Home » Kelas VII » Menggambar Ragam Hias Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kekayaan tersebut dan menjadi ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan flora dan fauna kemudian oleh masyarakat diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. Ragam hias ini dapat dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumahrumah adat daerah sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Ragam hias flora dan fauna menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Ada ragam hias yang dibuat di atas kayu, kain, kulit, dan serta tembaga. Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Ragam hias disebut juga dengan ornamen. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat praktis maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Stilasi adalah merubah bentuk asli dari sumber menjadi bentuk yang baru yang bersifat dekoratif dengan tidak menghilangkan ciri khas dari bentuk asli. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya. A. Motif Ragam Hias Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir. Bentuk ragam hias flora ada yang berupa akar, daun, bunga, biji, tunas, buah, ranting, atau pohonnya. Contohnya adalah motif hias bunga teratai yang dalam ajaran Buddha berhubungan dengan simbol kelahiran. Contoh yang lain adalah motif hias pohon kehidupan (kalpataru) yang diterapkan pada gunungan wayang. Nilai simbolik yang terdapat pada pohon tersebut adalah dunia tempat tinggal manusia saat ini yang dibagi menjadi dunia atas tempat para dewa bertahta dan dunia bawah tempat mahluk biasa tinggal.2. Ragam Hias Fauna (Animal) Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.
3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris, lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Motif hiasnya terdiri atas tumpal (segitiga), meander (liku-liku), pilin, kunci, banji, swastika. Motif hias swastika bermakna lambang matahari atau peredaran bintang yang berkaitan dengan nasib baik. Swastika dalam bentuk bersambung disebut banji yang bermakna harapan baik 4. Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Contohnya seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan. Dikatakan motif manusia karena dalam pembuatan ragam hiasnya mengacu pada figur manusia.B. Pola Ragam Hias
C. Teknik Menggambar Ragam Hias Pada saat menggambar ragam hias ada beberapa aturan yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
1. Menggambar Ragam Hias Flora (vegetal)
2. Menggambar Ragam Hias Fauna Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut. Sebagai contoh menggambar ragam hias fauna burung, sebagai berikut :
3. Menggambar Ragam Hias Geometris Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias geometris.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 3:14 PM
MENGGAMBAR RAGAM HIAS Flora dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kekayaan flora dan fauna, hal ini menjadikannya ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan flora dan fauna oleh masyarakat diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. Ragam hias flora dan fauna dapat dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumah-rumah adat daerah. Ragam hias tersebut digunakan sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Ragam hias flora dan fauna dibuat menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Ragam hias ada yang dibuat di atas kayu, kain, kulit, dan serta tembaga. Amatilah beberapa gambar ragam hias di bawah ini. Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah ber kembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia di pengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga di dasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat praktis maupun yang ter kait dengan kepercayaan atau agama. Ada ragam hias memiliki makna simbolis karena mengandung nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir. Contoh ragam hias flora pada tekstil ( kain )
Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna di daerah tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendra wasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung Gambar diatas merupakan contoh ragam hias fauna Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zig -zag , garis silang, segitiga, dan lingkaran. Polabidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tidak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.
Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur-suluran. Pada saat kamu ingin menggambar ragam hias berikut aturan yang harus diperhatikan.
Ragam hias flora dapat kamu lihat di berbagai macam benda atau barang. Gambar ragam hias flora memiliki bentuk dan pola yang beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam hias flora dengan ciri khasnya masing-masing. Kamu sekarang bisa menggambar ragam hias dengan mudah. Kamu bisa menggunakan pola pengulangan maupun sulur-suluran. Ragam hias dapat diambil dari objek daun tunggal, lalu dapat distilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu. Menggambar objek daun tunggal dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai stilasi dari.
Bentuk ragam hias fauna memiliki keindahan dan keunikan yang sama dengan ragam hias flora. Jenis fauna yang biasa diambil sebagai objek gambar ragam hias, yaitu burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam hias fauna bisa digabung dengan ragam hias flora atau hanya sejenis saja. Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut.
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang di kembangkan dari bentuk-bentuk geometri, misalnya segitiga, segi empat, dan lingkaran. Penggunaan motif geometris dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris.
Motif hias figuratif menggunakan motif manusia yang digambar dengan penggayaan tertentu. Motif hias ini misalnya digunakan pada karya tekstil maupun karya kayu, yang dibuat dengan teknik menggambar atau mengukir. Motif manusia misalnya ditemukan di Jawa, Bali, dan Papua. Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar teratur dan pola bentuk gambar yang tidak teratur. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola sama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam hias menggunakan pola teratur. Pada pola ragam hias tidak teratur, ragam hias dibuat lebih ekspresif dan dinamis. Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup misalnya pada gambar ragam hias bentuk manusia. Menggambar ragam hias bentuk manusia dapat diberi warna hijau, biru, dan dibuat secara utuh atau diambil bagian tubuh tertentu seperti bagian muka. Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara diseder hanakan atau dilebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau benda-benda kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna simbolik. Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar ragam hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi. |