tirto.id - Dalam bahasa Indonesia, pengertian teks persuasif bisa disebut sebagai tulisan yang sifatnya menarik perhatian pembaca terhadap suatu hal. Teks persuasif memiliki ciri-ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan, beserta contohnya. Show Teks persuasif merupakan tulisan yang ditujukan untuk membujuk atau mengajak pembaca agar mengikuti dan mempercayai isi teks -baik saran atau pendapat tertentu- yang disampaikan oleh penulis Munirah dalam Pengembangan Menulis Paragraf (2015:183) melengkapi pengertian teks persuasif. Pada dasarnya, teks tersebut menyangkut bahasa persuasif di mana terdapat ajakan, bujukan, dan upaya untuk mempengaruhi pembaca.
Bahkan, teks tersebut dibuat oleh penulis agar pembaca bisa tertarik dan menerima informasi hingga mengikuti informasi yang dibacanya.
Ciri-ciri Teks PersuasifTeks atau kalimat/paragraf yang bersifat persuasif memiliki sejumlah ciri-ciri. Berikut ini 5 ciri paling dasar teks persuasif, dikutip dari website SMP Islam Terpadu PAPB Semarang:
Baca juga:
Struktur Teks Persuasif
Melansir catatan Prihatiningsih dalam Bahasa Indonesia Kelas VIII-2 SMP/MTS (2021:17), terungkap bahwa ada 4 struktur yang membentuk teks persuasif, yaitu: 1. Pengenalan Isu Berisi gambaran pengantar mengenai suatu masalah tertentu. Biasanya digunakan sebagai dasar tulisan yang disampaikan oleh seorang penulis. 2. Rangkaian Argumen Berisi beberapa pendapat penulis terhadap suatu masalah yang pada bagian pengenalan isu telah disebutkan. Selain itu, bagian ini juga mencantumkan beberapa fakta yang dapat memperkuat alasan penulis. 3. Pernyataan Ajakan Bagian ini dapat dikatakan sebagai inti dari teks persuasif. Di dalamnya terdapat ajakan dari penulis kepada pembaca untuk melakukan atau mempercayai suatu hal. 4. Penegasan Kembali Setelah mengajak pembaca, pada bagian ini penulis akan berusaha menegaskan ulang apa yang disampaikan. Beberapa contoh kata yang digunakan dapat mencitrakan bagian ini, misalnya: demikianlah, dengan demikian, oleh karena itu, dan sebagainya.
Baca juga:
Kaidah Bahasa Teks PersuasifTerdapat beberapa kaidah kebahasaan dalam penggunaan teks persuasif di antaranya sebagai berikut: 1. Penggunaan Kata Teknis Didefinisikan sebagai istilah teknis yang masih masuk dalam lingkup pembicaraan. 2. Penggunaan Kata Hubung Argumentatif Digunakan untuk menyambung kalimat satu dengan kalimat lain yang sifatnya menjelaskan alasan. Kata-kata tersebut misalnya: jika, sebab, karena, akibatnya, dan lain-lain. 3. Penggunaan Kata Kerja Mental Mental di sini diartikan sebagai kata yang sifatnya abstrak namun dapat mengajak pembaca. Contoh kata tersebut misalnya: diharapkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berasumsi, dan lain sebagainya. 4. Penggunaan Kata Rujuk Pada kaidah ini, biasanya teks persuasif berusaha mengajak pembaca untuk melihat fakta dengan cara merujuknya. Salah satu kata yang sering digunakan adalah “berdasarkan data...".
Jenis dan Contoh Teks PersuasifAda beberapa jenis teks persuasif, seperti ajakan, iklan, atau propaganda, yang digunakan untuk berbagai kepentingan atau bidang. Berikut ini salah satu contoh teks persuasif untuk iklan: Pisang Goreng Pak Ogah, rasanya sangat lezat dan harga terjangkau. Hanya Rp2.000 saja. Beli 10 biji dapatkan gratis 1 biji. Cepat, sebelum kehabisan!
Baca juga
artikel terkait
BAHASA INDONESIA
atau
tulisan menarik lainnya
Yuda Prinada
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Bola.com, Jakarta - Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan yang disampaikan dalam sebuah teks. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya. Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang tertentu untuk membujuk pembaca. Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut. Hal itulah yang membuat kalimat persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus. Untuk memahami lebih dalam mengenai teks persuasif, kamu perlu juga mengenali ciri-ciri, jenis, struktur, hingga cara menyusunnya. Dengan begitu, kamu menjadi tahu dan bisa menerapkan bagaimana cara membuat teks persuasif yang baik, sehingga orang-orang yakin dan terbujuk dengan tulisanmu. Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri teks persuasif, jenis, struktur hingga langkah menyusunnya, seperti dilansir dari laman Kelaspintar dan Serupa, Jumat (12/2/2020). Berisi Data dan Fakta Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Seperti diketahui, tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan. Argumen Harus Meyakinkan Pembaca Satu di antara tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis. Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu). Berisi Kata-Kata Bujukan Pengertian teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata ajakan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif, seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain. Selain itu, teks persuasif biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Menghindari Konflik Teks persuasif memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat atau fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya. Ilustrasi Menulis Parafrase Credit: pexels.com/Judit1. Persuasif propaganda merupakan teks yang isinya berusaha menggiring pembaca/pendengar terhadap opini tertentu. 2. Persuasif politik merupakan teks yang isinya berusaha untuk mengajak pembaca/pendengar untuk memilih partai atau calon pemimpin dalam kegiatan kampanye politik. 3. Persuasif advertensi, merupakan teks yang berusaha untuk membujuk pembaca/penontonnya untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. 4. Persuasif pendidikan ialah teks persuasif yang berusaha agar pembacanya mengikuti atau mau mempelajari dan bersikap sesuai dengan pendidikan yang tengah diberikan. Ilustrasi Menulis/Sumber: Pixabay.1. Pengenalan Isu Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas pada teks. 2. Rangkaian Argumen Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut. 3. Pernyataan Ajakan Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks. 4. Penegasan Kembali Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya. Ilustrasi./Copyright unsplash.comKaidah Kebahasaan Menulis Teks Persuasif 1. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya, sepantasnya, dan kata-kata bujukan lainya. 2. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah, waspadalah, hendaknya, dan kata kerja imperatif lainya. 3. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas. 4. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika karena, dengan akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif lainnya. Langkah-Langkah Menyusunnya - Langkah-langkah teks menulis teks persuasif terdiri dari poin-poin berikut ini. - Menentukan tema yang berisi dorongan atau bujukan utama. - Menyusun rincian yang berisi pengenalan isu dan rangkaian pendapat atau argumentasi. - Mengumpulkan bahan penguat pendapat atau argumentasi berupa data dan fakta. - Mengembangkan teks dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya. Sumber: Kelaspintar dan Serupa |