Sebelum melakukan pemeriksaan pada sistem rem ABS ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

Tips Jitu Merawat rem ABS

Editor: Atalla Suwarmo Soefeno

Selasa, 23 April 2019 15:54 WIB

GOOTO.COM, Jakarta -Sistem ABS atau "Anti Lock Brake System" adalah perangkat keamanan pada sistem pengereman di beberapa jenis kendaraan. Fitur tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu sensor, modul, dan komputer yang terinteregasi pada "Electronic Control Unit". Sensor memiliki fungsi untuk menangkap sinyal perintah yang di inginkan oleh pengemudi yang dapat mencegah dari terjadinya penguncian pada keempat sistem rem di mobil Anda.

Data yang dikirim sensor di tangkap oleh computer di "ECU" dan kemudian diteruskan ke master rem. Dan master rem melakukan tugasnya memberikan tekanan kepada masing-masing caliper rem. Nah ikuti tips berikut agar umur pemakaian sistem di rem abs Anda bisa lebih panjang.

Pastikan selalu sensor dalam keadaan bersih.

Posisi sensor ABS tersebut terletak pada kaliper rem. Saat membersihkan sensor tersebut lakukan dengan hati – hati, karena jika rusak untuk penggantian unit tersebut tidak terbilang murah. Jika kaliper rem rusak, sebaiknya lakukan perbaikan tersebut di bengkel resmi atau pastikan mekanik tersebut memahami sistem kerja rem ABS rem tersebut. Sebaiknya jika Anda ingin membersihkan sensor tersebut, gunakan dengan cairan pembersih rem,karena pada saat kondisi sensor dalam keadaan bersih maka sistem kerja ABS tersebut pun akan menjadi lebih maksimal.

Hindari menginjak rem berkali-kali.

Pada saat posisi diam, dan Anda menginjak pedal rem mobil Anda berkali – kali, ini artinya meningkatkan beban yang tidak perlu ke sensor ABS.Jika hal tersebut terlalu sering dilakukan, maka ini dapat memperpendek umur pemakaian sensor pada sistem ABS di mobil Anda. Bahkan entakan pada pedal rem yang terlalu keras dapat menyebabkan tejadinya pengucian pada sistem di pengereman mobil Anda.Dan ini dapat mengurangi tingkat keamanan berkendara Anda, terutama pada saat kecepatan tinggi.

Lakukan penggantian pada minyak rem secara teratur.

Untuk memaksimalkan performa pada sistem pengereman di mobil Anda. Sebaiknya lakukan penggantian minyak rem di mobil Anda setiap kelipatan 25,000km.Kondisi minyak rem sudah terlalu cair akan mengurangi kualitas pengereman dan kinerja sistem ABS. Dan perlu diperhatikan juga, untuk beberapa jenis kendaraan, setelah melakukan penggantian minyak rem biasanya lampu indikator ABS tersebut akan menyala. Jika hal ini terjadi pada mobil Anda,sebaiknya mobil Anda dibawa ke bengkel spesialis rem atau bengkel resmi yang dapat menghilangkan nyalanya lampu tersebut, dengan menggunakan alat G scan untuk mereset ulang pada sistem rem ABS tersebut.

Periksa kondisi kanvas rem.

Setiap kelipatan servis rutin 15,000 km, periksa selalu kondisi kanvas rem di mobil Anda. Jika sudah tipis, sebaiknya diganti segera dengan yang baru. Efek dari kondisi kanvas rem yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan, dapat mengurangi performa pada sistem ABS di mobil Anda dan juga dapat memperpanjang jarak pengereman di mobil Anda.Hal tersebut dapat dirasakan dari tingkat kedalaman injakan pedal rem yang dibutuhkan untuk menghentikan laju mobil. Semakin dalam rem di injak, maka semakin besar potensi terjadinya keausan pada kanvas rem. Hal tersebut dapat menyebakan rem menjadi blong.

Baca: New Honda CBR150R Kini Dipersenjatai ABS, Harga Naik Rp 4 Juta

Beberapa sepeda motor dilengkapi dengan sistem pengereman ABS atau Anti-lock Brake System. Sistem ABS berfungsi untuk mengunci roda saat melakukan pengereman mendadak (panic brake) saat pengendara akan menginjak atau menarik rem secara keras.

Ada beberapa kelebihan sistem ABS, salah satunya adalah membuat pengendara dapat menjalankan pengereman tanpa menyebabkan roda terkunci saat proses pengereman yang berlebihan.

Simak pembahasan mengenai sistem ABS berikut ini.

Pengertian ABS

Apa itu ABS pada motor? Anti-lock Brake System (ABS) adalah sistem pengereman yang dikontrol secara hidrolik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berguna untuk mengendalikan tekanan hidrolik yang menuju ke disc brake caliper.

ABS berfungsi untuk mencegah rem mengunci (locking) pada saat pengereman mendadak yang berpotensi mengakibatkan roda tergelincir (slip). Penjelasan tersebut bersumber dari buku “Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor” oleh Dr. Supriyadi dan Panjang Triyono, S.T., M.Eng.

Baca Juga

Melansir laman resmi Suzuki, sistem ABS pada kendaraan bermotor dilengkapi dengan beberapa komponen yang mempengaruhi cara kerjanya. Sensor pada ABS dapat membantu mendeteksi saat roda mengunci.

Advertising

Advertising

Kemudian, modulator secara otomatis akan menerima sinyal saat hal itu terjadi. Akibatnya, piston rem dalam motor akan mengendurkan tekanan pada minyak rem dari kaliper. Tekanan piston rem akan kembali normal ketika penguncian pada roda motor berkurang.

Peningkatan pada minyak rem terjadi sekitar 15-50 kali per detik yang dipengaruhi oleh fitur ABS. Sehingga, ketika mengerem motor mendadak, roda tidak mengunci. ABS secara otomatis membuat piston melepaskan tekanan ke titik normal, kemudian menekan piston pada roda hingga kecepatan roda berkurang dan bisa berhenti.

Baca Juga

Proses dari titik normal ke penguncian/pengereman terjadi sangat cepat. Hasilnya, sepeda motor akan lebih mudah dikendalikan dan jarak antara pengereman lebih efektif sehingga mengurangi tingkat kecelakaan.

Merujuk pada buku “Chassis Kendaraan Ringan” oleh Febrian, dkk., kontroler pada sistem rem berfungsi untuk menjadi pengendali lalu mengolah data dari sensor kecepatan yang terdapat pada roda kendaraan.

Unit hidrolik pada rem ABS terdiri dari solenoid valve, pompa, reservoir, dan accumulator. Solenoid valve berfungsi mengubah posisi anchor berdasarkan output dari ABS control module. Saat rangkaian penghasil tekanan terbentuk, minyak rem dan kaliper akan mengalir menuju reservoir dan tekanan rem menurun.

Pompa akan mengalirkan minyak rem ke accumulator tempat penyimpanan rem sebelum dikembalikan ke master silinder. Ketika rangkaian penahan bekerja, saluran kaliper terputus dan tekanan minyak pada kaliper bekerja pada keadaan konstan.

Baca Juga

Akibatnya, sirkuit peningkatan terbentuk dan minyak rem yang bertekanan tinggi diteruskan ke kaliper. Apabila tekanan pada minyak rem dalam accumulator belum tinggi, maka tekanannya pada kaliper sama dengan tekanan minyak rem pada master silinder.

Kelebihan dan Kekurangan Rem ABS

Dalam buku “Chassis Kendaraan Ringan” dijelaskan, kelebihan rem ABS adalah sistem keamanan yang lebih terjamin karena minim kemungkinan slip saat mengerem. Rem ABS cocok digunakan untuk melintasi jalan yang licin dengan kecepatan tinggi.

Sedangkan kekurangan rem ABS adalah jika terdapat udara palsu dalam sistem rem, maka sulit untuk dikeluarkan. Minyak rem pada sistem ABS tidak boleh kosong atau kurang dari spesifikasi. Sensor kecepatan juga menjadi lebih sensitif sehingga mudah mengalami kerusakan.

Macam Gangguan pada Rem ABS

Sistem rem ABS juga dapat mengalami kerusakan dan gangguan jika tidak dirawat.

Berdasarkan buku “Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor”, berikut macam gangguan pada rem ABS:

  • Rotor pada speed sensor mengalami kebengkokan atau kotor.
  • Speed sensor rusak.
  • Kondisi minyak rem berkurang.
  • Fungsi saluran/pipa minyak rem terhambat dan mengalami kebocoran.
  • Unit hidrolik ABS bermasalah sehingga kinerjanya tidak normal.

Baca Juga

Berbagai indikator akan muncul saat sistem ABS mengalami gangguan. Agar terhindar dari hal tersebut, berikut cara mengetahui gangguan pada sistem rem ABS.

Melalui lampu di spidometer

Cara untuk mendeteksi gangguan pada rem ABS yang paling mudah adalah melihat lampu yang menyala di spidometer. Apabila lampu tanda ABS menyala, maka tidak ada gangguan, begitu pula sebaliknya.

Melalui sensor yang ada di rem ABS

Sensor ini sudah dirancang oleh pabrik motor. Apabila ada komponen atau sistem rem ABS yang mengalami gangguan, sensor akan bekerja secara otomatis. Oleh sebab itu, perawatan rem ABS penting dilakukan.

Melalui cara kerja dari pengereman

Apabila saat mengerem terasa memantul, hal tersebut pertanda bahwa rem ABS tidak berfungsi dengan baik.

Perawatan Rem ABS

Perawatan ABS dilakukan secara berkala untuk menghindari gangguan dan kerusakan. Merujuk buku “Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor”, berikut cara perawatan ABS.

  • Melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara rutin. Bagian yang dibersihkan adalah cakram dan sensor speed yang terdapat kotoran.
  • Pergantian oli rem secara periodik. Tujuannya, supaya rem ABS menjadi tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.
  • Membersihkan sensor. Hati-hati saat membersihkan sensor pada kaliper. Gunakan cairan spray pembersih yang dijual di toko onderdil. Bersihkan sensor dua bulan sekali.
  • Jangan modifikasi komponen roda. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan dan kerusakan pada sistem rem ABS.
  • Jangan biarkan motor terjatuh. Saat motor jatuh, maka kerusakan dapat terjadi pada sistem ABS. Bahkan bisa fatal sehingga tidak dapat diperbaiki dan harus diganti.

Baca Juga

Demikian pembahasan tentang rem ABS pada motor. Terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan untuk menjamin keselamatan saat berkendara.