Sebutkan beberapa kriteria judul yang baik dalam sebuah karya tulis ilmiah

Dari widuri

Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.


Karakteristik Karya Ilmiah

Mengacu kepada teori, berdasarkan fakta, logis, objektif, sistematis, sahih/Valid, jelas, seksama, tuntas, bahasanya baku, dan penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional/ internasional).


Persyaratan Menulis Karya Ilmiah

Menguasi teori, memiliki pengalaman, bersifat terbuka, bersifat objektif, dan memiliki kemampuan berbahasa.


Tahapan Penulisan Ilmiah

1.Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan

Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat berikut ini.

Artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya membicarakan sesuatu tetapi harus mencari pemecahan masalah. Dengan kata lain, sebuah topik tidak hanya dideskripsikan, tetapi dianalisis dan dicari solusinya sampai pada akhirnya ditegaskan pada simpulan dan bila perlu diusulkan dengan saran.

Misalnya, topik meningkatkan kesadaran hidup sehat. Di sini kita tidak hanya berbicara apa dan bagaimana hidup sehat itu. Akan tetapi, kita harus mencari upaya apa yang harus ditempuh untuk dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat sebagai salah satu bentuk kegiatan sehari-hari yang harus dijalankan.

Maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh sehingga penulis tidak mungkin mengkajinya dan data tak mungkin diperoleh. Topik yang terlalu luas harus dibatasi dengan pembatasan substansi, lokasi, waktu dsb.

Misalnya, urusan hidup sehat harus dibatasi hidup sehat apa, misalnya, menjaga kebersihan, lalu kebersihan apa misalnya kebersihan lingkungan……….dll .

Pada judul dapat dibatasi lagi dengan menambahkan lokasinya dimana. Dengan pembatasan demikian, penulis dapat mengkaji dan membahas masalah tersebut secara mendalam dan tuntas dengan data yang jelas dapat diperoleh. Dengan demikian, karangan itu memenuhi salah satu ciri karangan ilmiah.

Syarat lain yang tak kurang pentingnya adalah topik itu menarik, penting, aktual, dan data dapat diperoleh baik data literatur maupun lapangan.

Tema merupakan pokok masalah yang akan diuraikan dalam sebuah tulisan. Tema harus ditentukan sebelum mulai mengarang, karena tanpa tema tidak akan dihasilkan tulisan yang baik. Tema dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti pengalaman, hasil penelitian, survei, pengamatan, wawancara, kreasi imajinatif dll.

Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan memudahkan dalam upaya mencari tema tulisan upayakan banyak mendengar, berdiskusi, mengamati, membaca buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya, kembangkan imjinasi dan kreatiitas.

Pilihlah tema yang menarik, sederhana, mudah digarap, tidak terlalu melebar/luas tetapi juga tidak terlalu sempit

Setelah menentukan tema pokok dan kerangka tulisan langkah selanjutnya adalah membuat judul. Judul harus menarik, perhatian pembaca juga harus mencerminkan tema tulisan, judul harus harus relevan dengan isi tulisan, judul sebaiknya juga tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, sebuah judul akan lebih baik lagi dibuatkan synopsis agar diperoleh gambaran keseluruhan isi artikel.

  • Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul karangan ilmiah harus memenuhi syarat, yaitu : menggambarkan isi, singkat, menarik minat pembaca, dan tidak provokatif.

Contoh : Peranan masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kematian karena penyakit demam berdarah.


2.Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan

Mencari informasi/data dari kepustakaan, menyusun daftar angket, melakukan wawancara, melakukan pengamatan di lapangan, melakukan percobaan di laboratorium.


3.Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan

Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.


4.Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran

Setelah menentukan tema, buatlah kerangka tulisan (karangan) yang gunanya agar tulisan yang dibuat tidak menyimpang dari tema. Kerangka tulisan ini berguna untuk menghindari kemungkinan terlupa dan bermanfaat untuk mengkaji sekali lagi point-point yang penting secara kritis. Catat segala ide/gagasan yang timbul dari perkiraan atau yang didapat dari kumpulan sumber-sumber yang dipercaya, mengatur/mengorganisir gagasan-gagasan yang telah diperoleh,kaji ulang gagasan yang telah dikelompokkan dalam bab-bab dan pasal-pasal dalam tulisan yang akan dibuat kerangka tulisan harus mengandung pokok-pokok bahasan yang cukup mendalam, dan kerangka tulisan disusun secara cermat dan logis


5.Tahap Penulisan

Kerangka karangan adalah rencana karangan secara garis besar yang memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan relevansinya. Fungsi kerangka bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan idenya secara terinci, sistematis, dan lengkap.


6.Tahap Penyuntingan

Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:

1.Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan ditulis tanpa penyaringan secara cermat.

2.Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis, dikoreksi ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru yang lebih baik.

3.Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.

Tugas kelima saya kali ini yaitu membuat artikel mengenai syarat judul yang baik. Tapi sebelum saya membahas langsung menenai syarat-syaratnya, alangkah baiknya kita mengerti apa yang dimaksud dengan judul itu sendiri.  Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;

Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.

Judul karangan sedapat-dapatnya :

a.. singkat dan padat, b. menarik perhatian, serta

c. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.

Syarat Judul yang baik, yaitu :
a. Asli

Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya,

b. Relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut,

c. Provokatif (Menimbulkan rasa ingin tahu orang lain untuk membaca tulisan itu),

d. Singkat,

Tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu panjang, dapat dibuat judul utama dan judul tambahan (subjudul). e. Harus bebentuk frasa, f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan, h. Menarik perhatian, i. Logis,

j. Sesuai dengan isi.

Judul dibagi menjadi dua,yaitu :

1. Judul langsung :

Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

2. Judul tak langsung :

Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Menyusun karya tulis apapun dijamin akan membuat judul, lalu seperti apa penulisan judul yang benar? Judul menjadi bagian pembuka yang nantinya akan mempresentasikan isi dari karya tulis yang dibuat. 

Judul, juga akan memberi informasi mengenai jenis maupun genre dari sebuah tulisan. Sehingga karakter judul untuk karya tulis ilmiah dengan non ilmiah dijamin akan berbeda. Sebab masing-masing memiliki aturan atau kaidah tersendiri. 

Supaya lebih paham mengenai penulisan judul yang benar terutama untuk karya tulis yang sifatnya ilmiah. Maka bisa membaca detail informasi di bawah ini. 

Judul dan Fungsinya

Sebelum mengetahui kaidah di dalam penulisan judul yang benar, alangkah baiknya memahami dulu definisi dari judul itu sendiri. Judul pada dasarnya adalah kepala karangan yang akan menjadi nama dari sebuah karya tulis. 

Melalui judul tersebut, pembaca akan mendapatkan informasi mengenai ringkasan dari isi karya tulis. Melalui judul inilah calon pembaca bisa menilai apakah isinya bagus atau tidak, menarik atau tidak, sesuai kebutuhan atau tidak, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Tips Menulis Judul Artikel Ilmiah Agar Lolos Jurnal Ilmiah Bereputasi

Pembuatan maupun penulisan judul yang benar wajib dilakukan, karena kepala karangan ini sendiri punya beberapa fungsi penting. Diantaranya adalah: 

1. Menggambarkan Isi Tulisan

Fungsi penting pertama dari sebuah judul karya tulis adalah menggambarkan isi dari tulisan itu sendiri. Hal ini sejalan dengan yang disinggung di awal dimana judul akan mempresentasikan isi suatu tulisan. 

Dari sinilah calon pembaca bisa menilai kualitas tulisan, kesesuaian dengan kebutuhan, maupun kesesuaian dengan selera. Umumnya orang memilih karya tulis atau bacaan lewat judul, jika dianggap sesuai dari segala aspek maka akan dijadikan sebagai pilihan. 

2. Bagian Tulisan yang Pertama Dilihat

Saat kamu datang ke toko buku dan hendak membeli beberapa judul buku, kira-kira apa yang pertama kali kamu lihat? DIjamin jawabannya adalah judul, disinilah fungsi berikutnya dari judul yakni bagian yang pertama dilihat. 

Sehingga penulisan judul yang benar umumnya menggunakan ukuran huruf lebih besar, kadang diberi bold atau dicetak tebal, dan juga menggunakan jenis huruf yang lebih mencolok dibanding keterangan lain di sekitarnya. Sebab judul inilah yang akan dilihat pertama kali oleh orang, sehingga dibuat “mudah terlihat”. 

3. Memudahkan Orang Mencari Referensi

Masuk ke toko buku maupun ke perpustakaan dijamin buku akan disusun dengan posisi punggung di bagian depan. Mengapa? Sebab judul buku ditulis di bagian punggung atau bagian tengah jilidan buku. 

Hal ini selain mengefisienkan ruang atau tempat rak buku, juga memudahkan orang menemukan buku yang dibutuhkan dan diinginkan. Sehingga judul pada sebuah buku atau karya tulis adalah memberi kemudahan bagi siapa saja untuk mencari referensi yang sesuai. 

4. Menarik Perhatian dan Minat Baca

Judul juga berfungsi sebagai magnet untuk menarik minat dan perhatian siapa saja untuk membeli maupun membacanya. Inilah alasan kenapa penyusunan dan penulisan judul yang benar dibuat seunik dan sekreatif mungkin. 

Baca Juga: Pemutakhiran Data Profil Author dan Jurnal Ilmiah di Aplikasi SINTA

Penulisan Judul yang Benar untuk Karya Tulis Ilmiah

Setelah memahami pengertian judul dan fungsinya, maka perlu memahami pula bagaimana penulisan judul yang benar. Berikut detailnya: 

1. Penggunaan Huruf Kapital

Hal pertama yang perlu dipahami dalam penulisan judul yang benar adalah penggunaan huruf kapital. Karya tulis ilmiah seperti skripsi memang lebih ideal menggunakan huruf kapital secara keseluruhan. 

Namun menggunakan huruf kapital khusus di bagian depan kata juga benar, dan justru lebih umum. Selain semua huruf paling depan dibuat kapital, kata penghubung di tengah judul harus memakai huruf kecil. Sedangkan jika letaknya di depan maka memakai huruf kapital. Misalnya: 

“Pada Penelitian Mahasiswa UGM Ditemukan Manfaat Lebih dari Jamur”. Kata “pada” yang merupakan kata penghubung, karena posisinya di depan maka tetap memakai huruf kapital. Lain halnya jika diletakan di tengah maka memakai huruf kecil. 

2. Judul Bukan Kalimat

Teknik penulisan judul yang benar berikutnya adalah terkait susunan kata pada judul. Perlu dipahami dulu bahwa yang namanya judul bukanlah kalimat, sehingga judul tidak bisa ditulis sebagaimana saat menulis sebuah kalimat. 

Maksudnya disini adalah penulisan judul tidak perlu menggunakan tanda baca. Sehingga ditulis apa adanya dan berdiri sendiri yang kemudian terdiri dari beberapa kata. 

Berhubung judul ini akan mencerminkan atau mempresentasikan isi karya ilmiah, maka susunan kata terdiri dari kata-kata bagu. Dibuat jelas dan juga singkat namun mampu memperjelas isi dari karya ilmiah tersebut. 

3. Memperhatikan Kelogisan

Hal penting berikutnya dalam penulisan judul yang benar adalah mengenai logis tidaknya struktur kalimat yang digunakan. Jadi, menyusun judul juga perlu dipikirkan dengan logika. Yakni apakah memang terdengar logis atau tidak? 

Baca Juga: Inilah Contoh Karya Ilmiah yang Sederhana namun Benar

Jadi, setiap kali selesai menyusun judul karya tulis ilmiah, usahakan dibaca kembali. Pastikan usai membaca judul tersebut kamu memang paham maksud dari judul itu sendiri. 

Opsional lain dalam meminta pendapat orang lain untuk menilai struktur judulnya, apakah sudah tepat atau belum. Berhubung sedang membuat judul untuk karya ilmiah maka minta pendapat dari orang yang pernah menyusun karya ilmiah juga. 

Sebab judul untuk novel dengan judul untuk skripsi dijamin berbeda. Judul novel bisa dikembangkan agar lebih menarik,dramatis, dan semacamnya Namun untuk penulisan judul yang benar terhadap karya ilmiah mengedepankan kata baku yang jelas. 

4. Tidak Boros Kata

Menulis judul baik untuk karya tulis ilmiah maupun bukan sebaiknya tidak boros kata. Semakin singkat namun jelas maka semakin baik, apalagi untuk karya tulis ilmiah yang sifatnya memaparkan pembahasan serius. 

Jika judul dibuat terlalu panjang maka nantinya bisa menjadi kalimat yang membutuhkan tanda baca. Selain itu juga membuat calon pembaca menjadi pusing dan kesulitan menangkap arti dari judul yang kelewat panjang tersebut. 

Oleh sebab itu perlu dipahami bahwa dalam penulisan judul yang benar harus menggunakan kata sehemat mungkin. Sebab sifat boros adalah sifat tidak terpuji, maka jadikan judul karya tulis yang disusun lebih singkat, padat, dan jelas. 

Baca Juga: Cara Mengetahui Format Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar 

5. Kesamaan Bentuk

Menulis judul yang baik dan benar juga perlu memperhatikan bentuk kata yang digunakan, terutama jika dalam judul tersebut menggunakan kata hubung “dan”. Mengapa? 

Sebab adanya kata hubung ini biasanya berpotensi membuat judul kelewat panjang. Sekalinya dibuat pendek ada kemungkinan maknanya ambigu dan kurang mempresentasikan isi tulisan. Oleh sebab itu sebaiknya disamakan bentuknya. 

Misalnya saja: 

(x) Memahami Fungsi dan Cara Membuat Mainan Edukatif 

(v) Memahami Fungsi dan Cara Pembuatan Mainan Edukatif. 

Sehingga dibanding memakai kata “membuat”, contoh judul di atas akan lebih tepat jika memakai kata “pembuatan”. Dimana bentuk antara kata tersebut dengan kata “fungsi” adalah sama. Merujuk pada nomina. 

Usai memahami penjelasan diatas, tentunya bisa lebih paham bagaimana penulisan judul yang benar untuk karya tulis ilmiah. Sehingga kedepannya bisa menyusun judul yang tepat tanpa ada kemungkinan ambigu dan koreksi lainnya. 

sumber: 

https://www.susanadevi.com/2018/09/cara-penulisan-judul-yang-benar-sesuai.html

https://student.blog.dinus.ac.id/infohits/4-fungsi-judul-dalam-sebuah-karya-tulis/

https://mojok.co/apk/komen/versus/cara-menulis-judul/