Saat mewarnai patung perlu mencampurkan warna yang dapat dilakukan di tempat yang disebut

Pencampuran warna adalah teknik yang gampang-gampang susah untuk dikuasai. Selama ini teknik yang diajarkan dan telah menjadi common sense adalah melalui pencampuran warna primer. Biru, merah dan kuning dapat menciptakan warna apa pun jika dicampurkan berdasarkan rasio tertentu, misalnya 1 biru berbanding dengan 2 kuning akan menghasilkan hijau.

Namun ketika mempraktikannya, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Kenapa? Karena sebetulnya cara itu kurang tepat. Berdasarkan teori warna, memang benar bahwa warna primer adalah sumber dari warna apa pun. Akan tetapi hal tersebut hanya berlaku pada proses terbentuknya warna melalui pantulan cahaya.

Pantulan cahaya terhadap benda berwarna akan diterima oleh mata, lalu diolah menjadi warna di otak kita. Pencampuran warna adalah hal yang berbeda dari proses pembentukan warna melalui cahaya. Cara pencampuran warna yang sesungguhnya adalah memanipulasi daya pantul cahaya dari bahan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembahasannya.

Pencampuran Warna yang Sebenarnya

Warna boleh dibilang terbagi menjadi dua jenis. Pertama, warna cahaya (aditif), sifat aslinya terbentuk melalui cahaya, benda pantulannya, dan persepsi otak. Kedua, warna bahan (substraktif), yaitu warna yang terbentuk dengan memodifikasi sifat pantul dari benda yang diwarnai.

Ketika kita melakukan pencampuran warna cat, kita sedang berurusan dengan warna bahan (substraktif). Warna bahan menggunakan pigmen atau zat penghasil warna sebagai sumber warnanya. Sejatinya, pigmen dapat mengeluarkan warna karena sifat pantulnya yang merefleksikan cahaya menjadi warna.

Dengan demikian, proses pencampuran warnanya berbeda dengan pencampuran warna cahaya. Warna primer biru, merah, dan kuning tidak dapat menghasilkan semua warna dengan maksimal dalam cat bahan. Seharusnya warna primer untuk cat (warna bahan) itu adalah Cyan, Magenta, Yellow yang selanjutnya akan disebut CMY.

Mengapa CMY?

Mengapa CMY adalah warna primer pigmen yang lebih tepat? Karena dalam pigmen, semakin banyak warna yang dicampurkan, maka akan semakin gelap dan berkurang intensitas kekuatan warna yang dihasilkannya. Jadi, warna primer haruslah hue  warna yang paling terang, sehingga ketika dicampur akan menghasilkan warna murni yang saturasinya tidak berkurang atau menjadi terlalu gelap.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa model warna CMYK digunakan oleh teknologi printer. Terdapat tambahan K sebagai key atau black didalamnya, untuk menggelapkan warna jika diperlukan. Ya, sebetulnya CMY adalah biru, merah dan kuning juga. Hanya saja mereka adalah bentuk warna paling terang dengan saturasi paling murni dari masing-masing hue.

Rumus atau formula pencampuran yang digunakan untuk warna primier CMY masih sama dengan versi pencampuran dari warna primer BMK yang akan dijelaskan pada penjabaran di bawah ini.

Rumus Pencampuran Warna

Biru + Merah = Ungu

Biru + Kuning = Hijau

Merah + Kuning =  Jingga (Oranye)

Tinggal ganti saja masing-masing variabel: biru menjadi cyan, merah menjadi magenta, dan kuning masih tetap sama, gunakan saja warna kuning yang paling terang, menjadi seperti dibawah ini.

Cyan + Magenta = Ungu

Cyan + Kuning = Hijau

Magenta + Kuning = Jingga (Oranye)

Sebagai catatan kecil, banyak orang yang kebingungan ketika ingin mendapatkan warna coklat. Coklat adalah warna merah dengan tingkat saturasi yang sangat rendah. Maka, membuat coklat dapat dilakukan dengan mencampurkan warna merah dan warna kebalikannya, yaitu hijau.

Merah + Hijau = Coklat

Apa itu warna kebalikan? mengapa mencampurkan warna dengan warna kebalikan mengurangi saturasinya? pelajari pada artikel di bawah ini.

Baca juga; Perpaduan Warna Harmonis menggunakan Teori Warna & Seni

Warna lainnya dapat kita ciptakan dengan mencampurkan berbagai warna sekunder di atas (ungu, hijau, jingga) untuk menjadi biru keunguan, kuning keorenan, dsb.

Menaikan atau menurunkan tingkat gelap-terang warna dapat dilakuan dengan mencampurkan sedikit pigmen hitam atau putih, sesuai dengan kebutuhan. Sedikit, karena kedua pigmen tersebut adalah pigmen yang kuat dan terlalu banyak mencampurkannya akan mengurangi kemurnian warna.

Merah + Putih = Merah Muda

Biru + Putih = Biru Muda

Kuning + Hitam = Kuning Tua

Hitam-Putih Bukanlah Warna

Sebagai catatan penting lainnya, pigmen hitam harus digunakan dengan hati-hati dalam jumlah yang sedikit. Hal ini karena pigmen hitam tidak akan menghasilkan “warna” yang tampak alami. Disarankan untuk mencampurkan warna biru tua dan coklat tua untuk membuat warna “hitam” daripada membeli pigmen hitam.

Kenapa? Karena hitam bukanlah warna, melainkan kondisi di mana bahan tidak dapat memantulkan cahaya. Sebaliknya, jika bahan terlalu kuat daya pantul cahayanya, maka bahan itu akan tampak memutih. Pigmen hitam adalah bahan yang menyerap cahaya, pigmen putih adalah bahan yang memantulkannya.

Cara lain untuk mengakali ketidakalamian pigmen hitam dan putih adalah dengan mencampurkan sedikit warna tengah yang paling banyak digunakan dalam karya ke pigmen hitam dan putih tersebut.

Contohnya, warna tengah pada lukisan potret seorang manusia adalah warna krem (warna kulit). Karya bertema pemandangan biasanya warna midtone-nya adalah biru (warna langit). Mencampurkan warna tengah ke pigmen hitam dan putih akan membuat karya menjadi tampak lebih menyatu dan alami.

Praktik Nyata Pencampuran Warna

Dalam praktik Seni, sebetulnya menggunakan warna primer untuk menciptakan semua warna itu kurang aplikatif dan tidak disarankan. Secara intuitif, kita pasti berpikir melukis berarti berurusan dengan warna. Padahal, hal pertama yang harus dilakukan adalah justru membatasi palet warna.

Ketika menentukan tema, objek atau subjek yang akan dilukis maka kita juga harus menentukan warna apa saja yang akan digunakan. Old master Barat dapat melukis potret wajah hanya dengan menggunakan tiga warna cat: burnt umber (coklat tua), yellow ochre (kuning kecoklatan), dan titanium white (putih).

Jika kita akan melukis model manusia, maka tiga varian warna tersebut sangat disarankan. Membuat warna coklat dari pencampuran warna merah dan hijau tidak akan mengalahkan pesona pigmen alami dari coklat: burnt umber.

Menggunakan warna kuning terang atau magenta pada kulit manusia akan membuatnya tampak sakit (seperti terkena penyakit kuning), intinya, tampak tidak alami. Warna kulit harus dibuat dengan menggunakan palet earthtone seperti: umber, sienna, yellow ochre, napple white.

Setelah mampu melukis dengan palet terbatas dengan baik, selanjutnya kita dapat mulai memilih warna lain seperti: indian red untuk melengkapi rona wajah dan Alizarin Crimson untuk menambah saturasi warna bibir, itupun hanya digunakan dalam jumlah yang sangat terbatas.

Lukisan pemandangan juga dapat dibuat dengan menggunakan kombinasi warna-warna earth tone tersebut. Warna lain yang biasa digunakan dalam lukisan pemandangan adalah: Prussian Blue (untuk campuran warna langit), Sap Green, dan atau Cadmium Yellow untuk dedaunan dan rumput.

Nama dari warna-warna di atas adalah nama senyawa kimia yang menghasilkan pigmennya sendiri secara alami. Akan tetapi hampir semua merek cat minyak dan akrilik pasti akan menggunakan nama-naman warna tersebut.

Mempelajari senyawa kimia penghasil pigmen atau warna klasik serta masing-masing sifat komponen cat dan hue yang dihasilkan adalah hal yang akan sangat membantu dalam mempelajari kemampuan mewarnai.

Persepsi Keterhubungan Warna

Kurikulum Program studi melukis wajah di suatu Perguruang Tinggi Seni tidak membiarkan siswanya menyentuh warna hingga semester 5. Ya, selama dua tahun penuh mereka akan bergelut dengan cat hitam putih. Kenapa? Karena sensitivitas terhadap keterhubungan gelap-terang jauh lebih penting.

Persepsi keterhubungan antar gelap-terang, tone dan hue adalah kemampuan yang lebih menentukan kecakapan seseorang untuk mewarnai. Bagaimana cara untuk mendapatkan kemampuan ini? latihan dan jam terbang adalah jawabannya.

Sebetulnya, warna adalah sesuatu yang sangat relatif. Warna dengan kode hexa yang akurat pada layar monitor komputer sekalipun akan tampak berbeda jika ditaruh diatas background yang berbeda.

Warna kulit manusia yang gelap akan tampak lebih gelap jika ia mengenakan baju berwarna terang. Kuning akan tampak “lebih kuning” jika ditaruh di atas latar berwarna ungu. Abu dapat tampak seperti putih jika dikelilingi objek yang hitam.

Persepsi keterhubungan ini akan membuat kita mampu membuat warna apa saja yang dibutuhkan pada karya. Sebetulnya, warna hanyalah ilusi yang sulit untuk dilihat ketidaknyataannya. Semua menyepakati bahwa ada warna merah, padahal “merah” tampak berbeda-beda bagi semua orang.

Warna hanya memiliki pemetaan wavelength yang sama. Mudahnya, yang dapat kita lakukan selama ini adalah membedakannya dalam label yang sama. Sementara bagaimana warna itu sendiri tampak sebetulnya sangat bergantung pada persepsi otak masing-masing orang.

Patung beton umumnya digunakan untuk hiasan halaman atau objek dekorasi interior. Karena sifatnya yang berpori, sangat penting untuk membersihkan patung, menggunakan cat dasar, mengecat, dan melapisi patung agar keindahannya bertahan lama. Apabila dirawat dengan baik, patung beton Anda akan terlihat menarik dan unik.

  1. 1

    Masukkan patung ke dalam ember berisi air biasa dan gosok menggunakan sikat besar. Jangan gunakan sabun karena bisa berakibat buruk untuk beton dan proses pengecatan. Gosok patung sampai area-area besarnya bersih sesuai keinginan Anda. Gunakan sikat gigi untuk membersihkan lekukan dan lubang-lubang kecil.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Keluarkan patung dari ember dan biarkan kering di bawah sinar matahari. Proses ini seharusnya hanya membutuhkan beberapa menit tergantung seberapa panas cuaca. Cara ini pun akan membunuh lumut yang masih tersisa. Patung beton akan terlihat lebih indah setelah dikeringkan di bawah matahari dan bebas lumut.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jangan tinggalkan patung di luar ruangan saat musim dingin karena pori-porinya akan menjadi lembap, mengembang, dan akhirnya retak.

  3. 3

    Perbaiki retakan menggunakan dempul epoksi. Pilih dempul dengan warna yang sama atau serupa dengan warna patung. Jadi, jika patung berwarna putih atau abu-abu, gunakan dempul berwarna perak atau abu-abu. Potong dempul menjadi beberapa bagian atau sebanyak yang Anda butuhkan untuk menambal retakan. Ratakan menggunakan spatula basah atau pisau dan biarkan mengering selama 3 sampai 4 jam.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda bisa membeli dempul epoksi di toko kerajinan.
    • Gunakan sarung tangan saat menggunakan dempul epoksi agar kulit Anda terhindar dari iritasi.
    • Gunakan pengering agar dempul lebih cepat menempel.
    • Anda dapat menggunakan dempul epoksi untuk mengganti bagian-bagian patung yang hilang, seperti jari-jari kaki. Dempul akan mengeras seperti batu setelah kering, jadi tidak ada orang yang akan tahu ada jari yang hilang.

  1. 1

    Siram patung dengan air agar cat dasar meresap. Sebelum menggunakan cat dasar, basahi patung agar cat meresap ke dalam dan tidak hanya melapisi permukaan patung. Beton memiliki pori-pori, jadi air akan menarik cat dasar ke dalam patung dan membuatnya lebih tahan lama.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Siapkah air bersih untuk membasahi patung. Tidak ada rekomendasi seberapa banyak air yang dibutuhkan. Hal yang terpenting adalah patung basah seluruhnya.

  2. 2

    Campur air dengan cat dasar akrilik agar dapat diserap dengan baik. Anda pun dapat mencampur air dengan cat luar karena ini akan membantu beton menyerap cat. Saat Anda mencairkan cat dasar, beton akan menyerapnya dan warnanya akan tampak lebih bagus.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Tidak ada rekomendasi rasio air yang dibutuhkan.
    • Jika Anda berencana membuat detail atau ingin membuat patung terlihat antik, pilih putih untuk cat dasar.

  3. 3

    Lapisi bagian bawah terlebih dahulu. Mulailah dari bagian bawah. Jika memulai dari atas, Anda akan meninggalkan bekas jari di bagian atas patung. Rebahkan menyamping agar bagian bawahnya kering.

    • Cat ini seharusnya sama dengan cat dasar yang Anda gunakan untuk bagian-bagian yang lain.

  4. 4

    Lapisi seluruh bagian patung dengan cat dasar dan gunakan kuas cat berukuran 2 in (5.1 cm). Gunakan cat eksterior lateks akrilik sebagai cat dasar. Anda dapat memilih warna apa pun, tetapi cat dasar yang umum digunakan adalah hitam, abu-abu, dan cokelat. [6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Periksa patung setelah mengeringkannya selama 5 menit. Sentuh untuk memeriksa apakah cat masih basah. Jika sudah benar-benar kering, patung siap dicat kembali. Jika cuaca hangat, cat akan kering dalam 5 menit. Di hari yang lembap, dibutuhkan waktu yang lebih panjang. [7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jauhkan patung basah dari hewan peliharaan dan anak-anak agar patung tidak rusak.

  1. 1

    Gunakan cat lateks akrilik untuk patung beton. Lebih baik Anda menggunakan cat lateks akrilik berbahan dasar air karena cat ini dapat masuk ke dalam beton dan tidak hanya mewarnai bagian permukaan patung. Cat ini pun tidak mengering dan retak setelah beberapa waktu seperti cat berbahan dasar minyak. [8] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda mengecat patung hewan, pilih warna yang realistis, seperti cokelat dan putih untuk kelinci.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Selalu gunakan kuas cat untuk mengecat patung dan jangan gunakan cat semprot karena hasilnya tidak akan sebaik cat yang diaplikasikan menggunakan kuas. Cat semprot juga relatif tidak bertahan lama.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    KIAT PAKAR

    Kelly Medford

    Pelukis Profesional

    Kelly Medford adalah pelukis Amerika yang tinggal di Roma, Italia. Dia mempelajari lukisan, gambar, dan percetakan klasik di AS dan Italia. Dia bekerja melukis tempat terbuka di jalanan di Roma dan melakukan perjalanan mewakili kolektor pribadi dari berbagai negara. Kelly mendirikan Sketching Rome Tours pada 2012 dan di situ mengajar cara membuat jurnal dengan sketsa kepada para pengunjung Roma. Kelly adalah lulusan Florence Academy of Art.

    Kelly Medford
    Pelukis Profesional

    Coba gunakan berbagai jenis cat. Kelly Medford, pelukis plein air, mengatakan, ”Cat semprot selalu bisa diandalkan, sama halnya cat enamel. Seniman grafiti dan seniman mural menggunakan banyak cat semprot pada beton, tetapi mereka juga gunakan cat enamel luar ruangan.”

  2. 2

    Gunakan metode kuas kering. Celupkan kuas cat berukuran 2 in (5.1 cm) ke dalam cat berwarna yang Anda pilih untuk lapisan atas. Sapukan sebagian besar cat pada kertas kardus sehingga hampir tidak ada cat yang tersisa pada bulu kuas. Saat kuas hampir kering, sapukan pada patung dengan gerakan maju mundur seperti membersihkan debu.[11] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda ingin membuat patung binatang berbulu terlihat menarik, gunakan cat dasar, kemudian lapisi menggunakan warna solid dengan metode kuas kering. Contoh, gunakan cat dasar hitam, kemudian lapisi menggunakan warna cokelat dengan metode kuas kering. Perhalus warna cokelat dengan cat putih di atasnya.[12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Berikan kesan antik pada patung jika Anda menginginkannya. Setelah mengaplikasikan lapisan atas, bersihkan cat berlebih menggunakan handuk kertas. Sapukan cat dan hapus seperlunya untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Agar warna tampak pudar (antik), biarkan cat dasar sedikit terlihat di seluruh bagian patung. [13] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Batu pijak beton berbentuk daun adalah contoh patung yang tampak bagus jika berkesan antik.

  4. 4

    Biarkan lapisan atas mengering selama 24 jam. Biarkan lapisan atas mengering selama 24 jam sebelum Anda melakukan langkah pengecatan selanjutnya. Letakkan di luar ruangan jika udara hangat dan biarkan mengering.[14] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Buat fitur patung menjadi mencolok menggunakan teknik detailing. Gunakan kuas kecil untuk menciptakan detail pada lapisan atas dengan tangan dan berbagai warna cat. Pakai teknik ini untuk mengisi fitur patung, seperti mata, hidung, dan pakaian. Teknik ini dapat digunakan saat Anda mengecat patung hewan berbulu dan berparuh atau patung hiasan taman berbaju.

    • Salah satu contoh adalah saat Anda mengecat patung lembu laut dan ingin memberi warna merah muda pada pipinya; gunakan kuas kecil dan sapu lembut pipinya menggunakan cat merah muda. [15] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  6. 6

    Lapisi menggunakan cat anti ultraviolet/water sealant untuk melindungi cat dari elemen cuaca. Letakkan patung di permukaan berventilasi, seperti kerikil atau batu saat menggunakan sealant. Biarkan mengering selama 24 jam. Lapisan ini membuat cat bertahan lama dan mencegah cat mengelupas. Sealant bisa berbentuk semprot atau cat. Lapisan ini melindungi warna cat agar tidak pudar dan mencegah terbentuknya kelembapan yang merusak.[16] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda pun dapat menyemprotkan enamel transparan agar patung terlihat berkilau.[17] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  • Cat semprot tidak direkomendasikan untuk mengecat patung beton karena tidak bertahan lama dan hasilnya tampak buruk.

Artikel ini disusun bersama Kelly Medford. Kelly Medford adalah pelukis Amerika yang tinggal di Roma, Italia. Dia mempelajari lukisan, gambar, dan percetakan klasik di AS dan Italia. Dia bekerja melukis tempat terbuka di jalanan di Roma dan melakukan perjalanan mewakili kolektor pribadi dari berbagai negara. Kelly mendirikan Sketching Rome Tours pada 2012 dan di situ mengajar cara membuat jurnal dengan sketsa kepada para pengunjung Roma. Kelly adalah lulusan Florence Academy of Art. Artikel ini telah dilihat 18.425 kali.

Daftar kategori: Rumah dan Taman

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.425 kali.