Teknologi computer to plate diperkenalkan ke pasar untuk pertama kali pada akhir tahun 1993 di gelaran IPEX, pameran perdagangan untuk industri graphic-art di Eropa, kedua terbesar setelah drupa. Show Computer to plate (CTP) adalah istilah yang digunakan untuk pembuatan pelat cetak secara langsung yang dikendalikan komputer dari data digital. Teknologi ini ditujukan untuk produksi plate untuk cetak offset serta produksi pelat untuk cetak Flexographic. Sedangkan istilah ‘Computer to cylinder’ lebih sering digunakan untuk direct imaging pada silinder cetak gravure, untuk mengukir silinder gravure langsung dari data digital. Sementara ‘Computer to screen’ adalah istilah yang digunakan dalam produksi stensil untuk sablon.
Komponen Dasar Komputer Imaging System Pencetakan Plat (13) karakter dari aspek perdagangan, (14) chart dan bagan, (15) phantom atau bagan berbentuk skets hantu, (16) simbol dan (17) dekorasi, ornamen, desain abstrak. Menurut Sukadi (1982 : 98) sifat-sifat penyajian/karakteristik (a) secara humor; humor tidak menyindir, menyentil (mengoreksi), (b) secara reklame; sebagai perangsang, sebagai daya tarik, dan (3) secara kiasan atau perlambang. Mengenai ilustrasi sebuah cerita dapat diceritakan secara efektif 1.3.2.1. Garis peran tersendiri. Adapun sifat garis secara umum yaitu garis lurus, permukaan dan mempunyai arah, 139 (2) batas suatu bidang atau permukaan, bentuk, atau warna Pengertian pertama, garis merupakan garis grafis dan benar- Pengertian kedua dan ketiga, garis lebih bersifat konsep, 140 1.3.2.2. Raut atau bangun dapat dikenali dari rautnya, apakah sebagai suatu bangun yang pipih Lebih lanjut dijelaskan Fajar Sidik dalam Setyanto (1996 : 10), Warna ialah kualitas rupa yang dapat membedakan kedua 141 Menurut Sukardi (1982 : 22) warna mempunyai arti simbolis, Gelap terang disebut juga nada. Dalam hubungannya dengan Tekstur atau
barik ialah sifat permukaan. Sifat permukaan dapat 142 dengan nilai raba; kualitas permukaan, seperti kulit, rambut dan bisa Ruang adalah unsur atau daerah yang mengelilingi sosok Ruang pada benda dwimatra umumnya dibatasi oleh garis Dalam penyusunan unsur-unsur visual tersebut, agar diperoleh 143 unsur-unsur visual dipadukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip Tugas selanjutnya dari seorang pewajah setelah memilih Untuk mencapai hal tersebut perlu seorang pewajah (designer) Adapun dasar-dasar pokoknya adalah : 144 1.3.3.2. Irama (rhythm) 145 1.3.3.5. Kesatuan (unity) Gambar 3.8. Cover majalah gradasi memikat) 1.3.3.6. Harmoni Tidaklah lengkap dalam menata letak elemen-elemen ini dipandang dari segi visual. menghasilkan efek kesatuan. 2. Pekerjaan Menyiapkan Perwajahan (desain) Buku berikut : 147 Sesudah F pertama dari pedoman 3F kita telaah, selanjutnya kita Dalam format kertas yang sama setiap orag akan 148 Gambar 3.9. Van de Graff menggunakan metode ini. Pada metode ini lebar dan tinggi Gambar 3.10. banyaknya baris belum ditemukan. 149 Panjang baris maupun tingginya (banyaknya baris beserta Gambar 3.11. Perbandingan Soal ini diselesaikan dengan pedoman angka 35-58, 150 lebih nyata bagaimana buku nanti disajikan baik sampul maupun 151 - dan petunjuk-petunjuk yang lain Gambar 3. 12. Visualisasi rancangan 3. Komputer dan perangkat pendukungnya menghasilkan desain yang berkualitas serta dapat memperlancar proses Untuk mengetahui apakah komputer yang dipakai mempunyai 152 adalah perangkat keras yang terlihat oleh indera penglihatan dan Pemilihan spesifikasi perangkat keras yang perlu a. CPU dengan kapasitas sebagai berikut: b. Monitor dengan kemampuan menterjemahkan warna yang baik. 153 monitor yang kita punyai akan memperkecil kesalahan yang diakibatkan interpretasi terhadap warna yang dihasilkan pada layar monitor. c. Scanner dengan resolusi tinggi, scanner menggunakan teknologi CCD (Charged Couple Device) seperti pada kamera digital sebagai sensor penangkap gambar. Scanner dengan kualitas memindai yang bagus umumnya berupa drum scanner yang menerapkan teknologi PMT (photomultiplier) sebagai sensor pembaca yang memungkinkan men-scan slide dengan pembesaran diatas 1000%. Kelemahan utama scanner dibanding kamera digital adalah masih menggunakan data analog berupa photo, slide, sehingga melalui proses dahulu, jadi membutuhkan interval waktu yang cukup lama. Dengan menggunakan kamera digital kita sudah dapat data berupa data digital tanpa harus diproses atau Gambar 3.13. Scanner flat- diubah jadi photo terlebih dahulu. digunakan karena tidak semua konsumen yang mencetakkan membawa file dari kamera digital, tapi masih banyak kita jumpai mereka membawa foto (data analog) untuk diproses sebagai materi desain. Disamping itu, tidak semua data atau materi desain berupa data digital. Pengambilan materi gambar dari buku, majalah, atau barang cetakan lainnya masih membutuhkan scanner sebagai alat pemindai gambar. d. Kamera digital yang high resolusi (high-end)
jika memungkinkan, 154 sebagai sensor penangkap mempunyai software Gambar 3.14. Scanner Drum (kemampuan sendiri untuk meng-edit dan men-transfer ke Photoshop serta sudah menggunakan format TIFF bukan JPEG. Kamera digital dengan teknologi Low-end saat ini mampu menghasilkan gambar digital dibawah 10 Mb. Pada umumnya teknologi ini menggunakan software plug-in dengan photoshop dan menggunakan format JPEG untuk penyimpanan datanya. Dengan menggunakan kamera digital yang resolusi tinggi akan didapatkan data digital yang detail gambarnya sangat tajam. Tentunya harga kameranya juga relatif mahal. Ada berbagai macam jenis kamera digital, juga puluhan fitur yang membingungkan. Mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita? Memilih kamera sebenarnya gampang-gampang susah, terutama bagi pengguna yang masuk kategori pemula/amatir. Berikut beberapa tips sebelum membeli kamera digital : 1. Perhatikan fitur sensor gambar (meliputi prosesor CCD/CMOS), yang akan membantu kinerja kamera, agar menghasilkan gambar dengan kualitas warna superior, bersih, 155 sekaligus mengoptimalkan setting kamera saat digunakan. 156 Gambar 3.15. Kamera 4. Perhatikan titik fokus. Semakin banyak titik fokus Anda bisa 5. Kemampuan optical zoom lebih penting ketimbang digital
6. Cermati asesoriesnya ; Flash berguna jika gambar yang 3.2. Perangkat Lunak (software) mendesain dapat dipertimbangkan, antara lain : Pagemaker, Ilustrator, 1. Aplikasi Pengolah Kata halaman, walaupun dalam konteks sederhana seperti yang 158 Dengan dukungan dari perangkat-perangkat yang menunjang kaca scanner. meskipun nantinya akan dapat dibantu di menu Sharpness di 159 bukanlah warna RGB tidak bisa dikonversi dengan baik, tetapi warna terlihat kusam karena impuritas warna. 2. Warna CMYK yang terdiri atas lebih dari 2 channel akan tampil kusam. Contoh magenta 100% yellow 100% akan tampil sebagai warna merah yang pekat, tetapi menggunakan magenta 100% yellow 100% dan cyan 10% akan memberikan kesan kusam. Untuk menghindari hal itu, caranya adalah setelah mengkonversi ke CMYK, tambahkan saturasi kira-kira 10-20 dengan menu Hue/Saturation di Photoshop. Tabel 3.1. Campuran Warna Warna Campuran Campuran Campuran Dalam upaya mengurangi perbedaan konversi dari RGB ke CMK, 160 3.3.2. Gambar Bitmap dan Vektor Gambar bitmap juga sering disebut juga dengan istilah raster Penentuan gambar untuk pencetakan berawal dari sini. Kebutuhan 161 Tabel 3.2. Penentuan Resolusi Gambar Jenis Kertas Screen Ruling Image Resolution Kertas koran 65 - 86 lpi 170 dpi (2 x 85 lpi) HVS 100 – 133 lpi 266 dpi (2 x 133 lpi) Art paper 133 – 150 lpi 300 dpi (2 x 150 lpi) Karena gambar bitmap sangat bergantung pada resolusi gambar Gambar vektor dibuat melalui garis, kurva dan bidang secara 162 aplikasi vektor, seperti skala dan rotasi. Gambar vektor tidak bergantung Kondisi gambar akan tetap tajam baik di layar monitor
maupun Gambar vektor akan terlihat bagus jika diperuntukkan untuk warna- 163 (Mac),
AutoTrace (Win/BeOS/*nix), Integraph, LogoSpruce (Win/Mac), Proses mengubah gambar vektor menjadi bitmap disebut dengan Imposisi adalah tahap penggabungan beberapa halaman/film agar Gambar 3.16. Skema 164 Imposisi atau montase dapat dilakukan secara manual dan elektronik. Gambar 3.17. Imposisi diatas layar monitor 165 Gambar 3.18. Peletakan nomor halaman sesuai karakteristik barang cetak (brosur, majalah, dll.) yang dibuat Gambar 3.19. Contoh imposisi 166 Imposisi elektronik membutuhkan waktu yang relatif singkat karena 5. Memproses data digital menjadi film diolah dilanjutkan di layout dan halaman di imposisi sesuai jenis 167 Gambar 3.20. Diagram proses
input data-desain-imposisi-hingga digital tersebut diproses untuk dibuat film atau pelat atau dicetak Pemrosesan data digital hingga menjadi film melalui media yang Gambar 3.21. Diagram alur proses kerja PostScript- 168 Gambar
3.22. Intregrasi text, graphics, picture, dan 169 Imagesetter Proof Gambar 3.23. Skema kerja dari proses data hingga Gambar 3.24. Sistem digital proofing yang terkoneksi dengan mesin cetak (DCP 9000/QM-DI, Kodak/ 170 BAB IV Akselerasi teknologi di bidang prepress melaju dengan sangat Percetakan-percetakan di Indonesia masih banyak ditemui Sebelum
teknologi image setter berkembang luas di pasaran, 171 Penggunaan kamera vertikal maupun horizontal masih banyak 12 34 5 6 Keterangan : Model kamera dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : 172 1. Kamera Vertikal dan Kamera Horisontal 1.1. Kamera Vertikal Keterangan : vakum Gambar 4.2. Skema kamera vertikal tampak Kamera ini terkenal dengan ukuran-ukuran sedang, berkisar antara 30 x 40 cm sampai 45 x 60 cm. pada kamera ini rel terpasang secara vertikal. Papan model berada di ujung bawah dekat lantai dan papan film berada di atas sehingga petugas dapat melihat ke bawah ke gambar pada kaca periksa. Kelebihan dari kamera vertikal ialah karena tidak banyak memakan tempat karena bentuknya yang vertikal. Lensa obyektif dan prisma kamera vertikal umumnya ada di bagian depan dan Gambar 4.3. Perspektif kamera terpasang pada statif semacam tiang vertikal melalui penghantar dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda pemutar yang ada di belakang kamera. Selain naik turun, bidang model dapat juga digerakkan ke kiri dan ke kanan. Lampu untuk penerangan model ada di samping bidang 173 model dan terpasang menjadi satu dengan bidang model; hal ini untuk a. Roda-roda pemutar untuk menggerakkan bidang model dan lensa b. Sakelar lampu, tombol untuk membuka penutup lensa dan c. Kaca susu bidang bayangan yang dapat dibuka semacam Menyetel ketajaman Gambar 4.4. Skema kamera vertikal tampak bayangan menurut format vakum 174 dilakukan dengan jalan memutar roda-roda yang menggerakkan bidang model dan lensa. Ketajaman akan dihasilkan apabila jarak antara bidang model dan lensa serta jarak antara lensa dan bidang film sudah sesuai menurut titik api lensa. Kamera vertikal yang lebih modern sudah dilengkapi dengan skala perbandingan, sehingga untuk pengecilan maupun pembesaran yang dapat dicapai dengan kamera vertikal sangat terbatas. Perbandingan reproduksi yang dapat dicapai umumnya berkisar antara 30% sampai dengan 150%, kecuali kamera yang lebih modern yang Gambar 4.6. Bidang Model dilengkapi dengan dua obyektif, masing-masing berbeda titik apinya dan digunakan bergantian menurut keperluan, sehingga memungkinkan pembebasan dari 20% sampai dengan 200%. Bentuk kamera vertikal yang modern pun bermacam- macam. Di samping bentuk yang tidak diuraikan di atas, ada juga bentuk almari persegi, dimana bidang model dan bidang film berhadapan di antara lensa. Gambar 4.7. Jalan sinar pada jenis kamera 175 Bagian-bagian kamera yang pokok kamera reproduksi adalah 1.1.1. Lensa membentuk satu laras. Gambar 4.8. Macam-macam lensa 1.1.2. Jarak titik api
(Focal Length) dengan inci dan menunjukkan fokus 176 1.1.3. Diafragma Diafragma (bukaan cahaya) terdiri dari beberapa kepingan logam yang saling menindih dalam susunan berbentuk lingkaran dan dapat digeser untuk membesarkan ataupun Gambar 4.10. Skema penampang lintang lensa mengecilkan lobang, lensa. Kalau gelang pengatur diafragma digerakkan ke kanan atau ke kiri akan nampak kepingan-kepingan itu bergerak melebar atau menyempit, membentuk tabir bulat dengan bagian tengahnya berlobang (aperture) selebar menurut ukuran yang dikehendaki untuk memungkinkan cahaya lewat lensa. Setiap bukaan ini dinyatakan dengan f/-, misalnya f/5.6 f/8 f/11 f/16 f/22 f/32 f/45. Angka-angka itu menyatakan garis tengah bukaan diafragma sebagai bagian dari jarak titik api tersebut, misalnya lensa Gambar 4.11. Cara kerja diafragma dengan jarak titik api 16 inci yang dibuka selebar f/32 punya panjang 177 f/. harus berbeda-beda sehingga waktu penyinaran dapat secara relatif tetap. 1.1.4. Shutter (penutup) Digunakan untuk mengatur waktu penyinaran dengan pertolongan pengatur waktu (timer) elektronis yang dapat disetel untuk jangka waktu sekian detik atau menit. 1.1.5. Cermin Kamera kecil yang biasa menghasilkan negatif yang terbaca terbalik. Kamera-kamera vertikal yang lebih besar Gambar 4.12.
Cermin menggunakan cermin untuk membalikkab gambar sehingga dapat menghasilkan negatif yang terbaca terbalik atau yang terbaca benar sebagaimana dikehendaki. 1.1.6. Badan Kamera Badan kamera terdiri dari kaca periksa yang berguna untuk mencari ketajaman (memfokus) dan mengatur gambar sebelum menyinari film. Papan film dapat berlapis ramuan perekat pada permukaan yang rata atau dapat juga mempunyai punggung vakuum, yang akan menyedotn film rata pada permukaannya. Alat-alat pengontrol terdiri dari 2 pita baja atau sekrup yang mempunyai tanda-tanda penunjuk posisi yang benar dari lensa dan bidang model. Alat kontrol yang lain adalah pengatur waktu elektris untuk mengatur waktu penyinaran dan skakelar-skakelar untuk menjalankan pompa vakuum. 178 Gambar 4.13. Kamera Gambar 4.14. Tipe kamera vertical 179 Gambar 4.15. Kamera vertical tampak 180 1.2. Kamera Horisontal Kamera ini berbentuk horisontal atau tegak memanjang. Berbeda dengan kamera vertikal, kamera semacam ini memerlukan tempat lebih banyak. Kamera ini mempunyai rel yang diatasnya terletak bidang model bisa digerakkan mundur maju. Bagian obyektif yang berhadapan dengan bidang model berada di atas rel yang sama dan dapat pula digerakkan maju mundur. Kamera ini mempunyai papan model geser pada sebuah ujung rel yang horisontal sedang di ujung lain itu. Kamera horisontal dibuat dalam berbagai ukuran, menurut ukuran film terlebar yang dapat dimuat yang berkisar dari 40 x 50 cm sampai 120 x 120 cm atau lebih besar lagi. Keterangan
: horisontal 181 umumnya ada di dalam kamar gelap, sedangkan bagian lensa dan juga terpasang Gambar 4.20. Kamera kaca susu (ground glass) yang dapat dibuka tutup semacam jendela. 182 ketajamannya,
dan setelah itu kaca susu dibuka kembali, kemudian Gambar 4.21. Bagian-bagian kamera 183 Gambar 4.22. Bagian-bagian kamera Untuk pemotretan model asli yang tembus cahaya, pemotretan 184 Gambar 4.23. Kamera horizontal menempati dua 1.3. Persyaratan Kamera Reproduksi pasaran yang terdiri dari bermacam-macam merk dan jenis, maka di Konstruksi kamera harus sedemikian rupa, sehingga walaupun 185 Bagian-bagian yang dapat bergerak, umpamanya bidang film, 186 2. Menyetel Ketajaman Bayangan Gambar 4.24. Menyetel ketajaman Keterangan : pada pengecilan maupun pembesaran tergantung dari jarak antara bidang bayangan dan bidang benda; dalam hal ini perlu diperhatikan jarak titik api obyektif. Hubungan satu sama lain dapat dihitung dengan memakai rumus- rumus sebagai berikut : a. Rumus lensa : 1 = 1 + 1 b. Rumus perbandingan n (pembesaran) n = u n (pengecilan) c. Jarak model – lensa : a = (1 + 1) f Jarak emulsi –lensa :u = (1+n) f 3. Perbandingan Reproduksi Kekuatan cahaya yang melalui obyektif mengenai fil, ditentukan oleh perbandingan model yang akan dipotret. Apabila model akan diperkecil secara fotorafis, maka jumlah cahaya yang ada akan menyinari suatu permukaan yang kecil dari film dan sebaliknya apabila 187 Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses pra cetak?Pracetak adalah suatu bagian dimana yang dibutuhkan atau difungsikan sebagai bagian dalam mempersiapkan plate,materi dasar, area cetak yang digunakan, untuk dilanjutkan kepada proses produksi untuk menghasilkan semua materi yang siap cetak termasuk tidak hanya gambar pixel yang dicetak namun juga pada gambar-gambar ...
Apa saja tahapan dari pra cetak?Pra Cetak adalah semua tahap proses yang dibutuhkan mulai dari persiapan area cetak, teks, gambar dan grafik sampai ke proses produksi untuk menuju kepada semua materi yang siap untuk proses cetak yang dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer.
Apa saja bahan baku yang dibutuhkan pada bidang pekerjaan pracetak?Jawaban: Plat Cetak,Cukilan,Pensil,Tinta Cetak,Rol Karet, dan Etching Machine.
|