Saudara nabi yusuf yang tidak ikut mencelakakan bani yusuf adalah

Tim | CNN Indonesia

Senin, 04 Mei 2020 17:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketampanan tak lantas membuat Nabi Yusuf jumawa. Dia tetap melalui ujian berat yang diberikan Allah dengan kesabaran. Kisah Nabi Yusuf AS mengajarkan manusia tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian berat yang diberikan Allah SWT. Nabi Yusuf AS merupakan nabi dan rasul ke-11 yang patut diimani. Yusuf adalah adalah dari Nabi Yakub AS. Allah SWT mengisahkan Nabi Yusuf dalam Alquran melalui surat Yusuf.Suatu hari, Yusuf kecil bermimpi dan bercerita tentang mimpinya kepada sang ayah. "Wahai ayahku! Sungguh, aku [bermimpi] melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku," kata Yusuf sesuai dengan surat Yusuf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mendengar ucapan itu, Nabi Yakub meminta Yusuf untuk tidak menceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaranya. Melalui mimpi itu, Nabi Yakub mengetahui bahwa kelak Yusuf dewasa juga akan diangkat menjadi seorang rasul Allah.

Yusuf besar bersama 11 saudaranya yang lain. Karunia wajah tampan dan rupawan yang dimiliki Yusuf menimbulkan rasa iri dalam diri saudara-saudaranya.

Rasa iri itu pula yang membuat saudara-saudaranya membuang Nabi Yusuf ke sebuah sumur tanpa sepengetahuan Nabi Yakub. Mereka mengatakan pada sang ayah bahwa Yusuf telah dimakan serigala.Yusuf yang terperangkap di dalam sumur diselamatkan oleh musafir yang lewat. Para musafir itu membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya dengan harga murah.Yusuf lalu bekerja sebagai pelayan di rumah Al-Aziz, orang kaya di Mesir. Dia besar menjadi seorang yang pandai dan berilmu. Allah SWT memberikan Nabi Yusuf keahlian mengartikan mimpi."Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri [Mesir], dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi," bunyi firman Allah dalam surat Yusuf ayat 21.Pada suatu hari, Zulaikha, istri majikan tempat Yusuf bekerja, mencoba menggodanya. Zulaikha tertarik pada ketampanan Nabi Yusuf.Saat Yusuf pergi, Zulaikha menarik baju Yusuf dari belakang. Zulaikha mengadu kepada suaminya dan menyebut bahwa Yusuf menggodanya. Berkat seorang saksi, Yusuf tak jadi dihukum karena tak terbukti menggoda Zulaikha.Namun, gosip dengan cepat bertebaran di Mesir. Kabar Zulkaikha menggoda pelayan terdengar ke seantero negeri. Zulaikha yang tak senang dengan kabar itu mengundang para perempuan itu ke rumahnya.

Saudara nabi yusuf yang tidak ikut mencelakakan bani yusuf adalah
Ilustrasi. Kisah Nabi Yusuf AS tercantum dalam Alquran surat Yusuf. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Dia memberikan pisau beserta jamuan untuk para tamunya. Zulaikha lalu memanggil Yusuf untuk keluar bertemu dengan tamunya. Tak ayal, para tamu pun terpana dengan ketampanan Yusuf dan melukai tangannya sendiri saat memotong jamuan. "Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia," kata para perempuan itu tercengang.Namun, ketampanan Yusuf justru membuatnya mesti dihukum. Sang majikan, Al-Aziz, menjebloskan Yusuf ke dalam penjara.Yusuf dipenjara bersama dua pemuda lain. Dua pemuda itu meminta Yusuf untuk mengartikan mimpinya. Yusuf mengartikan mimpi itu sambil berdakwah menyiarkan agama Allah.Kala itu, Yusuf berhasil mengartikan mimpi bahwa salah seorang pemuda itu akan terbunuh.Setelah bertahun-tahun dipenjara, Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau, dan tujuh tangkai lainnya yang kering.Namun, tak seorang pun dapat mengartikan mimpi tersebut. Hingga salah seorang pemuda yang selamat teringat pada Yusuf yang pada akhirnya berhasil mengartikan mimpi sang Raja Mesir."Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.Kemudian setelah itu akan datang tujuh tahun yang sangat sulit," kata Yusuf mengartikan mimpi tersebut.Keberhasilan Yusuf mengartikan mimpi itu membuat Raja Mesir menginginkan Yusuf menjadi salah seorang terdekatnya. Yusuf pun meminta untuk menjadi bendahara, seseorang yang berkedudukan tinggi di Mesir.Suatu waktu, 10 saudara yang membuang Nabi Yusuf datang dari Palestina untuk meminta persediaan makanan ke Mesir. Nabi Yusuf langsung mengenali saudara-saudaranya itu. Saat itu Nabi Yusuf berpesan untuk datang kembali sambil membawa Bunyamin, saudaranya yang baik yang saat itu tinggal bersama Nabi Yakub.Sepuluh saudara itu datang membawa Bunyamin. Kepada Bunyamin, Yusuf memberitahu bahwa dia adalah saudaranya yang dibuang. Yusuf memerintahkan saudaranya untuk membawa bajunya dan mengusapkannya pada wajah ayahnya.Saat anak-anaknya datang membawa baju tersebut, Yakub dapat mencium bau Yusuf dari kejauhan. Anak-anaknya mengusap baju Yusuf kepada ayahnya yang sudah menua dengan penglihatan yang mulai kabur. Pakaian itu membuat Yakub bisa melihat kembali dengan jelas.Nabi Yakub pun pergi bersama anaknya menuju Mesir untuk bertemu dengan Yusuf. Pertemuan itu dipenuhi dengan haru dan bahagia."Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara," ucap Yusuf sesuai surat Yusuf ayat 100.Pengasuh Taman Belajar Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi mengatakan bahwa Nabi Yusuf merupakan salah satu nabi yang ujian yang berat."Nabi Yusuf itu berat sekali ujiannya. Dia pernah menjadi budak, pernah menjadi OB, kalau kondisi saat ini," kata Wahyul kepada CNNIndonesia.com.Kendati terus dirongrong oleh ujian berat, Yusuf tetap bersabar menjalani kehidupan. Yusuf berpegang teguh pada Allah SWT. Dia meyakini bahwa Allah punya rencana yang baik untuk hamba-Nya."Ketika dipenjara bukan karena bersalah, tapi dia tetap bersabar, tetap yakin bahwa maksud Allah tetap baik," ucap Wahyul.Setelah sabar menanti, Allah akhirnya memberikan kedudukan yang baik untuk Nabi Yusuf di Mesir dan mempertemukannya kembali dengan saudara dan ayahnya.

Dari kisah Nabi Yusuf AS ini dapat diambil bahwa kesabaran dan keteguhan hati pada Allah SWT saat dihadapkan dengan ujian berat kelak akan membuahkan hasil yang setimpal. (ptj/asr)

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Nabi Yusuf memberi rumus jitu ekonomi saat krisis dan dikenal sebagai penafsir mimpi.

Travelpulse

Nabi Yusuf: Nabi Yusuf, Sang Penafsir Mimpi dan Ekonom Tampan Raja Mesir

Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahrudin el-Fikri

Kisah Nabi Yusuf Alaihissalam (AS) dapat ditemukan secara terperinci dalam Alquran. Ia adalah salah seorang putra Nabi Ya'kub AS. 

Yusuf di lahirkan di daerah Palestina sekitar tahun 1745 Sebelum Masehi (SM). Tapi, ada pula yang menyebutkannya lahir di Faddam Aram, Irak.

Yusuf mempunyai saudara kandung yang bernama Bunyamin dari ibu yang bernama Rahel. Adapun saudara tirinya berjumlah 10 orang, yakni Jad, Asyir, Dan, Deftail, Yasyjar, Robalen, Yahuza, Lewi, Syam'un, dan Tobel. Demikian nama-nama saudara Yusuf sebagaimana disebutkan Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Alquran.

Sepeninggal ibunya, Rahel, Yusuf sangat dimanja oleh ayahnya, Nabi Ya'kub AS. Di bandingkan saudara lainnya, Yusuf merupakan anak yang paling tampan. 

Ketampanan Yusuf inilah yang membuat iri saudara-saudaranya hingga dirinya dimusuhi.

Puncaknya, Yusuf dibuang ke sebuah sumur sebelum ditemukan oleh kafilah dagang dari Madyan yang sedang dalam perjalanan menuju Mesir. Dalam Alquran, disebutkan Fi Ghayabati al-Jubb (sumur yang gelap). 

Menurut qiraat, lafal al-Jub (sumur) dibaca dalam bentuk jamak (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir) agar Yusuf terpisah dengan ayahnya, Ya'kub.

Di manakah letak sumur itu? Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Alquran, sumur itu terletak di Yerusalem, dekat Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina.

Lalu, oleh para kafilah dagang itu, Yusuf dijual kepada salah seorang pembesar raja Mesir yang bernama Qithfir (menurut Wikipedia) atau Futifar al-Aziz atau Qithfir al-Aziz.

Menurut beberapa riwayat, lokasi Yusuf dijual adalah Kota Hyksos atau Afaris (Tanice), yang sekarang bernama Shan Al-Hajar, di dekat Danau al-Manzilah.

Selama dalam pemeliharaan pembesar raja Mesir itu, Yusuf diangkat menjadi anak. Sebab, istri pembesar raja Mesir itu, Zulaikha, belum dikaruniai seorang putra. Setelah cukup dewasa, istri raja Mesir itu tertarik akan ketampanan Yusuf.

Secara diam-diam, Zulaikha berusaha merayu Yusuf agar mau 'berselingkuh' dengannya. Namun, Yusuf selalu menolak, akhirnya Zulaikha menarik baju Yusuf dari belakang hingga robek. 

Pada saat yang sama, datanglah raja Mesir. Takut perbuatan jahatnya diketahui oleh suaminya, Zulaikha menuduh Yusuf akan berbuat tak senonoh padanya (QS Yusuf: 25).

Namun, Allah SWT menunjukkan kejadian yang sesunguhnya. ''Yusuf berkata, 'Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya).' Dan, seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya. 'Jika baju gamisnya koyak dari depan, wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang yang berbohong. Dan, jika baju gamisnya koyak di belakang, wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang yang benar'.'' (QS Yusuf: 26-27).

Mendapati kondisi tersebut, raja Mesir itu berkata kepada Yusuf agar merahasiakan kejadian itu dan meminta istrinya agar bertobat dan memohon ampun pada Allah.

Untuk menutupi keburukannya, Zulaikha mengundang para istri-istri pembesar Mesir untuk melihat ketampanan Yusuf. Mereka pun terkagum-kagum melihat rupa Yusuf yang tampan. 

Dan, tanpa sadar, mereka mengiris pergelangan tangan mereka sendiri hingga mengeluarkan darah.

''Raja berkata (kepada wanita-wanita itu), 'Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?' Mereka berkata, 'Allah Mahasempurna, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya.' 

Berkata istri Al-Aziz (Zulaikha), ''Sekarang, jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku) dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar'.'' (QS Yusuf: 51).

Ekonom dan penafsir mimpi

Sebagaimana diceritakan dalam Alquran, selain berwajah tampan, Yusuf juga dianugerahi oleh Allah SWT kecerdasan dalam mengelola keuangan negara (ekonomi) dan pandai mengungkapkan tabir mimpi.

Kecerdasannya dalam mengungkapkan takwil mimpi sudah didapatkannya sejak ia masih kecil. Ketika itu, ia bermimpi melihat bulan, matahari, dan 11 bintang bersujud kepadanya. 

Yusuf menakwilkan, petunjuk itu adalah akan bersujudnya ayah, ibu, dan ke-11 saudaranya kepada Yusuf. Khawatir akan membuat iri saudara tirinya, Ya'kub meminta Yusuf untuk menyimpan takwil mimpi tersebut.

Kenyataannya, ketika Yusuf diangkat menjadi bendahara raja Mesir dan bertugas mengelola keuangan negara serta musim paceklik yang menimpa negeri-negeri sekitarnya, termasuk negeri Ya'kub; ke-11 saudaranya duduk bersimpuh untuk memohon ampun padanya atas perbuatan mereka mencelakakan Yusuf ke dalam sumur.

Selain takwil mimpi itu, ketika berada di penjara, Yusuf juga diminta untuk menakwilkan mimpi dua orang rekannya yang ada di penjara.

Takwil mimpi yang mengantarkan Yusuf menjadi bendaharawan negara adalah ketika menafsirkan mimpi sang raja. ''Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), 'Sesungguhnya, aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, Terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi'.'' (QS Yusuf: 43).

Para orang terkemuka Mesir itu tak bisa menafsirkannya. ''Mereka menjawab, '(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu'.'' (QS Yusuf: 44).

Ketika hal itu disampaikan kepada Yusuf, Yusuf mengatakan, ''Supaya kamu bercocok tanam selama tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu biarkan dibulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit (paceklik--Red) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun paceklik), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian, setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu, mereka memeras anggur.'' (QS Yusuf: 47-49).

Takwil Yusuf tentang mimpi raja ini akhirnya menjadi kenyataan. Penduduk negeri Mesir diperintahkan untuk bercocok tanam demi menghadapi masa paceklik. Ketika musim itu tiba, negeri Mesir dan sekitarnya mengalami masa-masa sulit selama kurang lebih tujuh tahun.

Beruntung, negeri Mesir memiliki persediaan gandum cukup banyak karena mereka menyimpan gandum sewaktu musim subur. Sementara itu, daerah lainnya mengalami kesulitan, termasuk negeri Ya'kub, hingga Nabi Ya'kub mengutus anak-anaknya untuk membeli persediaan gandum di negeri Mesir.

Prof Dr Abdul Majib Balabid dari Universitas Wajdah di Maroko, sebagaimana ditulis Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, melakukan eksperimen (percobaan) untuk memastikan pernyataan Nabi Yusuf AS tentang cara menyimpan gandum yang baik. Yakni, menyimpan sebagian gandum tetap dengan tangkainya dan sebagian lagi tanpa tangkai selama dua tahun.

Hasilnya, biji-biji gandum yang disimpan bersama tangkainya tidak mengalami perubahan sedikit pun, baik isi, unsur kandungan, maupun kemampuannya untuk tumbuh, kecuali hanya mengalami kehilangan sedikit kandungan air.

Sementara itu, gandum yang disimpan tanpa tangkainya mengalami kehilangan 20 persen kandungannya dari unsur-unsur protein selama setahun masa penyimpanan dan 32 persen selama dua tahun. Di samping itu, bulir gandum itu juga mengalami kehilangan kemampuan untuk tumbuh, berkembang, dan berbuah.

Apa yang diperintahkan Nabi Yusuf ini menyalahi kebiasaan orang Mesir yang terbiasa menyimpan gandum dengan melepaskannya dari tangkainya. Karena itu, ketika mereka melakukan perintah Nabi Yusuf dan mendapatkan hasil yang lebih baik, mereka pun kemudian mengikuti cara-cara ini.

Fakta ini menunjukkan sebuah negara agar bisa berhemat dengan cara hidup sederhana. Sebab, ada masa-masa tertentu yang sangat sulit dan pasti akan dihadapi.

Bahkan, Rasulullah SAW pernah 'bergidik' saat mengungkapkan peristiwa musim paceklik yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf. ''Ya Allah, hindarkanlah penduduk Makkah dari kesulitan seperti kesulitan tujuh tahun yang dialami Yusuf.'' (Lihat Penjelasan Alquran tentang Krisis Sosial, Ekonomi, dan Politik karya Ali Zawawi dan Saifullah Ma'shum, 1999, hlmn 143).

Dari takwil mimpinya itu, akhirnya raja Mesir mengangkat Yusuf menjadi bendahara negara. ''Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya, aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.'' (QS Yusuf: 55).

Langkah raja Mesir mengangkat Yusuf dan menjadikannya sebagai bendahara negara (Mesir) merupakan langkah yang tepat. Ia memilih orang yang tepat untuk menduduki posisi yang vital (penting). Andai diserahkan pada yang bukan ahlinya, tentu akan berbeda pula kisahnya. Bahkan, mungkin kehancuranlah yang akan diterima negara Mesir.

Inilah pesan Alquran dan Rasulullah SAW agar menyerahkan atau memberikan sebuah jabatan pada orang yang ahli di bidangnya. Sebab, apabila diberikan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya. Wa Allahu A'lam. 

  • nabi yusuf
  • sahabat nabi
  • mesir
  • zulaikha
  • tafsir mimpi

Saudara nabi yusuf yang tidak ikut mencelakakan bani yusuf adalah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...