adjar.id – Ada sisi positif dan negatif dari suatu konflik yang terjadi dalam masyakat. Meski begitu, masyarakat lebih cenderung beranggapan bahwa konflik akan selalu berdampak negatif, padahal tetap ada dampak positifnya juga, Adjarian. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai dampak akibat konflik dari sisi positif dan juga sisi negatif yang mana merupakan materi sosiologi kelas 11 SMA. Konflik merupakan proses sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih yang salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan. Baca Juga: Mengenal Bentuk-Bentuk Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 SMA Konflik sendiri biasa lahir dari berbagai perbedaan yang ada di masyarakat. Jika konflik ini tidak ditangani dengan baik maka bisa menimbulkan suatu kekerasan. Nah, seperti yang telah disinggung sebelumnya, konflik ini tidak selalu berdampak negatif, Adjarian. Yuk, kita simak penjelasan berikut agar kita bisa memahami apa saja sisi positif dan juga sisi negatif dari dampak akibat suatu konflik! “Suatu konflik yang ada di dalam masyarakat memiliki dampak yang berbeda-beda dan tidak selalu negatif, konflik juga bisa berdampak positif.” Page 2
Sisi Positif Terjadinya Konflik Berikut ini beberapa sisi positif dari terjadinya suatu konflik di dalam masyarakat, di antaranya: 1. Solidaritas Semakin Kuat
Adanya suatu konflik yang melibatkan antarkelompok, membuat anggota kelompok memiliki rasa soildaritas yang semakin kuat. Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok merasa memiliki identitas yang sama dan bersama-sama untuk menghadapi ancaman dari luar kelompok. 2. Memperjelas Aspek Kehidupan Konflik yang hadir di masyarakat bisa memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas untuk ditelaah. Baca Juga: Diferensiasi Sosial: Ciri-Ciri dan Bentuknya dalam Masyarakat Nah, contohnya seperti penetapan rancangan undang-undang menjadi undang-undang oleh DPR dengan persetujuan presiden. Penetapan UU ini dilakukan dalam sebuah rapat yang di mana terdapat penelaahan yang bisa memungkinkan terjadinya perbedaan pandangan. Hal itu dilakukan untuk semakin memperjelas dan juga mempertajam kesimpulan untuk memperkuat UU tersebut. “Adanya konflik yang terjadi antarkelompok, membuat anggota kelompok semakin kuat karena adanya rasa kesatuan untuk menghadapi ancaman.” Page 3
3. Penyesuaian Norma dan Nilai Konflik yang terjadi di masyarakat memungkinkan adanya penyesuaian terhadap norma dan nilai, serta adanya hubungan sosial dalam kelompok sesui kebutuhannya. Terjadinya konflik bisa membuat kesadaran masyarakat terhadap norma dan nilai semakin baik. 4. Menciptakan Kompromi Baru Suatu konflik yang melibatkan kelompok-kelompok yang memiliki kekuatan seimbang bisa memunculkan sebuah kompromi baru. Kompromi ini bisa mengarah ke hal-hal positif seperti adanya kerja sama antarkelompok. Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sisi Negatif Terjadinya Konflik Berikut ini beberapa sisi negarif yang bisa terjadi karena konflik dalam suatu masyarakat, di antaranya: 1. Retaknya Kesatuan Kelompok Konflik yang terjadi antaranggota kelompok yang sama bisa menyebabkan timbulnya keretakan kesatuan kelompok. Hal ini membuat setiap anggota tidak lagi mempercayai anggota lain, di mana parahnya bisa membuat suatu kelompok bisa hancur. “Adanya konflik bisa berdampak positif terhadap kesadaran masyarakat kepada norma dan nilai.” Page 4
2. Perubahan Kepribadian Suatu konflik yang terjadi antaranggota kelompok juga bisa membuat munculnya perubahan kepribadian dalam diri individu-individunya. Perubahan kepribadian ini terjadi karena adanya konflik yang melibatkan antarindividu kelompok sehingga individu yang tadinya memiliki pandangan yang sama, kemudian berubah. 3. Hancurnya Harta Benda Konflik yang melibatkan antarkelompok bisa membuat dampak yang luar biasa, baik bagi kelompok maupun individu yang ada di dalam kelompok. Dampak tersebut bisa berupa hancurnya harta beda dan yang paling parah, yaitu timbulnya banyak korban jiwa akibat konflik. Baca Juga: Mengenal Pengertian, Jenis-Jenis, dan Penyebab Perilaku Menyimpang d. Munculnya Dominasi Kelompok Konflik melibatkan dua kelompok yang berbeda bisa berdampak negatif bagi kelompok yang berkonflik. Hal tersebut bisa memunculkan dominasi kelompok dari yang memenangi konflik terhadap kelompok yang kalah dan membuat kelompok yang kalah bisa sengsara. Nah, Adjarian, itu tadi beberapa sisi positif dan negatif dari suatu konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!
RG Squad, kalian pernah berpikir gak sebenarnya ada atau tidak sih dampak positif yang bisa diambil dari suatu konflik sosial di masyarakat? Atau konflik hanya menghasilkan perselisihan saja sepertinya yang sering ditampilkan di media? Yuk, kita cari tahu dampak konflik sosial itu seperti apa! Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik sendiri didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Sedangkan secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Meskipun sempat memicu konflik, inovasi transportasi berupa ojek online memaksa ojek konvensional untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. (Sumber: tempo.co) Konflik merupakan suatu proses yang menyebabkan ketidakteraturan dalam kehidupan masyarakat. Namun di sisi lain, konflik juga memiliki fungsi dan dampak positif bagi masyarakat. Konflik juga dapat didefinisikan sebagai adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras, dan bertentangan. Konflik sendiri sebenarnya dapat memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positif konflik adalah sebagai berikut:
Sedangkan dampak negatif suatu konflik adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Dampak Pasar Bebas terhadap Indonesia Itu dia RG Squad dampak positif konflik sosial yang ada di masyarakat. Meskipun ada dampak positifnya, tentu kita juga gak mau berharap timbul konflik sosial kan di sekitar kita? Oleh karena itu, yuk kita sama-sama pelihara keharmonisan hubungan dengan sesama baik di lingkungan keluarga atau masyarakat. Mau coba nonton video animasi yang berisi materi pembelajaran menyenangkan? Yuk, segera daftar di ruangbelajar!
Referensi: Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Sumber foto: Foto 'Konflik Ojek Online dengan Ojek Konvensional' [daring] Tautan: https://metro.tempo.co/read/753673/kopaja-mogok-masih-berlanjut-di-terminal-blok-m Artikel diperbarui pada 24 November 2020. |