Rabu, 24 Maret 2021 | 16:27 WIB
Salah satu contoh pengamalan sila pertama Pancasila adalah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
Bobo.id - Apa saja contoh-contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila? Soal ini ada dalam Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk kelas 3 SD, edisi revisi tahun 2018. Yuk, cari tahu kunci jawabannya! Baca Juga: Arti Syair Lagu Garuda Pancasila, Materi Kelas 3 SD, Tema 8 Subtema 1 Sila Pertama Pancasila Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Di dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama. Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila Page 2
Page 3
Salah satu contoh pengamalan sila pertama Pancasila adalah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
Bobo.id - Apa saja contoh-contoh perilaku yang menunjukkan pengamalan sila pertama Pancasila? Soal ini ada dalam Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk kelas 3 SD, edisi revisi tahun 2018. Yuk, cari tahu kunci jawabannya! Baca Juga: Arti Syair Lagu Garuda Pancasila, Materi Kelas 3 SD, Tema 8 Subtema 1 Sila Pertama Pancasila Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang dianut masing-masing. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Di dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama. Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila
Bintang Tunggal, Sila Pertama Pancasila KOMPAS.com – Pancasila merupakan pedoman hidup yang harus diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Sila pertama dalam Pancasila berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila pertama mencerminkan Indonesia bukanlah negara sekuler yang penyelenggaraannya tidak dipertimbangkan konsep keagaaman, ataupun negara yang hanya berlandaskan satu agama tertentu saja. Menurut M. Syamsudin dan kawan-kawan dalam buku Pendidikan Pancasila: Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan (2009), sila pertama Pancasila mencerminkan bahwa agama memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara serta melaksanakan dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila itu sendiri. Menurut Muhammad Hatta dalam buku Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1977), sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar yang memimpin cita-cita negara Indonesia untuk menyelenggarakan pemerintahan, mencapai kebahagiaan rakyat, keselamatan masyarakat, dan perdamaian dunia serta persaudaraan bangsa-bangsa. Baca juga: Cita-Cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila Contoh perilaku sila pertama PancasilaSehingga sila pertama memiliki makna yang sangat dalam dan juga penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah perilaku yang mencerminkan nilai Sila Pertama Pancasila di sekolah dan masyarakat:
Baca juga: 5 Makna Lambang Pancasila Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Admin buleleng | 15 Maret 2021 | 110018 kali BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESATd 4 butir:1 Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADABTd 8 butir:1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.2. Saling mencintai sesama manusia.3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.7. Berani membela kebenaran dan keadilan. 8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIATd 5 butir:1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILANTd 7 butir:1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIATd 12 butir:1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.2. Bersikap adil.3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4. Menghormati hak-hak orang lain.5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.7. Tidak bersifat boros.8. Tidak bergaya hidup mewah.9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.10. Suka bekerja keras.11. Menghargai hasil karya orang lain. 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. |