Radio mana yang menyebarkan berita proklamasi dan jelaskan

Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Daerah pertama yang mengetahui tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Jakarta. Penyebaran berita proklamasi yang Iebih luas dilakukan oleh wartawan-wartawan melalul kantor berita Domei yaitu kantor berita resmi milik Jepang.

Adam Malik yang saat itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi itu melalul telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapat pengesahan lolos sensor. Selanjutnya dikawatkan kepada daerah-daerah.

Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan baik ke dalam maupun ke luar negeri dilakukan antara lain:

  • Berita proklamasi disebarkan melalui selebaran-selebaran yang ditempel ditempat-tempat strategis seperti : Gedung – gedung, gerbong kereta api.
  • Berita proklamasi disebarluaskan melalui kantor berita Domei (zaman pendudukan Jepang) tokoh yang berjasa adalah F.Wus (seorang markonis) yang mendapat perintah dan B.Palenewen untuk mengudarakan. Adapun teks proklamasi tersebut diperoleh dan wartawan domel Syahruddin.
  • Berita proklamasi juga disebarluaskan melalui surat kabar. Surat kabar yang memuat berita proklamasi adalah harian Soeara Asia dan Surabaya dan harian Cahaya dan Bandung.
  • Berita proklamasi juga sampai diberbagai daerah melalui beberapa utusan, yang kebetulan hadir dalam sidang PPKI dan pada saat pembacaan teks proklamasi tersebut. Sedangkan utusan dan daerah-daerah yang nantinya kebetulan menjadi gubernur, antara lain : Teuku Moh.Hassan (Gubennur Sumatra), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Pudja (Utusan dan Gubennur Nusa Tenggara), A.A.Hamidan (Utusan dan Gubernur Kalimantan).

Proklamasi kemerdekaan yang telah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 mampunyai arti penting bagi bangsa Indonesia, antara lain:

  1. Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.
  2. Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
  3. Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.
  4. Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.
  5. Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan.

a) Mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara

Pada sidang BPUPKI sebelumnya telah menghasilkan rancangan dasar negara dan rancangan Undang-undang Dasar. Rancangan Undang-undang tersebut dibahas dalam pertemuan mi dan melalui beberapa perubahan, kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang dasar Negara RI.

b) Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden

Melalui usul Otto Iskandardinata akhirnya semua peserta sidang menyetujui dan mengangkat Ir.Sukarno sebagai Presiden pertama RI dan Moh.Hatta diangkat sebagai Wakil Presiden.

Radio mana yang menyebarkan berita proklamasi dan jelaskan
Gambar. Tokoh Proklamator Sukarno-Hatta yang sekaligus menjadi Presiden-Wapres pertama

c) Membentuk Komite Nasional yang bertugas membantu pekerjaan presiden sebelum terbentuknya MPR.

Baca juga Peristiwa Rengasdengklok Menentukan Kemerdekaan Indonesia

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan dibacakan, berita proklamasi disebarluaskan secara cepat oleh segala lapisan masyarakat di sekitar Jakarta, terutama oleh para pemuda.

Para pemuda menyebarkan berita proklamasi melalui berbagai cara, antara lain dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, menulis pada tembok-tembok.

Teks proklamasi yang telah dirumuskan pada tanggal 17 Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke kantor pusat pemberitaan Jepang, Domei (sekarang Kantor Berita Antara).

Sekitar pukul 18.30 WIB Wartawan Kantor Berita Domei, Syahruddin berhasil menyelundupkan teks proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz, seorang markonis kantor berita tersebut untuk segera diudarakan.

Pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa segera memerintahkan untuk meralat berita proklamasi dan menyatakan sebagai kekeliruan agar tidak berdampak luas. Pada tanggal 20 Agustus 1945, pemancar radio disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.

Meskipun kantor Berita Domei disegel, para pemuda tidak kehilangan akal. Mereka membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, seperti Sukarman, Sutamto Susiloharjo, dan Suhandar.

Alat pemancar radio yang diambil dari Kantor Berita Domei sebagian dibawa ke rumah Waidan B. Palenewen dan sebagian ke Menteng 31. Di Menteng 31 itulah para pemuda merakit pemancar radio baru dengan kode panggilan WK 1.  Dari pemancar radio inilah, berita proklamasi terus disiarkan.

Tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di stasiun radio milik Jepang dan berjasa menyebarkan berita proklamasi, antara lain Maladi, Yusuf Ronodipuro, Sakti Alamsyah, dan Suryodipuro. Maladi kemudian memprakarsai pendirian Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945.

Radio mana yang menyebarkan berita proklamasi dan jelaskan
Gambar: Cara Penyebaran Berita Proklamasi

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi.

Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryopranoto, lwa Kusumasumantri, Ki Hajar Dewantara, Otto Iskandardinata, G.S.S.J. Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SM, Manai Sophian, dan Ali Hasyim.

Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan kepada para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk segera kembali ke tempat tugasnya masing masing guna menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

Tokoh tokoh tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Teuku Mohammad Hasan untuk daerah Sumatra.

b. Sam Ratulangi untuk daerah Sulawesi.

c. Ktut Pudja untuk daerah Nusa Tenggara.

d. Ir. Mohammad Noor untuk daerah Kalimantan.

Baca juga: Peristiwa Penting Proklamasi

Tersebarnya berita proklamasi dilakukan berbagai cara dan secara bertahap agar menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Penyebaran proklamasi kemerdekaan tidak hanya lewat media seperti surat kabar dan radio, tapi juga melalui pemasangan pamflet poster, dan spanduk. Media tersebut dipasang dan ditempel dibergai penjuru kota. Seperti ditempel pada tembok- tembok dan gerbong-gerbong kereta api.

Dengan demikian, berita proklamasi tersebar melalui berbagai cara diantaranya dengan media seperti surat kabar dan radio, tapi juga melalui pemasangan pamflet poster, dan spanduk.

Setelah Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia bersama dengan para pemuda berusaha untuk menyebarkan luaskan berita tersebut ke seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai media massa, di antaranya melalui siaran radio Hoso Kanriyoko, melalui Kantor Berita Jepang, yaitu Domei dan melalui surat kabar Soeara Asia di Surabaya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disebarluaskan melalui siaran radio Hoso Kanriyoko, melalui Kantor Berita Jepang bernama Domei, dan melalui surat kabar Soeara Asia di Surabaya.

ilustrasi proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: https://www.pexels.com/

Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah sangat luas. Pada tahun 1945, teknologi komunikasi maupun transportasi masih sangat terbatas, dan kebebasan untuk menyebarkan informasi sangat dibatasi. Lalu, bagaimana proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945?

Perlu diketahui bahwa penyebaran informasi mengenai proklamasi kemerdekaan di Indonesia mengalami sejumlah hambatan dan larangan dari pihak sekutu. Hal ini mengakibatkan penyebaran informasi kemerdekaan mengalami keterlambatan di beberapa wilayah, utamanya luar Jawa. Meskipun demikian, rakyat tetap bertekad untuk menyebarkan berita gembira tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Proses Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

ilustrasi proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: https://www.pexels.com/

Dikutip dari buku Sejarah 2 SMP Kelas VIII oleh Prawoto (2007), proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan di wilayah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan meluas. Pada 17 Agustus 1945, teks proklamasi telah sampai di tangan Waidan B. Palenewen yang merupakan Kepala Bagian Radio Kantor Domei.

Ia mendapatkan teks proklamasi dari wartawan bernama Syahruddin yang selanjutnya disiarkan tiga kali berturut-turut oleh F. Wuz. Baru dua kali berita proklamasi disiarkan, tentara Jepang memasuki ruang radio dan memerintahkan agar siaran tersebut dihentikan.

Namun, Waidan tetap mengimbau kepada F. Wuz agar tetap menyiarkannya hingga pukul 16.00. Pada tanggal 20 Agustus 1945, pemancar tersebut mengalami penyegelan oleh tentara Jepang.

Selanjutnya,Jusuf Ronodipuro bersama para pemuda lain membuat pemancar baru yang didirikan di Menteng. Dari pemancar radio tersebut, berita proklamasi kemerdekaan kembali disiarkan.

Selain melalui radio, penyebaran informasi kemerdekaan juga melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi kemerdekaan dan UUD 1945. Beberapa tokoh yang turut andil dalam penyebaran berita proklamasi melalui pers yaitu Sayuti Melik, B.M. Diah, dan Sumanang.

Proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga dilakukan mellaui plakat, poster, coretan di dinding, gerbong kereta api dan lain-lain. Dari perjuangan tersebut, akhirnya berita tentang kemerdekaan Indonesia telah tersebar hingga ke luar negeri. (DLA)