Puasa yang menghapus dosa 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang

Suara.com - Puasa merupakan amalan yang memiliki keutamaan dapat menghapus segala dosa yang pernah dilakukan sebelumnya. Tapi tahukah kalian, ada puasa yang dapat menghapus dosa selama 700 hari?

Pada dasarnya puasa merupakan ibadah yang dikerjakan oleh umat muslim dengan menahan untuk makan, minum dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Syekh Ali Jaber menjelaskan melalui kanal YouTube pribadinya tentang puasa yang dapat menghapus dosa selama 700 hari atau selama lebih dari dua tahun.

Hal ini juga telah tercantum dalam sebuah hadist, “Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Puasa Arafah

Baca Juga: Waktu yang Tepat Berdoa di Hari Jumat, Insya Allah Dikabulkan, Jam Berapa?

Keutamaan puasa ini tentu memiliki amalan yang luar biasa sehingga tidak boleh untuk dilewatkan. Puasa yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber adalah puasa Arafah.

Puasa Arafah merupakan puasa yang dikerjakan pada hari Arafah atau hari ke-9 di bulan Zulhijah dalam kalender Hijriah. Di hari itu juga merupakan hari ke-2 ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat muslim.

Puasa Arafah termasuk dalam amalan yang dicintai oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW berikut ini.

"Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah SAW menjawab: "Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)." (HR. Al-Bukhari).

Hukum puasa arafah adalah sunnah muakkadah yang berarti amalan ibadah memiliki pahala luar biasa yang sangat dianjurkan untuk dilakukan terutama bagi umat muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji. Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat

Itulah informasi singkat mengenai puasa yang dapat menghapus amalan dosa selama 700 hari atau 2 tahun lamanya. Semoga dengan informasi berikut ini kita dapat meningkatkan keimanan dan amalan kepada Allah SWT. 

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

1. Amalan Baik Dilipatgandakan Pahalanya

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini hari yang sangat baik untuk melakukan segala bentuk amal kebaikan, karena pahala pasti dilipatgandakan. Nabi Muhammad SAW menyebut bulan Muharram sebagai salah satu bulan Haram di kalender Hijriah, lalu bersabda tentang keutamaan bulan Muharram dalam Islam:

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Satu dari Empat Bulan Disucikan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini termasuk satu dari empat bulan (Dzulqaadah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab) yang disucikan atau haram. Itu artinya di bulan Muharram adalah dilarang melakukan peperangan, sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW sebelumnya.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…”

3. Momen untuk Berpuasa Terbaik Setelah Bulan Ramadhan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini menjadi momen untuk berpuasa terbaik setelah bulan Ramadhan. Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam hadis berikut:

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR Muslim)

Dalam sebuah riwayat yang dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW, keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah berpuasa maka akan diterima taubatnya.

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)

4. Bulan Suci yang Dosanya Dilipatgandakan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah sangat dilarang melakukan perbuatan buruk atau dosa. Ini karena selain perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya, juga dosa yang diperbuatan pada bulan ini akan dilipatgandakan dosanya.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir berikut ini:

"Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik." (Ibnu Katsir)

5. Ada Hari Asyura yang Penuh Keberkahan

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ada hari Asyura yang penuh dengan keberkahan. Islam menyebut hari Asyura adalah waktu yang paling istimewa karena banyak peristiwa bersejarah terjadi pada hari ini.

Hari Asyura dalam kalender Islam jatuh pada tanggal 10 di bulan Muharram. Pada hari istimewa ini, dianjurkan untuk menunaikan puasa Asyura tepat pada 10 Muharram dan lengkapi pula dengan puasa Tasu’a pada 9 Muharram.

Adanya keutamaan bulan Muharram dalam Islam ini dijelaskan Ibnu Abbas ra. Ia berkata:

"Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dan Abu Dawud).

6. Bulan Kemuliaan bagi Para Nabi

Keutamaan bulan Muharram dalam Islam adalah ini menjadi bulan kemuliaan bagi para nabi. Dalam Kitab Al-Nawadzir oleh Syekh Sihabuddin bin Salamah Al-Qolyubi, ada 10 nama nabi yang diangkat derajatnya pada bulan Muharram yaitu Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Ayub AS, Nabi Yunus AS, Nabi Yakub AS, Nabi Isa AS. 

Sebagaimana kita ketahui, pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa Arafah, yang keutamaannya diantaranya adalah  menghapus dosa selama dua tahun. Pada tahun 2022 ini, puasa Arafah kita laksanakan pada Sabtu, 9 Juli 2022  mendatang.

 

Puasa Arafah ini sangatlah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.  

 

Setidaknya, ada dua keutamaan yang sangat menguntungkan, sebagaimana dilansir NU Online pada tulisan berjudul Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

Puasa yang menghapus dosa 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang

Puasa Arafah ini sangatlah dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.  Setidaknya, ada dua keutamaan yang sangat menguntungkan. Pertama, menghapus dosa selama dua tahun. 

Puasa yang menghapus dosa 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang

Rasulullah saw bersabda:  

  صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ   


Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).  

Kedua,  dibebaskan dari siksa neraka.   

Rasulullah saw bersabda: 


  مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَء   


Artinya: "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).  

Adapun  niat puasa Arafah adalah : 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى    

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”   

Selain puasa Arafah, ada juga puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dhaif (kurang kuat riwayatnya) tapi para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum. 

Puasa yang menghapus dosa 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Puasa yang menghapus dosa 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang

Melihat keutamaan Puasa Arafah,  umat Islam di Indonesia yang tidak melaksanakan ibadah haji dapat  melakukannya. (*)