan kreativitas, belajar menghargai karya seni, serta melatih untuk menumbuhkan kecintaan dan keaktifan dalam berbagai kegiatan seni. Apresiasi timbul setelah melihat dan mengamati berbagai bentuk karya seni yang diciptakan, termasuk karya seni. terapan daerah setempat. Kegiatan apresiasi dapat berupa apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Seorang seniman yang aktif berkarya bisa dikatakan melakukan apresiasi aktif, sedangkan masyarakat yang bertindak sebagai pengagum atau pengamat karya seni digolongkan pada apresiasi pasif.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat kebanyakan masih tradisional dan dibuat dengan keterampilan tangan. Misalnya, untuk membuat keramik, seorang pengrajin keramik cukup menggunakan teknik putar dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu. Pengrajin ukir kayu cukup menggunakan alat pahat sederhana untuk mengukir. Teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat terdiri atas karya seni rupa terapan dua dimensi dan tiga dimensi. A. Dua dimensi Teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat dengan wujud dua dimensi, antara lain sebagai berikut. a. Teknik kerajinan kain batik Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik lama yang telah diwariskan secara turun-temurun. Teknik batik yang kita kenal di Nusantara, antara lain sebagai berikut.
b. Teknik kerajinan wayang kulit Wayang kulit dibuat dengan teknik pahat dan sungging (digambar) dengan bahan cat dan alat sederhana. Desain wayang kulit dibuat sesuai dengan pakem yang sudah ditetapkan dari warisan nenek moyang. Sungging adalah dari kata jowo kuno yaitu sunggi dan ing yang artinya meninggikan atau meningkatkan dari bentuk yang masih sederhana diperindah menjadi bentuk yang paling indah. Kulit yang digunakan untuk membuat wayang kulit terdiri dari beberapa macam, yaitu kulit mentah dan kulit split. Kulit mentah adalah kulit yang langsung digunakan untuk proses pembuatan wayang kulit tanpa melalui proses kimiawi. Sedangkan kulit split adalah kulit yang sudah melalui proses kimiawi di pabrik. Kulit yang digunakan untuk membuat wayang kulit biasanya berasal dari kulit kerbau, sapi, dan kambing.
Kain tenun dibuat dengan cara memintal benang sedikit demi sedikit dengan alat tenun, hingga menjadi kain ragam hias yang indah. Alat tenun terbuat dari kayu atau bambu. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan. d. Teknik kerajinan sulaman atau bordir Sulaman atau bordir dibuat dengan menggunakan mesin jahit atau dengan teknik tusuk jarum. Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman atau benang emas pada kain dasar yang dipola. Pada sulam tangan, jenis tusuk yang dipakai lebih bervariasi Contoh macam tusuk sulam tangan:
Seni rupa adalah hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau memiliki nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk rupa. Seni rupa ditinjau dari segi fungsi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Karya seni rupa terapan berdasarkan wujud fisiknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimarta). Seni rupa terapan daerah setempat dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif maupun pasif. Teknik pembuatan karya seni dua dimensi menggunakan teknik batik, pahat dan sungging, pintal, dan tusuk jarum. Teknik karya seni tiga dimensi menggunakan teknik cetak, pahat atau ukir, tempa, dan anyaman.
Sekian artikel mengenai Mengenal Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan, semoga bisa memberi manfaat positif bagi kalian. Dipertemuan berikutnya, blog Ibu Guru Maya akan menyajikan lebih banyak informasi paling update seputar materi pelajaran sekolah yang diharapkan dapat kalian gunakan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Baiklah, cukup sekian pembahasan kita kali ini.
Kamu sedang membaca artikel Mengenal Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan dan permalink untuk artikel ini adalah https://ibugurumaya.blogspot.com/2016/05/mengenal-teknik-pembuatan-karya-seni-rupa-terapan.html. Semoga artikel dari Ibu Guru Maya akan selalu memberikan nilai tambah bagi kalian. |