Salah satu contoh peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi adalah

Perekonomian yang adil dan merata adalah impian semua rakyat. Untuk menciptakan perekonomian yang seperti itu diperlukan kehadiran pemerintah sebagai pengatur. Tanpa campur tangan pemerintah, besar kemungkinan bila perekonomian dalam negeri akan sangat timpang hanya karena tidak adanya pihak yang mengatur. Namun, pemerintah tidak hanya sekedar pengatur perekonomian namun juga berperan sebagai pelaku ekonomi. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi sangatlah vital karena tanpa campur tangan pemerintah; perekonomian negara bisa timpang karena dikuasai oleh beberapa kelompok saja. (Baca juga : bentuk-bentuk pasar)

Lalu, apa sajakah peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi?

Sebelum melanjutkan pembahasan mengenai peran pemerintah, ada baiknya bila kita menilik terlebih dahulu pengertian pemerintah/negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemerintah adalah suatu sistem, sekelompok orang, atau badan tertinggi yang memerintah suatu negara yang menjalankan wewenang untuk mengatur kehidupan ekonomi, sosial, dan politik di suatu wilayah/negara. Dengan kata lain, pemerintah adalah sekelompok masyarakat yang diberi wewenang untuk memegang kekuasaan tertinggi dari suatu negara. Karena kekuasaan yang dimiliki pemerintah adalah kekuasaan tertinggi. Hal ini yang membedakan antara pemerintah dengan para pelaku bisnis lainnya. Dengan kekuasaan tertinggi, pemerintah memiliki peran besar sebagai pelaku serta pengatur ekonomi.

Pemerintah memang memiliki andil yang besar sebagai pengatur perekonomian. Namun, pemerintah juga memiliki peran sama besar sebagai pelaku ekonomi yang berperan penting sebagai produsen, distributor, serta konsumen. Dalam pelaksanaanya, pemerintah secara umum dibagi berdasarkan wilayah, yaitu pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Untuk melaksanakan kegiatan perekonomian di wilayah masing-masing, pemerintah daerah maupun pusat membutuhkan berbagai kebutuhan penunjang lainnya yang terangkum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pembelanjaan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah mempunyai fungsi penting untuk menguasai beberapa sektor perekonomian; yaitu cabang produksi yang vital bagi negara dan menguasai hajat hidup masyarakat luas dan juga cabang produksi yang kurang diminati oleh koperasi maupun BUMS namun tidak menguasai hajat hidup masyrakat. Adapun peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah sebagai berikut

1. Sebagai Produsen

Pemerintah sebagai pelaku ekonomi memiliki tujuan utama yaitu kegiatan produksi untuk mencapai pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bidang yang lantas dijadikan sebagai lahan produksi oleh pemerintah adalah cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup masyarakat luas maupun bidang produksi yang kurang diminati oleh pihak swasta atau koperasi. Selaku produsen, pemerintah mendirikan (BUMN) dan juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terdapat di setiap provinsi di Indonesia untuk memproduksi barang-barang yang vital bagi banyak orang. Berbagai BUMN/BUMD telah didirikan pemerintah dalam berbagai bidang seperti perusahaan listrik negara, pabrik pupuk, pabrik semen, pegadaian, perkebunan, dan lain sebagainya.

Pemerintah, dalam hal ini BUMN/BUMD melakukan berbagai kegiatan produksi yang meliputi pembangunan tenaga listrik, pembangunan sarana transportasi masal, pembangunan perusahan air minum bagi masyarakat, dan lain sebagainya. Adapun wujud konkrit kegiatan produksi yang dilakukan pemerintah secara spesifik yaitu:

  1. Pemerintah menyediakan kredit atau pinjaman untuk masyarakat kecil melalui pegadaian.
  2. Pemerintah menjaga ketersediaan pupuk untuk petani melalui P.T. Pupuk Kujang dan P.T. Pupuk Sriwijaya.
  3. Pemerintah memastikan ketersediaan minyak gas dan minyak bumi untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri melalui P.T. Pertamina.

Kegiatan distribusi juga tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Distribusi adalah kegiatan menyampaikan atau menyalurkan suatu barang atau jasa hasil produksi ke konsumen. Namun, karena wilayah negara yang sangat luas; maka pemerintah harus hadir sebagai distributor untuk menyalurkan hasil pembangunan atau hasil produksi agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati. Sebagai contoh P.T. PLN yang menyalurkan keperluan listrik untuk semua lapisan masyarakat. Kegiatan distribusi oleh pemerintah adalah hal yang vital dan harus dijalankan dengan lancar. Apabila ada ketidaklancaran dalam distribusi akan mempengaruhi banyak hal dalam perekonomian seperti kelangkaan barang tertentu, pemerataan pembangunan yang kurang merata, dan juga harga barang yang melambung tinggi.

(Baca juga: Faktor Penyebab Kelangkaan)

Selain mendistribusikan hasil produksi dari perusahaan negara, pemerintah juga mendistribusikan hasil produksi dari perusahaan swasta yang dirasa perlu untuk disalurkan ke masyarakat luas seperti hasil laut atau hutan yang dikelola oleh masyarakat. Berikut ini adalah beberapa kegiatan distribusi vital yang dilakukan pemerintah:

  1. Melalui BULOG, pemerintah menyalurkan bahan pokok kepada masyarakat.
  2. Melalui P.T. PLN, pemerintah menyalurkan listrik untuk memenuhi kebutuhan akan energi tersebut kepada masyarakat.
  3. Melalui P.T. Telkom, pemerintah menyalurkan jasa telepon untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi dan internet.
  4. Pemerintah juga menyalurkan pencabutan subsidi BBM yang dialokasikan untuk kesehatan masyarakat melalui asuransi kesehatan rakyat miskin dan untuk kemajuan pendidikan melalui dana BOS atau Biaya Operasional Sekolah.
  5. Pemerintah juga menyediakan kredit bunga rendah yang dikhususkan untuk usaha kecil dan menengah dari bank-bank milih negara.
  6. Pemerintah melalui Depnaker, kebutuhan akan tenaga kerja bisa disalurkan kepada yang membutuhkan.

Artikel terkait ketenagakerjaan:

3. Sebagai Konsumen

Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi juga meliputi peran pemerintah sebagai konsumen. Sebagai konsumen, pemerintah juga membutuhkan banyak barang sebagai operasional sehari-hari untuk kegiatan rapat, survey, dan lain-lain yang membutuhkan komputer, kertas, kendaraan, dan juga tenaga ahli. Sama halnya ketika pemerintah menjalankan tugas kepemerintahannya untuk melayani rakyat seperti membangun gedung sekolah, jalan raya, ataupun rumah sakit. Sudah tentu pemerintah membutuhkan bahan-bahan seperti pasir, semen, batu bata, dan lain sebagainya. Namun kegiatan konsumsi pemerintah tidak hanya terbatas itu saja. Kegiatan belanja negara sangatlah banyak seperti membeli senjata serta peralatan lain untuk keperluan pertahanan negara, membeli peralatan kesehatan, membayar gaji pegawai dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaanya, kegiatan konsumsi pemerintah tidak boleh dilakukan dengan sembarang ataupun untuk keperluan perserorangan saja. Namun, semua rincian pembelanjaan negara sudah terangkum jelas dalam APBN atau APBD.

Sebagaimana kita ketahui, pemerintah memang mempunyai andil sangat besar dalam mengatur perekonmian negara. Namun, semua kegiatan pemerintah baik pusat maupun daerah telah diatur secara jelas dalam APBN dan APBD. Semua hal yang dilakukan pemerintah dalam kiprahnya sebagai pelaku ekonomi bertujuan untuk memeratakan pembangunan dan memastikan agar semua lapisan masyarakat bisa merasakan pembangunan tersebut.

Pelaku Ekonomi merupakan semua pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, maupun konsumsi) baik itu perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta) atau masyarakat pada umumnya.

Pengertian Pelaku Ekonomi

Setiap pelaku ekonomi memiliki perannya masing-masing. Menurut Cambridge Dictionary, Pelaku ekonomi adalah seseorang, perusahaan, atau organisasi yang memiliki pengaruh terhadap motif ekonomi dengan memproduksi, membeli, atau menjual.

Sementara menurut Longman Business Dictionary, Definisi pelaku ekonomi adalah seseorang, perusahaan, dan lain-lain yang berdampak pada ekonomi suatu negara, misalnya dengan membeli, menjual, atau berinvestasi. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis pelaku ekonomi dan perannya berikut ini:

Jenis Pelaku Ekonomi dan Perannya

Pelaku ekonomi di Indonesia jika digolongkan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Ketiganya memiliki peran yang berbeda-beda.

Contoh-contoh kegiatan pelaku ekonomi sendiri dimulai dari Seorang ibu rumah tangga yang membeli bahan-bahan makanan, seperti beras, sayuran, buah-buahan, telur, daging, susu, dan lain-lain.

Produsen pupuk menghasilkan pupuk yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pertanian. Hingga ke Penarikan pajak oleh pemerintah Distribusi produk impor oleh pemerintahan. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang pembagian pelaku ekonomi berikut ini:

1. Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga sebagai ruang lingkup terkecil yang kemudian turut membangun masyarakat luas. Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya.

Sebagai pelaku ekonomi dalam hal ini rumah tangga konsumen memiliki 2 peran, yaitu sebagai pelaku produksi dan pelaku konsumsi. Peran rumah tangga sebagai pelaku produksi dapat dilihat dari pemanfaatan tenaganya untuk perusahaan atau instansi pemerintah.

Selain itu, usaha yang dapat dijalankan dalam ruang lingkup rumah tangga dinamakan UMKM yang Grameds dapat pelajari berbagai aspek pentingnya di buku UMKM Adalah Kunci di bawah ini.

Sedangkan dari sisi konsumsi, peran rumah tangga dapat dilihat dari pemanfaatan produk, baik barang atau jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Untuk mendapatkan penghasilan, rumah tangga keluarga memanfaatkan faktor produksi yaitu tenaga, untuk dijual pada rumah tangga perusahaan. Berikut ini beberapa kegiatan pokok rumah tangga diantaranya yaitu:

  • Memperoleh penghasilan dari perusahaan atau produsen berupa upah atau gaji (sebuah imbalan atas pengorbanan tenaganya untuk melakukan pekerjaan atau melakukan produksi), bunga (berbagai imbalan terhadap rumah tangga dari sebuah perusahaan sebab telah meminjamkan modal kepada perusahaan yang bersangkutan), laba (segala bentuk bayaran atau imbalan dari hasil pengorbanan pikiran, tenaga serta keahliannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan mampu memperoleh laba atau keuntungan), sewa (beberapa bayaran kepada konsumen sebab telah menyewakan lahan atau bangunan pada perusahaan yang melaksanakan produksi barang ataupun jasa) dan Hasil Penjualan (setiap upah atau imbalan yang diterima oleh pihak rumah tangga dari hasil menjual bahan baku kepada perusahaan yang berproduksi).
  • Membelanjakan pendapatan di pasar barang.
  • Menabung sebagian dari pendapatan di lembaga keuangan negara.
  • Membayarkan sejumlah pajak kepada pemerintah.
  • Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

2. Produsen

Rumah tangga produsen memiliki peranan penting di masyarakat. Rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi yang menyediakan barang atau jasa bagi rumah tangga konsumen. Rumah tangga produsen di Indonesia sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.

Berdasarkan pada lapangan usahanya, perusahaan bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu: Industri Primer, yaitu perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor produksi yang disediakan oleh alam.

Contohnya kegiatan pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan, dan lain-lain. Industri Sekunder, yaitu perusahaan yang menghasilkan barang dalam arti industri atau perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi menjadi barang jadi yang siap untuk dikonsumsi masyarakat.

Contohnya yaitu perusahaan pakaian, perusahaan sepatu, perusahaan mobil, dan lain-lain. Industri Tersier, yaitu perusahaan yang menghasilkan jasa, seperti kegiatan jasa pengangkutan (transportasi), simpan pinjam, sewa bangunan, dan lain-lain. Adapun peran rumah tangga produsen diantaranya :

  • Sebagai Penghasil Barang atau Jasa: Rumah tangga produsen atau perusahaan bertugas memproduksi barang atau jasa sesuai dengan bidangnya. Barang atau jasa yang sudah diproduksi kemudian didistribusikan kepada konsumen, sehingga konsumen bisa dengan mudah membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
  • Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi untuk melakukan proses produksi.
  • Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau mengembangkan usahanya.
  • Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
  • Rumah tangga produsen memberikan balas jasa berupa sewa, bunga dan lain sebagainya.
  • Agen pembangunan Rumah tangga produsen berperan dalam pembangunan di Indonesia. Pemerintah merasa terbantu dengan adanya rumah tangga produsen di bidang pembangunan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Agen pembangunan juga menyerap banyak tenaga kerja, memberikan gaji pada pekerja, dan menjamin keselamatan kerja bagi pekerja.
  • Sebagai penyalur barang atau jasa (distributor) Tidak hanya membuat barang, tetapi terdapat rumah tangga produsen yang langsung menyalurkan barang atau jasanya kepada konsumen secara langsung.
  • Menambah pendapatan Negara melalui pajak Rumah tangga produsen wajib untuk membayar pajak kepada pemerintah atas kegiatan produksi yang dilakukan maka rumah tangga produsen telah membantu pemerintah untuk menaikan pendapatan Negara melalui pajak.

3. Perusahaan

Perusahaan merupakan organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih luas, karena dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen.

Peran sebagai produsen adalah peran utama sebuah perusahaan karena telah menjadi tempat berlangsungnya produksi. Sementara itu, ada pihak-pihak perusahaan yang berupaya agar suatu produk yang diproduksi bisa sampai ke tangan konsumen. Perusahaan ritel bertugas memasarkan dan menjual produk dari perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan berperan sebagai distributor. Sedangkan peran sebagai konsumen bisa diketahui saat perusahaan harus memenuhi kebutuhan bahan baku (persediaan) untuk produksi. Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut :

  • Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai pemasok di pasar barang atau jasa.
  • Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi untuk melakukan proses produksi.
  • Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau mengembangkan usaha mereka.
  • Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
  • Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya.

Pada sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya terdapat aturan yang harus diikuti, pada buku Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis oleh Agus Arijanto ini akan dijelaskan mengenai berbagai faktor serta contoh praktis dari etika dalam berbisnis.

4. Pemerintah

Selain rumah tangga dan perusahaan, pelaku ekonomi yang sangat penting perannya adalah pemerintahan. Perekonomian yang berlangsung di Indonesia harus terkendali dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang menguntungkan, baik untuk produsen, konsumen, maupun distributor.

Peran utama pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah mengendalikan perekonomian dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya. Adapun beberapa kegiatan ekonomi pemerintahan diantaranya:

  • Membuat Kebijakan Fiskal yaitu salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan berkaitan dengan pendapatan serta pengeluaran negara.
  • Membuat Kebijakan Moneter yakni sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan berkaitan dengan pengaturan dari jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan laju dari inflasi.
  • Membuat Peraturan Keuangan Internasional adalah semua kebijakan yang terdapat di bidang keuangan dan sangat berkaitan dengan dunia internasional, misalnya seperti perdagangan internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain dan masih banyak lagi.
  • Pemerintah juga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Sebagai Konsumen, artinya dalam menjalankan tugasnya, pemerintah membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh pemerintah bisa berupa kegiatan membeli alat-alat kantor, alat-alat kedokteran, alat-alat penunjang pendidikan, menggunakan rumah tangga keluarga dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan lain-lain.
  • Sebagai Produsen, artinya Pemerintah turut serta dalam menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam rangka mewujudkan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Dari segi Produsen Rumah tangga pemerintah memproduksi listrik, air, dan sumber energi bagi masyarakat.
  • Kebijakan dalam mengatur perekonomian dengan menjaga stabilitas harga barang dan jasa, menyediakan kebutuhan pokok, menyediakan sarana dan prasarana publik, menyusun rancangan ekonomi jangka pendek, menengah, dan panjang, memberikan izin usaha, menentukan besarnya pajak, dan memberikan subsidi.
  • Dari Distributor dapat dilihat dalam kegiatan membagikan raskin, menyalurkan dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah untuk membantu kegiatan operasional di sekolah, misalnya melalui penyediaan buku-buku pelajaran, dan lain-lain.
  • Negara juga bertugas menciptakan investasi umum, misalnya menyediakan sarana jalan raya dan juga jembatan. Bertugas mendirikan perusahaan negara yang akan digunakan sebagai penstabil dari kegiatan perekonomian.
  • Berperan dalam penarikan pajak langsung dan juga tidak langsung. Bertugas membelanjakan pendapatan negara yang digunakan untuk membeli barang-barang keperluan pemerintah.
  • Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan pembangunan dalam negeri.
  • Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan pemerintah Sekaligus melakukan kebijakan moneter.
  • Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.

5. Rumah Tangga Luar Negeri

Tidak dapat dipungkiri bahwa Negara lain juga berperan bagi perekonomian di Indonesia, karena suatu Negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga membutuhkan Negara lain untuk mencukupi kebutuhannya.

Adapun peran dari rumah tangga luar negeri bagi perekonomian di dalam negeri yaitu sebagai konsumen, produsen, investor, pertukaran tenaga kerja, pemberi pinjaman luar negeri.

Sebagai Konsumen Hal ini dapat dilihat dari kegiatan impor yang dilakukan rumah tangga luar negeri terhadap produk dalam negeri. Sebagai Produsen, Rumah tangga luar negeri membantu untuk memenuhi kebutuhan suatu Negara yang tidak dapat memproduksi barang dan jasa. Hal ini dapat dilihat dengan kegiatan ekspor.

Investor Pembangunan yang dilakukan di suatu Negara membutuhkan dana yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menutupi kekurangan dana tersebut, Negara akan mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri, dimana investasi yang diberikan dapat berupa dana pinjaman.

Adapun beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri yaitu seperti berikut:

  • Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain. Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
  • Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
  • Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan mereka di dalam negeri.
  • Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri
  • Pertukaran tenaga kerja Perbedaan jumlah penduduk berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan yang tersedia. Umumnya Negara dengan jumlah penduduk banyak akan mengalami kelebihan tenaga kerja manusia dan kurangnya lapangan pekerjaan, sebaliknya pada Negara yang penduduknya sedikit akan mengalami kekurangan tenaga kerja dan kelebihan lapangan pekerjaan.
  • Pemberi pinjaman luar negeri Pinjaman luar negeri memiliki tujuan untuk membantu perekonomian suatu Negara yang sedang membutuhkan pinjaman dana. Pinjaman ini dapat dilakukan melalui lembaga keuangan dunia atau kerjasama bilateral seperti Bank Dunia.

6. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan yakni segala pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk produk simpanan dengan memberikan suku bunga deposito kepada masyarakat. Seperti tabungan berjangka, tabungan sekolah, tabungan haji, deposito, safe deposit box dan produk-produk tabungan lainnya. Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan yakni:

  • Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun perusahaan.
  • Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan atau produsen untuk dapat meningkatkan kinerja produksi mereka.
  • Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan sehingga dapat membantu mekanisme pembayaran para pebisnis. Uang giral sendiri adalah dana yang disimpan pada bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, giro, bilyet, surat saham dan lain sebagainya. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan bank.
  • Mengatasi inflasi dengan menaikkan cadangan kas bank sentral agar perputaran uang bertambah.

Dalam lebih memahami ruang lingkup lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan lainnya, Grameds dapat membaca buku Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya di bawah ini.

Baca juga : Klasifikasi Masalah Ekonomi

Rekomendasi Buku Ekonomi

1. Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, Dan Nobel Ekonomi

2. Ekonomi Moneter: Study Kasus Indonesia

3. Politik Ekonomi Indonesia

Macam Pelaku Ekonomi

Macam-macam pelaku ekonomi, antara lain:

1. Koperasi

Koperasi ialah badan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama pula. Dalam UU No. 12 Tahun 1967, Koperasi Indonesia didefinisikan sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

Di dalam perkoperasian sendiri terdapat berbagai asas, teori yang dikaitkan dengan disiplin pengetahuan lainnya yang dapat kamu pelajari pada buku Koperasi: Asas-Asas, Teori, Dan Praktik Edisi Revisi 2014.

2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikan modalnya dimiliki oleh negara. BUMN juga bisa berupa nirlaba yang tujuannya untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Bentuk BUMN bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Perusahaan Perseroan (Perseroan Terbatas), yaitu BUMN yang bentuknya perseroan terbatas, yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara, dan bertujuan mencari keuntungan.
  • Perusahaan Perseroan Terbuka (Persero Terbuka), yaitu BUMN yang modal dan jumlah pemegang sahamnya ditentukan berdasarkan kriteria tertentu atau dengan kata lain, persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
  • Perusahaan Umum (Perum), yaitu BUMN yang semua modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi-bagi atas saham. Tujuan perum yaitu untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi sekaligus mencari keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Di Indonesia sendiri, BUMN yang ada diatur dalam hukum yang ada. Grameds dapat memahami hal ini pada buku Dekonstruksi dan Reformulasi Hukum BUMN di Indonesia di bawah ini.

3. Perjan (Perusahaan Jawatan)

Perjan ialah badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan selalu berorientasi pada pelayanan masyarakat, sehingga selalu merugi. Oleh sebab itu, sekarang sudah tidak ada lagi model perjan. Contoh Perjan yaitu PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), yang sekarang menjadi PT KAI.

4. Perusahaan

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa bentuk perusahaan, yaitu Perusahaan Swasta, Perusahaan Milik Negara (BUMN), Perusahaan Daerah, Firma, CV (Persekutuan Komanditer).

Baca lebih lanjut materi ekonomi yang lain :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA