System Development Life Cycle (SDLC)
Show
Halo para pembaca setia, mungkin diantara kalian masih ada yang bingung apa aja tahapan-tahapan/fase-fase dalam Sistem Development Life Cycle(SDLC), nah kali ini kita akan membahas beberapa tahapan yang ada dalam SDLC, yuk mari kita simak Berikut ini adalah Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC) meliputi : A. Perencanaan Sistem (Systems Planning)Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :• Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.• Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.• Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.• Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. • Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi. B. Analisis Sistem (Systems Analysis)Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:• Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.• Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.• Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.• Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem. • Mendefinisikan kebutuhan sistem. C. Perancangan Sistem (Systems Design)Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:• Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.• Menganalisa data dan membuat skema database. • Merancang user interface. D. Implementasi Sistem (Systems Implementation)Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba.Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:• Pembuatan database sesuai skema rancangan.• Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem. • Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
E. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance) http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2016/07/tahapan-tahapan-dalam-sdlcsistem-development-life-cycle/
Istilah SDLC mungkin bukanlah suatu hal yang asing kamu ketahui sebagai seorang programmer. Dalam bahasa Indonesia, SDLC atau Software Development Life Cycle dapat diartikan sebagai sebuah siklus dari pengembangan sistem. Kira-kira, bagaimana tahapan SDLC (Software Development Life Cycle)? Seperti yang kita tahu, pengembangan sistem tentu akan digunakan untuk tujuan tertentu, seperti mengembangkan sistem perangkat lunak (Software). Pada awal perkembangan perangkat lunak, para programmer tanpa mengikuti prosedur langsung melakukan coding yang dapat memberikan risiko yang cukup tinggi. 11 Tahapan SDLC (Software Development Life Cycle)SDLC sendiri dimulai pada tahun 1960-an. Sejak saat itu, proses coding para programmer sudah diikat oleh sebuah tahapan yang sudah disesuaikan dengan prosedur yang sudah meminimalisir dampak buruk akibat penelitiannya. Nah, berikut ini adalah tahapan-tahapan Software Development Life Cycle. 1. Inisiasi (initiation)Tahap inisiasi menjadi tahapan SDLC yang pertama. Biasanya, tahap ini ditandai dengan adanya pembuatan proposal tentang proyek perangkat lunak. 2. Pengembangan Konsep Sistem (system concept development)Setelah tahap inisiasi, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan konsep. Pada tahap ini, kamu akan diminta untuk menjelaskan mengenai lingkup konsep yang akan dikerjakan. Termasuk juga penjelasan mengenai dokumentasi pengembangan manajemen rencana dan analisis area sistem. Selain itu, pada tahap ini kamu juga akan mempelajari bagaimana cara kerja dari sebuah sistem. 3. Systems Planning (Perencanaan Sistem)Tahapan ini umumnya lebih menekankan aspek feasibility study, yakni studi kelayakan pengembangan sistem. Adapun aktivitas yang dikerjakan pada tahap ini adalah sebagai berikut
4. Analisis Sistem (System Analysis)Pada tahap analisis sistem, akan dilakukan beberapa tahap meliputi study literature. Study literature ini berguna untuk dapat menemukan kasus yang dapat ditangani oleh sistem dan juga mendefinisikan sebuah sistem. Pada tahap ini, kamu juga dituntut untuk menganalisis kebutuhan sistem dan juga membuat batasan sistem menggunakan brainstorming. Dengan begitu, tim pengembang jadi mengetahui kasus yang tepat untuk dimodelkan dengan menggunakan sistem. 5. Desain (design)Pada tahap ini, pengembang akan mentransformasikan kebutuhan secara terperinci. Dokumen desain sistem fokus pada bagaimana caranya agar dapat memenuhi berbagai fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem 6. Perancangan sistemPada tahap ini, fitur-fitur dan operasi pada sistem dideskripsikan secara mendetail dengan aktivitas analisa interaksi objek dan fungsi pada sebuah sistem serta menganalisa data dan membuat skema database. Selain itu, tahap ini juga akan merancang sebuah user interface. 7. Pengembangan (development)Setelah itu, tahap yang selanjutnya adalah tahap pengembangan, yakni mengubah perancangan ke sistem informasi yang kompleks. Tahap ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh dan melakukan penginstalan pada lingkungan yang diharapkan oleh sebuah sistem. Seperti misalnya, membuat basis data dan menyiapkan standar prosedur, menyiapkan dokumen coding, testing, compile, repair, dan cleaning program. Pada tahap ini juga terdapat tahap visual development phase. 8. Integrasi dan Pengujian (integration and test)Tahap selanjutnya adalah tahap integrasi dan pengujian. Pada tahap ini, pengembang akan mempresentasikan sistem perangkat lunak yang telah memenuhi keadaan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Laporan analisis dan pengujian akan dihasilkan dengan diarahan oleh pengmbang bagian penjamin mutu (quality assurance) dan user. 9. ImplementasiPada tahap ini, akan diadakan pelaksanaan perangkat lunak pada area produksi (area pada user) dan menjalankan resolusi rate masalah yang terdeteksi dari tahap integrasi dan pengujian sebelumnya. 10. Operasi dan Pemeliharaan (operation and maintenance)Pada tahap ini, akan dijelaskan tentang pekerjaan yang dilakukan untuk menjalankan dan memelihara sistem informasi pada area produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan,. 11. Disposisi (disposition)Tahap yang terakhir yaitu mendeskripsikan aktivitas dari pengembangan sistem serta membangun data yang sesungguhnya sesuai dengan aktivitas user yang dilakukan. Baca juga : Mengapa dengan SDLC?Berikut ini adalah beberapa alasan utama mengapa model SDLC penting untuk mengembangkan sistem perangkat lunak
Jenis-jenis model SDLCPada perkembangan SDLC saat ini, ada banyak sekali model yang ditawarkan. Akan tetapi, ada beberapa model yang sangat populer, khususnya dalam dunia pengembangan software. Apa saja? Simak terus, ya! 1. WaterfallModel yang pertama yaitu model Waterfall. Model waterfal dalam penggunaannya menggunakan pendekatan sistematis serta sekuensial. Tahapan SDLC waterfall ini dimulai dari tingkat requirement hingga maintenance. Untuk bahasannya silahkan pelajari pada tautan berikut ini : Metode Waterfall : Pengertian, Tahapan, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan 2. PrototypeModel yang selanjutnya adalah model prototype. Model pengembangan yang satu ini dapat memberi izin kepada penggunanya untuk memiliki gambaran awal mengenai pemrograman yang akan dilakukan. 3. Rapid Application DevelopmentModel pengembangan Rapid Application Development menggunakan pendekatan orientasi komponen terhadap pengembangan. 4. SpiralModel spiral dapat dibilang model evolusioner yang mengkombinasikan sifat iteratif berbagai model prototype dan aspek sistematis dari sebuah model sekuensial. 5. AgileModel pengembangan Agile merupakan suatu model pengembangan dengan jangka waktu pendek yang dapat beradaptasi dengan cepat. Pengembangan model ini bersifat dinamis terhadap perubahan dalam bentuk apa pun. Terdapat beragam model yang ada pada sistem SDLC yang dapat dipilih dan dikembangkan. Namun, yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya adalah jangan sampai salah memilih metode yang digunakan dalam proses pengembangan. Sebab, hal ini akan menjadi lebih rumit jika cara yang dipakai salah. PenutupNah, demikian pembahasan singkat tentang tahapan SDLC (Software Development Life Cycle), alasan menggunakan SDLC, dan berbagai jenis model SDLC yang ada. Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan kamu dan jangan lupa membagikan pengetahuan yang kamu dapat kepada orang lain. Sekian dan selamat beraktivitas kembali. Sumber gambar utama : https://leankit.com/ |