Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk cerita dan bersifat bebas, tidak terikat pada jenis rima dalam puisi, irama, dan mengisahkan tentang suatu kisah atau peristiwa [tidak terikat oleh kaidah seperti puisi]. puisi adalah karya sastra yang berisi dari ungkapan hati dari penulis. Puisi mengandung irama, rima, dan terdapat lirik dalam setiap baitnya. Drama adalah karya sastra yang berbentuk naskah dan dialog dengan maksud untuk diperankan oleh aktor. Penyusunan drama biasanya menggunakan paragraf narasi. Pementasan naskah drama ini biasanya disebut dengan teater ataupun diperankan dalam sebuah film. Perbedaan utama: Drama pada dasarnya ditulis untuk dilakukan. Dalam sebuah drama, orang, benda, peristiwa, harus hadir melalui dialog. Sebuah novel, di sisi lain, adalah sebuah cerita yang ditulis untuk dibaca, bukan untuk dilakukan. Dalam pengertian sastra, istilah 'drama' memiliki dua makna. Salah satunya adalah genre sastra; yang lainnya mirip dengan permainan. Dictionary.com mendefinisikan drama sebagai "sebuah komposisi dalam prosa atau syair yang disajikan dalam dialog atau pantomim sebuah cerita yang melibatkan konflik atau kontras karakter, terutama yang dimaksudkan untuk diperankan di atas panggung."Drama adalah cara khusus untuk menulis karyanya. Dalam sebuah drama, orang, benda, peristiwa, harus hadir melalui dialog. Istilah drama berasal dari kata Yunani, 'δρᾶμα' [drama], yang berarti 'tindakan'. Kata ini sebenarnya berasal dari kata kerja, 'δράω' [draō], yang berarti 'melakukan' atau 'bertindak.' Drama pada dasarnya ditulis untuk dilakukan. Bahkan, dapat dikatakan bahwa drama adalah jenis permainan. Drama adalah genre permainan, yang bukan komedi atau tragedi; memiliki elemen keduanya. Bahkan mungkin termasuk lagu, seperti opera. Sebuah novel, di sisi lain, adalah sebuah cerita yang ditulis untuk dibaca, bukan untuk dilakukan. Dictionary.com mendefinisikan sebuah novel, sebagai 'narasi prosa fiktif dengan panjang dan kompleksitas yang cukup besar, menggambarkan karakter dan biasanya menghadirkan organisasi aksi dan adegan berurutan.' Pada dasarnya, sebuah novel adalah cerita yang ditulis dengan awal, tengah dan akhir. Novel dapat ditulis sebagai orang pertama atau orang ketiga. Mungkin ada dialog, atau peristiwa yang terjadi dapat dijelaskan. Orang, peristiwa, dan pemikiran dapat digambarkan, sedangkan ini tidak mungkin dilakukan dalam sebuah drama. Dalam sebuah drama, hanya dialog yang dikatakan, semuanya harus dirujuk dalam dialog atau tidak sama sekali. Mari kita bandingkan satu adegan seperti yang ditulis dalam novel dan drama: Novel: Celia dan Olivia berjalan melewati barisan bunga yang berbeda. Tiba di semak mawar, Celia membungkuk untuk memetik bunga mawar. Berbalik dia menyerahkan mawar itu ke Olivia, sambil berseru, "Keindahan mawar ini sama seperti kamu, Olivia." Ketika Olivia mengambil mawar dari Celia, dia menusuk jarinya pada salah satu dari banyak duri pada batang. Drama: [Celia dan Olivia masuk ke panggung kanan] Olivia: Lihat semua bunga-bunga indah ini. Celia: Lihatlah semak mawar itu. Bukankah ini mawar yang indah? {Memberikan mawar kepada Olivia} Keindahan mawar ini sama seperti Anda, Olivia. Olivia: Aduh, saya menusuk jari saya.
Kapanlagi.com - Menonton pertunjukan drama tentu jadi hal yang sangat mengasyikkan. Terlebih, pertunjukan drama menampilkan cerita yang sangat menghibur. Di samping itu, drama juga sering menunjukkan kondisi yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Drama memang sudah jadi tontonan yang populer di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri drama. Pasalnya, serta-merta setiap seni pertunjukan tergolong sebagai drama. Drama mempunyai unsur-unsur dan ciri khas tersendiri. Dengan mengenali ciri-ciri drama, kita dapat membedakan drama dengan seni pertunjukan lainnya. Ciri-ciri drama juga dapat menunjukkan bagaimana proses suatu pementasan. Dengan begitu, kita juga dapat lebih menikmati dan menghargai pertunjukan. Itulah sebabnya, penting untuk mengetahui ciri-ciri drama. Dirangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini. 1. Mengenal Apa Itu Drama [credit: freepik] Sebelum mengetahui apa saja ciri-ciri drama, sudah semestinya kita pahami dulu pengertian drama. Drama merupakan seni pertunjukan yang sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan, kata drama sendiri disinyalir berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti 'bertindak'. Sementara di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, drama lebih dikenal dengan istilah tonil. Namun kini, Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] memuat kata drama yang diartikan sebagai cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, disusun khusus untuk pertunjukan teater. Secara umum drama adalah bagian dari karya sastra layaknya puisi, prosa, cerpen, novel. Namun, drama dikemas dalam bentuk seni pertunjukan. Sebagai karya sastra, tentu drama harus mengandung nilai hiburan dan memberikan pembelajaran nilai-nilai kehidupan bagi penikmatnya. 2. Unsur-Unsur Drama [credit: freepik] Selain pengertian, unsur-unsur drama juga perlu kalian ketahui. Pasalnya, drama yang memukau terdiri dari unsur-unsur yang saling berkesinambungan. Adapun unsur-unsur drama antara lain sebagai berikut. 1. Tema 2. Amanat 3. Alur 4. Setting atau Latar 5. Tokoh 6. Dialog 3. Ciri-Ciri Drama [credit: freepik] Sebagaimana yang disinggung sebelumnya, tidak setiap seni pertunjukan tergolong sebagai drama. Untuk bisa mengidentifikasinya, kita perlu mengerti dan memahami ciri-ciri dari drama. Adapun beberapa jenis-jenis drama adalah sebagai berikut. 1. Mempertunjukkan Dialog 2. Adanya Adegan 3. Merupakan Bagian dari Prosa 4. Mengandung Nilai-Nilai Kehidupan 5. Menceritakan Suatu Konflik 6. Menggunakan Gaya Bahasa yang Khas 7. Bisa Menampilkan Puisi 8. Dipentaskan di Atas Panggung dengan Properti Itulah di antaranya ulasan mengenai pengertian dan ciri-ciri drama. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan. Baca Artikel Menarik Lainnya:Fimela.com, Jakarta Mengetahui ciri-ciri drama akan memudahkanmu membedakannya dengan berbagai macam karya sastra. Drama memiliki ciri-ciri khas yang unik dan menarik. Ciri-ciri drama nampak pada proses, tujuan pembuatan, dan eksekusi pementasan. Satu hal yang membedakan drama dulu dan sekarang ada pada model pembuatannya. Model pembuatan drama yang sekarang lebih banyak mengadopsi prosa baru. Ciri-ciri drama yang satu ini sudah melekat sekali dan berhasil mencuri perhatian penonton di seluruh dunia. Advertisement TERKAIT: Pengertian Drama Menurut Beragam Perspektif, Lengkap Beserta Ciri dan Unsurnya TERKAIT: Pengertian Drama, Ciri-Ciri dan Strukturnya yang Harus Dipelajari TERKAIT: Pengertian dan Unsur Drama yang Perlu Diketahui Tak heran jika saat ini pementasan drama semakin bervariasi. Jika dulu harus dengan panggung dan dekorasi satu malam, kini drama mulai dipertontonkan di banyak platform media. Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 ciri-ciri drama beserta jenis, struktur dan pementasannya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini. Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Jabodetabek, Antisipasi Banjir? Oleh Laudia Tysara pada 11 Nov 2020, 17:30 WIB Diperbarui 11 Nov 2020, 17:30 WIB Perbesar Ilustrasi panggung | Monica Silvestre dari Pexels Liputan6.com, Jakarta Mengetahui ciri-ciri drama akan memudahkanmu membedakannya dengan berbagai macam karya sastra. Drama memiliki ciri-ciri khas yang unik dan menarik. Ciri-ciri drama nampak pada proses, tujuan pembuatan, dan eksekusi pementasan. Satu hal yang membedakan drama dulu dan sekarang ada pada model pembuatannya. Model pembuatan drama yang sekarang lebih banyak mengadopsi prosa baru. Ciri-ciri drama yang satu ini sudah melekat sekali dan berhasil mencuri perhatian penonton di seluruh dunia. Tak heran jika saat ini pementasan drama semakin bervariasi. Jika dulu harus dengan panggung dan dekorasi satu malam, kini drama mulai dipertontonkan di banyak platform media. Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri drama, jenis, struktur, dan pementasannya dari berbagai sumber, Rabu [11/11/2020]. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi Membaca | Credit: unsplash.com/Thought Tambojang [1981: 15] Drama adalah cerita yang unik. Ia tidak untuk dibaca saja, tetapi untuk dipertunjukkan sebagai tontonan. Sebagai tontonan, drama adalah kesenian ephemeral, artinya bermula pada suatu malam dan berakhir pada malam yang sama. E. R. Reaske [1966: 5] Drama adalah sebuah karya sastra atau sebuah komposisi, dengan menggambarkan kehidupan dan aktivitas manusia dengan segala penampilan, berbagai tindakan dan dialog antara sekelompok tokoh. Sumarjo [1984: 32] Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Budianta, dkk [2002] Drama adalah genre sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada. Tim Matrix Media Literata Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku [akting] yang dipentaskan. Seni Handayani Drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan. Wildan Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi berdialog | Vera Arsic dari Pexels Bagian dari Prosa Modern Drama adalah karya sastra yang diadopsi dari prosa modern. Ciri-ciri drama ini menitikberatkan pada pengadopsiannya. Prosa baru membuat pengekspresian imajinasi dan ide menjadi lebih berani. Hal ini membuat prosa dalam sebuah drama bisa lebih beragam, tak sekadar puisi seperti dalam prosa lama. Drama semakin banyak diadopsi dari karya prosa modern seperti roman, novel, cerita pendek, riwayat, dan lain sebagainya. Boleh Berbentuk Puisi Drama sebenarnya sudah sejak lama memiliki ciri-ciri mirip dengan puisi. Hanya saja saat ini banyak yang lebih suka mengadopsi ciri-ciri drama sebagai prosa baru dan melupakan prosa lama. Padahal, segala penyampaian, percakapan, dan pengisahannya dalam drama boleh berbentuk kiasan persis puisi. Berdialog dan Dipertontonkan Drama sudah seharusnya berdialog sebagai pengisahan. Menampakkan lakon dengan berbagai macam watak yang bisa dipertontonkan dengan pesan. Berdialog dan dipertontonkan merupakan ciri-ciri drama yang paling menonjol. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi menonton drama | cottonbro dari Pexels Memiliki Pesan Moral Drama memiliki ciri-ciri harus berdialog. Dari dialog inilah kemudian berbagai pesan moral tersampaikan. Pesan moral yang bisa diambil pelajarannya bagi penonton. Maka dari itu pengarang drama harus pandai-pandai menyisipkan pesannya melalui dialog. Begitu juga pemainnya, harus pandai mengutarakan agar pesan moral bisa sampai dengan benar. Memiliki Konflik Drama harus memiliki konflik yang jelas. Ciri-ciri drama ini wajib ada dan yang menentukan kualitas dramanya. Semakin pelik konflik yang disajikan, maka semakin baik dan berkualitas drama tersebut. Konflik drama bisa tersampaikan dengan baik jika pemain drama bisa menguasai peran dan wataknya. Hal inilah yang menjadikan penulis naskah drama dan pemain harus saling bekerja sama. Gaya Bahasa Khas Gaya Bahasa dalam sebuah drama yang menentukan persepsi penontonnya. Ciri-ciri drama ini pula yang akan menunjukkan sebuah masa, situasi, kondisi, dan keadaan sosial budaya cerita. Untuk ciri-ciri drama tentang gaya bahasa, tak hanya tanggung jawab pengarang saja, melainkan juga pemeran. Pengarang yang membuat, sementara pemeran yang mewujudkannya dalam pentas yang dipertontonkan. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi drama | Image by N-Y-C from Pixabay Unsur-Unsur Drama 1. Tema, yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita drama. 2. Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai dari babak awal hingga babak akhir. 3. Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. 4. Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik [protagonis] dan watak jahat [antagonis]. 5. Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama. 6. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada penonton melalui cerita drama. Jenis-Jenis Drama 1. Tragedi, yaitu drama yang mengisahkan kesedihan dari tokoh utama dalam drama. Biasanya drama berakhir dengan kisah yang menyedihkan. 2. Opera, yaitu drama yang dialognya dilakukan dengan cara bernyayi dan diiringi musik. 3. Komedi, yaitu drama yang mempertunjukkan kelucuan para tokoh atau alur cerita lucu. 4. Tragekomedi, yaitu drama yang memadukan antara tragedi dan komedi pada waktu yang sama. 5. Melodrama, yaitu drama yang dialog dan lakonnya dilakukan sambil diiringi oleh musik atau melodi. 6. Tablo, yaitu drama yang dilakukan dimana para tokoh tidak melakukan dialog, tapi mengutamakan kemampuan melakukan gerakan tanpa suara seperti pantonim. 7. Farce, yaitu drama yang mempertunjukkan berbagai hal lucu melalui tingkah para pelakon. Mirip seperti dagelan tetapi tidak sepenuhnya sama seperti dagelan. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi adegan | Martin Lopez dari Pexels Struktur Drama 1. Babak atau Episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu. 2. Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa yang ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh. 3. Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya. 4. Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk dalam sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang drama yang dipentaskan. 5. Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama dimana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan. Pementasan Drama 1. Drama Panggung, yaitu drama yang ditampilkan sepenuhnya di atas panggung dimana para pemain tidak dapat melakukan pengulangan adegan. 2. Drama Televisi, yaitu drama yang ditampilkan di Televisi dimana para pemain dapat melakukan pengulangan adegan karena tidak ditampilkan secara langsung. 3. Drama Radio, yaitu drama yang hanya dapat didengarkan tanpa dilihat. 4. Drama Film, yaitu drama yang ditampilkan di layar lebar seperti bioskop. Drama ini dapat juga dilihat di Televis, namun setelah diputar di bioskop terlebih dahulu. 5. Drama Wayang, yaitu drama yang diperankan oleh wayang pada setiap adegannya. 6. Drama Boneka, yaitu drama yang menggunakan boneka sebagai tokoh di setiap adegannya. Lanjutkan Membaca ↓ Video yang berhubungan |