Saham teknologi teratas di bawah $5 2022

JAKARTA, investor.id  – Saham teknologi dan bank digital diprediksi tetap merajai papan top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022, melanjutkan kesuksesan 2021. Adapun saham-saham dua sektor itu yang berpotensi berkibar tahun ini antara lain PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Digital Media Tama Maxima Tbk (DMMX), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI),PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan calon pendatang baru GoTo.

Saham TFAS berpotensi naik2.000% pada 2022 menjadi Rp 107 ribu, sedangkan DMMX 1.000% ke level Rp 29.700. Sementara itu, BBHI disebut-sebut bisa menjadi the next PT Bank Jago Tbk (ARTO), setelah naik 4.386% ke level Rp 7.075 tahun lalu.

Sementara itu, Bukalapak ditaksirmelesat tahun ini, setelah mengumumkan rencana perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Berita terbaru, Bukalapak akan membeli 12% saham BBHI melalui skema rights issue. Kabar ini membuat saham BUKA naik 17,9% ke level Rp 500 pada perdagangan Selasa (4/1).

BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rekomendasi buy saham BUKA dengan target harga Rp 1.400, sedangkan CGS CIMB memasang rekomendasi add dengan target harga Rp 900. Di sisi lain, GoTo, jika jadi menggelar IPO saham tahun ini, berpotensi menyaingi kesuksesan PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yang tahun lalu berada di posisi puncak top gainers. GoTo dinilai memiliki portofolio bisnis yang lengkap, mulai dari ride hailing, e-commerce, hingga dompet digital.

Jika investor percaya terhadap prospek bisnis GoTo, reli harga saham berpotensi terus terjadi. GoTo dikabarkan akan menggelar IPO semester I-2022 senilai US$ 1 miliar, dengan potensi kapitalisasi pasar (market cap) berkisar US$ 35-40 miliar.

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
20 saham paling cuan 2021-2022

Selain GoTo, Blibli, Traveloka, SiCepat berniat masuk bursa saham tahun ini. Valuasi Blibli pada 2021 mencapai US$ 1 miliar, Traveloka US$ 2,75 miliar, dan SiCepat US$ 1,1 miliar, berdasarkan riset Credit Suisse, mengutip berbagai sumber.

Tahun lalu, berdasarkan data BEI, enam dari 10 besar top gainers berada di sektor bank digital, teknologi, dan terkait teknologi. Di posisi puncak, bertengger saham DCII dengan kenaikan harga 10.370% dari harga perdana Rp 420 ke Rp 43.975, diikuti PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) 5.775% ke level Rp 5.875, BBHI 4.386%, dan TFAS 2.747% menjadi Rp 5.125.

Selanjutnya, PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) naik 2.123% menjadi Rp 2.290, PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) 1.509% ke level Rp 1.625, PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) 1.387% ke level Rp 1.725, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) 1.285% menjadi Rp 2.480, DMMX 1.035% ke level Rp 2.720, dan PT Temas Tbk (TMAS) 893% menjadi Rp 1.370.

Adapun saham sektor lain yang ditaksir bersinar tahun ini antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan PT PP Tbk (PTPP).

Fenomena Pasar

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengakui, lonjakan saham DCII merupakan fenomena pasar saham Indonesia dan sulit terulang.

Meski begitu, sektor teknologi nasional masih bisa terus berkembang dan pelaku pasar akan belajar dari fenomena yang sudah ada, termasuk DCII, PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Itu sebabnya, kehadiran GoTo di bursa saham akan memanaskan kinerja saham sektor teknologi.

“Memang, jika berkaca pada IPOBukalapak, semakin besar dana yangdilepas, semakin berat untuk naik, terutama bila secara fundamental belum memadai. Tetapi, berbeda dengan BUKA, model bisnis GoTo tidak hanya marketplace, tetapi juga finansial dan transportasi. Apalagi, marketplace GoTo (Tokopedia) nomor satu di Indonesia. Bila investor percaya pada potential growth dari GoTo, tidak ada batasan naiknya berapa persen. Tetapi, saya pribadi masih harus melihat laporan keuangannya untuk bisa membuat prediksi,” ujar dia kepada_ Investor Daily, Selasa (4/1).

Secara market cap, menurut Wawan, GoTo diperkirakan masuk menjadi lima besar, bila jadi masuk tahun ini. Alhasil, kapitalisasi pasar (market cap) saham teknologi (IDXTech) akan terkerek.

Saat ini, market cap saham sektor teknologi baru 4%. Masuknya raksasa teknologi itu dapat menaikkan market cap hingga dua kali lipat. Selain GoTo, dia melanjutkan, Allo Bank diproyeksikan bisa menjadi bank digital yang mencatatkan kinerja saham cemerlang seperti Bank Jago.

Hal tersebut tidak lepas dari kekompakan enam investor besar yang turut berpartisipasi dalam rights issue perseroan senilai Rp 4,8 triliun, di antaranya Grup Salim dan Bukalapak.

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Analis CSA Research Institute. Foto: IST

Pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, untuk pengembangan bisnis, ekosistem ritel, dan pembayaran, kolaborasi pemegang saham BBHI harusnya bisa saling menguntungkan. Ini bisa berimbas positif terhadap harga saham BBHI.

“Kalau untuk prospek, secara fundamental tergantung pada pengembangan dan imbas ke kinerja perseroan. Pada akhirnya, yang namanya bank ten tunya harus kita lihat pertumbuhan pendapatan bunga, penyaluran kredit, kecukupan modal, dan lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, saham-saham lapis kedua dan ketiga, menurut dia, memang selalu masuk jajaran saham top gainers setiap tahun. Adapun, saham BBHI tersebut melonjak terdorong oleh pemberitaan aksi korporasi dan pengembangan bisnis digital.

Menurut Reza, pengembangan bisnis ke arah digital sekarang ini memang lebih disukai oleh pelaku pasar. Akibatnya, banyak bank kecil yang merambah menjadi bank digital.

Selain itu, saham-saham tersebut diburu karena berharga murah. Untuk tahun ini, Reza memproyeksikan saham BBHI masih berpotensi menguat. Namun, apakah BBHI bisa menjadi_the next_ARTO, dia mengaku belum berani untuk memastikannya.

“Belum berani pastikan._Let it flow. Tapi, kalau lihat dari harganya sudah di Rp 8.000-an. Kalau volume beli masih ada, bisa mengejar ke Rp 9.600. Waspada juga potensi_ profit taking,” kata dia.

Cermati Kejadian 2021

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Karyawan melintas di main hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto ilustrasi: Beritasatu Photo/Uthan AR

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, investor perlu mencermati lebih lanjut kinerja saham- saham_top gainers_2021. Apalagi, untuk saham yang mencetak kenaikan harga tajam, tanpa didukung kinerja baik.

Ivan melihat, saham-saham top gainers 2021 bisa melonjak signifikandisebabkan berbagai faktor.

“Ada yang memang kinerjanya melonjak, seperti TFAS, TMAS, dan PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR). Tetapi, tidak sedikit emiten yang posisinya masih rugi, namun harganya terkerek naik. Tentu yang seperti ini cenderung pada aksi spekulasi, termasuk sentiment sektoral atau juga hal-hal lain,” ujar dia.

Khusus untuk DCII, Ivan mengatakan, saham emiten yang baru melantai di bursa pada Januari 2021 tersebut menikmati sentimen positif dari euphoria saham sektor teknologi.

Ivan memperkirakan, saham-saham sektor teknologi berpeluang melanjutkan kenaikan pada 2022, seperti PT Indointernet Tbk (EDGE) yang secara teknikal masih sideways dengan laporan keuangan terakhir positif. Selain itu, ada PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) yang mencetak perbaikan kinerja keuangan.

“Saham EDGE bisa ke level Rp 32 ribu dan KIOS Rp 1.000, apabila sudah mengakhiri masa koreksi dan konsolidasinya,” tutur dia.

Ivan menambahkan, potensi kenaikan juga terbuka pada saham-saham yang masih mencatatkan kerugian kinerja keuangan pada tahun 2021, tetapi di semester I-2022 menunjukkan perbaikan. “Saham-saham ini ada kemungkinan dilirik juga oleh pelaku pasar,” ujar dia.

Ivan juga melihat masih ada peluang saham-saham IPO di tahun ini bisa mencatat kinerja gemilang seperti DCII.

“Potensi sukses tetap ada. Tetapi emiten mana yang bakal sukses, mung kin tidak bisa memastikan, karena tergantung bagaimana kemudian pelaku pasar antusias terhadap saham tersebut,” jelas dia.

Ivan mengingatkan, investor perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam melihat saham-saham yang mengalami lonjakan fantastis.

“Yang harus dicermati tentu yang penting dari kinerja keuangannya. Karena tidak jarang saham-saham yang sudah naik tinggi ketika merilis kinerja keuangan tidak sesuai ekspektasi, kemudian terjadi aksi jual yang masif, bahkan bisa autoreject bawah (ARB),” jelas dia.

Oleh karena itu, kata Ivan, kembali pada tujuan masing-masing investor. “Jika memang berniat spekulasi, tentu perlu membatasi modal, sehingga sekalipun mengalami kerugian besar, tidak mengganggu posisi investasi secara keseluruhan,” ujar dia.

Ivan melihat, potensi gain tinggi pada tahun ini ada pada BBCA, BBTN, BRPT, DSNG, dan PTPP. BBCA bisa mencapai harga Rp 8.500, sedangkan BBTN berpotensi naik hingga Rp 2.300, BRPT Rp 1.200, DSNG Rp 620, dan PTPP Rp 1.400.

“Tahun 2022 juga menjadi peluang kenaikan bagi saham sektor bahan dasar, seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), INKP, dan BRPT,” ujar dia.

Perubahan Kebiasaan

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Ilustrasi indeks saham di salah satu sekuritas di Jakarta. Foto ilustrasi: B1/UTHAN A RACHIM

Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan, kenaikan yang terjadi pada saham-saham_second liner pada tahun 2021, disebabkan oleh adanya perubahan kebiasaan (behaviour) investasi.

Sektor yang menjadi incaran terbaru dari para investor adalah ekonomi baru, seperti teknologi, bank digital, dan_e-commerce. Perubahan investasi tersebut didominasi oleh investor milenial yang menguasai transaksi harian di BEI.

Kalangan ini lebih memilih sektor-sektor yang dekat dengan gaya hidup dan keseharian kaum muda seperti sektor teknologi dan sektor perbankan yang menghadirkan solusi digital.

“Salah satunya yakni, perbankan yang belakangan ini banyak diminati dengan produk digital banking,” jelas dia.

Di sisi lain, maraknya bank digital ini juga sejalan dengan regulasi peningkat an modal inti menjadi Rp 2 triliun per akhir tahun lalu menjadi Rp 3 triliun. Sebab itu, ke depan sektor ini akan lebih menarik bagi para investor.

Berdasarkan data BEI, sampai dengan 29 Desember 2021, jumlah investor pasar modal meningkat 92,7% menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017.

Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada 2021 ditopang oleh kalangan milenial kelahiran 1981-1996 dan Gen-Z kelahiran 1997-2012 atau rentang usia kurang dari 40 tahun sebesar 88% dari total investor ritel baru per November 2021.

Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel, turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2% dari tahun sebelumnya sebesar 48,4%.

Liza mengatakan, ada beberapa sektor yang menarik tahun ini, seperti telekomunikasi dan teknologi, yang dipastikan menjadi sorotan, seiring rencana IPO jumbo unicorn, decacorn, dan start-up digital, seperti GoTo, tiket.com, Traveloka, J&T_Express, Blibli, dan lainnya. 

Selain itu, dia melanjutkan, cermati saham sektor konsumer yang masuk dalam jajaran saham defensif. Tak ketinggalan, saham yang menjanjikan pertumbuhan, seiring maraknya implementasi electric vehicle (EV) dan properti, ditopang oleh berbagai insentif dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli.

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Maximilianus Nico Demus. Foto: IST

Associate Director of Reasearch and Investment  Pilarmas SekuritasMaximilianus Nico Demus mengatakan,kenaikan harga saham top gainers 2021 dipicu pandangan positif pasarterhadap prospek bisnis masa depan.

“Jika diperhatikan, kondisi valuasidi masa yang akan datang itu lebih banyakdimiliki oleh perusahaan-perusahaan second liner, karena harganyalebih murah dan berbeda dengan saham-saham yang sudah berkapitalisasipasar besar,” ujar dia.

Menurut Nico, pertumbuhan saham- saham tersebut ke depan sudah tidak bisa melihat dari sisi linier saja, namun juga melihat dari sisi eksponensial. Hal ini yang menjadi daya tarik pasar dan investor untuk masuk ke saham second liner atau third liner.

“Jadi tidak hanya berbicara fundamental, tapi bicara potensi. Potensi ini banyak hal, jadi tidak bisa kita ukur lagi hanya dengan laporan keuangan saja,” ujar dia.

Lebih lanjut, melonjaknya harga beberapa saham tersebut dipengaruhi oleh transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan akibat pandemi Covid-19. Nico menyampaikan, dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang, teknologi akan mencoba mendominasi sektor perbankan. Buktinya, sudah bisa dilihat pada 2021, di mana saham sektor teknologi mengalami peningkatan.

Pada 2022, investor bisa memantau saham perbankan seperti BBCA, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Investor juga bisa memperhatikan saham teknologi, seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), saham infrastruktur seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan BUKA.

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022
Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal FEB Universitas Indonesia Budi Frensidy.

Guru besar keuangan dan pasar modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, tingginya ke naikan harga saham second liner disebabkan maraknya promosi para influencer saham. Ini menjelaskan mengapa saham-saham berkapitalisasi pasar rendah tahun lalu naik tajam, sedangkan indeks LQ 45 malah turun.

Tahun ini, Budi merekomendasikan saham berkapitalisasi pasar medium hingga besar, seperti ASII, AUTO, JPFA, AALI, INDF, ICBP, KLBF, TSPC, dan SRTG. Saham sektor pertambangan batu bara, nikel, dan sawit juga layak dicermati. (bil/epa/ac)

Editor : Gora Kunjana ()

Sumber : Investor Daily

Saham teknologi teratas di bawah $5 2022

Tech stocks are historically a boom or a bust. An emerging tech company can quickly rise to the top and become a leader, and a leading tech company can easily and quickly fade out.

Investing in Tech Stocks is as risky as investing in stocks of other industries. But since emerging/promising tech companies can easily rise to the top, there is usually a higher chance of making mind-blowing returns on investment in comparison to many other industries.

Checkout: Cheap Blockchain Penny Stocks 

There are cheap tech stocks that are under $5 and $10 in different tech sectors, ranging from biotechs to smartphones.

Some of which are emerging and promising and others have been around for decades.

These stocks could potentially be great stocks for a long or short position. 

Also Checkout: Hot Artificial Intelligence Penny Stocks

If you are looking for cheap tech stocks, here are 8 Tech Stocks under $5 and $10 to consider:

1. GoPro

GoPro, Inc. develops and sells cameras, drones, and mountable and wearable accessories in the United States and internationally.

The company offers HERO7, a cloud-connected line of camera; Fusion, a waterproof spherical camera; GoPro Plus, a cloud-based storage solution that enables subscribers to access, edit, and share content; Quik, a mobile editing app, as well as desktop app for editing options for power users; GoPro App, a mobile app that allows users to preview and play back photos and videos, control GoPro cameras, and share content; and Karma Grip, a handheld or body-mountable camera stabilizer that capture zero-shake smooth video.

It also offers mounts and accessories comprising equipment-based mounts consisting of helmet, handlebar, roll bar, and tripod mounts that enable consumers to wear the mount on their bodies, such as wrist housings, chest harnesses, and head straps.

GoPro, Inc. markets and sells its products through retailers and wholesale distributors, as well as through its Website.

The company was formerly known as Woodman Labs, Inc. and changed its name to GoPro, Inc. in February 2014. GoPro, Inc. was founded in 2004 and is headquartered in San Mateo, California.

2. Nokia

Nokia Corporation engages in the network and technology businesses worldwide.

The company operates in four segments: Ultra Broadband Networks, Global Services, IP Networks and Applications, and Nokia Technologies.

It provides hardware, software, and services for telecommunications operators, enterprises, and related markets/verticals, including public safety and Internet of Things (IoT).

It also offers fixed networking solutions, such as copper based solutions; fiber technology solutions, including gigabit passive optical networks, Ethernet point-to-point, and 10 gigabit next generation fiber technologies; and fiber access products, solutions, and services.

In addition, the company provides network infrastructure and implementation, care, and professional services comprising network planning and optimization, and systems integration services for mobile networks; and managed services for the fixed, mobile, applications, Internet protocol (IP), and optical domains.

Further, it offers network planning and optimization services to enhance the network performance and quality, and analytics-based services.

Additionally, the company provides IP/optical networking solutions, including IP routing and optical transport systems, software, and services; software solutions, such as customer experience management, network operations and management, communications and collaborations, policy and charging, as well as Cloud, IoT, security, and analytics platforms; and submarine networks and radio frequency systems.

It has a collaboration agreement with CommScope Holding Company, Inc.; and a strategic collaboration with Microsoft.

Nokia Corporation was founded in 1865 and is headquartered in Espoo, Finland.

3. Duos Technologies Group

Duos Technologies Group, Inc., through its subsidiary, Duos Technologies, Inc. designs, develops, and delivers artificial intelligence driven intelligent technologies systems in North America.

Its technology platforms used in its solutions include praesidium, an integrated suite of analytics applications; and centraco, an enterprise information management system.

It offers intelligent technology solutions for critical infrastructure in various industries, including transportation, retail, law enforcement, oil and gas, and utilities sectors.

The company’s proprietary applications include Intelligent Rail Inspection Portal for the automated inspection of freight or transit railcars while in motion; Vehicle Undercarriage Examiner to inspect the undercarriage of railcars; Thermal Undercarriage Examiner; Multi-Layered Enterprise Command and Control Interface for information consolidation, systems management, and communications; Pantograph Inspection System to inspect pantographs for the detection of depletion of carbon liners; Tunnel and Bridge Security, a suite of intelligent technologies-based homeland security applications for the security of critical tunnels and bridges; Virtual Security Shield, a suite of intelligent technologies-based homeland security applications for the security of critical areas and buffer zones; and Facility Safety and Security, a suite of intelligent technologies-based homeland security applications for the hardening or safety and resilience of facilities against natural or man originated threats for the protection of critical facilities.

Aplikasi eksklusifnya juga terdiri dari operasi jembatan jarak jauh untuk kendali jarak jauh dari Draw Bridges; Pemodelan jaringan saraf untuk algoritma deteksi; Sistem informasi logistik otomatis; dan analisis platform kereta api transit, serta menyediakan layanan manajemen aset TI untuk pusat data; dan layanan pemeliharaan dan dukungan teknis.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 dan berkantor pusat di Jacksonville, Florida.

4. Lexinfintech Holdings Ltd.

Lexinfintech Holdings Ltd. terlibat dalam penyediaan platform keuangan konsumen online.

Melalui anak perusahaannya, ia menyediakan penjualan langsung online dengan persyaratan pembayaran angsuran; pinjaman pembelian angsuran; dan pinjaman angsuran pribadi.

Layanannya ditawarkan melalui platform keuangan konsumen online, www.fenqile.com; dan aplikasi seluler.

Perusahaan ini didirikan oleh Wen Jie Xiao dan Qian Qiao pada 22 November 2013, dan berkantor pusat di Shenzhen, Cina.

5. Jaringan Limelight

Limelight Networks, Inc. menyediakan pengiriman konten dan layanan serta solusi terkait di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.

Perusahaan ini menawarkan layanan dan solusi bagi bisnis untuk mengirimkan konten digital mereka di seluruh internet, seluler, sosial, dan inisiatif digital lainnya.

Ini mengoperasikan platform layanan tepi yang menyediakan layanan pengiriman konten, layanan manajemen konten video, layanan kinerja untuk akselerasi dan keamanan aplikasi situs web dan web, layanan profesional, penyimpanan cloud, dan layanan komputasi tepi, serta menjual peralatan.

Perusahaan ini juga menawarkan layanan profesional dan layanan infrastruktur lainnya, seperti layanan angkutan transit dan rak.

Ini melayani perusahaan media yang beroperasi di televisi, musik, radio, surat kabar, majalah, film, permainan, perangkat lunak, dan industri media sosial, serta perusahaan, perusahaan teknologi, dan entitas pemerintah yang melakukan bisnis online.

Limelight Networks, Inc. didirikan pada tahun 2001 dan berkantor pusat di Scottsdale, Arizona.

6. Eastman Kodak

Eastman Kodak Company menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, barang habis pakai, dan layanan kepada pelanggan dalam seni grafis, cetakan komersial, penerbitan, tampilan elektronik, hiburan dan film komersial, dan pasar produk konsumen di seluruh dunia.

Perusahaan beroperasi di enam segmen: Sistem Cetak, sistem inkjet perusahaan, perangkat lunak dan solusi, konsumen dan film, bahan canggih dan teknologi pencetakan 3D, dan Eastman Business Park.

Ini menawarkan plat offset digital dan pencitraan komputer-ke-pelat, dan solusi pencetakan foto elektro; sistem pers produksi, bahan habis pakai, dan komponen dan layanan inkjet; dan serangkaian solusi perangkat lunak untuk alur kerja produksi cetak, serta layanan outsourcing proses bisnis, memindai solusi dan menangkap, mencatat layanan konversi, solusi alur kerja, manajemen konten, dan layanan media cetak dan dikelola.

Perusahaan juga konsumen printer inkjet, dan tinta dan dispersi khusus; film dan bahan kimia industri; dan film film, serta lisensi merek Kodak ke pihak ketiga untuk berbagai produk, termasuk baterai, kamera cetak digital dan instan, aksesori kamera, printer, dan produk pencahayaan LED.

Selain itu, ia menawarkan solusi perizinan kekayaan intelektual; dan menyewa pusat teknologi dan kompleks industri.

Perusahaan menjual produk dan layanannya melalui pengecer dan distributor pihak ketiga, serta secara langsung dan tidak langsung ke akun dan pelanggan perusahaan.

Eastman Kodak Company didirikan pada tahun 1880 dan berkantor pusat di Rochester, New York.

7. Energi

Energous Corporation mengembangkan solusi pengisian daya bebas kawat.

Perusahaan ini mengembangkan teknologi daya nirkabel Wattup yang terdiri dari chipset semikonduktor, kontrol perangkat lunak, desain perangkat keras, dan antena yang memungkinkan pengisian biaya bebas kawat berbasis radio untuk perangkat elektronik.

Ini memiliki kolaborasi dengan Vivo Global untuk mengeksplorasi mengintegrasikan wattup ke dalam desain smartphone yang menagih secara nirkabel over-the-air. & Nbsp;

Energous Corporation didirikan pada 2012 dan berkantor pusat di San Jose, California.

8. Sphere 3d

Sphere 3D Corp. menyediakan manajemen data, dan solusi virtualisasi desktop dan aplikasi di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.

Ini memungkinkan organisasi untuk menyebarkan kombinasi strategi cloud publik, pribadi, atau hibrida melalui aplikasi yang dikemas, desktop virtual, penyimpanan virtual, dan platform fisik yang dihubungkan.

Perusahaan ini menawarkan aplikasi Cloud G-Series dan aplikasi Cloud G-Series; dan Glassware Open Virtual Appliance dan Buka Produk Format Virtual.

Ini juga memberikan solusi infrastruktur konvergen dan hiper-konvergen, seperti solusi server kepadatan tinggi HVE-Stack; HVE-Velocity Ketersediaan Tinggi Dual Enclosure Storage Area Solusi Jaringan Solusi; dan HVE 3DGFX, solusi infrastruktur desktop tervirtualisasi.

Selain itu, perusahaan menawarkan solusi penyimpanan terpasang Snapserver, platform untuk penyimpanan primer atau dekat untuk integrasi dengan lingkungan Windows, UNIX/Linux, dan Macintosh.

Sphere 3D Corp. memasarkan produk -produknya di bawah Glassware 2.0, Snapcloud, Snapserver, V3, Snapsync, HVE Connexions, dan nama merek UCX Connexions.

Perusahaan menjual produknya melalui jaringan distributor dan pengecernya ke usaha kecil dan menengah, dan perusahaan terdistribusi.

Sphere 3D Corp. berbasis di Toronto, Kanada.

Saya seorang analis saham teknologi, dengan fokus pada perusahaan yang mengembangkan teknisi mutakhir. Melacak teknisi, perusahaan, dan saham mutakhir adalah apa yang saya lakukan hampir setiap hari. Dan saya menyukainya. Apakah itu kecerdasan buatan, 5G, atau kendaraan otonom; Saya semua masuk.

Apa stok teknologi yang paling dinilai rendah?

5 saham teknologi undervalued dengan dividen untuk dibeli sekarang untuk pensiun kaya.

Apa saham teknologi terbaik untuk dibeli sekarang?

Saham teknologi terbaik Oktober 2022 ..
Apple Inc. (AAPL).
Microsoft Corporation (MSFT).
Alphabet Inc. (GOOGL).
Meta Platforms Inc. (FB).
Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSM).
Tencent Holdings (Tcehy).
Samsung Electronics Co. (SSNHZ).

Apa yang disebut 5 saham teknologi teratas?

FAAMG adalah singkatan yang diciptakan oleh Goldman Sachs untuk lima saham teknologi berkinerja terbaik di pasar, Facebook, Amazon, Apple, Microsoft, dan Google.GAFAM adalah singkatan dari stok Google, Apple, Facebook, Amazon, dan Microsoft.Facebook, Amazon, Apple, Microsoft, and Google. GAFAM stands for the stocks of Google, Apple, Facebook, Amazon, and Microsoft.

Stok sen mana yang akan tumbuh di masa depan 2022?

Industry..
Vodafone Idea Ltd. Telecom ..
Tekstil Alok Industries Ltd ..
Jammu & Kashmir Bank Ltd. Perbankan ..
Bank Luar Negeri India.Perbankan..
Bank of Maharashtra Ltd. Banking ..
Dish TV India Ltd. Televisi Satelit ..
Morepen Laboratories Ltd. Farmasi ..