Sakit kepala ke dokter apa

KOMPAS.com - Sakit kepala merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami. Walau bisa mengganggu aktivitas, namun tidak semua sakit kepala berbahaya.

Beberapa tipe sakit kepala bisa dipulihkan dengan cara sederhana, seperti beristirahat, makan dan minum, atau minum obat sakit kepala yang ada di pasaran.

Namun, ada pula gejala sakit kepala yang perlu dikonsultasikan ke dokter dan membutuhkan penanganan lanjutan.

Bagaimana kita tahu sakit kepala yang dirasakan perlu diperiksakan ke dokter?

Dokter spesialis saraf Yonathan Andrian menyebutkan, ada dua tanda sakit kepala sudah dikategorikan berbahaya. Dua tanda tersebut adalah jika sakit kepala sudah terlalu sering atau terlalu hebat.

"Terlalu sering seperti pagi siang malam selama seminggu, sebulan, tidak berkurang-kurang segera datang ke rumah sakit. Atau jika terlalu hebat meskipun (durasinya) sebentar," kata Yonathan dalam sesi webinar yang diadakan RS Eka Hospital, Rabu (3/6/2020).

Namun, dua tanda tersebut hanya bisa dirasakan oleh pasien.

Baca juga: Stres Berlebihan, Waspada Sakit Kepala Berkepanjangan

Ada pula beberapa tanda yang bisa dikenali oleh keluarga atau orang lain di sekitar pasien. Beberapa di antaranya seperti:

- Pasien tidak sadarkan diri atau pingsan. Jangan tunggu pasien sadar untuk membawanya ke rumah sakit.

- Sakit kepala disertai kejang-kejang.

- Sakit kepala disertai perubahan area wajah, seperti mata tiba-tiba juling, bibir mencong, dan lainnya.

Setelah dibawa ke pusat pelayanan kesehatan, dokter akan menanyakan lebih lanjut mengenai sakit yang diderita pasien dan memeriksa fungsi-fungsi sarafnya.

"Pasien sadar ada perubahan, misalnya ketika bibir mencong, tapi umumnya tidak tahu bahwa ada kerusakan saraf yang harus dievaluasi lanjut," ungkap Yonathan.

Baca juga: Mengapa Mudah Sakit Kepala Saat Terpapar Matahari?

Sakit kepala bisa diatasi utamanya dengan menjalani perubahan pola hidup. Yonathan menganjurkan agar kita lebih fokus pada pola hidup sehat, ketimbang mencegah sakit kepalanya.

Seperti memperbanyak minum air putih, mengonsumsi makanan bernutrisi, istirahat cukup, beraktivitas fisik, dan lainnya.

"Hidup sehat lebih penting daripada mencegah hanya sakit kepalanya karena kita juga bisa mencegah penyakit-penyakit lain," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Salam dr Dito, istri saya mengalami sakit kepala yang menahun dan makin parah saja akhir-akhir ini. Kalau mau diperiksa lebih intensif lagi saya harus membawa istri saya untuk diperiksa oleh dokter spesialis apa dan saran dr Dito bagaimana?

Terimakasih.

Yesaya (Pria Menikah, 42 Tahun) ,
Tinggi Badan 170 Cm, Berat Badan 80 Kg

Jawaban

Terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.

Mohon maaf Bp Yesaya, karena data yang kami peroleh hanya minimal, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui sebagai langkah anamnesis (biasanya dilakukan dokter, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang bila diperlukan):

1. Dokter harus membedakan ini adalah nyeri kepala primer atau sekunder.

2. Bila ternyata nyeri kepala sekunder, maka dokter perlu menggali detail atau rinci pertanyaan sbb:

a. apakah nyeri kepala dipicu oleh aktivitas fisik?
b. apakah nyeri kepala dipicu oleh aktivitas seksual?
c. apakah nyeri kepala dipicu oleh manuver valsalva?
d. apakah nyeri kepala sudah timbul sejak usia kecil (kurang dari lima tahun) atau setelah usia dewasa?
e. apakah nyeri kepala timbul pernah berkaitan dengan kondisi berikut: saat didiagnosis kanker atau keganasan, berkaitan dengan kehamilan, berkaitan dengan penurunan sistem imunitas?
f. apakah nyeri kepala berkaitan erat dengan perubahan atau penurunan kesadaran?
g. apakah nyeri kepala berlangsung lebih dari satu jam?
h. apakah onset serangan nyeri kepala berlangsung tiba-tiba hingga membangunkan tidur, atau berlangsung perlahan?
i. apakah nyeri kepala episode pertama kalinya dirasakan begitu berat dan semakin lama semakin memburuk?
j. Bagaimana hasil interpretasi pemeriksaan fisik dan neurologis abnormal yang mengiringi nyeri atau sakit kepala?
k. Bila diperlukan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan CT scan atau MRI sesuai indikasi.

Setelah semua hal di atas diketahui, maka barulah dokter dapat menegakkan diagnosis nyeri kepala istri Anda.

Sekadar diketahui, saat proses mendiagnosis, dokter akan berpikiran sbb:

1. sakit kepala sebagai keluhan
2. sakit kepala sebagai diagnosis
3. apa saja yang khas pada sakit kepala secara umum
4. diagnosis banding dari sakit kepala
5. penatalaksanaan sakit kepala secara komprehensif
6. saran, nasihat untuk penderita sakit kepala
7. profilaksis sakit kepala
8. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis migrain akut
9. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis nyeri kepala tegang otot (tension headache)
10. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis sakit kepala cluster
11. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis sakit kepala akibat kelebihan obat
12. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis sakit kepala dengan infeksi atau keganasan
13. penatalaksanaan sakit kepala yang mengarah ke diagnosis sakit kepala lainnya

Oh iya, sayang sekali Bp Yesaya belum menyebutkan sudah periksa ke dokter mana (saja) dan diberi obat apa (saja). Saran saya, sesuai hirarki rujukan, maka datanglah ke Puskesmas atau dokter keluarga terlebih dahulu. Barulah kalau belum reda atau belum sembuh dipersilakan berkonsultasi ke dokter keluarga Anda sebaiknya berkonsultasi ke spesialis apa.

Alternatif lainnya, berkonsultasilah kembali ke dokter yang pernah mengobati atau merawat istri Anda (kalau pernah ke dokter tertentu), mintalah beberapa kemungkinan diagnosis dan nasihatnya, apa yang harus dilakukan bila belum membaik setelah minum obat darinya.

Demikian penjelasan kami, mohon maaf bila ada yang kurang.

Salam sehat.

dr Dito Anurogo

Saat ini berkarya di RSI PKU Muhammadiyah, Universitas Palangka Raya, Universitas PGRI Palangka Raya. Konsultan kesehatan Netsains.com. Dokter peneliti hematopsikiatri dan medicopomology. Penulis buku 'Cara Jitu Mengatasi Impotensi' dan 'Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid', menulis karya ilmiah tentang Biomarker Stroke bersama ilmuwan di University Wisconsin, USA. Saat ini sedang melakukan riset tentang pharmacogenetic dan pharmacogenomic bersama ilmuwan dari University of California, Irvine, USA.

Peneliti hematopsikiatri (ilmu yang mempelajari hubungan golongan darah dengan kepribadian, gaya hidup dan kecenderungan pola penyakit, pencegahan serta solusinya). Peneliti Medicopomology (buah berkhasiat obat).

(up/ir)

Kapan harus periksa ke dokter saraf?

Kamu mungkin perlu mendatangi dokter saraf apabila diri sendiri atau kerabat dekat mengalami sakit kepala yang disertai gejala, seperti:.
Demam..
Muntah..
Mati rasa di wajah..
Bicara cadel..
Kelemahan di lengan atau kaki..
Kejang..
Kebingungan..

Kenapa harus ke dokter saraf?

Dokter saraf menangani penyakit yang berkaitan dengan otak dan saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf tepi. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter saraf: Sakit kepala dan migrain. Kejang dan epilepsi.

Dokter saraf itu apa?

Poli Neurologi/Saraf Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf.